PENILAIAN
Suatu hari
Dosenku membawa gelas
Gelas tersebut berisi air
“ Coba lihat isi gelas
Berapa yang berisi air ?
Berapa yang kosong ? “
Tanya dosenku
Jawab teman sekelas
“Setengah berisi
Setengah kosong “
“Artinya?” Tanya dosenku
Sambil mencoret angka setengah
Sorak temanku sekelas
BERISI = KOSONG
Dan kamipun saling berpandangan
Lalu tersenyum
Bengkulu, 22 November 2007
Hanifah Damanhuri
( Yang lagi bingung membedakan mana guru mana murid)
Rabu, 21 November 2007
Selasa, 20 November 2007
KADO ULTAH UNTUKMU
KADO ULTAH UNTUKMU
Tak berapa hari lagi
Kamu akan merayakan Ulang Tahun
Usia yang mendekati setengah abad
Tua belum muda terlampau
Aku ingin mengirimkan sebuah kado untukmu
Tanda ikut berbahagia
Berharap kamu bahagia
Berharap kamu bangga
Lama ku renungkan
Kado apa yang tepat untukmu
Ku beli yang mahal menurut kantongku
Tetap saja takkan ada arti menurut kantongmu
Jangan –jangan kamu malah terhina
Menerima kado dariku
Ku beli cenderamata di kotaku
Mana mungkin akan jadi istimewa
Kamu bisa memiliki
Cenderamata dari belahan dunia manapun
Yang lebih bergengsi
Jangan tanya
Kenapa aku
Mengingat hari ulang tahunmu
Memikirkan kado ultahmu
Aku hanya ingin
Kamu tau
Aku bangga padamu
Jadi yang terbaik selalu
Sepanjang waktu
Seperti pesanmu padaku
Be better
Be professional
Be yourself
Pesan yang sulit bagiku
Karena aku
Bukan kamu
Setelah kurenungkan
Aku hanya sanggup
Mengirim doa untukmu
“ Semoga panjang umur dan
Semua kebaikan yang kamu lakukan
Jadi amal ibadah bagimu. Amin “
Bengkulu, 21 November 2007
Adikmu
Hanifah Damanhuri
Tak berapa hari lagi
Kamu akan merayakan Ulang Tahun
Usia yang mendekati setengah abad
Tua belum muda terlampau
Aku ingin mengirimkan sebuah kado untukmu
Tanda ikut berbahagia
Berharap kamu bahagia
Berharap kamu bangga
Lama ku renungkan
Kado apa yang tepat untukmu
Ku beli yang mahal menurut kantongku
Tetap saja takkan ada arti menurut kantongmu
Jangan –jangan kamu malah terhina
Menerima kado dariku
Ku beli cenderamata di kotaku
Mana mungkin akan jadi istimewa
Kamu bisa memiliki
Cenderamata dari belahan dunia manapun
Yang lebih bergengsi
Jangan tanya
Kenapa aku
Mengingat hari ulang tahunmu
Memikirkan kado ultahmu
Aku hanya ingin
Kamu tau
Aku bangga padamu
Jadi yang terbaik selalu
Sepanjang waktu
Seperti pesanmu padaku
Be better
Be professional
Be yourself
Pesan yang sulit bagiku
Karena aku
Bukan kamu
Setelah kurenungkan
Aku hanya sanggup
Mengirim doa untukmu
“ Semoga panjang umur dan
Semua kebaikan yang kamu lakukan
Jadi amal ibadah bagimu. Amin “
Bengkulu, 21 November 2007
Adikmu
Hanifah Damanhuri
R E N U N G A N JELANG ULTAHKU
R E N U N G A N JELANG ULTAHKU
Insya Allah beberapa hari lagi
Usiaku tepat 45 tahun
Muda terlampau
Tua belum
Begitu kata orang
Kuingat kembali jalan hidupku
Kadang tak semua yang kuinginkan bisa kudapatkan
Kadang aku mendapatkan melebihi dari yang kuinginkan
Kadang lain yang kuinginkan lain yang kudapatkan
Kadang yang ku dapat sangat bermanfaat bagiku
Kadang yang kudapat sesuatu yang mudarat bagiku
Kadang yang kuinginkan kudapat dengan jalan yang lurus
Kadang yang kuinginkan kudapat dengan jalan berliku penuh tanjakan
Aku tertawa ketika bahagia
Aku marah ketika kecewa
Aku menangis ketika berduka
Aku malu ketika kalah
Yah manusiawi sekali
Kadang aku sombong ketika lebih dari orang lain
Kadang aku rendah diri ketika kurang dari orang lain
Kadang aku tak mau dikalahkan orang lain
Kadang aku mau mengalahkan orang lain
Kadang aku pasrah dan menyerah ketika tak berdaya
Kadang aku iri dan dengki terhadap keberuntungan orang lain
Yah lagi-lagi manusiawi sekali
Malam ini berulang kali kubaca tulisan guruku
Tulisan yang mengingatkan akan ayat-ayat Allah
Tulisan yang mengajak untuk memeriksa niat
Tulisan yang mengajak untuk bertobat
Hanya niat yang ikhlas karena Allah
Yang akan dinilai jadi ibadah
Selain dari itu
Akan termasuk orang yang merugi
Malam ini kurenungkan kembali jalan hidupku
Ku periksa kembali niatku
Sudahkah aku lkhlas karena Allah ???
Entahlah
Rasanya banyak yang belum
Belum semuanya kuniatkan karena Allah
Addduuuhhhh
Aku termasuk orang yang rugi
Addduuuhhh
???
Bengkulu, 12 Agustus 2007
Insya Allah beberapa hari lagi
Usiaku tepat 45 tahun
Muda terlampau
Tua belum
Begitu kata orang
Kuingat kembali jalan hidupku
Kadang tak semua yang kuinginkan bisa kudapatkan
Kadang aku mendapatkan melebihi dari yang kuinginkan
Kadang lain yang kuinginkan lain yang kudapatkan
Kadang yang ku dapat sangat bermanfaat bagiku
Kadang yang kudapat sesuatu yang mudarat bagiku
Kadang yang kuinginkan kudapat dengan jalan yang lurus
Kadang yang kuinginkan kudapat dengan jalan berliku penuh tanjakan
Aku tertawa ketika bahagia
Aku marah ketika kecewa
Aku menangis ketika berduka
Aku malu ketika kalah
Yah manusiawi sekali
Kadang aku sombong ketika lebih dari orang lain
Kadang aku rendah diri ketika kurang dari orang lain
Kadang aku tak mau dikalahkan orang lain
Kadang aku mau mengalahkan orang lain
Kadang aku pasrah dan menyerah ketika tak berdaya
Kadang aku iri dan dengki terhadap keberuntungan orang lain
Yah lagi-lagi manusiawi sekali
Malam ini berulang kali kubaca tulisan guruku
Tulisan yang mengingatkan akan ayat-ayat Allah
Tulisan yang mengajak untuk memeriksa niat
Tulisan yang mengajak untuk bertobat
Hanya niat yang ikhlas karena Allah
Yang akan dinilai jadi ibadah
Selain dari itu
Akan termasuk orang yang merugi
Malam ini kurenungkan kembali jalan hidupku
Ku periksa kembali niatku
Sudahkah aku lkhlas karena Allah ???
Entahlah
Rasanya banyak yang belum
Belum semuanya kuniatkan karena Allah
Addduuuhhhh
Aku termasuk orang yang rugi
Addduuuhhh
???
Bengkulu, 12 Agustus 2007
Rabu, 14 November 2007
CINTA PERTAMA
CINTA PERTAMA
Cinta
Cerita indah tanpa akhir
Kata temanku waktu itu
Cinta pertama
Tak bisa dilupa
Aku tercengang ketika temanku bercerita
Istrinya ada dua
Istri pertama pilihan keluarga
Istri kedua cinta pertamanya
Kok bisa ?, tanyaku
" Ketika sudah menikah dengan pilihan keluarga
Aku tetap terkenang pada cinta pertamaku
Lalu kunikahi juga dia "
Wah poligami, selaku
" Pernah kami terpisah lagi
Dan dia menikah dengan orang lain
Lalu ketika dia janda lagi.
Ku nikahi lagi dia
Dan tak terpisah lagi sampai sekarang "
Dulu temanku seorang ibu yang serba bisa
Masih cantik di usia senja
Pernah bercerita
Tentang cinta pertamanya
" Sejak SMA kami terpisah
Akhirnya masing-masing menikah
Memiliki keluarga bahagia dan mapan
Ketika kami kembali satu kota
Terasa pilu dihati
Terpisah secara lahiriah
Tapi kami menyatu secara batiniah
Semoga Allah mengampuni kami
Doanya "
Air mataku berlinang
Terkenang akan cinta pertamaku
Lelaki yang kupuja dan kucinta
Menikahi wanita lain, cinta pertamanya
Akupun bukan cinta pertama suamiku
Semoga saja jadi cinta terakhirnya
Amin
Bengkulu, 15 November 2007
Hanifah Damanhuri
Cinta
Cerita indah tanpa akhir
Kata temanku waktu itu
Cinta pertama
Tak bisa dilupa
Aku tercengang ketika temanku bercerita
Istrinya ada dua
Istri pertama pilihan keluarga
Istri kedua cinta pertamanya
Kok bisa ?, tanyaku
" Ketika sudah menikah dengan pilihan keluarga
Aku tetap terkenang pada cinta pertamaku
Lalu kunikahi juga dia "
Wah poligami, selaku
" Pernah kami terpisah lagi
Dan dia menikah dengan orang lain
Lalu ketika dia janda lagi.
Ku nikahi lagi dia
Dan tak terpisah lagi sampai sekarang "
Dulu temanku seorang ibu yang serba bisa
Masih cantik di usia senja
Pernah bercerita
Tentang cinta pertamanya
" Sejak SMA kami terpisah
Akhirnya masing-masing menikah
Memiliki keluarga bahagia dan mapan
Ketika kami kembali satu kota
Terasa pilu dihati
Terpisah secara lahiriah
Tapi kami menyatu secara batiniah
Semoga Allah mengampuni kami
Doanya "
Air mataku berlinang
Terkenang akan cinta pertamaku
Lelaki yang kupuja dan kucinta
Menikahi wanita lain, cinta pertamanya
Akupun bukan cinta pertama suamiku
Semoga saja jadi cinta terakhirnya
Amin
Bengkulu, 15 November 2007
Hanifah Damanhuri
Selasa, 13 November 2007
Bintang
Bintang
Malam Minggu yang lalu
Ku duduk memandang puncak Singgalang
Dari teras rumahku di Sungai Tanang
Kulihat kelap kelip bintang gemintang
Bertaburan dengan indahnya di atas puncak Singgalang
Lalu lamunanku melayang
Dulu ketika kita beranjak remaja
Kita duduk diteras yang sama
Memandang indahnya puncak Singgalang
Kamu tunjukkan padaku bintang Pari
Lalu kita memandang langit
Kamu tunjukkan padaku bintang Biduk
Kamu jelaskan fungsi bintang tersebut
Kamu jawab tuntas semua pertanyaanku
Pertanyaan yang kadang untuk menguji kamu
Sejak itu aku terpesona padamu
Terpesona akan kehebatannmu
Kamu hebat di banyak sisi
Sering kubanding kamu dengan yang lain
Selalu kamu yang menang
Kamu tak terkalahkan
Seiring berjalannya waktu
Kita isi masa remaja
Saling bertukar cerita
Karena kita jauh dimata
Tak dinyana
Jelang dewasa
Badaipun menerpa
Aku tak boleh berharap lebih
Aku pasrah dan menyerah
Kujalani hidup ini bak air mengalir
Suatu ketika aku juga berada
Di tempat kamu tumbuh dewasa
Tempat yang tadinya mimpi bagiku
Untuk bisa datang kesana
Nasib sulit untuk ditebak
Tanpa pernah kuimpikan
Aku dihadapkan pada perubahan
Dari statis ke dinamis
Perubahan yang membuatku limbung
Lalu kamu hadir lagi
Hadir memberi kekuatan padaku
Dengan nasehatmu yang jitu
Ketika limbungku sirna
Kamupun menghilang dibalik mega
Bengkulu, 7 September 2007
Hanifah Damanhuri
Catatan: puisi ini dipengaruhi oleh romantisnya puisi sanak Benni
Bennihttp://radjanusantara.blogspot.com/
Malam Minggu yang lalu
Ku duduk memandang puncak Singgalang
Dari teras rumahku di Sungai Tanang
Kulihat kelap kelip bintang gemintang
Bertaburan dengan indahnya di atas puncak Singgalang
Lalu lamunanku melayang
Dulu ketika kita beranjak remaja
Kita duduk diteras yang sama
Memandang indahnya puncak Singgalang
Kamu tunjukkan padaku bintang Pari
Lalu kita memandang langit
Kamu tunjukkan padaku bintang Biduk
Kamu jelaskan fungsi bintang tersebut
Kamu jawab tuntas semua pertanyaanku
Pertanyaan yang kadang untuk menguji kamu
Sejak itu aku terpesona padamu
Terpesona akan kehebatannmu
Kamu hebat di banyak sisi
Sering kubanding kamu dengan yang lain
Selalu kamu yang menang
Kamu tak terkalahkan
Seiring berjalannya waktu
Kita isi masa remaja
Saling bertukar cerita
Karena kita jauh dimata
Tak dinyana
Jelang dewasa
Badaipun menerpa
Aku tak boleh berharap lebih
Aku pasrah dan menyerah
Kujalani hidup ini bak air mengalir
Suatu ketika aku juga berada
Di tempat kamu tumbuh dewasa
Tempat yang tadinya mimpi bagiku
Untuk bisa datang kesana
Nasib sulit untuk ditebak
Tanpa pernah kuimpikan
Aku dihadapkan pada perubahan
Dari statis ke dinamis
Perubahan yang membuatku limbung
Lalu kamu hadir lagi
Hadir memberi kekuatan padaku
Dengan nasehatmu yang jitu
Ketika limbungku sirna
Kamupun menghilang dibalik mega
Bengkulu, 7 September 2007
Hanifah Damanhuri
Catatan: puisi ini dipengaruhi oleh romantisnya puisi sanak Benni
Bennihttp://radjanusantara.blogspot.com/
Senin, 12 November 2007
Pasti Berlalu
Pasti Berlalu
Cepat atau lambat
Namun pasti
Siapapun dirimu
Pasti berlalu
Dari kehidupan ini
Kebahagiaan
Kegembiraan
Kebanggaan
Kesedihan
Kehinaan
Penderitaan
Di dunia ini
Semua akan berlalu
Semua hanya sementara
Tiada yang kekal dan abadi
Ketika kutulis puisi
Harta, Tahta dan Wanita
Kamu berbisik padaku
“ Aku pilih wanita “
“ Wanita ciptaan Allah yang terindah dan sempurna “
“ Cinta kasih wanita tiada tara “
“ Melebihi harta dan tahta “
Lalu kamu bercerita
Masa muda yang ceria
Di kelilingi para wanita
Sampai tua
Tetap terjerat oleh wanita
Tak kuasa menghindar
Indahnya pesona wanita
Bengkulu, 12 November 2007
Hanifah Damanhuri
Cepat atau lambat
Namun pasti
Siapapun dirimu
Pasti berlalu
Dari kehidupan ini
Kebahagiaan
Kegembiraan
Kebanggaan
Kesedihan
Kehinaan
Penderitaan
Di dunia ini
Semua akan berlalu
Semua hanya sementara
Tiada yang kekal dan abadi
Ketika kutulis puisi
Harta, Tahta dan Wanita
Kamu berbisik padaku
“ Aku pilih wanita “
“ Wanita ciptaan Allah yang terindah dan sempurna “
“ Cinta kasih wanita tiada tara “
“ Melebihi harta dan tahta “
Lalu kamu bercerita
Masa muda yang ceria
Di kelilingi para wanita
Sampai tua
Tetap terjerat oleh wanita
Tak kuasa menghindar
Indahnya pesona wanita
Bengkulu, 12 November 2007
Hanifah Damanhuri
TOMAT
TOMAT
Tobat
Kumat
Tomat
Tobat
Kok susah amat
Kumat
Tobat
Pesona dunia yang memikat
Kumat
Tak peduli laknat
Kumat
Kumat
Kumat
Tak mau tobat
Tak bisa tobat
Tak sempat tobat
Astaghfirullah
Sebentar lagi kiamat
Sebentar lagi wafat
Belum juga tobat
Bagaimana nanti di akhirat ??
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Beri hidayahlah kami
Tunjukkilah kami jalan yang benar
Jalan yang Engkau redhai
Amin YRA
Bangkulu, 5 Oktober 2007
Tobat
Kumat
Tomat
Tobat
Kok susah amat
Kumat
Tobat
Pesona dunia yang memikat
Kumat
Tak peduli laknat
Kumat
Kumat
Kumat
Tak mau tobat
Tak bisa tobat
Tak sempat tobat
Astaghfirullah
Sebentar lagi kiamat
Sebentar lagi wafat
Belum juga tobat
Bagaimana nanti di akhirat ??
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Beri hidayahlah kami
Tunjukkilah kami jalan yang benar
Jalan yang Engkau redhai
Amin YRA
Bangkulu, 5 Oktober 2007
UNTUNG RUGI
UNTUNG RUGI
Dulu guru Biologiku mengajari
Konsep Mutualisme, Komensalisme, dan Parasitisme
Mutualisme, saling menguntungkan
Komensalisme, yang satu untung yang lain tidak dirugikan
Parasitisme, yang satu untung yang lain dirugikan
Terpulang kepada kita
Memanfaatkan situasi
Salahkah kalau saling menguntungkan?
Salahkah kalau orang lain tidak dirugikan?
Kenapa marah ketika tidak dirugikan?
Semakin banyak berburuk sangka
Semakin terbuka mata dunia
Kalau kita tak bisa dipercaya
Se akan orang seperti kita
Membuat proyek di atas derita
Untuk kebanggaan sementara
Bengkulu, 26 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Dulu guru Biologiku mengajari
Konsep Mutualisme, Komensalisme, dan Parasitisme
Mutualisme, saling menguntungkan
Komensalisme, yang satu untung yang lain tidak dirugikan
Parasitisme, yang satu untung yang lain dirugikan
Terpulang kepada kita
Memanfaatkan situasi
Salahkah kalau saling menguntungkan?
Salahkah kalau orang lain tidak dirugikan?
Kenapa marah ketika tidak dirugikan?
Semakin banyak berburuk sangka
Semakin terbuka mata dunia
Kalau kita tak bisa dipercaya
Se akan orang seperti kita
Membuat proyek di atas derita
Untuk kebanggaan sementara
Bengkulu, 26 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Selasa, 06 November 2007
Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
(iseng iseng aja di malam minggu, kalau keliru tolong diluruskan)
Minangkabau gabunagn kata Minang Kabau
Asal kata dari Menang Kerbau
Termuat dalam cerita
Tentang kecerdikan suatu kaum di Sumatera
Yang menggunakan strategi atau akalnya
Untuk menaklukkan lawan dari Jawa
Yang bukan tandingannya
Dalam lomba adu kerbau
Yaitu dengan cara
Mengurung anak kerbau yang sedang menyusu
Untuk beberapa waktu
Anak kerbau tersebut sebelum dilepas
Dipasangi pisau ditanduknya
Ketika tiba waktu lomba
Anak kerbau di lepas dari kurungan
Anak kerbau itu
Berusaha mencari susu kerbau lawan
Terlukalah kerbau lawan oleh pisau
Yang dipasang di tanduk anak kerbau
Akhirnya lomba dimenangkan oleh anak kerbau
Untuk mengenang kehebatan kaum tersebut
Di berilah nama Minang Kabau
Untuk wilayah / jelajah kaum tersebut berada
Wilayah tersebut terkenal juga dengan nama Ranah Bundo
Dalam perjalanan waktu
Wilayah Minangkabau
Lebih dikenal dengan nama Padang
Setiap yang berasal dari wilayah ini
Diluar Sumbar sering dipanggil
Rang Padang
Bukan Rang Minang
Nama Minangkabau akhirnya tenggelam
Sekarang mata dunia terbuka lagi
Dengan adanya nama bandara di Sumatra Barat
Bandara Internasional Minang (BIM)
Yang membuat orang akan bertanya
Apa itu Minangkabau ?
Semua akan bercerita
Kecerdikan seluruh rang Minangkabau
Bukan hanya seorang pahlawan saja
Salahkah tampil beda ???
Bengkulu, 3 November 2007
(iseng iseng aja di malam minggu, kalau keliru tolong diluruskan)
Minangkabau gabunagn kata Minang Kabau
Asal kata dari Menang Kerbau
Termuat dalam cerita
Tentang kecerdikan suatu kaum di Sumatera
Yang menggunakan strategi atau akalnya
Untuk menaklukkan lawan dari Jawa
Yang bukan tandingannya
Dalam lomba adu kerbau
Yaitu dengan cara
Mengurung anak kerbau yang sedang menyusu
Untuk beberapa waktu
Anak kerbau tersebut sebelum dilepas
Dipasangi pisau ditanduknya
Ketika tiba waktu lomba
Anak kerbau di lepas dari kurungan
Anak kerbau itu
Berusaha mencari susu kerbau lawan
Terlukalah kerbau lawan oleh pisau
Yang dipasang di tanduk anak kerbau
Akhirnya lomba dimenangkan oleh anak kerbau
Untuk mengenang kehebatan kaum tersebut
Di berilah nama Minang Kabau
Untuk wilayah / jelajah kaum tersebut berada
Wilayah tersebut terkenal juga dengan nama Ranah Bundo
Dalam perjalanan waktu
Wilayah Minangkabau
Lebih dikenal dengan nama Padang
Setiap yang berasal dari wilayah ini
Diluar Sumbar sering dipanggil
Rang Padang
Bukan Rang Minang
Nama Minangkabau akhirnya tenggelam
Sekarang mata dunia terbuka lagi
Dengan adanya nama bandara di Sumatra Barat
Bandara Internasional Minang (BIM)
Yang membuat orang akan bertanya
Apa itu Minangkabau ?
Semua akan bercerita
Kecerdikan seluruh rang Minangkabau
Bukan hanya seorang pahlawan saja
Salahkah tampil beda ???
Bengkulu, 3 November 2007
Senin, 05 November 2007
HARTA, TAHTA DAN WANITA
HARTA, TAHTA DAN WANITA
Bagi Pria
Harta, Tahta dan Wanita
Adalah godaan
Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Luar biasa
Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Bikin pria lakukan apa saja
Kadang menyalahi norma susila
Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Menurut matematika
Ada yang terperdaya oleh harta saja
Tak begitu peduli untuk tahta dan wanita
Ada yang terpedaya oleh tahta saja
Tak begitu peduli untuk harta dan wanita
Ada yang terpedaya oleh Wanita saja
Tak begitu peduli untuk harta dan tahta
Ada yang terpedaya oleh harta dan wanita
Tak peduli dengan tahta
Ada yang terpedaya oleh harta dan tahta
Tak peduli dengan wanita
Ada yang terpedaya tahta dan wanita
Tak peduli dengan harta
Ada yang terpedaya oleh ketiganya sekaligus
Dengan harta dia peroleh tahta
Dengan harta dia peroleh juga wanita
Dengan Tahta dia peroleh harta
Dengan Tahta dia peroleh juga wanita
Dengan wanita dia peroleh harta
Dengan wanita dia peroleh juga tahta
Ada yang tak peduli ketiganya sekaligus
Tak peduli harta
Tak peduli tahta
Tak peduli wanita
Bengkulu 31 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Bagi Pria
Harta, Tahta dan Wanita
Adalah godaan
Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Luar biasa
Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Bikin pria lakukan apa saja
Kadang menyalahi norma susila
Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Menurut matematika
Ada yang terperdaya oleh harta saja
Tak begitu peduli untuk tahta dan wanita
Ada yang terpedaya oleh tahta saja
Tak begitu peduli untuk harta dan wanita
Ada yang terpedaya oleh Wanita saja
Tak begitu peduli untuk harta dan tahta
Ada yang terpedaya oleh harta dan wanita
Tak peduli dengan tahta
Ada yang terpedaya oleh harta dan tahta
Tak peduli dengan wanita
Ada yang terpedaya tahta dan wanita
Tak peduli dengan harta
Ada yang terpedaya oleh ketiganya sekaligus
Dengan harta dia peroleh tahta
Dengan harta dia peroleh juga wanita
Dengan Tahta dia peroleh harta
Dengan Tahta dia peroleh juga wanita
Dengan wanita dia peroleh harta
Dengan wanita dia peroleh juga tahta
Ada yang tak peduli ketiganya sekaligus
Tak peduli harta
Tak peduli tahta
Tak peduli wanita
Bengkulu 31 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Andai Rumahku Jadi Home Stay (2)
Andai Rumahku Jadi Home Stay (2)
Ku terkenang waktu remaja dulu
Saudaraku dari kota
Mahasiswa Perguruan Tinggi ternama
Kulit hitam manis
Senyum sangat manis
Bertanu dan nginap dirumahku beberapa malam
Dengan teman-teman sebayaku
Kami kelilingi dia sepanjang waktu
Kulihat teman renangku tebar pesona
Matanya yang coklat terang
Dengan bulu mata yang lentik
Menatap saudaraku penuh tantangan
Saudaraku tersenyum manis
Matanya terlihat lucu
Bikin aku cemburu
Siang itu
Aku dan temanku
Memakai pakaian multi fungsi
Celana selutut dan kaos oblong
Kami telusuri pematang tabek gadang
Menuju Tiagan
Ketika berada di pinngir kolam Tiagan
Temanku mendorong saudaraku ke kolam
Biiiuurrrrrr
Kamipun ikutan terjun ke kolam
Berenag bersama sama
Dengan suka cita
Oh indahnya
Andaikan rumahku jadi home stay
Aku tak mau tamunya perempuan semua
Takut
Nanti mereka diperkosa
Warga kampungku yang menghisap ganja
Atau oleh kelaki buaya
Kalau tamuku lelaki semua
Tentunya sama seperti teman-temanku dulu
Remaja dikampungku
Pada tebar pesona
Biar gaya
Punya pacar bule
Biar gaya
Punya pacar orang kaya
Biar gaya
Terjadi perbaikan keturunan
Biar dan sejuta biar lainnya
Eh tak berapa lama
Ketika si bule sudah pergi
Mereka para remaja
Pada buncit dan merana
Astaghfirullah
Aku melamun porno
Bengkulu, 29 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Ku terkenang waktu remaja dulu
Saudaraku dari kota
Mahasiswa Perguruan Tinggi ternama
Kulit hitam manis
Senyum sangat manis
Bertanu dan nginap dirumahku beberapa malam
Dengan teman-teman sebayaku
Kami kelilingi dia sepanjang waktu
Kulihat teman renangku tebar pesona
Matanya yang coklat terang
Dengan bulu mata yang lentik
Menatap saudaraku penuh tantangan
Saudaraku tersenyum manis
Matanya terlihat lucu
Bikin aku cemburu
Siang itu
Aku dan temanku
Memakai pakaian multi fungsi
Celana selutut dan kaos oblong
Kami telusuri pematang tabek gadang
Menuju Tiagan
Ketika berada di pinngir kolam Tiagan
Temanku mendorong saudaraku ke kolam
Biiiuurrrrrr
Kamipun ikutan terjun ke kolam
Berenag bersama sama
Dengan suka cita
Oh indahnya
Andaikan rumahku jadi home stay
Aku tak mau tamunya perempuan semua
Takut
Nanti mereka diperkosa
Warga kampungku yang menghisap ganja
Atau oleh kelaki buaya
Kalau tamuku lelaki semua
Tentunya sama seperti teman-temanku dulu
Remaja dikampungku
Pada tebar pesona
Biar gaya
Punya pacar bule
Biar gaya
Punya pacar orang kaya
Biar gaya
Terjadi perbaikan keturunan
Biar dan sejuta biar lainnya
Eh tak berapa lama
Ketika si bule sudah pergi
Mereka para remaja
Pada buncit dan merana
Astaghfirullah
Aku melamun porno
Bengkulu, 29 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Andai Rumahku jadi Homestay
Andai Rumahku jadi Homestay
Setiap saudara yang pulang
Setiap tamu yang datang
Ingin datang dan datang lagi
Ingin nginap dan nginap lagi
Di rumahku Sungai Tanang
Kadang-kadang saudara bawa tetangganya dikota
Kadang-kadang saudara bawa keluarga besar mertua
Pernah adik iparku
Nginap sekeluarga
Tanpa kami bersama mereka
Keika penginapan di Bukittinggi penuh semua
Kebetulan kunci ada pada tetangga
Letak rumahku yang strategis
Bangunan rumah yang elok
Dilengkapi dengan kamar mandi
Memiliki banyak jendela
Angin dan cahaya bebas mengembara
Ada kolam ikan di depan rumah
Ada jalan yang membatasi kolam dengan tabek gadang
Tabek gadang yang berpagar Gunung Singgalang
Di belakang rumah ada hamparan sawah
Hamparan sawah yang berbatas gunung Merapi
Berdiri dari sisi manapun disekitar rumahku
Tak peduli siang atau malam
Pagi atau sore
Asal cuaca cerah
Kadang dari jendela saja
Pemandangan di lembah Merapi dan Singgalang
Semua terasa indah
Terasa berada di Sorga
Tanyalah ke bangsa Arab
Kalau tidak percaya
Alhamdulillah
Andai kujadikan rumahku jadi home stay
Bukan persinggahan saudara saja
Hingga bisa disewa siapa saja
Tak peduli adat dan budayanya
Tak peduli agamanya
Aduuuhhh
Apa aku siap ?
Siap dengan dampaknya ?
Dampak terhadap lingkungan
Dampak terhadap anak-anak dan remaja
Apa aku akan bikin aturan-aturan ?
Apa tamu bisa diatur?
Bukankah tamu adalah raja?
Apa aku tidak akan silau dengan keuntungan?
Addduuhhhh puuusssiiinnggggg
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Berikanlah kami Hidayah
Salahkah jalan kami?
Andaikan rumah jadi home stay
Bukankah ini salah satu cara keluar dari kemiskinan?
Kemiskinan yang akan membuat kekufuran?
Bukankah ini satu cara memanfaatkan fasilitas
Fasilitas yang tak termanfaatkan alias mubazir?
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Berikanlah kami Hidayah
Hingqa jalan yang kami tempuh
Tidak merusak lingkungan
Tidak merusak masa depan anak-anak dan remaja
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Andaikan rumahku jadi home stay
Berikan juga Hidayah pada warga kampungku
Tetap menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup
Tetap memperhatikan pendidikan agama
Di mulai sejak usia dini
Hingga mereka
Tahan akan godaan
Godaan dalam bentuk apapun
Darimanapun
Oleh siapapun
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu 26 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Setiap saudara yang pulang
Setiap tamu yang datang
Ingin datang dan datang lagi
Ingin nginap dan nginap lagi
Di rumahku Sungai Tanang
Kadang-kadang saudara bawa tetangganya dikota
Kadang-kadang saudara bawa keluarga besar mertua
Pernah adik iparku
Nginap sekeluarga
Tanpa kami bersama mereka
Keika penginapan di Bukittinggi penuh semua
Kebetulan kunci ada pada tetangga
Letak rumahku yang strategis
Bangunan rumah yang elok
Dilengkapi dengan kamar mandi
Memiliki banyak jendela
Angin dan cahaya bebas mengembara
Ada kolam ikan di depan rumah
Ada jalan yang membatasi kolam dengan tabek gadang
Tabek gadang yang berpagar Gunung Singgalang
Di belakang rumah ada hamparan sawah
Hamparan sawah yang berbatas gunung Merapi
Berdiri dari sisi manapun disekitar rumahku
Tak peduli siang atau malam
Pagi atau sore
Asal cuaca cerah
Kadang dari jendela saja
Pemandangan di lembah Merapi dan Singgalang
Semua terasa indah
Terasa berada di Sorga
Tanyalah ke bangsa Arab
Kalau tidak percaya
Alhamdulillah
Andai kujadikan rumahku jadi home stay
Bukan persinggahan saudara saja
Hingga bisa disewa siapa saja
Tak peduli adat dan budayanya
Tak peduli agamanya
Aduuuhhh
Apa aku siap ?
Siap dengan dampaknya ?
Dampak terhadap lingkungan
Dampak terhadap anak-anak dan remaja
Apa aku akan bikin aturan-aturan ?
Apa tamu bisa diatur?
Bukankah tamu adalah raja?
Apa aku tidak akan silau dengan keuntungan?
Addduuhhhh puuusssiiinnggggg
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Berikanlah kami Hidayah
Salahkah jalan kami?
Andaikan rumah jadi home stay
Bukankah ini salah satu cara keluar dari kemiskinan?
Kemiskinan yang akan membuat kekufuran?
Bukankah ini satu cara memanfaatkan fasilitas
Fasilitas yang tak termanfaatkan alias mubazir?
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Berikanlah kami Hidayah
Hingqa jalan yang kami tempuh
Tidak merusak lingkungan
Tidak merusak masa depan anak-anak dan remaja
Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Andaikan rumahku jadi home stay
Berikan juga Hidayah pada warga kampungku
Tetap menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup
Tetap memperhatikan pendidikan agama
Di mulai sejak usia dini
Hingga mereka
Tahan akan godaan
Godaan dalam bentuk apapun
Darimanapun
Oleh siapapun
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu 26 Oktober 2007
Hanifah Damnhuri
Langganan:
Postingan (Atom)