Selasa, 29 Januari 2008

MIMPI KA MELINTAS DI LEMERSING

MIMPI KA MELINTAS DI LEMERSING
(Lembah Merapi Singgalang)

Ketika kecil
Dari jendela kamarku di Sungai Tanang
Sambil melihat mentari pagi
Yang menyembul dibalik gunung Merapi
Aku juga dapat menyaksikan
Iringan KA lewat dari stasiun Padang Luar menuju Sungai Buluh
Iring-iringan yang panjang
Kepulan asap yang mengotori sejuknya udara pagi
Serta bunyi suaranya yang sayup sayup sampai kekampungku
" susah, susah, susah, cariiiiiiiiiii duuiiiiitttttttttttt "
Semua itu tinggal kenangan

Entah sejak kapan ?
Entah apa sebabnya ?
Aku tidak lagi menyaksikan iringan KA
Melintas di LEMERSING
Aku tidak lagi mendengar
Rintihan suaranya yang menghiba

Celakanya
Rel KA sepanjang LEMERSING
Beralih fungsi
LEMERSING yang tadinya indah permai
Ternoda oleh kehadiran gubuk-gubuk derita
Gubuk-gubuk yang menjanjikan harapan

Celakanya
Ketika musim liburan
Ketika musim lebaran
Kadangkala
Jalan raya sepanjang LEMERSING
Tak obahnya seperti di Jakarta
Sempit, penuh sesak dengan mobil
Yang membuat jalan jadi
Macet, macet, dan macet
Akupun pernah terjebak macet disini
Huuuhhhh melelahkan
Mana waktu liburan sangat singkat
Yang akan dikunjungi masih banyak
Keperluan sangat mendesak
Huuuhhh melelahkan

Kemaren kulihat dikoran
KA pariwisata yang mewah

Semalam aku bermimpi
KA mewah itu lewat LEMERSING
Pemandangan yang indah dulu
Muncul lagi
LEMERSING terbebas dari gubuk derita
Jalan raya macet bukan lagi derita
Suara KA yang dulu menyayat
Berubah ceria
" jangan hanya, caaaarrrriii ddduuuiiiiiittt
mari, mari, nikmatiiiii ddduuuuiiiitttt "

Tak berapa lama hadir juga KA ekonomi
Muatannya penuh sesak
Suaranya penuh asa
" ayo, ayo , cariiiiiii ddduuuuiiiiitttttttt
naik KA biaaaarrrr iiiirrriiiiittttt "

Addduuhhhh
Kok cuman mimpi

Bengkulu, 21 Januari 2007


Hanifah Damanhuri

Senin, 28 Januari 2008

JAKARTA MEMBARA 1998

JAKARTA MEMBARA 1998
Ketika ditayangkan kembali
Detik detik Suharto mengundurkan diri 1998
Ingatanku melayang ke Salemba tahun 1998
Waktu itu aku jadi mahasiswa
Selesai pengumuman jajaran mentri oleh presiden
Banyak orang menjadi geram
KKN, KKN, KKN
Begitu teriak orang

Entah bagaimana mulanya
Entah siapa pemicunya
Suasana Jakarta menjadi panas
Mahasiswa demonstrasi
Dimana-mana terdengar teriakan
Gantung Suharto, gantung Suharto

Hari itu aku dikampus
Helikopter mondar mandir
Mengusir kerumunan orang
Kampus akhirnya di tutup
Beberapa temanku terjebak
Tidak bisa pulang ke rumah
Jalanan macet
Tak lama asap mengepul di mana mana
Mobil, kantor, ruko dan lain sebagainya dibakar
Jakarta membara

Banyak jalan menuju rumah kostku
Yang tak jauh dari kampus
Cukup berjalan kaki
Mulanya aku bareng pulang dengan teman teman
Ketika mereka asyik ngobrol
Aku diam-diam memilih jalan lain sendirian
Kusaksikan penjarahan di Hero
Kusaksikan juga orang-orang
Membawa jarahan dari Cikini
Aku merasa ngeri
Sendirian di tengah keramaian
Cepat-cepat ku pulang kerumah
Sama saja
Dari rumah sayup sayup terdengar
Sorak sorai
Bakar, bakar, bakar
Jarah, jarah, jarah
Huuhhhhh menyesakkan dada

Esoknya temanku marah padaku
Apalagi terdengar
Banyak wanita yang juga diperkosa
Aku terdiam seribu basa
Tapi puas
Saksikan dengan mata

Kami saksikan juga
Kantong kantong kresek
BerisiPotongan mayat yang terbakar
Bau yang menyengatDi kamar mayat RSCM
Huuuhhhh ngeerriiii

Sejak saat itu
Aku tak beraniPulang ke Kali Deres
Ke rumah kakakku
Bareng teman-teman
Seusai kuliah
Di akhir pekan

Semoga para korban
Memaklumi situasi saat itu
Memaafkan pihak yang bertanggung jawab

Selamat Jalan Bapak Suharto
Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu
Dan menerima amal ibadahmu disisiNya
Amin Ya Rabbal Alamin

Bengkulu, 29 Januari 2008



Hanifah Damnhuri

Selasa, 08 Januari 2008

KEMBALI KERUMAH GADANG ?

KEMBALI KERUMAH GADANG ?
Aku dilahirkan dan dibesarkan dirumah pribadi
Dibangun pakai uang papaku
Di tanah milik mamaku
Rumah permanen dengan tiga kamar tidur
Dan papalah yang bertindak sebagai kepala keluarga
Artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah tangga
Menjadi tanggung jawab papa seutuhnya
Tak ada campur tangan orang lain
Seperti mamak atau penghulu di sukuku
Apalagi aku juga tidak mengenal tanah ulayat
Seperti yang kubaca di internet
Yang jadi sengketa berkepanjangan di daerah lain
Di internet juga aku dapat ilmu
Tentang ABSSBK
Tentang bundo kanduang
Tentang adat yang berbuhul sentakDan lain sebagainya
Betapa terkejut aku
Ketika membaca
Wacana tentang
Kembali ke Rumah Gadang
Rumah Gadang ?
Siapa yang akan membangun ulang?
Dimana akan dibangun ulang ?
Pakai surat apa dan ayat berapa dari Kitabullah ?
Hingga Rumah gadang begitu pentingnya
Hingga kemenakan lebih berharga dari anak-anak
Hingga bapak tak usah besarkan anak
Hingga ada perempuan yang jadi bundo kanduang
Hingga mamak terlantar dihari tua
Hingga penghulu besar kepalanya
Karena tak boleh ada yang menghina
Aduh pusing
Mau dibawa kemana generasi muda ?
Mau diterapkan dimana petunjuk Kitabullah ?
Atau aku yang salah memahami maksud wacana tersebut
Maafkan aku
Apapun maksud wacana tersebut
Aku bersyukur berada dirantau dan diluar sistem
Kapan perlu merantau cina saja
Biar tidak pusing kepala
Bengkulu, 8 Januari 2008
Hanifah Damanhuri

Senin, 07 Januari 2008

TAHUN BARU, HARAPAN BARU

TAHUN BARU, HARAPAN BARU

Tahun 2007 yang barusan berlalu
Kulalui penuh warna warni
Suka dan duka datang silih berganti
Kadang kenyataan belum sesuai harapan
Kadang harapan terasa hanya mimpi
Kadang harapan jadi kenyataan
Kadang lain yang diharapkan, lain yang didapatkan
Kadang kenyataan, sebelumnya tak pernah ku impikan

Ku ingat-ingat beberapa kisah
Kadang air mataku berlinang
Kenapa kisah itu terjadi padaku
Apa salahku ?
Ku ingat kata mutiara
“ Tiada kesedihan yang paling sedih
Di saat sedih teringat masa yang indah”

Kadang senyumku mengembang
Kenapa kisah itu terjadi padaku
Apa tidak salah ?
Ku ingat juga kata mutiara
“ Jangan sombongkan masa depanmu
Karena tidak ada yang tau
Apa yang dibawa hari esok “

Kadang aku kesal dan kecewa
Untuk beberapa peristiwa
Sehingga aku ragu
Dengan siapa aku berhadapan
Kawan atau lawan ?

Ku ingat ingat juga sepak terjangku tahun lalu di dunia maya
Waaah ??
Kadang kupuji siapa yang ku suka
Kadang kutertawai siapa yang tidak kusuka
Kadang ku dukung program yang ku suka
Kadang kupatahkan program yang tidak kusuka
Kadang aku tak berkomentar apa-apa
Kadang aku tak peduli sama sekali
Kadang aku bisa memahami orang lain
Kadang aku tak paham apapun, ngaku tak paham
Kadang aku berpura pura paham
Kadang aku asal berkomentar saja
Kadang aku tak tau apa-apa

Sungguh banyak yang harus kuperbaiki
Entah dari mana harus kumulai ?
Harapanku
Semoga hari esok
Lebih baik dari hari ini
Sesuai harapan dengan kenyataan

Ya Allah
Ya Rahman
Ya Rahim
Ampunilah dosa kami
Beri hidayahlah kami
Selamatkanlah kami dunia akhirat
Amin

Bengkulu, 1 Januari 2008

Hanifah Damanhuri