MALAM TAHUN BARU
Malam tahun baru
Malam yang ditunggu-tunggu
Banyak cara untuk menunggu
Banyak tempat untuk menunggu
Detik-detik tahun baru
Kembang api di beberapa lokasi menggebubu
Suara terompet menyayat kalbu
Seakan meniupkan, tahun baru harapan baru
Malam tahun baru
Baru saja berlalu
Tanpa kutunggu
Hari ini tetap saja dimulainya tahun baru
Untuk mengisi tahun yang baru
Jauhjauh hari ku bangun mimpi baru
Mimpi yang memompa semangatku
Untuk menjalani kehidupan yang berliku
Aku ingat nasehat Ustadz padaku
“Jika Allah menimpakan sesuatu
Kemudharatan kepadamu
Maka tidak ada yang dapat menhilangkannya
Kecuali Dia.
Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu
Maka tidak ada yang dapat menolak kurnia-Nya
Dia memberikan kebaikan itu
Kepada siapa yang dikehendaki-Nya
Diantara kamu hamba-Nya
Dan Dialah yang Maha Pengampun
Lagi Maha Penyayang”
Ya Allah yang Maha Kuasa, kupanjatkan doa pada-Mu
Jadikanlah aku diantara hamba-Mu
Yang mendapatkan kebaikan dari-Mu
Semoga terkabul doaku
Bengkulu, 1 Januari 2010
Hanifah Damanhuri
Kamis, 31 Desember 2009
DOA PELANTIKAN TERINDAH
DOA PELANTIKAN TERINDAH
Di penghujung tahun 2009
Aku berkempatan hadir
Di acara pelantikan
Dan Acara Pisah Sambut di kampusku
Acara pelantikan berlangsung khidmat
Diawali dengan kiriman doa untuk Gus Dur
Pembacaan SK pemberhentian pejabat lama
Pembacaan SK pengangkatan pejabat baru
Dan acara seremoni lainnya
Tiba giliran pembacaan doa
Kusimak baik-baik dan ku aamiini
Doa yang dibacakan Rohaniwan
Aku merasa doanya indah sekali
Usai pembacaan doa
Kulihat Rohaniwan menyimpan catatannya
Di kantong baju gamisnya
Begitu acara resmi bubar
Ku kejar Rohaniwan tersebut
Kuminta catatan doanya
Aku merasa doa yang beliau susun
Berlaku untuk siapa saja
Sekecil apapun jabatan yang diembannya
Inilah rangkaian katanya
“Alhamdulillah…
Alhamdulillah hirabbil Alamin
Hundin yuafini niamihu wayu kafi mazida
Ya rabbana lakalhamdu kama yan basdhi
Li jalali wajhikal azimi sulthonik
Allahuma sholli ala Saidina Muhammad
Wa ala Ali Saidina Muhammad.
Ya Allah Ya Tuhan kami
Di hari yang penuh berkah ini
Kami bermunajat menghadap kehadiratMu ya Allah
Untuk mempersembahkan
Rasa syukur yang sedalam-dalamnya
Atas berbagai nikmat
Yang telah engkau curahkan kepada kami
Seraya memanjatkan doa
Kiranya acara Pelantikan dan serah terima jabatan
Pembantu Rektor Universitas Bengkulu
Periode 2009 – 2013
akan mendapat barokah dan ridha di sisiMu
Ya Allah ya Tuhan kami
Kami Agungkan NamaMu karena Engkau satu-satunya
Tempat kami menyampaikan harapan,
Mencurahkan segala isi hati
Karenanya ya Allah
Terrimalah kehadiran kami
Dengan sifatMu yang maha Rahman dan Rahim
Saat ini kami menyaksikan
Pelaksanaan Pelantikan dan serah terima jabatan
Pembantu Rektor Bengkulu
Dengan hikmat dan syahdu
Berkat ridho dan InayahMu ya Allah
Ya Allah ya Tuhan kami
Ya Rabbal Alamin
Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta
Pengatur siang dan malam
Pengatur nikmat yang tiada tara
Dengan telah dilaksanakannya pelantikan
Dan serah terima jabatan Pembantu Rektor ini
Besar harapan kami kepadaMu ya Allah
Kiranya pengukuhan ini
Akan memperkokoh tekad kami
Untuk berprestasi dalam mengabdi
Mudah-mudahan keberadaan pembantu Rektor
Akan mampu mengangkat martabat Almamater
dan Alumni yang terampil
dan berperan nyata dengan mutu yang tinggi
Demi luhurnya cita-cita pendidikan
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
Sadarkan kami
bahwa masa depan Bangsa dan Negara kami
Mendambakan Alumni
Yang berbobot ilmu, Amal dan Akhlak
Karenanya ya Allah
Bimbing dan tuntunlah kami
Jangan lengahkan kami
Dalam mengemban amanah ini
Taufik dan hidayahMu yang kami dambakan
Setiap saat limpahkanlah kepada kami
Kekuatan lahir dan bathin
Seraya sehat wal Afiat
Semoga kami
Dapat berbuat dan bertindak
Dengan penuh tanggung jawab
Bukakan pintu rahmatmu kepada kami
Jauhkanlah kami dari
rayuan fitnah, serakah, dengki dan khianat
Ya Allah
Ya Aziz
Ya Ghofar
Kami sadar
Bila mentari memancar diufuk timur
Saat itu hati kami berkata
Amanah apa yang kami dahulukan
Dan kebaikan apa yang akan kami dapatkan
Dan bila mentari sudah meninggalkan
Secercah sinar di ufuk barat
Saat itu juga hati kami berkata
Begitu banyak amanah yang kami pikul
Yang menanti dihari esok
Sementara sifat kikir dan tamak
Selalu ingin hadir menyelimuti
Rasa hasud dan dengki
Selalu mengelilingi
Saling curiga mencurigai
Sudah mulai kentara diantara kami
Terbersit suatu keraguan
Sanggupkan kami mengemban Amanah
Yang telah terpundak dibahu kami
Maka dari itu ya Allah
Berikan kami petunjuk dan hidayahMu
Jauhkan kami dari sifat-sifat tercela
Dan sifat-sifat buruk lainnya
Ya Allah ya Tuhan kami
Kami menyadari bahwa
Pada waktu Engkau memberi karuniaMu
Kami mungkin kurang mensyukuri nikmatMu
Namun pada waktu Engkau memberi cobaan
Kami masih pula meragukan kasih sayangMu
Terkadang kami lalai, lupa, khilaf dan Alfa
Oleh karena itu ya Allah
Ampunilah kesalahan kami
Orang tua kami
Para pendahulu-pendahulu kami yang sholeh
Rabbana Zalamna…
Rabbana Azina…
Subhana rabbika rabbi Izati Amma
Ya sifun
Wassala mu alal mursalin walham ….”
Semoga Allah mengabulkannya
Bengkulu, 31 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
NB. Maaf kalau terdapat kekeliruan dalam menyalin bahasa Arabnya
Di penghujung tahun 2009
Aku berkempatan hadir
Di acara pelantikan
Dan Acara Pisah Sambut di kampusku
Acara pelantikan berlangsung khidmat
Diawali dengan kiriman doa untuk Gus Dur
Pembacaan SK pemberhentian pejabat lama
Pembacaan SK pengangkatan pejabat baru
Dan acara seremoni lainnya
Tiba giliran pembacaan doa
Kusimak baik-baik dan ku aamiini
Doa yang dibacakan Rohaniwan
Aku merasa doanya indah sekali
Usai pembacaan doa
Kulihat Rohaniwan menyimpan catatannya
Di kantong baju gamisnya
Begitu acara resmi bubar
Ku kejar Rohaniwan tersebut
Kuminta catatan doanya
Aku merasa doa yang beliau susun
Berlaku untuk siapa saja
Sekecil apapun jabatan yang diembannya
Inilah rangkaian katanya
“Alhamdulillah…
Alhamdulillah hirabbil Alamin
Hundin yuafini niamihu wayu kafi mazida
Ya rabbana lakalhamdu kama yan basdhi
Li jalali wajhikal azimi sulthonik
Allahuma sholli ala Saidina Muhammad
Wa ala Ali Saidina Muhammad.
Ya Allah Ya Tuhan kami
Di hari yang penuh berkah ini
Kami bermunajat menghadap kehadiratMu ya Allah
Untuk mempersembahkan
Rasa syukur yang sedalam-dalamnya
Atas berbagai nikmat
Yang telah engkau curahkan kepada kami
Seraya memanjatkan doa
Kiranya acara Pelantikan dan serah terima jabatan
Pembantu Rektor Universitas Bengkulu
Periode 2009 – 2013
akan mendapat barokah dan ridha di sisiMu
Ya Allah ya Tuhan kami
Kami Agungkan NamaMu karena Engkau satu-satunya
Tempat kami menyampaikan harapan,
Mencurahkan segala isi hati
Karenanya ya Allah
Terrimalah kehadiran kami
Dengan sifatMu yang maha Rahman dan Rahim
Saat ini kami menyaksikan
Pelaksanaan Pelantikan dan serah terima jabatan
Pembantu Rektor Bengkulu
Dengan hikmat dan syahdu
Berkat ridho dan InayahMu ya Allah
Ya Allah ya Tuhan kami
Ya Rabbal Alamin
Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta
Pengatur siang dan malam
Pengatur nikmat yang tiada tara
Dengan telah dilaksanakannya pelantikan
Dan serah terima jabatan Pembantu Rektor ini
Besar harapan kami kepadaMu ya Allah
Kiranya pengukuhan ini
Akan memperkokoh tekad kami
Untuk berprestasi dalam mengabdi
Mudah-mudahan keberadaan pembantu Rektor
Akan mampu mengangkat martabat Almamater
dan Alumni yang terampil
dan berperan nyata dengan mutu yang tinggi
Demi luhurnya cita-cita pendidikan
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa
Sadarkan kami
bahwa masa depan Bangsa dan Negara kami
Mendambakan Alumni
Yang berbobot ilmu, Amal dan Akhlak
Karenanya ya Allah
Bimbing dan tuntunlah kami
Jangan lengahkan kami
Dalam mengemban amanah ini
Taufik dan hidayahMu yang kami dambakan
Setiap saat limpahkanlah kepada kami
Kekuatan lahir dan bathin
Seraya sehat wal Afiat
Semoga kami
Dapat berbuat dan bertindak
Dengan penuh tanggung jawab
Bukakan pintu rahmatmu kepada kami
Jauhkanlah kami dari
rayuan fitnah, serakah, dengki dan khianat
Ya Allah
Ya Aziz
Ya Ghofar
Kami sadar
Bila mentari memancar diufuk timur
Saat itu hati kami berkata
Amanah apa yang kami dahulukan
Dan kebaikan apa yang akan kami dapatkan
Dan bila mentari sudah meninggalkan
Secercah sinar di ufuk barat
Saat itu juga hati kami berkata
Begitu banyak amanah yang kami pikul
Yang menanti dihari esok
Sementara sifat kikir dan tamak
Selalu ingin hadir menyelimuti
Rasa hasud dan dengki
Selalu mengelilingi
Saling curiga mencurigai
Sudah mulai kentara diantara kami
Terbersit suatu keraguan
Sanggupkan kami mengemban Amanah
Yang telah terpundak dibahu kami
Maka dari itu ya Allah
Berikan kami petunjuk dan hidayahMu
Jauhkan kami dari sifat-sifat tercela
Dan sifat-sifat buruk lainnya
Ya Allah ya Tuhan kami
Kami menyadari bahwa
Pada waktu Engkau memberi karuniaMu
Kami mungkin kurang mensyukuri nikmatMu
Namun pada waktu Engkau memberi cobaan
Kami masih pula meragukan kasih sayangMu
Terkadang kami lalai, lupa, khilaf dan Alfa
Oleh karena itu ya Allah
Ampunilah kesalahan kami
Orang tua kami
Para pendahulu-pendahulu kami yang sholeh
Rabbana Zalamna…
Rabbana Azina…
Subhana rabbika rabbi Izati Amma
Ya sifun
Wassala mu alal mursalin walham ….”
Semoga Allah mengabulkannya
Bengkulu, 31 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
NB. Maaf kalau terdapat kekeliruan dalam menyalin bahasa Arabnya
Senin, 28 Desember 2009
RENUNGAN DI PENGHUJUNG TAHUN 2009
RENUNGAN DI PENGHUJUNG TAHUN 2009
Pergantian tahun Masehi
Tinggal beberapa hari lagi
Kucoba mengingat-ngingat lagi
Apa yang telah terjadi dan kujalani tahun ini
Kesibukan yang kujalani
Membuatku lupa memperhatikan kesehatan diri
Hingga suatu hari di awal tahun
Ketika kumerasa badan ku ini
Lelah dan letih sekali
Muka pucat tak berseri
Haid lama sekali
Kuputuskan untuk periksa diri
Setelah dokter memeriksa diriku ini
“Tumor mulut rahim (Miom keburt)”, kata dokter ke diri
Penyebab aku jadi Anemi
Dimana HBku 6 rendah sekali
Aku dirawat para ahli
Setelah ditransfusi
Tumor dirahimkupun dipreteli
Bersih sudah rahimku kini
Darah-darah asing yang masuk ketubuhku ini
Setelah bercampur dengan darahku sendiri
Membuat badanku bereaksi
Mata keruh, mulut kering, kepala pusing sekali
Badan seperti robot berat sekali
Berkatapun lambat sekali
Hari terus berganti
Alergipun berangsur pergi
Beberapa keluhanpun ikut pergi
Alhamdulillah, lumayan keadaanku kini
Berkat Rahmat Illahi
Untungnya pikiranku tetap berfungsi
Tetap bisa mengajar dan membimbing skripsi
Beberapa orang bimbinganku diwisuda tahun ini
Ku ulang lagi cerita ini
Karena tanggapan orang bervariasi
Ada tanggapan yang menyenangkan hati
Ada tanggapan yang menyakiti
Kupandang perlu cerita ini
Biar jadi pelajaran agar awas sejak dini
Agar rahim wanita tidak berisi
Tumor atau kanker yang merusak diri
Sering kurasakan sendiri
Bertemu manusia aneh sekali
Melihat orang susah, dia senang hati
Melihat orang senang, dia gelisah hati
Aku mengerti
Karena iblis telah berjanji
Akan berada dihati
Orang yang sombong, iri dan dengki
Kuingat-ingat pula kebahagian yang kualami
Duh tak terhitung, banyak sekali
Melampaui yang kuingini
Membuatku tercengang sendiri
Kebahagianku bertambah jadi
Ketika di ujung tahun dapat puisi
Kiriman anak kandung sendiri
Berisi doa yang indah sekali
“Senantiasa sabar & ikhlas
Menghadapi ujian hidup
Itulah Mama.
Seseorang yang dibekali sifat yang mulia
Tempaan keluarga yang berakhlakul karimah
Seorang yang kurasa kehadirannya untukku
Seperti Siti Aminah, Ibunda Rasulullah
Mama,
Untuk semua hari yang lelah
Dan malam terjaga mendoakanku…
Ijul berdoa semoga Allah selalu sayang
Allohummagh firlii
waliwali dayya
warhamhuma
kamma robbayani shagiro…
Selamat hari ibu”
Itu semua berkat Rahmat Illahi
Kucurannya tak berhenti-henti
Semoga begitu sampai nanti
Sampai nyawa berpisah dari diri
Alhamdulillah …
Terimaksih Ya Rabbi
Untuk semua kebahagiaan ini
Untuk cobaan, dan peringatan yang terjadi
Supaya aku ingat padaMu dan tidak lupa diri
Bengkulu, 28 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Pergantian tahun Masehi
Tinggal beberapa hari lagi
Kucoba mengingat-ngingat lagi
Apa yang telah terjadi dan kujalani tahun ini
Kesibukan yang kujalani
Membuatku lupa memperhatikan kesehatan diri
Hingga suatu hari di awal tahun
Ketika kumerasa badan ku ini
Lelah dan letih sekali
Muka pucat tak berseri
Haid lama sekali
Kuputuskan untuk periksa diri
Setelah dokter memeriksa diriku ini
“Tumor mulut rahim (Miom keburt)”, kata dokter ke diri
Penyebab aku jadi Anemi
Dimana HBku 6 rendah sekali
Aku dirawat para ahli
Setelah ditransfusi
Tumor dirahimkupun dipreteli
Bersih sudah rahimku kini
Darah-darah asing yang masuk ketubuhku ini
Setelah bercampur dengan darahku sendiri
Membuat badanku bereaksi
Mata keruh, mulut kering, kepala pusing sekali
Badan seperti robot berat sekali
Berkatapun lambat sekali
Hari terus berganti
Alergipun berangsur pergi
Beberapa keluhanpun ikut pergi
Alhamdulillah, lumayan keadaanku kini
Berkat Rahmat Illahi
Untungnya pikiranku tetap berfungsi
Tetap bisa mengajar dan membimbing skripsi
Beberapa orang bimbinganku diwisuda tahun ini
Ku ulang lagi cerita ini
Karena tanggapan orang bervariasi
Ada tanggapan yang menyenangkan hati
Ada tanggapan yang menyakiti
Kupandang perlu cerita ini
Biar jadi pelajaran agar awas sejak dini
Agar rahim wanita tidak berisi
Tumor atau kanker yang merusak diri
Sering kurasakan sendiri
Bertemu manusia aneh sekali
Melihat orang susah, dia senang hati
Melihat orang senang, dia gelisah hati
Aku mengerti
Karena iblis telah berjanji
Akan berada dihati
Orang yang sombong, iri dan dengki
Kuingat-ingat pula kebahagian yang kualami
Duh tak terhitung, banyak sekali
Melampaui yang kuingini
Membuatku tercengang sendiri
Kebahagianku bertambah jadi
Ketika di ujung tahun dapat puisi
Kiriman anak kandung sendiri
Berisi doa yang indah sekali
“Senantiasa sabar & ikhlas
Menghadapi ujian hidup
Itulah Mama.
Seseorang yang dibekali sifat yang mulia
Tempaan keluarga yang berakhlakul karimah
Seorang yang kurasa kehadirannya untukku
Seperti Siti Aminah, Ibunda Rasulullah
Mama,
Untuk semua hari yang lelah
Dan malam terjaga mendoakanku…
Ijul berdoa semoga Allah selalu sayang
Allohummagh firlii
waliwali dayya
warhamhuma
kamma robbayani shagiro…
Selamat hari ibu”
Itu semua berkat Rahmat Illahi
Kucurannya tak berhenti-henti
Semoga begitu sampai nanti
Sampai nyawa berpisah dari diri
Alhamdulillah …
Terimaksih Ya Rabbi
Untuk semua kebahagiaan ini
Untuk cobaan, dan peringatan yang terjadi
Supaya aku ingat padaMu dan tidak lupa diri
Bengkulu, 28 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 14 Desember 2009
KETIKA ELLY BERSAMA KAMI
KETIKA ELLY BERSAMA KAMI
Begitu nama Elly disebut
Kenangan menjadi ibu muda
Membayang kembali
Kuingat langkah nekad
Mengambil PERUMNAS tipe 54/ 200
Ketika masih dosen baru di UNIB
Cicilannya lebih besar dari separoh gajiku
Gaji suamiku yang PNS juga waktu itu
Dijumlahkan dengan sisa gajiku
Cukup untuk hidup sederhana
Tanah dibelakang rumah cukup luas dan subur
Singkong dan pisang tumbuh dengan subur
Daunnya sering dijadikan sayur
Padahal dulu aku paling tidak suka daun singkong
Ayampun berkembang biak
Sehingga sewaktu-waktu
Telur dan ayamnya
Jadi santapan kami
Dalam situasi sulit tersebut
Aku sempat bertanya pada tanteku
Bagaimana caranya beliau mengelola keuangan
Sehingga walau PNS tapi kaya dihari tua
“Belanjakanlah uang sesuai kemampuan atau
Belanjakanlah uang sesuai keperluan
Jangan sampai berhutang
Sekali berhutang
Lama-lama hutangnya jadi membengkak
Karena gali lobang tutup lobang”, jawab tanteku
Akupun ketika ABG banyak belajar dikeluarga temanku
Setiap malam ibunya menghitung duit
Yang didapat dari berjualan hari itu
Menyisihkan untuk modal
Menyisihkan untuk disimpan
Menyisihkan untuk keperluan
Dengan hidup sesederhana mungkin
Persoalan makan masih bisa kuatasi
Persoalan siapa yang akan mengasuh putraku
Tidak bisa kuatasi
Mencari pembantu bukanlah persoalan yang mudah
Dititipkan ke siapa dititipkan ?
Kita baru dirantau orang
Akhirnya suamiku membawa Elly salah seorang adiknya
Untuk ikut bersama kami dan disekolahkan di SMP
Tumbuh dan berkembanglah putraku
Ditengah-tengah kasih sayang papa, mama dan tantenya
Kami hidup sesederhana mungkin
Serung kami membikin rendang
Dengan kinco lebih banyak dari dagingnya
Hari pertama berupa gulai
Hari kedua berupa kalio
Hari ketiga sudah jadi rendang tanpa daging
Yang paling susah dihadapi
Ketika putraku
Meminta mainan seperti mainan temannya
Kadang tak terjangkau belinya
Untung dia mau diganti denagn mainan
Mobil-mobilan dari plastik
Yang ditarik pakai tali rafia
Betapa senangnya perasaan dihati
Ketika diakhir bulan
Tidak tekor
Begitulah arti kaya bagiku
Bengkulu, 14 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Begitu nama Elly disebut
Kenangan menjadi ibu muda
Membayang kembali
Kuingat langkah nekad
Mengambil PERUMNAS tipe 54/ 200
Ketika masih dosen baru di UNIB
Cicilannya lebih besar dari separoh gajiku
Gaji suamiku yang PNS juga waktu itu
Dijumlahkan dengan sisa gajiku
Cukup untuk hidup sederhana
Tanah dibelakang rumah cukup luas dan subur
Singkong dan pisang tumbuh dengan subur
Daunnya sering dijadikan sayur
Padahal dulu aku paling tidak suka daun singkong
Ayampun berkembang biak
Sehingga sewaktu-waktu
Telur dan ayamnya
Jadi santapan kami
Dalam situasi sulit tersebut
Aku sempat bertanya pada tanteku
Bagaimana caranya beliau mengelola keuangan
Sehingga walau PNS tapi kaya dihari tua
“Belanjakanlah uang sesuai kemampuan atau
Belanjakanlah uang sesuai keperluan
Jangan sampai berhutang
Sekali berhutang
Lama-lama hutangnya jadi membengkak
Karena gali lobang tutup lobang”, jawab tanteku
Akupun ketika ABG banyak belajar dikeluarga temanku
Setiap malam ibunya menghitung duit
Yang didapat dari berjualan hari itu
Menyisihkan untuk modal
Menyisihkan untuk disimpan
Menyisihkan untuk keperluan
Dengan hidup sesederhana mungkin
Persoalan makan masih bisa kuatasi
Persoalan siapa yang akan mengasuh putraku
Tidak bisa kuatasi
Mencari pembantu bukanlah persoalan yang mudah
Dititipkan ke siapa dititipkan ?
Kita baru dirantau orang
Akhirnya suamiku membawa Elly salah seorang adiknya
Untuk ikut bersama kami dan disekolahkan di SMP
Tumbuh dan berkembanglah putraku
Ditengah-tengah kasih sayang papa, mama dan tantenya
Kami hidup sesederhana mungkin
Serung kami membikin rendang
Dengan kinco lebih banyak dari dagingnya
Hari pertama berupa gulai
Hari kedua berupa kalio
Hari ketiga sudah jadi rendang tanpa daging
Yang paling susah dihadapi
Ketika putraku
Meminta mainan seperti mainan temannya
Kadang tak terjangkau belinya
Untung dia mau diganti denagn mainan
Mobil-mobilan dari plastik
Yang ditarik pakai tali rafia
Betapa senangnya perasaan dihati
Ketika diakhir bulan
Tidak tekor
Begitulah arti kaya bagiku
Bengkulu, 14 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Minggu, 13 Desember 2009
KAMI BERI DIA NAMA “IHSAN”
KAMI BERI DIA NAMA “IHSAN”
Memberi nama bayi
Susah-susah gampang
Kenyataannya anak pertamaku
Setelah dua bulan dilahirkan
Baru dapat nama yang cocok dihati
Nama itupun pemberian uniku
Yang mengasuhku sejak bayi
Ku ingat pula
Cara mamaku memberi nama adik bungsuku
Namanya diambil dari nama perawat di RSUP Bkt
Yang merawat mama waktu melahirkannya
Hari ini
Kami dapat kehormatan
Untuk memberi nama bayi si Elly
Adik iparku
Yang beberapa hari yang lalu
Melahirkan di RS Bunda
Atas saran Prof Suheimi
Yang menjadi sahabatku di milis Rantaunet
Kehormatan tersebut diberikan
Atas penghargaan terhadap suamiku
Yang telah mencarikan jalan keluar
Disaat yang tepat
Bahkan nyaris terlambat
Penderitaan yang sangat berat
Bersabung nyawa sehari semalam lamanya
Dengan tensi berkisar 150 – 250
Hampir saja merenggut nyawa si Elly
Untunglah hidayah Allah datang
Kepada kami semua
Aku yang di Bengkulu
Si Elly dan kakaknya di RSUP Padang
Prof Suheimi di Pekanbaru
Melalui SMS
Telah besinergi membantu si Elly
Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa
Lewat tangan dokter IHSAN Suheimi di RS Bunda
Nyawa si Elly dan bayinya terselamatkan
Alhamdulillah
Aku dan suamiku berembuk
Akhirnya dalam waktu yang singkat
Kami dapatkan nama yang indah dan hebat
“Muhammad(M) IHSAN Irwan”
M pangkal nama Suamiku
IHSAN nama dokter yang membantu persalinan
Irwa nama bapak bayi
Dengan panggilan ii
Kedengaran di telpon tadi
Suara si Elly yang riang dan bahagia
Apalagi setelah dapat nama untuk bayinya
Terimaksih untuk kebahagiaan ini Ya Allah
Engkau beri kesempatan kepada kami
Untuk membahagiakan si Elly
Yang pernah bersama kami setahun lamanya
Ikut mengasuh anak pertamaku ketika batita
Seusai pulang sekolah di SMP
Bengkulu, 13 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Memberi nama bayi
Susah-susah gampang
Kenyataannya anak pertamaku
Setelah dua bulan dilahirkan
Baru dapat nama yang cocok dihati
Nama itupun pemberian uniku
Yang mengasuhku sejak bayi
Ku ingat pula
Cara mamaku memberi nama adik bungsuku
Namanya diambil dari nama perawat di RSUP Bkt
Yang merawat mama waktu melahirkannya
Hari ini
Kami dapat kehormatan
Untuk memberi nama bayi si Elly
Adik iparku
Yang beberapa hari yang lalu
Melahirkan di RS Bunda
Atas saran Prof Suheimi
Yang menjadi sahabatku di milis Rantaunet
Kehormatan tersebut diberikan
Atas penghargaan terhadap suamiku
Yang telah mencarikan jalan keluar
Disaat yang tepat
Bahkan nyaris terlambat
Penderitaan yang sangat berat
Bersabung nyawa sehari semalam lamanya
Dengan tensi berkisar 150 – 250
Hampir saja merenggut nyawa si Elly
Untunglah hidayah Allah datang
Kepada kami semua
Aku yang di Bengkulu
Si Elly dan kakaknya di RSUP Padang
Prof Suheimi di Pekanbaru
Melalui SMS
Telah besinergi membantu si Elly
Berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa
Lewat tangan dokter IHSAN Suheimi di RS Bunda
Nyawa si Elly dan bayinya terselamatkan
Alhamdulillah
Aku dan suamiku berembuk
Akhirnya dalam waktu yang singkat
Kami dapatkan nama yang indah dan hebat
“Muhammad(M) IHSAN Irwan”
M pangkal nama Suamiku
IHSAN nama dokter yang membantu persalinan
Irwa nama bapak bayi
Dengan panggilan ii
Kedengaran di telpon tadi
Suara si Elly yang riang dan bahagia
Apalagi setelah dapat nama untuk bayinya
Terimaksih untuk kebahagiaan ini Ya Allah
Engkau beri kesempatan kepada kami
Untuk membahagiakan si Elly
Yang pernah bersama kami setahun lamanya
Ikut mengasuh anak pertamaku ketika batita
Seusai pulang sekolah di SMP
Bengkulu, 13 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 12 Desember 2009
OTA
OTA
Ota
Ota
Ota
Ota apa saja
Selalu menarik kita
Untuk ikut berbicara
Walau kadang bertengkar jadinya
Ota
Ota
Ota
Paling asyik rasanya
Ketika ma ota
Kalau tak percaya
Silakan ma ota
Ota
Ota
Ota
Ota para gadang ota
Tidak dapat dipercaya
Habis waktu sia-sia
Lebih baik nggak ma ota
Ota
Pta
Ota
Ota yang berguna
Habis maota bertambah ilmunya
Habis maota dapat sumber dana
Habis maota dapat pahala
Ota
Ota
Ota
Ota berguna
Ota sia-sia
Mau pilih yang mana
Ditentukan oleh kita
13 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Ota
Ota
Ota
Ota apa saja
Selalu menarik kita
Untuk ikut berbicara
Walau kadang bertengkar jadinya
Ota
Ota
Ota
Paling asyik rasanya
Ketika ma ota
Kalau tak percaya
Silakan ma ota
Ota
Ota
Ota
Ota para gadang ota
Tidak dapat dipercaya
Habis waktu sia-sia
Lebih baik nggak ma ota
Ota
Pta
Ota
Ota yang berguna
Habis maota bertambah ilmunya
Habis maota dapat sumber dana
Habis maota dapat pahala
Ota
Ota
Ota
Ota berguna
Ota sia-sia
Mau pilih yang mana
Ditentukan oleh kita
13 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
KIBARKANLAH BENDERA FT
KIBARKANLAH BENDERA FT
Hari ini
Hari istimewa bagimu
Hari saudara dinyatakan
Sebagai SARJANA TEKNIK
Bahagiamu
Bahagiaku
Bahagia kita semua
Namun perjuangan yang sesungguhnya
Perjuangan engkau sebagai Sarjana Teknik
Baru saja akan dimulai
Apapun yang saudara kerjakan nanti
Orang akan berkata
Saudara sarjana teknik UNIB
Kami yakin
Saudara kuat bersaing
Kami yakin
Saudara mampu jadi yang terbaik
Selamat jadi Sarjana Teknik
Selamat berjuang
Dan kibarkanlah bendera FT
Dimanapun saudara berada
Doa kami menyertaimu
Bengkulu, 12 Desember 2009
Hanifah
Hari ini
Hari istimewa bagimu
Hari saudara dinyatakan
Sebagai SARJANA TEKNIK
Bahagiamu
Bahagiaku
Bahagia kita semua
Namun perjuangan yang sesungguhnya
Perjuangan engkau sebagai Sarjana Teknik
Baru saja akan dimulai
Apapun yang saudara kerjakan nanti
Orang akan berkata
Saudara sarjana teknik UNIB
Kami yakin
Saudara kuat bersaing
Kami yakin
Saudara mampu jadi yang terbaik
Selamat jadi Sarjana Teknik
Selamat berjuang
Dan kibarkanlah bendera FT
Dimanapun saudara berada
Doa kami menyertaimu
Bengkulu, 12 Desember 2009
Hanifah
LAPAU MAYA
LAPAU MAYA
Sajak ado lapau maya
Sajak awak jadi anggota
Awak barubah jadi paota
Namono paota
Ado sajo bahan ota
Tema ota
Tagantuang jo sia ma ota
Atau tagantuang apo nan takana
Kampuang takana
Kampuang jadi ota
Rantau tampek tingga
Indak luput dari ota
Sambia maota
Sambia baraja
Samnia basuo jo saudara
Namono lapau maya
Kok ado nan babeda
Ah itu kan biasa
Lapau maya
Indak tampek maota saja
Jadi tampek manyusun rencana
Sia nan kajadi apa
Apa untuk siapa
Dimana dibangun apa
Darimana dana untuk apa
Apa rencana kerja
Boleh-boleh aja
Untuk yang bisa dan suka
Bagiku lapau maya
Lebih banyak untuk pelipur lara
Bagiku lapau maya
Lebih banyak untuk baraja
Siapa tau suatu masa
Berkat rajin baraja
Tulisanku beredar dimana-mana
Rantaunet pasti bangga
Bengkulu, 11 Desember 2009
Hanifah
Rky Ifah sarato Sanak di RN,
Perkenankan ambo manambah sapatah dua kata
Maaf agak lebih banyak dari tulisan Rky Rina,
tuangkan apa yang terasa
analisa dari membaca
apa nan tertulis di lapau maya
kendati ada saja yang tak suka
banyak maota sakalian baraja
sakaligus sebagai pelipur lara
sepatutnya lah isi hidup dengan suka cita
salurkan buah pikiran di dapur maya
langsung tak langsung dapat jadi bahan rencana
gagasan nan hebat justru keluar tak sengaja
pandai pandailah pembaca merumuskannya
tulislah apa nan terasa
menulis bukan sembarang susun aksara
olah pikir, renungan dan analisa
sekecil apa pun yang terbaca
pasti ada saja yang berharga
membaca dan merenung penting tiada dua
sudah banyak renungan berbuah karya
flash gordon mendarat di bulan renungan siapa
kini kenyataannya bagaimana
tulislah apa yang terasa
sesuaikan dengan adab yang ada
untuk siapa
memangnya kenapa
bilamana
ditulis di mana
banyaknya berapa
dan bagaimana
Sakitu sen nan sempat di tulis
semoga berkenan di hati sidang pembaca
Wassalam
Masrur Siddik, 68th
di Bandung
Sajak ado lapau maya
Sajak awak jadi anggota
Awak barubah jadi paota
Namono paota
Ado sajo bahan ota
Tema ota
Tagantuang jo sia ma ota
Atau tagantuang apo nan takana
Kampuang takana
Kampuang jadi ota
Rantau tampek tingga
Indak luput dari ota
Sambia maota
Sambia baraja
Samnia basuo jo saudara
Namono lapau maya
Kok ado nan babeda
Ah itu kan biasa
Lapau maya
Indak tampek maota saja
Jadi tampek manyusun rencana
Sia nan kajadi apa
Apa untuk siapa
Dimana dibangun apa
Darimana dana untuk apa
Apa rencana kerja
Boleh-boleh aja
Untuk yang bisa dan suka
Bagiku lapau maya
Lebih banyak untuk pelipur lara
Bagiku lapau maya
Lebih banyak untuk baraja
Siapa tau suatu masa
Berkat rajin baraja
Tulisanku beredar dimana-mana
Rantaunet pasti bangga
Bengkulu, 11 Desember 2009
Hanifah
Rky Ifah sarato Sanak di RN,
Perkenankan ambo manambah sapatah dua kata
Maaf agak lebih banyak dari tulisan Rky Rina,
tuangkan apa yang terasa
analisa dari membaca
apa nan tertulis di lapau maya
kendati ada saja yang tak suka
banyak maota sakalian baraja
sakaligus sebagai pelipur lara
sepatutnya lah isi hidup dengan suka cita
salurkan buah pikiran di dapur maya
langsung tak langsung dapat jadi bahan rencana
gagasan nan hebat justru keluar tak sengaja
pandai pandailah pembaca merumuskannya
tulislah apa nan terasa
menulis bukan sembarang susun aksara
olah pikir, renungan dan analisa
sekecil apa pun yang terbaca
pasti ada saja yang berharga
membaca dan merenung penting tiada dua
sudah banyak renungan berbuah karya
flash gordon mendarat di bulan renungan siapa
kini kenyataannya bagaimana
tulislah apa yang terasa
sesuaikan dengan adab yang ada
untuk siapa
memangnya kenapa
bilamana
ditulis di mana
banyaknya berapa
dan bagaimana
Sakitu sen nan sempat di tulis
semoga berkenan di hati sidang pembaca
Wassalam
Masrur Siddik, 68th
di Bandung
Jumat, 11 Desember 2009
KIBARKANLAH BENDERA FT
KIBARKANLAH BENDERA FT
Hari ini
Hari istimewa bagimu
Hari engkau dinyatakan
Sebagai SARJANA TEKNIK
Bahagiamu
Bahagiaku
Bahagia kita semua
Namun perjuangan yang sesungguhnya
Perjuangan engkau sebagai Sarjana Teknik
Baru saja akan dimulai
Apapun yang engkau kerjakan nanti
Orang akan berkata
Engkau sarjana teknik UNIB
Kami yakin
Engkau kuat bersaing
Kami yakin
Engkau mampu jadi yang terbaik
Selamat jadi Sarjana Teknik
Selamat berjuang
Dan kibarkanlah bendera FT
Doa kami menyertaimu
Bengkulu, 12 Desember 2009
Hanifah
Hari ini
Hari istimewa bagimu
Hari engkau dinyatakan
Sebagai SARJANA TEKNIK
Bahagiamu
Bahagiaku
Bahagia kita semua
Namun perjuangan yang sesungguhnya
Perjuangan engkau sebagai Sarjana Teknik
Baru saja akan dimulai
Apapun yang engkau kerjakan nanti
Orang akan berkata
Engkau sarjana teknik UNIB
Kami yakin
Engkau kuat bersaing
Kami yakin
Engkau mampu jadi yang terbaik
Selamat jadi Sarjana Teknik
Selamat berjuang
Dan kibarkanlah bendera FT
Doa kami menyertaimu
Bengkulu, 12 Desember 2009
Hanifah
SELAMAT UNTUKMU PARA GURU
SELAMAT UNTUKMU PARA GURU
Tak puas hanya dengan pendidikan S-1
Begitu terbuka peluang untuk ke S-2
Tanpa berfikir panjang
Entah cukup dana
Entah cukup waktu
Entah cukup energi
Entah masih mampu menjalani pendidikan
Entah mampu mengatasi persoalan hidup
Dengan semangat juang 45
Dan harapan yang membuncah didada
Engkau mendaftar menjadi mahasiswa S2
Tugas dirumah tak berkurang
Tugas disekolah tak berkurang
Tugas sebagai mahasiswa tak sedikit banyaknya
Tugas sosial kadang tak bisa ditinggal
Terbirit-birit dikejar waktu
Terbirit-birit mencari buku
Terbirit-birit mencari dosen
Terbirit-birit membikin tugas kuliah
Terbirit-birit membikin thesis
Tak terasa
Waktu berlalu dengan cepat
Akhirnya
Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa
Serta perjuangan yang pantang lelah
Setelah dinyatakan lulus pada sidang Thesis
Penderitaan sebagai mahasiswa S-2
Berakhir sudah
Hari ini
Hari istimewa
Hari resminya
Engkau menyandang gelar Master Pendidikan
Bahagiamu
Bahagia ku
Bahagia kita
Kami ucapkan selamat untukmu para guru
Semoga karirmu tambah maju
Amin
Bengkulu, 10 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Tak puas hanya dengan pendidikan S-1
Begitu terbuka peluang untuk ke S-2
Tanpa berfikir panjang
Entah cukup dana
Entah cukup waktu
Entah cukup energi
Entah masih mampu menjalani pendidikan
Entah mampu mengatasi persoalan hidup
Dengan semangat juang 45
Dan harapan yang membuncah didada
Engkau mendaftar menjadi mahasiswa S2
Tugas dirumah tak berkurang
Tugas disekolah tak berkurang
Tugas sebagai mahasiswa tak sedikit banyaknya
Tugas sosial kadang tak bisa ditinggal
Terbirit-birit dikejar waktu
Terbirit-birit mencari buku
Terbirit-birit mencari dosen
Terbirit-birit membikin tugas kuliah
Terbirit-birit membikin thesis
Tak terasa
Waktu berlalu dengan cepat
Akhirnya
Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa
Serta perjuangan yang pantang lelah
Setelah dinyatakan lulus pada sidang Thesis
Penderitaan sebagai mahasiswa S-2
Berakhir sudah
Hari ini
Hari istimewa
Hari resminya
Engkau menyandang gelar Master Pendidikan
Bahagiamu
Bahagia ku
Bahagia kita
Kami ucapkan selamat untukmu para guru
Semoga karirmu tambah maju
Amin
Bengkulu, 10 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 10 Desember 2009
NYARIS TERLAMBAT
NYARIS TERLAMBAT
Dengan berurau air mata terdengar suara
Adik iparku di HP barusan
“ Uniii makasih banyak uni
Sahari samalam Elly maragang nyawo
Indak tantu ujuang pangka
Hampir Elly tewas uni
Sampai Elly dibao Ka RS Bunda dan di operasi
Kini Elly dan bayi sudah sehat uni
Makasih uni “
Alhamdulillah
Terimakasih ya Allah
Engkau beri hidayah kepada kami
Untuk membantu
Adik iparku
Hari Senin malam
Erva adik bungsu suamiku
Memberitahu suamiku
Kakaknya Elly di rawat di RSU Padang
Tensinya tinngi sekali > 150
Waktu itu aku tak begitu khawatir
Ermi kakaknya seorang bidan di Dharmasraya
Erva sendiri sarjana kesehatan masyarakat
Mereka sudah berada di RSUP Padang
Tapi tetap dimonitor suamiku lewat telpon
Selasa sore
Kami baru tahu
Mereka belum dapat kamar dan
Masih berada dilorong kebidanan RSUP
Tapi tekanan darah sudah turun
“ Coba hubungi bapak Suheimi” pinta suamiku
Kuberitahu bapak Emi
“Sudah betul dirawat
Diturunkan tensinya
Bila gagal medikamentosa di section caesarea
Moga cepat sembuh”, jawab bapak Emi
Aku bilang sama bapak Emi
Mereka dari Dharmasraya
Belum dapat kamar
“Kalau dia mau di RS Bunda masih ada tempat dan
Dokter Ihsan stanby disana” jawab pak Emi
Waduh pak, kemampuan mereka untuk RSU pemerintah
“ Betul, tapi biasanya di RS pemerintah
Kita disuruh cari darah dan banyak obat-obatan
Yang terpaksa beli sendiri
Kemudian harus antri untuk menunggu jadwal operasi...
Kalau di hitung-hitung
Biayanya tak jauh beda …” jawab bapak Emi
Kuminta suamiku memberitahu adiknya Ermi
Adiknya langsung meminta no HP bapak Emi
Yang katanya dosennya ketika kuliah
Sambil berkata
“Bapk Suheimi itu presidennya di bagian kebidanan
Kalau ada beliau urusan pasti lancar”, kata Ermi
Aku tidak tau lagi apayang terjadi
Rabu pagi ketika bangun tidur
Suami bilang
“Anak Elly sudah lahir, ibu dan anak selamat”
Syukur Alhamdulillah jawabku
Kuberitahu bapak Emi tentang kelahiran tersebut
“Untung cepat dioerasi karena plasentanya
Sudah lepas 20 %
Air ketuban hijau dan tinggal sedikit sekali
Ibunya menegalami help syndrome
Yang menjurus multi organ failure
Alhamdulillah Allah menyelamatkannya
Salam” kata bapak Emi
Terimaksih bapak Prof Suheimi
Terimakasih Dokter Ihsan
Terimakasih RantauNet
Bengkulu, 10 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Dengan berurau air mata terdengar suara
Adik iparku di HP barusan
“ Uniii makasih banyak uni
Sahari samalam Elly maragang nyawo
Indak tantu ujuang pangka
Hampir Elly tewas uni
Sampai Elly dibao Ka RS Bunda dan di operasi
Kini Elly dan bayi sudah sehat uni
Makasih uni “
Alhamdulillah
Terimakasih ya Allah
Engkau beri hidayah kepada kami
Untuk membantu
Adik iparku
Hari Senin malam
Erva adik bungsu suamiku
Memberitahu suamiku
Kakaknya Elly di rawat di RSU Padang
Tensinya tinngi sekali > 150
Waktu itu aku tak begitu khawatir
Ermi kakaknya seorang bidan di Dharmasraya
Erva sendiri sarjana kesehatan masyarakat
Mereka sudah berada di RSUP Padang
Tapi tetap dimonitor suamiku lewat telpon
Selasa sore
Kami baru tahu
Mereka belum dapat kamar dan
Masih berada dilorong kebidanan RSUP
Tapi tekanan darah sudah turun
“ Coba hubungi bapak Suheimi” pinta suamiku
Kuberitahu bapak Emi
“Sudah betul dirawat
Diturunkan tensinya
Bila gagal medikamentosa di section caesarea
Moga cepat sembuh”, jawab bapak Emi
Aku bilang sama bapak Emi
Mereka dari Dharmasraya
Belum dapat kamar
“Kalau dia mau di RS Bunda masih ada tempat dan
Dokter Ihsan stanby disana” jawab pak Emi
Waduh pak, kemampuan mereka untuk RSU pemerintah
“ Betul, tapi biasanya di RS pemerintah
Kita disuruh cari darah dan banyak obat-obatan
Yang terpaksa beli sendiri
Kemudian harus antri untuk menunggu jadwal operasi...
Kalau di hitung-hitung
Biayanya tak jauh beda …” jawab bapak Emi
Kuminta suamiku memberitahu adiknya Ermi
Adiknya langsung meminta no HP bapak Emi
Yang katanya dosennya ketika kuliah
Sambil berkata
“Bapk Suheimi itu presidennya di bagian kebidanan
Kalau ada beliau urusan pasti lancar”, kata Ermi
Aku tidak tau lagi apayang terjadi
Rabu pagi ketika bangun tidur
Suami bilang
“Anak Elly sudah lahir, ibu dan anak selamat”
Syukur Alhamdulillah jawabku
Kuberitahu bapak Emi tentang kelahiran tersebut
“Untung cepat dioerasi karena plasentanya
Sudah lepas 20 %
Air ketuban hijau dan tinggal sedikit sekali
Ibunya menegalami help syndrome
Yang menjurus multi organ failure
Alhamdulillah Allah menyelamatkannya
Salam” kata bapak Emi
Terimaksih bapak Prof Suheimi
Terimakasih Dokter Ihsan
Terimakasih RantauNet
Bengkulu, 10 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 08 Desember 2009
TAHUN BARU HARAPAN BARU
TAHUN BARU HARAPAN BARU
Beberapa hari lagi
Terjadi pergantian tahun
Baik tahun hijriah
Maupun tahun Masehi
Kurenungkan yang telah terjadi
Disepanjang tahun yang akan berganti
Selalu saja ada
Situasi yang membuat bahagia
Selalu saja ada
Situasi yang membuat berduka
Suka dan duka
Kadang datang silih berganti
Kadang datang diwaktu yang sama
Terima kasih Ya Allah
Atas berkah dan rahmatMu yang tak terhingga
Tanpa pertolonganMu
Tak mungkin aku sanggup menjalani hidup ini
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berikanlah yang terbaik untukku
Biarkanlah aku memiliki mimpi yang baru
Mimpi yang berbeda dari tahun yang lalu
Tahun baru harapan baru
Semoga tahun esok
Jauh lebih baik dari tahun ini
Amiiinnn
Bengkulu 8 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Beberapa hari lagi
Terjadi pergantian tahun
Baik tahun hijriah
Maupun tahun Masehi
Kurenungkan yang telah terjadi
Disepanjang tahun yang akan berganti
Selalu saja ada
Situasi yang membuat bahagia
Selalu saja ada
Situasi yang membuat berduka
Suka dan duka
Kadang datang silih berganti
Kadang datang diwaktu yang sama
Terima kasih Ya Allah
Atas berkah dan rahmatMu yang tak terhingga
Tanpa pertolonganMu
Tak mungkin aku sanggup menjalani hidup ini
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berikanlah yang terbaik untukku
Biarkanlah aku memiliki mimpi yang baru
Mimpi yang berbeda dari tahun yang lalu
Tahun baru harapan baru
Semoga tahun esok
Jauh lebih baik dari tahun ini
Amiiinnn
Bengkulu 8 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Minggu, 06 Desember 2009
TAWURAN MAHASISWA DI KAMPUSKU
TAWURAN MAHASISWA DI KAMPUSKU
Sekitar jam 12.00 WIB
Ku akhiri kuliahku hari Kamis tgl 3 Desember 09
Kulangkahkan kaki menuju pintu
Di luar pintu aku sudah ditunggu mahasiswa
Yang kusuruh menemuiku hari itu
Aku tak jadi keluar ruangan
Dan kembali duduk di kursi
Di iringi mahasiswa
Yang ingin berkonsultasi denganku
Mahasiswa smt I yang tadi kuliah denganku
Sebagian berlari-lari keluar ruangan
Ada yang meninggalkan tas di kursi
Persis seperti suasana
Kalau terjadi gempa ketika sedang kuliah
Aku jadi heran
Karena aku tak merasakan getaran gempa
“Ada apa, kok mahasiswa berlari keluar ?”, tanyaku
“ Ada tawuran di luar bu
Mahasiswa Penjaskes FKIP vs Faperta
Gara-gara LIGA BOLA kemaren bu”, jawab mahasiswa
Kemudian terdengatlah suara gaduh diluar
Posisiku dilantai dua GB dua
Aku jadi cemas
Apalagi tak ada dosen lain di GB dua
Beberapa orang mahasiswi tetap berada dilantai dua
Berpindah dari suatu ruangan ke ruangan lain
Sambil berteriak-teriak
Menyaksikan tawuran berlangsung dari jendela
Akhirnya aku ikut keluar ruangan
Kusaksikan batu dan kayu
Beterbangan di udara
Di halaman gedung GB satu diseberang GB dua
“Aduh kita tak aman disini
Bisa mati konyol
Bagaimana kita bisa keluar dari sini”, kataku
“Bu sudah dari tadi jalan dikampus tidak aman
Masih lebih aman di ruangan ini”, kata mahasiswaku
Aku belum melihat polisi
Aku juga tak melihat SATPAM
Reflek ku telpon PR !
Ku dengar suara yang cemas
Pertanda beliau sudah tahu sebelumnya
Beliaupun menanyakan keberadaan polisi
Aku tak kuat menyaksikan tawuran
Akupun kembali ke ruangan
Walau tidak bisa berkonsentrasi
Kupaksa juga sebisaku mendengarkan mahasiswa
Tak lama kemudian
Ku dengat bunyi sirine
Pertanda polisi sudah masuk kampus
Kehadiran polisi
Membuatku jadi tenang
Aku beri pengarahan kepada mahasiswa
Apa yang harus dia lakukan
Selesai tugasku
Akupun melangkah keluar ruangan
Kusaksikan ada tiga truk mobil polisi
Parkir dihalaman GB satu
Polisinya sendiri
Bertebaran di lokasi tawuran
Diantaranya halaman GB satu, dan FKIP
Ketika menyaksikan kehadiran polisi
Baru kusadari
Halama GB satu yang biasanya penuh dengan kendaraan
Hari itu kelihatan kelihatan luas
Sementara di halamn GB dua
Penuh dengan motor mahasiswaku
Yang membuat mereka ketar ketir
Dan tetap berada disekitar motor
Tanpa rasa khawatir lagi
Aku melangkah dengan pasti
Ke gedung fakultasku berada
Yang cukup jauh dari GB dua
Ketika aku bercerita tentang tawuran tadi
Teman-temankupun bercerita
Tentang mahasiswa Penjaskes FKIP
Tadi sekitar jam 11 WIB
Mencari mahasiswa Faperta kesana
Karena salah satu gedung Faperta
Bersebelahan dengan gedung fakultasku
“Kami sedang rapat
Mendengar ada suara gaduh
Kami semua keluar ruangan dan
Rapat jadi batal”, cerita temanku
Tawuran yang sering kusaksikan di TV
Akhirnya terjadi pula dikampusku
Hhhhuuuhhhh
Kok begini generasi mudamu Indonesiaku ???
Bengkulu, 6 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Sekitar jam 12.00 WIB
Ku akhiri kuliahku hari Kamis tgl 3 Desember 09
Kulangkahkan kaki menuju pintu
Di luar pintu aku sudah ditunggu mahasiswa
Yang kusuruh menemuiku hari itu
Aku tak jadi keluar ruangan
Dan kembali duduk di kursi
Di iringi mahasiswa
Yang ingin berkonsultasi denganku
Mahasiswa smt I yang tadi kuliah denganku
Sebagian berlari-lari keluar ruangan
Ada yang meninggalkan tas di kursi
Persis seperti suasana
Kalau terjadi gempa ketika sedang kuliah
Aku jadi heran
Karena aku tak merasakan getaran gempa
“Ada apa, kok mahasiswa berlari keluar ?”, tanyaku
“ Ada tawuran di luar bu
Mahasiswa Penjaskes FKIP vs Faperta
Gara-gara LIGA BOLA kemaren bu”, jawab mahasiswa
Kemudian terdengatlah suara gaduh diluar
Posisiku dilantai dua GB dua
Aku jadi cemas
Apalagi tak ada dosen lain di GB dua
Beberapa orang mahasiswi tetap berada dilantai dua
Berpindah dari suatu ruangan ke ruangan lain
Sambil berteriak-teriak
Menyaksikan tawuran berlangsung dari jendela
Akhirnya aku ikut keluar ruangan
Kusaksikan batu dan kayu
Beterbangan di udara
Di halaman gedung GB satu diseberang GB dua
“Aduh kita tak aman disini
Bisa mati konyol
Bagaimana kita bisa keluar dari sini”, kataku
“Bu sudah dari tadi jalan dikampus tidak aman
Masih lebih aman di ruangan ini”, kata mahasiswaku
Aku belum melihat polisi
Aku juga tak melihat SATPAM
Reflek ku telpon PR !
Ku dengar suara yang cemas
Pertanda beliau sudah tahu sebelumnya
Beliaupun menanyakan keberadaan polisi
Aku tak kuat menyaksikan tawuran
Akupun kembali ke ruangan
Walau tidak bisa berkonsentrasi
Kupaksa juga sebisaku mendengarkan mahasiswa
Tak lama kemudian
Ku dengat bunyi sirine
Pertanda polisi sudah masuk kampus
Kehadiran polisi
Membuatku jadi tenang
Aku beri pengarahan kepada mahasiswa
Apa yang harus dia lakukan
Selesai tugasku
Akupun melangkah keluar ruangan
Kusaksikan ada tiga truk mobil polisi
Parkir dihalaman GB satu
Polisinya sendiri
Bertebaran di lokasi tawuran
Diantaranya halaman GB satu, dan FKIP
Ketika menyaksikan kehadiran polisi
Baru kusadari
Halama GB satu yang biasanya penuh dengan kendaraan
Hari itu kelihatan kelihatan luas
Sementara di halamn GB dua
Penuh dengan motor mahasiswaku
Yang membuat mereka ketar ketir
Dan tetap berada disekitar motor
Tanpa rasa khawatir lagi
Aku melangkah dengan pasti
Ke gedung fakultasku berada
Yang cukup jauh dari GB dua
Ketika aku bercerita tentang tawuran tadi
Teman-temankupun bercerita
Tentang mahasiswa Penjaskes FKIP
Tadi sekitar jam 11 WIB
Mencari mahasiswa Faperta kesana
Karena salah satu gedung Faperta
Bersebelahan dengan gedung fakultasku
“Kami sedang rapat
Mendengar ada suara gaduh
Kami semua keluar ruangan dan
Rapat jadi batal”, cerita temanku
Tawuran yang sering kusaksikan di TV
Akhirnya terjadi pula dikampusku
Hhhhuuuhhhh
Kok begini generasi mudamu Indonesiaku ???
Bengkulu, 6 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 03 Desember 2009
RESEP GULAI CANCANG
RESEP GULAI CANCANG
Hidup bak air mengalir
Dimana ada kemauan
Dimana ada kesempatan
Disitu ada jalan
Seperti itu tampaknya
Prinsip yang dipakai rang sumandoku
Tepatnya suami dari cucu kakkekku
Yang sekarang tergolong sukses
Sebagai saudagar di rantauku
Ketika masih pengantin baru
Rang sumabdoku yang tamatan STM
Mencoba membuka rumah makan Padang di Padang
Aku tak tahu percis
Kenapa akhirnya usaha tersebut ditutup
Dan beliau hijrah ke Bengkulu
Membuka usaha dibidang aluminium dan kaca
Disamping usaha tersebut
Kalau ada tanah atau rumah, atau mobil yang bagus
Beliau suka membeli dan menjualnya lagi
Dengan harga yang lebih tinggi
Kadang rumah tersebut ditempati dulu
Akhirnya jadilah dia tetanggaku saat ini
Pandai membaca situasi
Pandai memanfaatkan peluang
Berani mengambil resiko
Sudah menjadi bagian dari hidupnya
Pendidikan formal boleh rendah
Pengalaman sebagai guru yang terbaik
Jangan ditanya
Bersama beliau
Pelaksanaan qurban atas nama IKB
Berjalan sukses dan mengesankan
Puads memakan sop bersama
Yang datangpun menjinjing daging pulang
Walau sudah beralih profesi
Kalau ada pertemuan di rumah beliau
Beliau turun langsung memasak gulai cancang
Nah ketika akupun menjinjing daging pulang
Kutanyakan padanya resep gulai cancang dan
Cara memasaknya
Cukup banyak bumbu dan cukup rumit caranya
Kuminta beliau mendiktekan caranya
Sementara aku mencatatnya
Bawang putih
Bawang merah
Jahe
Laos
Kunyit
Terasi
Kelapa goreng
Santan kelapa
Bumbu cancang sudah jadi
Daun-daunan
Cara membikinnya
Tidak jauh beda dari
Cara membikin kalio hati
Silakan coba-coba sendiri
Bengkulu, 4 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Hidup bak air mengalir
Dimana ada kemauan
Dimana ada kesempatan
Disitu ada jalan
Seperti itu tampaknya
Prinsip yang dipakai rang sumandoku
Tepatnya suami dari cucu kakkekku
Yang sekarang tergolong sukses
Sebagai saudagar di rantauku
Ketika masih pengantin baru
Rang sumabdoku yang tamatan STM
Mencoba membuka rumah makan Padang di Padang
Aku tak tahu percis
Kenapa akhirnya usaha tersebut ditutup
Dan beliau hijrah ke Bengkulu
Membuka usaha dibidang aluminium dan kaca
Disamping usaha tersebut
Kalau ada tanah atau rumah, atau mobil yang bagus
Beliau suka membeli dan menjualnya lagi
Dengan harga yang lebih tinggi
Kadang rumah tersebut ditempati dulu
Akhirnya jadilah dia tetanggaku saat ini
Pandai membaca situasi
Pandai memanfaatkan peluang
Berani mengambil resiko
Sudah menjadi bagian dari hidupnya
Pendidikan formal boleh rendah
Pengalaman sebagai guru yang terbaik
Jangan ditanya
Bersama beliau
Pelaksanaan qurban atas nama IKB
Berjalan sukses dan mengesankan
Puads memakan sop bersama
Yang datangpun menjinjing daging pulang
Walau sudah beralih profesi
Kalau ada pertemuan di rumah beliau
Beliau turun langsung memasak gulai cancang
Nah ketika akupun menjinjing daging pulang
Kutanyakan padanya resep gulai cancang dan
Cara memasaknya
Cukup banyak bumbu dan cukup rumit caranya
Kuminta beliau mendiktekan caranya
Sementara aku mencatatnya
Bawang putih
Bawang merah
Jahe
Laos
Kunyit
Terasi
Kelapa goreng
Santan kelapa
Bumbu cancang sudah jadi
Daun-daunan
Cara membikinnya
Tidak jauh beda dari
Cara membikin kalio hati
Silakan coba-coba sendiri
Bengkulu, 4 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 30 November 2009
MAKAN SOP BERSAMA
MAKAN SOP BERSAMA
Tak mau hanyut dalam kesedihan
Membayangkan lebaran haji ketika dikampung
Usai Sholat dilapangan
Pulang kerumah makan nasi
Kemudian berkumpul di belakang mesjid
Menyaksikan pemotongan hewan qurban
Diiringi takbir yang bergema
Sejak usai sholat
Satu persatu hewan qurban disemblih
Tulang-tulang sapi
Dikumpulkan para remaja
Dibawa ke suatu rumah yang ditetapkan
Disana tulang sapi di olah jadi sop
Setelah Magrib
Para remaja berkumpul di surau batu
Yang terletak di tepian tabek gadang
Disana sop disantap rame-rame
Terciptalah kegembiraan ala remaja kampung
Di tingkahi canda dan tawa
Kenangan indah yang sulit dilupakan
Lebaran haji tahun ini dirantauku
Mantan-mantan pemakan sop di surau batu
Bergabung bersama dunsanak se Banuhampu
Melaksanakan pemotongan hewan qurban
Di halaman RM Padang Bengkulu
Pemotongan hewan dilaksanakan
Pada hari Minggu
Hari ketiga lebaran
Setelah sapi disemblih
Tulang belulangnya
Diserahkan ke ibu-ibu
Untuk di masak sop
Didampingi dengan udang goreng balado
Dan sambal hijau
Usai para lelaki menyiapkan
Daging-daging yang siap untuk dibagikan
Dilanjutkan dengan makan sop bersama
Semua anggota IKB yang hadir
Terciptalah suasana gembira
Bapak-bapak makan dengan lahapnya
Di tenda di halaman RM
Ibu-ibu memilih makan di dalam RM
Ada yang asyik sekali mengorek sum-sum
Dari tulang kaki
Ada yang asyik mengunyah tulang rawan
Wah semua asyik menyantap hidangan
Usai makan sop bersama
Daging qurbanpun dijinjing pulang
Alhamdulillah
Lebaran haji tahun ini terasa beda
Bengkulu, 1 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Tak mau hanyut dalam kesedihan
Membayangkan lebaran haji ketika dikampung
Usai Sholat dilapangan
Pulang kerumah makan nasi
Kemudian berkumpul di belakang mesjid
Menyaksikan pemotongan hewan qurban
Diiringi takbir yang bergema
Sejak usai sholat
Satu persatu hewan qurban disemblih
Tulang-tulang sapi
Dikumpulkan para remaja
Dibawa ke suatu rumah yang ditetapkan
Disana tulang sapi di olah jadi sop
Setelah Magrib
Para remaja berkumpul di surau batu
Yang terletak di tepian tabek gadang
Disana sop disantap rame-rame
Terciptalah kegembiraan ala remaja kampung
Di tingkahi canda dan tawa
Kenangan indah yang sulit dilupakan
Lebaran haji tahun ini dirantauku
Mantan-mantan pemakan sop di surau batu
Bergabung bersama dunsanak se Banuhampu
Melaksanakan pemotongan hewan qurban
Di halaman RM Padang Bengkulu
Pemotongan hewan dilaksanakan
Pada hari Minggu
Hari ketiga lebaran
Setelah sapi disemblih
Tulang belulangnya
Diserahkan ke ibu-ibu
Untuk di masak sop
Didampingi dengan udang goreng balado
Dan sambal hijau
Usai para lelaki menyiapkan
Daging-daging yang siap untuk dibagikan
Dilanjutkan dengan makan sop bersama
Semua anggota IKB yang hadir
Terciptalah suasana gembira
Bapak-bapak makan dengan lahapnya
Di tenda di halaman RM
Ibu-ibu memilih makan di dalam RM
Ada yang asyik sekali mengorek sum-sum
Dari tulang kaki
Ada yang asyik mengunyah tulang rawan
Wah semua asyik menyantap hidangan
Usai makan sop bersama
Daging qurbanpun dijinjing pulang
Alhamdulillah
Lebaran haji tahun ini terasa beda
Bengkulu, 1 Desember 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 26 November 2009
TABUNGAN UNTUK QURBAN
MENABUNG UNTUK QURBAN
Daging qurban
Di asam pedas, di dendeng
Atau dimasak apa saja
Terasa lebih enak dan lebih manis
Dari daging di hari biasa
Pernah disuatu masa
Kami tak dapat daging qurban
Tak ada yang ngasih kupon
Karena tak pantas terima kupon
Tak ikut memberi kupon
Karena belum sanggup berkorban
Hati jadi sedih
Terbayang enaknya daging qurban
Perasaan yang sama
Dirasakan juga oleh tetanggaku
Ketika tinggal di Perumnas
Tak mau bersedih
Disetiap hari raya qurban
Ibu-ibu yang tergabung dalam arisan RT
Menyisihkan uangnya untuk qurban
Dibukukan sendiri sebagai tabungan qurban
Diangsur tiap bulan
Tak terasa ketika tiba hari raya qurban
Hampir semua ibu-ibu ikut berqurban
Alhamdulillah
Hal yang serupa terjadi dikampungku
Pernah disuatu masa
Tak seorangpun yang berqurban
Anak-anak jadi sedih
Tak bisa menyaksikan sapi atau kambing disemblih
Orang tua jadi sedih
Tak bisa menikmati daging qurban
Petugas mesjid dan warga merasa malu
Tak bisa berbagi dihari raya qurban
Dengan menabung tiap minggu di mesjid
Ketika datang hari raya qurban
Banyak jemaah mesjid yang berqurban
Alhamdulillah
Terasa senang dihati
Ketika kita mampu berbagi
Berqurban karena Illahi
Untuk membantu kita diakhirat nanti
Bengkulu, 27 November 2009
Hanifah Damanhuri
Daging qurban
Di asam pedas, di dendeng
Atau dimasak apa saja
Terasa lebih enak dan lebih manis
Dari daging di hari biasa
Pernah disuatu masa
Kami tak dapat daging qurban
Tak ada yang ngasih kupon
Karena tak pantas terima kupon
Tak ikut memberi kupon
Karena belum sanggup berkorban
Hati jadi sedih
Terbayang enaknya daging qurban
Perasaan yang sama
Dirasakan juga oleh tetanggaku
Ketika tinggal di Perumnas
Tak mau bersedih
Disetiap hari raya qurban
Ibu-ibu yang tergabung dalam arisan RT
Menyisihkan uangnya untuk qurban
Dibukukan sendiri sebagai tabungan qurban
Diangsur tiap bulan
Tak terasa ketika tiba hari raya qurban
Hampir semua ibu-ibu ikut berqurban
Alhamdulillah
Hal yang serupa terjadi dikampungku
Pernah disuatu masa
Tak seorangpun yang berqurban
Anak-anak jadi sedih
Tak bisa menyaksikan sapi atau kambing disemblih
Orang tua jadi sedih
Tak bisa menikmati daging qurban
Petugas mesjid dan warga merasa malu
Tak bisa berbagi dihari raya qurban
Dengan menabung tiap minggu di mesjid
Ketika datang hari raya qurban
Banyak jemaah mesjid yang berqurban
Alhamdulillah
Terasa senang dihati
Ketika kita mampu berbagi
Berqurban karena Illahi
Untuk membantu kita diakhirat nanti
Bengkulu, 27 November 2009
Hanifah Damanhuri
Rabu, 25 November 2009
TERIMA KASIH BAPAK REKTOR
TERIMA KASIH BAPAK REKTOR
Kemaren sore
Ku terima SMS
Berisi undangan
Menghadiri acara
Pemberhentian dan pelantikan
Beberapa pejabat
Dilingkungan kampusku
Semalaman aku sibuk memikirkan
Baju nasional apa yang akan kupakai
Biar setelah menghadiri acara tersebut
Aku masih bisa masuk kelas dan mengajar
Akhirnya pagi-pagi
Aku pilih baju kurung
Ternyata temanku yang wanita
Tak memakai baju nasional
“ Tak sempat menyiapkan,
Baju yang ada untuk acara
Pengukuhan gelar Profesor … besok “
Aku berdiri diantara para Profesor
Yang menjadi anggota senat
Mereka kelihatan gagah sekali
Dengan dasi terpasang di leher
Tapi barisan ini pula yang paling heboh
Ada saja yang bercanda
Ada saja yang dijadikan canda
Kami serius ketika mendengarkan
Siapa yang berhenti ?
Siapa yang diangkat ?
Siapa yang bertahan ? dan
Siapa yang dipindahkan ?
Bagaimana nasib Kasubag UPT Puskom ?
Mulanya UPT Puskom jalan sendirian
Datang adiknya TIK yang lebih moderen
Dengan pandangan yang jauh kedepan
Melintasi ruang dan waktu
Kehadiran TIK
Membuatku serba salah
Untung aku ambil jalan tengah
Jadikan UPT Puskom
Tempat melepas lelah
Jadikan UPT Puskom
Tempat menyimpan tugas mahasiswa
Jadikan UPT Puskom
Tempat membimbing mahasiswa
Dukungan dari semua pihak untuk TIK
Berpengaruh besar ke UPT Puskom
Akhirnya UPT puskom
Secara resmi di likuidasi
Diganti dengan nama BATIK
Likuidasi dilaksanakan
Setelah masa tugas kami berakhir
Kasubagnyapun sudah dimutasi ke unit lain
Alhamdulillah
Terimakasih bapak Rektor
Atas kebijaksanaanmu
Bengkulu, 24 November 2009
Hanifah Damanhuri
Kemaren sore
Ku terima SMS
Berisi undangan
Menghadiri acara
Pemberhentian dan pelantikan
Beberapa pejabat
Dilingkungan kampusku
Semalaman aku sibuk memikirkan
Baju nasional apa yang akan kupakai
Biar setelah menghadiri acara tersebut
Aku masih bisa masuk kelas dan mengajar
Akhirnya pagi-pagi
Aku pilih baju kurung
Ternyata temanku yang wanita
Tak memakai baju nasional
“ Tak sempat menyiapkan,
Baju yang ada untuk acara
Pengukuhan gelar Profesor … besok “
Aku berdiri diantara para Profesor
Yang menjadi anggota senat
Mereka kelihatan gagah sekali
Dengan dasi terpasang di leher
Tapi barisan ini pula yang paling heboh
Ada saja yang bercanda
Ada saja yang dijadikan canda
Kami serius ketika mendengarkan
Siapa yang berhenti ?
Siapa yang diangkat ?
Siapa yang bertahan ? dan
Siapa yang dipindahkan ?
Bagaimana nasib Kasubag UPT Puskom ?
Mulanya UPT Puskom jalan sendirian
Datang adiknya TIK yang lebih moderen
Dengan pandangan yang jauh kedepan
Melintasi ruang dan waktu
Kehadiran TIK
Membuatku serba salah
Untung aku ambil jalan tengah
Jadikan UPT Puskom
Tempat melepas lelah
Jadikan UPT Puskom
Tempat menyimpan tugas mahasiswa
Jadikan UPT Puskom
Tempat membimbing mahasiswa
Dukungan dari semua pihak untuk TIK
Berpengaruh besar ke UPT Puskom
Akhirnya UPT puskom
Secara resmi di likuidasi
Diganti dengan nama BATIK
Likuidasi dilaksanakan
Setelah masa tugas kami berakhir
Kasubagnyapun sudah dimutasi ke unit lain
Alhamdulillah
Terimakasih bapak Rektor
Atas kebijaksanaanmu
Bengkulu, 24 November 2009
Hanifah Damanhuri
Prof.Dr.Ir.Nanik Setyowati,M.Sc
Prof.Dr.Ir.Nanik Setyowati,M.Sc
Hari ini aku merasa bangga dan bahagia
Menjadi tamu kehormatan
Sebagai anggota senat universitas
Dalam acara orasi ilmiah
Pengukuhan jabatan guru besar
Prof.Dr.Ir.Nanik Setyowati,M.Sc dan
Prof.Dr. Rohiat, M.Pd
Wajah Mungil dan manis ibu Nanik
Terlihat bertambah cantik dan berwibawa
Dalam pakaian jubah hitam dan toga
Ketika membacakan orasi ilmiahnya
Di depan para undangan
Penyajian materi yang mudah dimengerti
Membuat semua mata tertuju padanya
Ketika sampai kepada ucapan terimakasih
Mengalirlah ucapan terima kasih
Untuk guru, dosen, dan rekan-rekan …
Yang telah membentuk pribadinya
Dalam menjalani kehidupan
Ketika sampai pada ucapan
Terima kasih untuk keluarga
Dengan suara terbata-bata
Sehingga pendengarpun
Hampir mengeluarkan air mata
Beliau bercerita
Tentang bapaknya yang tamatan SD
Tapi menyadari artinya pendidikan
Tentang ibunya yang tidak tamat SD
Tapi wanita yang cerdas dan sederhana
Yang mampu menghantarkan 7 anaknya
Meraih gelar sarjana
Pesan orangtuanya
“ Kami hanya akan membekali ilmu
Untuk anak-anak
Bukan harta
Karena dengan ilmu
Harta bisa didapatkan “
Dalam suasana yang haru
Terakhir beliau mengucapkan terima kasih
Kepada suaminya Zainal Muktamar
Yang bertindak sebagai Rektor UNIB
Sekaligus sebagai ketua senat universitas
“ I love You Pa …. “
Suasana haru berubah ceria
Semua mata beralih ke Rektor UNIB
Yang jadi salah tingkah
Ibu Nanik adalah sosok Istri Rektor
Yang akrab dan baik kepada siapa saja
Yang dia kenal
Berada disampingnya
Kita tak merasakan
Seperti berada disamping nyonya besar
Ilmu yang beliau miliki
Kedudukan yang tinggi
Tak membuat beliau tinggi hati
Kami sering bercipika cipiki
Kalau bertemu
Terrima kasih Ya Allah
Untuk kebahagiaan dan kebanggaan
Yang Engkau berikan padaku hari ini
Bengkulu, 25 November 2009
Hanifah Damanhuri
Hari ini aku merasa bangga dan bahagia
Menjadi tamu kehormatan
Sebagai anggota senat universitas
Dalam acara orasi ilmiah
Pengukuhan jabatan guru besar
Prof.Dr.Ir.Nanik Setyowati,M.Sc dan
Prof.Dr. Rohiat, M.Pd
Wajah Mungil dan manis ibu Nanik
Terlihat bertambah cantik dan berwibawa
Dalam pakaian jubah hitam dan toga
Ketika membacakan orasi ilmiahnya
Di depan para undangan
Penyajian materi yang mudah dimengerti
Membuat semua mata tertuju padanya
Ketika sampai kepada ucapan terimakasih
Mengalirlah ucapan terima kasih
Untuk guru, dosen, dan rekan-rekan …
Yang telah membentuk pribadinya
Dalam menjalani kehidupan
Ketika sampai pada ucapan
Terima kasih untuk keluarga
Dengan suara terbata-bata
Sehingga pendengarpun
Hampir mengeluarkan air mata
Beliau bercerita
Tentang bapaknya yang tamatan SD
Tapi menyadari artinya pendidikan
Tentang ibunya yang tidak tamat SD
Tapi wanita yang cerdas dan sederhana
Yang mampu menghantarkan 7 anaknya
Meraih gelar sarjana
Pesan orangtuanya
“ Kami hanya akan membekali ilmu
Untuk anak-anak
Bukan harta
Karena dengan ilmu
Harta bisa didapatkan “
Dalam suasana yang haru
Terakhir beliau mengucapkan terima kasih
Kepada suaminya Zainal Muktamar
Yang bertindak sebagai Rektor UNIB
Sekaligus sebagai ketua senat universitas
“ I love You Pa …. “
Suasana haru berubah ceria
Semua mata beralih ke Rektor UNIB
Yang jadi salah tingkah
Ibu Nanik adalah sosok Istri Rektor
Yang akrab dan baik kepada siapa saja
Yang dia kenal
Berada disampingnya
Kita tak merasakan
Seperti berada disamping nyonya besar
Ilmu yang beliau miliki
Kedudukan yang tinggi
Tak membuat beliau tinggi hati
Kami sering bercipika cipiki
Kalau bertemu
Terrima kasih Ya Allah
Untuk kebahagiaan dan kebanggaan
Yang Engkau berikan padaku hari ini
Bengkulu, 25 November 2009
Hanifah Damanhuri
Rabu, 18 November 2009
MABUK DUREN
MABUK DUREN
Duren
Duren
Duren
Dimana-mana tercium bau duren
Dipinggir jalan
Banyak yang jual duren
Beli ?
Nggak
Beli ?
Nggak
Kalau dibeli ?
Aduh durennya bagus-bagus
Kalau dibeli ?
Hhhuuuaaaa ngantuuukkkk
Kok mata berat sekali ya?
Kok badan terasa berat ?
Jadi malas ngapa-ngapain
Pikiranpun terasa buntu
Tidur dulu ah
Duren yang kubeli
Masak dibatang
Isinya tebal
Warna kekuningan
Harum dan manis
Bijinya kecil
Hhhhmmm nikmat
Tangan tak bisa berhenti
Melihat duren yang terbuka
Satu persatu disantap
Bijinya dibuat licin
Hingga tandas satu duren besar berdua
Duren oh duren
Begini rasanya mabuk duren
Minum di lundang
Makan ketimun
Sudah tak mempan
Hhuuuaaaaaa ngantuk
Gara-gara makan duren
Jadi mabuk duren
Bengkulu, 18 November 2009
Hanifah Damanhuri
Duren
Duren
Duren
Dimana-mana tercium bau duren
Dipinggir jalan
Banyak yang jual duren
Beli ?
Nggak
Beli ?
Nggak
Kalau dibeli ?
Aduh durennya bagus-bagus
Kalau dibeli ?
Hhhuuuaaaa ngantuuukkkk
Kok mata berat sekali ya?
Kok badan terasa berat ?
Jadi malas ngapa-ngapain
Pikiranpun terasa buntu
Tidur dulu ah
Duren yang kubeli
Masak dibatang
Isinya tebal
Warna kekuningan
Harum dan manis
Bijinya kecil
Hhhhmmm nikmat
Tangan tak bisa berhenti
Melihat duren yang terbuka
Satu persatu disantap
Bijinya dibuat licin
Hingga tandas satu duren besar berdua
Duren oh duren
Begini rasanya mabuk duren
Minum di lundang
Makan ketimun
Sudah tak mempan
Hhuuuaaaaaa ngantuk
Gara-gara makan duren
Jadi mabuk duren
Bengkulu, 18 November 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 17 November 2009
UNI-UNIKU PAHLAWAN KAMI
UNI-UNIKU PAHLAWAN KAMI
Kedua uniku
Menyaksikan pasang naik dan
Pasang surut
Kehidupan keluarga papa kami
Uniku yang kedua
Punya kelebihan yang berbeda
Dia penyayang sama anak kecil
Jiwa sosialnya sangat tinggi
Jadilah dia sejak berumur 8 tahun
Mengasuh aku dan adik-adikku
Sekolahnya dipilihkan yang masuk siang
Sehingga dia terpaksa sekolah jauh dari rumah
Tanpa menoleh kebelakang
Serta dibantu dengan segenap usaha dan doa
Oleh papa dan mamaku
Uniku yang pertama
Berhasil jadi dokter
Setelah bertugas sebagai dokter
Sebagian penghasilannya dikirim
Untuk membantu biaya sekolah kami
Hingga aku dan kedua adikku
Jadi sarjana pula
Abangku meninggal di usia muda
Semasa hidup
Papaku suka mengingatkan
“ Tidak boleh melawan ke uni- uni ya !
Kalian punya tiga ibu
Ibu yang melahirkan
Ibu yang mengasuh ketika kecil
Ibu yang menyekolahkan “
Ketika semua adik
Sudah terseberangkan dan
Ketika berkumpul
Aku dan adikku tertawa-tawa saja
Kalau uni-uniku mengomel
“ Yaaa nasib jadi anak tua “, kata uniku yang tua
“ Yaaa nasib jadi bibik “, kata uniku yang kedua
“ Asyiik jadi anak tengah”, kataku
“ Siapa suruh jadi anak tua “ kata sibontot
Uni-uniku pahlawan kami
Sampai sekarangpun
Sinergi mereka berdua
Telah menyelesaikan banyak perkara
Terima kasih uni
Ya Allah Yang Maha Pengasih
Bahagiakanlah uni-uni kami
Baik di dunia
Maupun di akhirat nanti
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 17 November 2009
Hanifah Damanhuri
Kedua uniku
Menyaksikan pasang naik dan
Pasang surut
Kehidupan keluarga papa kami
Uniku yang kedua
Punya kelebihan yang berbeda
Dia penyayang sama anak kecil
Jiwa sosialnya sangat tinggi
Jadilah dia sejak berumur 8 tahun
Mengasuh aku dan adik-adikku
Sekolahnya dipilihkan yang masuk siang
Sehingga dia terpaksa sekolah jauh dari rumah
Tanpa menoleh kebelakang
Serta dibantu dengan segenap usaha dan doa
Oleh papa dan mamaku
Uniku yang pertama
Berhasil jadi dokter
Setelah bertugas sebagai dokter
Sebagian penghasilannya dikirim
Untuk membantu biaya sekolah kami
Hingga aku dan kedua adikku
Jadi sarjana pula
Abangku meninggal di usia muda
Semasa hidup
Papaku suka mengingatkan
“ Tidak boleh melawan ke uni- uni ya !
Kalian punya tiga ibu
Ibu yang melahirkan
Ibu yang mengasuh ketika kecil
Ibu yang menyekolahkan “
Ketika semua adik
Sudah terseberangkan dan
Ketika berkumpul
Aku dan adikku tertawa-tawa saja
Kalau uni-uniku mengomel
“ Yaaa nasib jadi anak tua “, kata uniku yang tua
“ Yaaa nasib jadi bibik “, kata uniku yang kedua
“ Asyiik jadi anak tengah”, kataku
“ Siapa suruh jadi anak tua “ kata sibontot
Uni-uniku pahlawan kami
Sampai sekarangpun
Sinergi mereka berdua
Telah menyelesaikan banyak perkara
Terima kasih uni
Ya Allah Yang Maha Pengasih
Bahagiakanlah uni-uni kami
Baik di dunia
Maupun di akhirat nanti
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 17 November 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 14 November 2009
NASI RAMAS
NASI RAMAS
Tinggal dikampung yang permai
Dirumah yang indah
Lengkap dengan kolam, dan sawah
Mama seorang guru pula
Sekilas pastilah kami termasuk
Orang kaya untuk ukuran kampung
Ketika rumah dibangun
Papaku memang sedang jaya-jayanya
Harta dan tahta papaku punya
Sempat mamaku dilarang papa jadi guru
Jadi nyonya rumah saja
Dengan bayaran sekian kali lipat
Mamaku menolaknya
Usai PRRI
Kehidupan berobah total
Yang tak berobah adalah
Mamaku tetap jadi guru SD dikampungku
Anaknyapun bertambah terus
Hingga yang hidup berjumlah 6 orang
Ketika dua orang kakakku sudah kuliah
Tinggallah kami berempat bersaudara
Dua lelaki, dua perempuan
Keempatnya “cangok-cangok”
Kalau ada rapat di sekolah
Nasi ramas jatah mama
Selalu dibawa pulang
Kampungku yang dingin
Dengan anak-anak yang baru tumbuh
Begitu bungkus nasi dibuka
Langsung diserbu ramai-ramai
Siapa cepat siapa dapat
Aroma cancang dengan nasi dibungkus daun
Hmmm nikmat sekali
Dalam waktu yang singkat
Nasi ramas hilang dari pandangan
Jari-jaripun dijilati
Hingga tak ada sisa kuah cancang
Yang melekat dijari
Mamaku memandang kami
Dengan tatapan penuh kasih
Masa kecil yang indah
Penuh kenangan manis
Bengkulu, 15 November 2009
Hanifah Damanhuri
Tinggal dikampung yang permai
Dirumah yang indah
Lengkap dengan kolam, dan sawah
Mama seorang guru pula
Sekilas pastilah kami termasuk
Orang kaya untuk ukuran kampung
Ketika rumah dibangun
Papaku memang sedang jaya-jayanya
Harta dan tahta papaku punya
Sempat mamaku dilarang papa jadi guru
Jadi nyonya rumah saja
Dengan bayaran sekian kali lipat
Mamaku menolaknya
Usai PRRI
Kehidupan berobah total
Yang tak berobah adalah
Mamaku tetap jadi guru SD dikampungku
Anaknyapun bertambah terus
Hingga yang hidup berjumlah 6 orang
Ketika dua orang kakakku sudah kuliah
Tinggallah kami berempat bersaudara
Dua lelaki, dua perempuan
Keempatnya “cangok-cangok”
Kalau ada rapat di sekolah
Nasi ramas jatah mama
Selalu dibawa pulang
Kampungku yang dingin
Dengan anak-anak yang baru tumbuh
Begitu bungkus nasi dibuka
Langsung diserbu ramai-ramai
Siapa cepat siapa dapat
Aroma cancang dengan nasi dibungkus daun
Hmmm nikmat sekali
Dalam waktu yang singkat
Nasi ramas hilang dari pandangan
Jari-jaripun dijilati
Hingga tak ada sisa kuah cancang
Yang melekat dijari
Mamaku memandang kami
Dengan tatapan penuh kasih
Masa kecil yang indah
Penuh kenangan manis
Bengkulu, 15 November 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 10 November 2009
KETIKA HATI NURANI BERBICARA
KETIKA HATI NURANI BERBICARA
Terpana aku menyaksikanTV
Seorang saksi Wiliardi
Mencabut BAP palsunya
Yang telah menjebloskan Antasari
Ke dalam penjara
Sehingga Antasari
Kehilangan segala-galanya
Terutama harga diri
Wiliardipun dengan lantang menyatakan
“ Antasari tak bersalah “
“ Petinggi polisi yang mengkondisikan …”
Kelihatan Antasari terkejut
Telapak tangan menutup muka
Kemudian menunduk dan menangis
Semua orang memuji kebesaran Allah
Yang telah memberikan hidayah pada Wiliardi
Untuk berbicara tentang kebenaran
Hati nurani Wiliardi telah berbicara
Mematikan langkah seseorang
Yang mungkin akan menghambat
Perburuan terhadap tahta dan harta
Banyak terjadi dimana-mana
Tak peduli dengan dampak
Ghibah dan fitnah
Tak peduli tuntunan AlQuran
Tentang ghibah dan fitnah
Andai suatu saat
Ketika hati nurani berbicara
Semuanya sudah terlambat
Air mata darah penyesalan
Takkan ada gunanya
Doa orang teraniaya
Akan dikabulkan Allah
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali
Izin Allah
Bengkulu, 11 November 2009
Hanifah Damanhuri
Terpana aku menyaksikanTV
Seorang saksi Wiliardi
Mencabut BAP palsunya
Yang telah menjebloskan Antasari
Ke dalam penjara
Sehingga Antasari
Kehilangan segala-galanya
Terutama harga diri
Wiliardipun dengan lantang menyatakan
“ Antasari tak bersalah “
“ Petinggi polisi yang mengkondisikan …”
Kelihatan Antasari terkejut
Telapak tangan menutup muka
Kemudian menunduk dan menangis
Semua orang memuji kebesaran Allah
Yang telah memberikan hidayah pada Wiliardi
Untuk berbicara tentang kebenaran
Hati nurani Wiliardi telah berbicara
Mematikan langkah seseorang
Yang mungkin akan menghambat
Perburuan terhadap tahta dan harta
Banyak terjadi dimana-mana
Tak peduli dengan dampak
Ghibah dan fitnah
Tak peduli tuntunan AlQuran
Tentang ghibah dan fitnah
Andai suatu saat
Ketika hati nurani berbicara
Semuanya sudah terlambat
Air mata darah penyesalan
Takkan ada gunanya
Doa orang teraniaya
Akan dikabulkan Allah
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali
Izin Allah
Bengkulu, 11 November 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 09 November 2009
HIDUP TPF 8
HIDUP TPF 8
Disepanjang usiaku
Yang sudah separoh baya
Baru sekarang
Aku menyaksikan acara TV
Serunya melebihi
Novel-novel detektif
Sekaliber Agatha Crysti
Bahkan melebihi film-film detektif
Yeng sering kutonton di TV
Ketika masih remaja dulu
Mataku terbelalak
Ketika Polisi membeberkan
Data keterlibatan Bibit & Chandra
Kepalaku jadi pusing
Hatiku berkata
“Apa aku mendukung orang yang salah? “
Setelah Magrib tadi
Kusaksikan pernyataan TPF 8
“ Kasus Bibit-Chandra terlalu dipaksakan”
“ Bukti polisi lemah “
“ Kasusnya lemah karena gunakan pasal karet “
“ Kasus Bibit-Chandra ada kaitannya dg Century”
Pusingku mendadak hilang
Tapi terbayang
Banyak yang tak bisa tidur malam ini
Jangan-jangan WAPRES juga tidak tidur
Jangan-jangan GULTOM sudah mulai menangis
Seperti menonton film detektif
Penonton yang kreatif
Cendrung memperkirakan
Jawaban akhir walau sering meleset
Apapun yang akan terjadi esok
Malam ini aku harus memuji TPF 8
Hidup TPF 8
Engkau harapan kami yang tersisa
Untuk menegakkan kebenaran
Bengkulu, 9 November 2009
Hanifah Damanhuri
Disepanjang usiaku
Yang sudah separoh baya
Baru sekarang
Aku menyaksikan acara TV
Serunya melebihi
Novel-novel detektif
Sekaliber Agatha Crysti
Bahkan melebihi film-film detektif
Yeng sering kutonton di TV
Ketika masih remaja dulu
Mataku terbelalak
Ketika Polisi membeberkan
Data keterlibatan Bibit & Chandra
Kepalaku jadi pusing
Hatiku berkata
“Apa aku mendukung orang yang salah? “
Setelah Magrib tadi
Kusaksikan pernyataan TPF 8
“ Kasus Bibit-Chandra terlalu dipaksakan”
“ Bukti polisi lemah “
“ Kasusnya lemah karena gunakan pasal karet “
“ Kasus Bibit-Chandra ada kaitannya dg Century”
Pusingku mendadak hilang
Tapi terbayang
Banyak yang tak bisa tidur malam ini
Jangan-jangan WAPRES juga tidak tidur
Jangan-jangan GULTOM sudah mulai menangis
Seperti menonton film detektif
Penonton yang kreatif
Cendrung memperkirakan
Jawaban akhir walau sering meleset
Apapun yang akan terjadi esok
Malam ini aku harus memuji TPF 8
Hidup TPF 8
Engkau harapan kami yang tersisa
Untuk menegakkan kebenaran
Bengkulu, 9 November 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 29 Oktober 2009
UNDANGAN DARI SOLO
UNDANGAN DARI SOLO
Kulihat ada surat berwarna coklat
Yang tergeletak di meja
Surat itu ditujukan untukku
Yang dikirim oleh uni Tuti bakoku
Kubuka sampulnya
Terlihat sebuah undangan yang indah
Berwarna coklat muda
Berpita coklat tua
Dilengkapi dengan tempelan
Rumah Gadang berwarna keemasan
Pertanda bakoku akan “ Baralek Gadang “
Halaman pertama berisi surat Ar Ruum 21
Halaman berikutnya foto calon pengantin
Anggun (keponakan uni Tuti) bersama Apri
Dan puisi cinta nya Matsanawi…
Halaman seterusnya isi undangan
Diantaranya Walimatul Ursy …
Insya Allah …
Minggu, 01 November 2009
Gedung Grha Wisata Niaga
Surakarta
Kupandangi undangan yang indah tersebut
Hatiku jadi berkecamuk tak menentu
Berperang antara keinginan untuk datang
Sementara kendala menghadang
Bayangan masa kecil dirumah bako
Yang terletak di simpang Sungai Tanang
Menari-nari di pelupuk mata
Apalagi bila ada pesta
Lari kesana lari kesini
Naik tangga turun tangga
Pernah di suatu pesta
Aku hampir ditabrak sedan
Menyebrang tak melihat kiri kanan
Bunyi rem yang berdecit
Membuat ibunya Tuti
Yang ku panggil kak Nah
Keluar rumah dan menggendongku
Pernah di suatu pesta
Aku dicubit nenek kandungku
Yang datang dari Medan
Cubitan satu-satunya dari nenekku
Karena aku naik turun tangga
Di pestanya uni Efi
Gara-gara aku begadang
Menonton pasambahan
Hidungku mimisan
Hingga aku terpaksa dirawat di RS Bkt
Kupandangi lagi undangan
Untuk
Terbayang Solo 3 tahun yang lalu
Aku ditunggu uni Tuti di stasiun
Kukatakan padanya lewat SMS
Baju dan kerudungku warna ungu
Sejak itu
Komunikasi aku dan Tuti
Yang sempat terputus
Kembali lancar
Ketika ada tugas ke Jogja
Aku mampir ke Solo
“ Datanglah biar bisa bersilaturrahim
Dengan keluarga besar bako
Ngumpul kita di Solo “
Bunyi SMS uni Tuti
Minggu yang lalu
Tugasku sebagai dosen
Semester ini banyak terganggu
Terbirit-birit aku
Mengejar ketinggalan
Terpaksa kupakai hari Sabtu
Pengganti waktu
Jadwal sidang sarjana yang padat
Membuat aku tak bisa
Meninggalkan Bengkulu
Selama seminggu ini
Maafkan aku uni Tuti
Maafkan aku bakoku
Hanya doa yang bisa kupanjatkan
Semoga acara berjalan sukses
Semoga kedua pengantin
Berbahagia selalu
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 30 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Kulihat ada surat berwarna coklat
Yang tergeletak di meja
Surat itu ditujukan untukku
Yang dikirim oleh uni Tuti bakoku
Kubuka sampulnya
Terlihat sebuah undangan yang indah
Berwarna coklat muda
Berpita coklat tua
Dilengkapi dengan tempelan
Rumah Gadang berwarna keemasan
Pertanda bakoku akan “ Baralek Gadang “
Halaman pertama berisi surat Ar Ruum 21
Halaman berikutnya foto calon pengantin
Anggun (keponakan uni Tuti) bersama Apri
Dan puisi cinta nya Matsanawi…
Halaman seterusnya isi undangan
Diantaranya Walimatul Ursy …
Insya Allah …
Minggu, 01 November 2009
Gedung Grha Wisata Niaga
Surakarta
Kupandangi undangan yang indah tersebut
Hatiku jadi berkecamuk tak menentu
Berperang antara keinginan untuk datang
Sementara kendala menghadang
Bayangan masa kecil dirumah bako
Yang terletak di simpang Sungai Tanang
Menari-nari di pelupuk mata
Apalagi bila ada pesta
Lari kesana lari kesini
Naik tangga turun tangga
Pernah di suatu pesta
Aku hampir ditabrak sedan
Menyebrang tak melihat kiri kanan
Bunyi rem yang berdecit
Membuat ibunya Tuti
Yang ku panggil kak Nah
Keluar rumah dan menggendongku
Pernah di suatu pesta
Aku dicubit nenek kandungku
Yang datang dari Medan
Cubitan satu-satunya dari nenekku
Karena aku naik turun tangga
Di pestanya uni Efi
Gara-gara aku begadang
Menonton pasambahan
Hidungku mimisan
Hingga aku terpaksa dirawat di RS Bkt
Kupandangi lagi undangan
Untuk
Terbayang Solo 3 tahun yang lalu
Aku ditunggu uni Tuti di stasiun
Kukatakan padanya lewat SMS
Baju dan kerudungku warna ungu
Sejak itu
Komunikasi aku dan Tuti
Yang sempat terputus
Kembali lancar
Ketika ada tugas ke Jogja
Aku mampir ke Solo
“ Datanglah biar bisa bersilaturrahim
Dengan keluarga besar bako
Ngumpul kita di Solo “
Bunyi SMS uni Tuti
Minggu yang lalu
Tugasku sebagai dosen
Semester ini banyak terganggu
Terbirit-birit aku
Mengejar ketinggalan
Terpaksa kupakai hari Sabtu
Pengganti waktu
Jadwal sidang sarjana yang padat
Membuat aku tak bisa
Meninggalkan Bengkulu
Selama seminggu ini
Maafkan aku uni Tuti
Maafkan aku bakoku
Hanya doa yang bisa kupanjatkan
Semoga acara berjalan sukses
Semoga kedua pengantin
Berbahagia selalu
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 30 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 27 Oktober 2009
KEPERGIAN TAK TERDUGA
KEPERGIAN TAK TERDUGA
Kalau Allah berkehendak
Apapun dapat terjadi
Tanpa kita duga sebelumnya
Anakku ijul
Pernah kutitipkan ke kakakku di Jakarta
Membuat kakakku mesti mengasuh
Tiga orang anak kecil
Iis, Ijul dan Icha
Kisaran usia 5,3,2 tahun
Suami kakakku yang kami panggil buya
Disukai anak-anak kecil
Sehingga Ijul sering berebut buya dengan Icha
Hari Sabtu yang lalu 24 Oktober 2009
Kakakku, buya Iis dan Icha
Ikut menghadiri
Acara wisuda Ijul
Di STEI TAZKIA Bogor
Kami semua berbahagia
Apalagi buya senang sekali melihat Icha
Memakai baju muslim dan berkerudung
“ Icha cantik berkerudung” kata buyanya
Acara wisuda dilaksanakan
Di Multifunction Hall Al-Hambra
Andalusia Islamic Center Sentul City Bogor
Dengan Dato’ Sri Anwar Ibrahim dari Malaysia
Sebagai pemakalah utama dalam orasi ilmiahnya
Aku beruntung dapat menyaksikan langsung
Kehebatan Dato’ tersebut di podium
“ Alumni STEI TAZKIA haruslah SPKK
Sholeh, Pintar, Kaya dan Keren “
Kata ketua STEI TAZKIA, Dr M Syafei Antonio
Beliaupun menguraikan maksudnya
Dengan cara yang sangat menarik
Sehingga semua mata tertuju padanya
Selesai acara wisuda dan berfoto-foto
Aku, suamiku dan Ijul
Bergabung dengan keluarga buya
Setelah mampir-mampir dulu di Bogor
Kami pulang menuju Jakarta
Dalam perjalanan itu
Aku tertidur pulas
Setelah diJakarta
Usai makan malam
Aku lanjutkan tidur lagi
Aku benar-benar kelelahan
Minggu pagi 25 Oktober 2009
Aku dan kakakku menyiapkan sarapan pagi
Seyogianya hari itu
Kami akan menghadiri
Acara Halal Bi Halal
Keluarga besar H Abdul Djalil
Yang akan dilaksanakan di Cipinang jam 11 siang
Sambil sarapan pagi
Kami bercanda dan bercerita dengan buya
Aku makan agak lama
Sehingga tinggal aku dan buya di meja makan
Kulihat buya mengambil slang oksigen
Yang terdapat dekat meja makan
Dan dipasangkan ke hidung
Sambil makan kuperhatikan saja
Apa yang dilakukan buya
Kemudian buya melepaskan slang tersebut
Lalu buya menyodorkan ayam bakar untukku
Buyapun berpindah ke kasur di ruang tengah
Buya minta dipasangkan oksigen
Yang menutup mulut ke Icha yang jadi bidan
Aku masih di meja makan memperhatikan
Aku panggil Iis yang tamatan Farmasi
Untuk membatu buya
Yang nafasnya sudah mulai sesak
Sementara Icha berusaha keluar ke apotik
Mencari obat buya yang habis
Nafas buya semakin lama semakin sesak
Kakakku sudah berada disampingnya
Sejak buya pindah kekasur
Dan melap keringat yang mengalir
Membasahi badan buya
Ijul juga sudah ikut bergabung
Begitu juga suamiku yang memijit buya
Tidak mungkin kita ikut HBH
Kataku dalam hati
Iis minta telpon dihubungkan ke uniku dr Fatma
Sambil tangannya sibuk dengan slang oksigen
Iis berkonsultasi dengan uniku
Aku ikut memegang tempat telpon
Aku lihat buya bertambah letih
Mulutkupun spontan membaca
Laillla ha illlallah
Ber ulang-ulang
Ku lihat kakakku juga sudah mulai komat kamit
Di telinga buya
Icha di minta untuk pulang lagi aja
Selesai Iis menelpon
Aku sambar AlQuran yang ada dekat buya
Ku cari-cari dan dibantu Ijul
Surat Yasin
Aku baca surat Yasin
Dengan penuh perasaan
Sama rasanya seperti
Aku membaca surat Yasin
Ketika mengiring kepergian
Mama dan papaku dulu
Sejak mengaji Yasin
Aku tak lagi memperhatikan buya
Yang kudengan Iis dan Icha
Berusaha memberikan nafas buatan
Mereka berhenti
Setelah dokter datang
Dan memastikan bahwa
Buya telah tiada
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun
Buya pergi untuk selama-lamanya
Kepergian yang tak terduga
Selamat Jalan
Buya H MSyarif Hidayat, M.Ag
Aktivis Muhammadyah Jakarta
Semoga Allah
Mengampuni dosa buya
Menerima amal ibadah buya
Menempatkan buya di tempat yang mulia
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 28 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Kalau Allah berkehendak
Apapun dapat terjadi
Tanpa kita duga sebelumnya
Anakku ijul
Pernah kutitipkan ke kakakku di Jakarta
Membuat kakakku mesti mengasuh
Tiga orang anak kecil
Iis, Ijul dan Icha
Kisaran usia 5,3,2 tahun
Suami kakakku yang kami panggil buya
Disukai anak-anak kecil
Sehingga Ijul sering berebut buya dengan Icha
Hari Sabtu yang lalu 24 Oktober 2009
Kakakku, buya Iis dan Icha
Ikut menghadiri
Acara wisuda Ijul
Di STEI TAZKIA Bogor
Kami semua berbahagia
Apalagi buya senang sekali melihat Icha
Memakai baju muslim dan berkerudung
“ Icha cantik berkerudung” kata buyanya
Acara wisuda dilaksanakan
Di Multifunction Hall Al-Hambra
Andalusia Islamic Center Sentul City Bogor
Dengan Dato’ Sri Anwar Ibrahim dari Malaysia
Sebagai pemakalah utama dalam orasi ilmiahnya
Aku beruntung dapat menyaksikan langsung
Kehebatan Dato’ tersebut di podium
“ Alumni STEI TAZKIA haruslah SPKK
Sholeh, Pintar, Kaya dan Keren “
Kata ketua STEI TAZKIA, Dr M Syafei Antonio
Beliaupun menguraikan maksudnya
Dengan cara yang sangat menarik
Sehingga semua mata tertuju padanya
Selesai acara wisuda dan berfoto-foto
Aku, suamiku dan Ijul
Bergabung dengan keluarga buya
Setelah mampir-mampir dulu di Bogor
Kami pulang menuju Jakarta
Dalam perjalanan itu
Aku tertidur pulas
Setelah diJakarta
Usai makan malam
Aku lanjutkan tidur lagi
Aku benar-benar kelelahan
Minggu pagi 25 Oktober 2009
Aku dan kakakku menyiapkan sarapan pagi
Seyogianya hari itu
Kami akan menghadiri
Acara Halal Bi Halal
Keluarga besar H Abdul Djalil
Yang akan dilaksanakan di Cipinang jam 11 siang
Sambil sarapan pagi
Kami bercanda dan bercerita dengan buya
Aku makan agak lama
Sehingga tinggal aku dan buya di meja makan
Kulihat buya mengambil slang oksigen
Yang terdapat dekat meja makan
Dan dipasangkan ke hidung
Sambil makan kuperhatikan saja
Apa yang dilakukan buya
Kemudian buya melepaskan slang tersebut
Lalu buya menyodorkan ayam bakar untukku
Buyapun berpindah ke kasur di ruang tengah
Buya minta dipasangkan oksigen
Yang menutup mulut ke Icha yang jadi bidan
Aku masih di meja makan memperhatikan
Aku panggil Iis yang tamatan Farmasi
Untuk membatu buya
Yang nafasnya sudah mulai sesak
Sementara Icha berusaha keluar ke apotik
Mencari obat buya yang habis
Nafas buya semakin lama semakin sesak
Kakakku sudah berada disampingnya
Sejak buya pindah kekasur
Dan melap keringat yang mengalir
Membasahi badan buya
Ijul juga sudah ikut bergabung
Begitu juga suamiku yang memijit buya
Tidak mungkin kita ikut HBH
Kataku dalam hati
Iis minta telpon dihubungkan ke uniku dr Fatma
Sambil tangannya sibuk dengan slang oksigen
Iis berkonsultasi dengan uniku
Aku ikut memegang tempat telpon
Aku lihat buya bertambah letih
Mulutkupun spontan membaca
Laillla ha illlallah
Ber ulang-ulang
Ku lihat kakakku juga sudah mulai komat kamit
Di telinga buya
Icha di minta untuk pulang lagi aja
Selesai Iis menelpon
Aku sambar AlQuran yang ada dekat buya
Ku cari-cari dan dibantu Ijul
Surat Yasin
Aku baca surat Yasin
Dengan penuh perasaan
Sama rasanya seperti
Aku membaca surat Yasin
Ketika mengiring kepergian
Mama dan papaku dulu
Sejak mengaji Yasin
Aku tak lagi memperhatikan buya
Yang kudengan Iis dan Icha
Berusaha memberikan nafas buatan
Mereka berhenti
Setelah dokter datang
Dan memastikan bahwa
Buya telah tiada
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun
Buya pergi untuk selama-lamanya
Kepergian yang tak terduga
Selamat Jalan
Buya H MSyarif Hidayat, M.Ag
Aktivis Muhammadyah Jakarta
Semoga Allah
Mengampuni dosa buya
Menerima amal ibadah buya
Menempatkan buya di tempat yang mulia
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 28 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 19 Oktober 2009
Selamat Jalan Bapak Thaher Djalil
Selamat Jalan Bapak Thaher Djalil
Tadi malam sekitar jam 11.20 WIB
Aku menerima SMS dari Bapak Akhiarly Djalil
“Innalillahi wainnailaihi rajiun.
Tlh berpulang kerahmatullah
add DR. H.M. THAHER DJALIL
pd jam 23.00 WIB
di RS FATMAWATI JAKARTA
dlm keadaan tenang.
Mohon maafkan sgl kesalahannya dan
Mohon doa semoga ALLAH SWT mengampuni
Segala dosa2nya.
Atas nama keluarga
HM THAIB DJALIL JAKARTA “
Siang hari kemaren bapak akhiar kirim SMS
“ Bapak Thaher sejak kemaren sore
Di icu rs fatmawati jkt.
Skrg dibantu dgn ventilator.
Tolong doakan pak Thaher
Spy cepat sembuh.
Kemaren kel djalil kumpul di fatmawati “
Kakekku H Abdul Djalil
Mempunyai beberapa orang istri
Dan beberapa orang anak
Alhamdulillah
Keturunan beliau beserta rumpun
Tetap menjalin silaturrahim
Dengan nama Keluarga Djalil
Ketika aku di Bandung tahun 89 dan 90
Aku sempat beberapa kali bertemu Almarhum
Pernah beliau mengantar langsung aku dan ijul
Kembali ketempat kos dengan MERCY
Pada kesempatan lain Ijul menangis
Maunya di antar pakai MERCY
Nggak mau pakai Jimny mobil putri tunggalnya
Pertemuan yang kuceritakan kepapaku dan
Papaku jadi senang dan terharu
Padahal sebelumnya
Ada yang menyamar jadi pasien dulu
Biar bisa ketemu dengan beliau
Terakhir aku bertemu 4 tahun yang lalu
Di pesta yang digelar bapak Thaib kakaknya
Di TMII Jakarta
Aku usap pipinya seperti aku mengusap pipi papaku
Kebetulan wajah beliau
Agak mirip dengan wajah papaku
Beliau tersenyum lembut padaku
Selembut senyum papaku
Selamat jalan Bapak Thaher
Semoga diterima amal ibadahmu
Diampuni dosa-dosamu
Dan dilapangkan kuburanmu
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 20 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Tadi malam sekitar jam 11.20 WIB
Aku menerima SMS dari Bapak Akhiarly Djalil
“Innalillahi wainnailaihi rajiun.
Tlh berpulang kerahmatullah
add DR. H.M. THAHER DJALIL
pd jam 23.00 WIB
di RS FATMAWATI JAKARTA
dlm keadaan tenang.
Mohon maafkan sgl kesalahannya dan
Mohon doa semoga ALLAH SWT mengampuni
Segala dosa2nya.
Atas nama keluarga
HM THAIB DJALIL JAKARTA “
Siang hari kemaren bapak akhiar kirim SMS
“ Bapak Thaher sejak kemaren sore
Di icu rs fatmawati jkt.
Skrg dibantu dgn ventilator.
Tolong doakan pak Thaher
Spy cepat sembuh.
Kemaren kel djalil kumpul di fatmawati “
Kakekku H Abdul Djalil
Mempunyai beberapa orang istri
Dan beberapa orang anak
Alhamdulillah
Keturunan beliau beserta rumpun
Tetap menjalin silaturrahim
Dengan nama Keluarga Djalil
Ketika aku di Bandung tahun 89 dan 90
Aku sempat beberapa kali bertemu Almarhum
Pernah beliau mengantar langsung aku dan ijul
Kembali ketempat kos dengan MERCY
Pada kesempatan lain Ijul menangis
Maunya di antar pakai MERCY
Nggak mau pakai Jimny mobil putri tunggalnya
Pertemuan yang kuceritakan kepapaku dan
Papaku jadi senang dan terharu
Padahal sebelumnya
Ada yang menyamar jadi pasien dulu
Biar bisa ketemu dengan beliau
Terakhir aku bertemu 4 tahun yang lalu
Di pesta yang digelar bapak Thaib kakaknya
Di TMII Jakarta
Aku usap pipinya seperti aku mengusap pipi papaku
Kebetulan wajah beliau
Agak mirip dengan wajah papaku
Beliau tersenyum lembut padaku
Selembut senyum papaku
Selamat jalan Bapak Thaher
Semoga diterima amal ibadahmu
Diampuni dosa-dosamu
Dan dilapangkan kuburanmu
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 20 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Minggu, 18 Oktober 2009
MARI KITA DUKUNG GF
MARI KITA DUKUNG GF
Aku yakin
Semua kita terkejut
GF diprediksi menjabat MENDAGRI
Aku yakin semua kita bertanya-tanya
Apa sanggup GF menempati posisi tersebut
GF belum berpengalaman berada ditengah
Bangsa yang majemuk
Tempat lahir mungkin menumpang di Jogja
Tempat pendidikan dan karir
Rasanya semua di SUMBAR
Di daerah yang penduduknya hampir homogen
Aku tak begitu paham politik
Namun dari kacamataku dirantauku
Otonomi daerah berarti
Semua harus putra daerah
Peluang karir di pemerintahan
Menjadi sangat kecil bagi non putra daerah
Kecuali di instansi
Yang masih berskala nasional
Sebagai suku yang suka merantau
Tentu saja otonomi daerah
Menyulitkan orang Minang
Berkarir di pemerintahan
Aku berharap kacamataku salah
Aku berharap tak begitu di daerah lain
Andaikan juga terjadi di daerah lain
Tentu kita berharap ada solusinya
Aku yakin
Banyak lagi tugas yang berat
Yang akan dihadapi GF
Mari kita dukung GF
Lupakan perbedaan
Sebagai wujud rasa cinta dan bangga
Kepada “ urang awak “ yang dapat kepercayaan
Mendukung GF
Boleh dengan cara apa saja yang kita bisa
Minimal kita lakukan dengan doa
Ya Allah Yang Maha Kuasa
Berilah GF kekuatan dan petunjuk
Untuk menjalankan amanah
Yang diembankan kepadanya
Sehingga NKRI menjadi lebih baik
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 18 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Aku yakin
Semua kita terkejut
GF diprediksi menjabat MENDAGRI
Aku yakin semua kita bertanya-tanya
Apa sanggup GF menempati posisi tersebut
GF belum berpengalaman berada ditengah
Bangsa yang majemuk
Tempat lahir mungkin menumpang di Jogja
Tempat pendidikan dan karir
Rasanya semua di SUMBAR
Di daerah yang penduduknya hampir homogen
Aku tak begitu paham politik
Namun dari kacamataku dirantauku
Otonomi daerah berarti
Semua harus putra daerah
Peluang karir di pemerintahan
Menjadi sangat kecil bagi non putra daerah
Kecuali di instansi
Yang masih berskala nasional
Sebagai suku yang suka merantau
Tentu saja otonomi daerah
Menyulitkan orang Minang
Berkarir di pemerintahan
Aku berharap kacamataku salah
Aku berharap tak begitu di daerah lain
Andaikan juga terjadi di daerah lain
Tentu kita berharap ada solusinya
Aku yakin
Banyak lagi tugas yang berat
Yang akan dihadapi GF
Mari kita dukung GF
Lupakan perbedaan
Sebagai wujud rasa cinta dan bangga
Kepada “ urang awak “ yang dapat kepercayaan
Mendukung GF
Boleh dengan cara apa saja yang kita bisa
Minimal kita lakukan dengan doa
Ya Allah Yang Maha Kuasa
Berilah GF kekuatan dan petunjuk
Untuk menjalankan amanah
Yang diembankan kepadanya
Sehingga NKRI menjadi lebih baik
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 18 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 17 Oktober 2009
MAU MENGHINDAR KEMANA?
MAU MENGHINDAR KEMANA?
Gempa lagi
Gempa lagi
Gempa lagi
Dulu disini
Kemaren disana
Lusa dimana ?
Ketika gempa yang terjadi di Bengkulu
Pada tahun 2000 dengan kekuatan 7,3 SR
Banyak orang yang takut tinggal di Bengkulu
Sebagian diantaranya benar-benar hijrah
Pulang kekampung halaman atau
Mencari rantau yang baru
Dengan alasan takut gempa
Setelah gempa diiringi tsunami
Yang terjadi di Aceh pada tahun 2004
Ketakutan warga Bengkulu
Yang tinggal dekat pantai
Tambah menjadi
Setiap terjadi gempa
Beberapa saat setelah gempa reda
Warga langsung bersiap untuk mengungsi
Ketempat ketinggian
Saking berebut di jalan
Kadang terjadi pula kecelakaan
Tak pernah terbayangkan sebelumnya
Tiba-tiba kita dikejutkan oleh berita
Terjadi gempa di Jogja tahun 2005
Teman suamiku yang hijrah dari Bengkulu
Karena takut gempa
Jadi korban gempa di Jogja
Mau menghindar kemana ???
Belajar dari catatan terjadinya gempa
Semula orang menyangka
Kalau sudah terjadi gempa besar
Tak akan mungkin akan gempa lagi
Di lokasi yang sama dalam waktu yang dekat
Baru 7 tahun gempa 7,3 SR berlalu
Datang lagi gempa 7,9 SR pada tahun 2007
Lebaran haji 2 th yang lalu
Sempat sepi di Bengkulu
Karena banyak warga yang mengungsi
Ketika ada berita yang beredar
“ Akan terjadi gempa dahsyat di Begkulu
Jelang hari Raya Idul Adha “
Hari ini berita dikoran Bengkulu
Membikin perasaan jadi tak enak
“ Bengkulu akan diterjang gempa
dengan kekuatan 8,8 SR “
Mau menghindar kemana ???
Ya Allah yang Maha Kuasa
Ampunilah dosa kami
Hindarkanlah kami dari bencana
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izinMu
Ya Allah
Bengkulu, 17 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Gempa lagi
Gempa lagi
Gempa lagi
Dulu disini
Kemaren disana
Lusa dimana ?
Ketika gempa yang terjadi di Bengkulu
Pada tahun 2000 dengan kekuatan 7,3 SR
Banyak orang yang takut tinggal di Bengkulu
Sebagian diantaranya benar-benar hijrah
Pulang kekampung halaman atau
Mencari rantau yang baru
Dengan alasan takut gempa
Setelah gempa diiringi tsunami
Yang terjadi di Aceh pada tahun 2004
Ketakutan warga Bengkulu
Yang tinggal dekat pantai
Tambah menjadi
Setiap terjadi gempa
Beberapa saat setelah gempa reda
Warga langsung bersiap untuk mengungsi
Ketempat ketinggian
Saking berebut di jalan
Kadang terjadi pula kecelakaan
Tak pernah terbayangkan sebelumnya
Tiba-tiba kita dikejutkan oleh berita
Terjadi gempa di Jogja tahun 2005
Teman suamiku yang hijrah dari Bengkulu
Karena takut gempa
Jadi korban gempa di Jogja
Mau menghindar kemana ???
Belajar dari catatan terjadinya gempa
Semula orang menyangka
Kalau sudah terjadi gempa besar
Tak akan mungkin akan gempa lagi
Di lokasi yang sama dalam waktu yang dekat
Baru 7 tahun gempa 7,3 SR berlalu
Datang lagi gempa 7,9 SR pada tahun 2007
Lebaran haji 2 th yang lalu
Sempat sepi di Bengkulu
Karena banyak warga yang mengungsi
Ketika ada berita yang beredar
“ Akan terjadi gempa dahsyat di Begkulu
Jelang hari Raya Idul Adha “
Hari ini berita dikoran Bengkulu
Membikin perasaan jadi tak enak
“ Bengkulu akan diterjang gempa
dengan kekuatan 8,8 SR “
Mau menghindar kemana ???
Ya Allah yang Maha Kuasa
Ampunilah dosa kami
Hindarkanlah kami dari bencana
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izinMu
Ya Allah
Bengkulu, 17 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 13 Oktober 2009
Bantuan Langsung TEPAT SASARAN
Bantuan Langsung TEPAT SASARAN
“ Alam takambang jadi guru “, kata orang tua
Belajar dari musibah dan penangananya dimasa lampau
Banyak orang yang memilih
Turun ke lokasi bencana
Untuk menyerahkan bantuan
Langsung kepada para korban
Tanpa perantara
Ketika berada di Sumbar beberapa hari yang lalu
Aku sering berpapasan dengan kendaraan
Yang membawa bantuan kelokasi bencana
Ada tulisan PEDULI GEMPA di kendaraan mereka
Yang paling menarik adalah ketika berpapasan
Dengan beberapa mobil dan
Puluhan motor mengikuti dibelakang
Di masing-masing kendaran tertulis tulisan
“ PEDULI GEMPA … TEPAT SASARAN “
Aku tersenyum menyaksikan rombongan tersebut
Terbayang kembali berita dikoran
Setiap terjadi bencana
Ada saja dari bantuan yang terkumpul
Pendistribusiannya tidak tepat sasaran
Kadang jatuh ke tangan yang tidak tepat
Ada yang pantas dapat banyak
Tetapi dapatnya sedikit
Dan sebaliknya
Entahlah
Entah dimana letak salahnya
Memang sih
Ada yang pandai membaca situasi
Merobah bencana jadi kesempatan
Bantuan yang mengalir
Menjadi sumber pendapatan yang baru
Melihat banyaknya sumbangan yang mengalir
Dan banyaknya para relawan yang datang ke Sumbar
Semua karena kekuatan cinta
Cinta pada sesama
Cinta padaNya
Yang menyisihkan sebagian rejekinya
Yang bekerja siang dan malam
Menghadang rintangan tanpa takut
Berjuang lahir dan batin
Demi meringankan penderitaan para korban
Membuat aku bangga pada mereka
Aku yakin dan percaya
Di lubuk hati para korban
Tersimpan cinta yang lebih dalam lagi
Cinta yang akan mereka salurkan
Melalui doa pada sang Khalik
Berbahagialah para donatur dan relawan
Allah pasti akan membalas
Semua pengorbananmu
Bengkulu, 13 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
“ Alam takambang jadi guru “, kata orang tua
Belajar dari musibah dan penangananya dimasa lampau
Banyak orang yang memilih
Turun ke lokasi bencana
Untuk menyerahkan bantuan
Langsung kepada para korban
Tanpa perantara
Ketika berada di Sumbar beberapa hari yang lalu
Aku sering berpapasan dengan kendaraan
Yang membawa bantuan kelokasi bencana
Ada tulisan PEDULI GEMPA di kendaraan mereka
Yang paling menarik adalah ketika berpapasan
Dengan beberapa mobil dan
Puluhan motor mengikuti dibelakang
Di masing-masing kendaran tertulis tulisan
“ PEDULI GEMPA … TEPAT SASARAN “
Aku tersenyum menyaksikan rombongan tersebut
Terbayang kembali berita dikoran
Setiap terjadi bencana
Ada saja dari bantuan yang terkumpul
Pendistribusiannya tidak tepat sasaran
Kadang jatuh ke tangan yang tidak tepat
Ada yang pantas dapat banyak
Tetapi dapatnya sedikit
Dan sebaliknya
Entahlah
Entah dimana letak salahnya
Memang sih
Ada yang pandai membaca situasi
Merobah bencana jadi kesempatan
Bantuan yang mengalir
Menjadi sumber pendapatan yang baru
Melihat banyaknya sumbangan yang mengalir
Dan banyaknya para relawan yang datang ke Sumbar
Semua karena kekuatan cinta
Cinta pada sesama
Cinta padaNya
Yang menyisihkan sebagian rejekinya
Yang bekerja siang dan malam
Menghadang rintangan tanpa takut
Berjuang lahir dan batin
Demi meringankan penderitaan para korban
Membuat aku bangga pada mereka
Aku yakin dan percaya
Di lubuk hati para korban
Tersimpan cinta yang lebih dalam lagi
Cinta yang akan mereka salurkan
Melalui doa pada sang Khalik
Berbahagialah para donatur dan relawan
Allah pasti akan membalas
Semua pengorbananmu
Bengkulu, 13 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 12 Oktober 2009
Keliling Sumbar Pasca Gempa
Keliling Sumbar Pasca Gempa
Begitu mengetahui putriku dan adikku
Dalam keadaan aman
Aku masih sempat masuk kelas di hari Kamis dan Jumat
Tapi badanku yang ada di kelas
Sementara pikiranku melayang ke Sumbar
Alunan saluang di Metro TV
Serta tayangan gambar tentang gempa Sumbar
Telah mengharu biru perasaanku
Daripada bersusah hati di rantau orang
Biarlah bersusah badan pulang ke Ranah Minang
Jelang kekampus di hari Jumat 1 oktober 2009
Aku meminta suamiku untuk pulang kampung
Ternyata suamiku juga memiliki kegelisahan yang sama
Setelah Sholat Jumat
Aku ditelpon untuk segera berangkat pulkam
Kutinggalkan kampus dan mampir kepasar
Kubeli bahan dendeng dan ayam goreng serta sambal lado
Tak lupa kerupuk udang yang mentah
Untuk bekal dijalan dan dilokasi gempa
Karena khawatir pasar belum berfungsi
Hari Sabtu pagi 2 oktober 2009
Dibawah guyuran hujan
Kami tinggalkan kota Bengkulu
Tidak kami hiraukan tawaran teman
Yang mengajak pulang bareng tetapi di hari berikutnya
Perjalanan yang jauh dari Bengkulu ke Padang
Memaksa kami beristirahat dulu di Dharmasraya
Dirumah mertuaku
Kami dikasih bekal beras setengah sumpit
Akupun mampir kepasar Pulau Punjung
Membeli bekal seperti untuk kemping pramuka
Minyak, cabe, bawang merah, bawang putih, bawang daun, sayuran
Maco bada, sardencis, dan telor
Serta Aqua gelas beberapa kardus
Ketika meliwati Curup
Aku sempat membeli beberepa sikat pisang Curup
Alhamdulillah perjalanan kami lancar-lancar saja
Aku menikmati indahnya pemandangan di Sitinjau Laut
Kupandangi juga bekas-bekas longsor di daerah tersebut
Lama ku tatap bekas longsor di sekitar Lubuak Paraku
Yang terkoyak dari puncak bukit
Lokasi yang malam harinya ditutup kembali
Karena longsor dan menimbun 2 mobil dan
Menewaskan salah seorang anggota DPRD Sumbar
Lepas dari Sitinjau Laut dan memasuki Indarung
Belum kelihatan kalau disana baru terjadi gempa
Tenda-tenda pesta berdiri di beberapa lokasi
Walau tak banyak yang hadir di pesta tersebut
Semakin dekat ke Siteba mulailah kelihatan
Banyak rumah yang rusak
Kami sempat nyasar dan disana banyak rumah hancur
Ketika mencari alamat adik
Kami bertemu dengan Prof Jakius Jama
Mamtan Dekan FKIP UNIB
Yang sedang menatap rumah saudaranya
“ Hah gendut, makmur orang Bengkulu ya? “ katanya
Waktu beliau Dekan, aku masih menyusui dan kurus
“ Nggak nyangka bisa gendut” katanya jelang pergi
Akhirnya kami sampai di rumah adikku
Rumah yang retak di bagian depan
Berbahaya kalau terjadi gempa susulan
Disana PAM mati, listrik mati
Tak lama kami disana
Hujan lebat membasahi bumi
Kami tampung air
Hingga persediaan air jadi banyak
Bersyukur karena ada yang punya sumur
Disanalah para tetangga adikku mengambil air bersih
Ketika hujan tak turun
Esok harinya dibawah gerimis
Kami menuju kampus UNAND
Syukurlah gedung PKM masih berdiri
Asrama putri hijaupun tenpat putriku masih utuh
FTnya terutama TE dan TM serta ruang kuliah rusak berat
“ Untung dosennya tidak masuk sore itu ” kata putriku
Perjalanan kami teruskan ke pusat Kota Padang
Masih dibawah rintik hujan gerimis
Kami kunjungi kampung Cina yang hancur lebur
Kami hanya memandangi bekas reruntuhan
Kakiku terasa bergetar ketika memandang
Gedung Bappeda tempat adikku terjebak
Alhamdulillah berkat RahmatNya
Adikku selamat
Esok harinya ketika sedang menuju Pariaman
Datang SMS adikku
“ Sedang dimana ?,
katanya akan ada gempa yang lebih besar
pulanglah cepat “
Kulihat disepanjang jalan dari Padang ke Pariaman
Masih banyak rumah yang berdiri
Aku merasa lebih aman dijalanan Pariaman
Ketimbang rumah adikku
Tak kuhiraukan SMS tersebut
Air dan pisang kami turunkan di beberapa lokasi
Suamiku tak berani masuk ke pedalaman
“ Nanti dikira kita membawa sumbangan
Plat mobil kita BD “, katanya
Setelah sampai didepan kantor walikota Pariaman
Kami kembali ke Padang
Esoknya kami tinggalkan rumah adikku dan
Kami menuju Bukittinggi hendak ke Payakumbuh
Disepanjang jalan Lubuk Alung sampai Kayu Tanam
Terlihat keganasan gempa disana
Sebagian besar rumah rusak berat
Dilembah Anai juga terlihat bekas longsor
Ada batu batu besar yang keluar dari bukit
Pemandangan yang menegangkan
Kami mampir di sate Syukur
Disana kami putuskan untuk singgah ke Malalak dulu
Di Padang Laur kami berbelok arah ke Maninjau
Kami lewati simpang Sungai Tanang
Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balingka
Dan sampai di simpang Malalak
Cuaca waktu itu sangat bersahabat
Tidak panas dan tidak hujan
Mula-mula jalan ke Malalak mulus dan lebar
Kemudian menanjak dan jalanpun ada yang berkerikil
Kemudian kami meliwati pinggiran bukit bekas longsor
Tetapi sudah dibersihkan
Ada beberapa meter jalan yang hanya muat untuk satu mobil
Kiri dan kanannya tumpukan tanah bekas longsor
Keluar dari sana jalan kembali lebar
Dari sana kami memandang bukit yang berliku
Umumnya sudah keropos bekas longsor
Sesampai di bengkolan dengan jalan mulai menyempit
Jurangnya kelihatan dalam
Nyaliku ciut, kakiku lemas
Kami hentikan perjalanan dan kembali ke simpang Malalak
“ Kita ke Lubuk Basung menemui adik bungsuku” kata suamiku
Di Matur kami bertemu rombongan IKM Bengkulu
Yang hendak ke Lubuk Basung juga
Mereka adalah sobat suamiku
Kami beriringan dengan mereka
Dari Embun Pagi terlihat
Betapa indahnya danau Maninjau
Sudah lama sekali aku tak kesana
Ketika sambil berjalan
Mata dilayangkan ke sebelah kiri
Terlihat bukit-bukit yang mengelilingi danau Maninjau
Terkoyak-koyak dengan warna coklat hijau
Disuatu lokasi warna coklat agak lebar dari yag lain
Mulai tampak dari puncak hingga masuk danau
Tak henti-henti mataku memandang kesana
Suamiku tidak belok kiri, tapi belok kanan
Mengikuti rombongan IKM meniju Lubuk Basung
Sesampai di Lubuk Basung
Kami tak ikut ke kantor Bupati Agam
Ketika sudah bertemu dangan adik suamiku
Kami putuskan untuk menginap disana
Besoknya suamiku memilih jalan ke Pariaman
“ Biarlah jauh dari pada mendaki dengan liku-liku yang tajam “
Kami saksikan reruntuhan rumah di beberapa lokasi
Di Pariaman kami mampir ke rumah ajo Suardi
Salah seorang rombongan IKM Bengkulu
Yang sedang menghantarkan sumbangan ke wali kota Pariaman
Kami berjanji bertemu di Sijunjung dan pulang bareng
Dari Pariaman kami meliwati jalan meuju Sicincin
Banyak sekali rumah yang rusak di sepanjang jalan tersebut
Anak-anak kecil di bawah umur
Menyorongkan kotak indomi memohon bantuan
Pemandangan yang membikin tak enak hati
Lepas dari Kayu Tanam
Terbebaslah kami dari pengaruh gempa
Kami bisa dengan leluasa ke Payakumbuh
Ke Sungai Tanang ke Bukittinggi dan
Kembali Ke Bengkulu
Alhamdulillah tadi malam
Kami telah selamat sampai di Bengkulu
Catatan ini menjadi tak berarti
Dibanding catatan para relawan yang terjun ke lapangan
Aku bisa merasakan
Betapa bahagianya para relawan
Yang bisa membantu sesama
Mengurangi penderitaan para korban gempa
Ya Allah Yang Maha Pengasih
Berilah rejeki yang banyak kepada donatur
Berilah kekuatan lahir dan batin kepada relawan
Berilah imbalan yang tepat untuk mereka
Beri juga kekuatan agar para korban dempa
Bisa kembali bangkit
Menjadi lebih baik dari sebelumnya
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 12 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Begitu mengetahui putriku dan adikku
Dalam keadaan aman
Aku masih sempat masuk kelas di hari Kamis dan Jumat
Tapi badanku yang ada di kelas
Sementara pikiranku melayang ke Sumbar
Alunan saluang di Metro TV
Serta tayangan gambar tentang gempa Sumbar
Telah mengharu biru perasaanku
Daripada bersusah hati di rantau orang
Biarlah bersusah badan pulang ke Ranah Minang
Jelang kekampus di hari Jumat 1 oktober 2009
Aku meminta suamiku untuk pulang kampung
Ternyata suamiku juga memiliki kegelisahan yang sama
Setelah Sholat Jumat
Aku ditelpon untuk segera berangkat pulkam
Kutinggalkan kampus dan mampir kepasar
Kubeli bahan dendeng dan ayam goreng serta sambal lado
Tak lupa kerupuk udang yang mentah
Untuk bekal dijalan dan dilokasi gempa
Karena khawatir pasar belum berfungsi
Hari Sabtu pagi 2 oktober 2009
Dibawah guyuran hujan
Kami tinggalkan kota Bengkulu
Tidak kami hiraukan tawaran teman
Yang mengajak pulang bareng tetapi di hari berikutnya
Perjalanan yang jauh dari Bengkulu ke Padang
Memaksa kami beristirahat dulu di Dharmasraya
Dirumah mertuaku
Kami dikasih bekal beras setengah sumpit
Akupun mampir kepasar Pulau Punjung
Membeli bekal seperti untuk kemping pramuka
Minyak, cabe, bawang merah, bawang putih, bawang daun, sayuran
Maco bada, sardencis, dan telor
Serta Aqua gelas beberapa kardus
Ketika meliwati Curup
Aku sempat membeli beberepa sikat pisang Curup
Alhamdulillah perjalanan kami lancar-lancar saja
Aku menikmati indahnya pemandangan di Sitinjau Laut
Kupandangi juga bekas-bekas longsor di daerah tersebut
Lama ku tatap bekas longsor di sekitar Lubuak Paraku
Yang terkoyak dari puncak bukit
Lokasi yang malam harinya ditutup kembali
Karena longsor dan menimbun 2 mobil dan
Menewaskan salah seorang anggota DPRD Sumbar
Lepas dari Sitinjau Laut dan memasuki Indarung
Belum kelihatan kalau disana baru terjadi gempa
Tenda-tenda pesta berdiri di beberapa lokasi
Walau tak banyak yang hadir di pesta tersebut
Semakin dekat ke Siteba mulailah kelihatan
Banyak rumah yang rusak
Kami sempat nyasar dan disana banyak rumah hancur
Ketika mencari alamat adik
Kami bertemu dengan Prof Jakius Jama
Mamtan Dekan FKIP UNIB
Yang sedang menatap rumah saudaranya
“ Hah gendut, makmur orang Bengkulu ya? “ katanya
Waktu beliau Dekan, aku masih menyusui dan kurus
“ Nggak nyangka bisa gendut” katanya jelang pergi
Akhirnya kami sampai di rumah adikku
Rumah yang retak di bagian depan
Berbahaya kalau terjadi gempa susulan
Disana PAM mati, listrik mati
Tak lama kami disana
Hujan lebat membasahi bumi
Kami tampung air
Hingga persediaan air jadi banyak
Bersyukur karena ada yang punya sumur
Disanalah para tetangga adikku mengambil air bersih
Ketika hujan tak turun
Esok harinya dibawah gerimis
Kami menuju kampus UNAND
Syukurlah gedung PKM masih berdiri
Asrama putri hijaupun tenpat putriku masih utuh
FTnya terutama TE dan TM serta ruang kuliah rusak berat
“ Untung dosennya tidak masuk sore itu ” kata putriku
Perjalanan kami teruskan ke pusat Kota Padang
Masih dibawah rintik hujan gerimis
Kami kunjungi kampung Cina yang hancur lebur
Kami hanya memandangi bekas reruntuhan
Kakiku terasa bergetar ketika memandang
Gedung Bappeda tempat adikku terjebak
Alhamdulillah berkat RahmatNya
Adikku selamat
Esok harinya ketika sedang menuju Pariaman
Datang SMS adikku
“ Sedang dimana ?,
katanya akan ada gempa yang lebih besar
pulanglah cepat “
Kulihat disepanjang jalan dari Padang ke Pariaman
Masih banyak rumah yang berdiri
Aku merasa lebih aman dijalanan Pariaman
Ketimbang rumah adikku
Tak kuhiraukan SMS tersebut
Air dan pisang kami turunkan di beberapa lokasi
Suamiku tak berani masuk ke pedalaman
“ Nanti dikira kita membawa sumbangan
Plat mobil kita BD “, katanya
Setelah sampai didepan kantor walikota Pariaman
Kami kembali ke Padang
Esoknya kami tinggalkan rumah adikku dan
Kami menuju Bukittinggi hendak ke Payakumbuh
Disepanjang jalan Lubuk Alung sampai Kayu Tanam
Terlihat keganasan gempa disana
Sebagian besar rumah rusak berat
Dilembah Anai juga terlihat bekas longsor
Ada batu batu besar yang keluar dari bukit
Pemandangan yang menegangkan
Kami mampir di sate Syukur
Disana kami putuskan untuk singgah ke Malalak dulu
Di Padang Laur kami berbelok arah ke Maninjau
Kami lewati simpang Sungai Tanang
Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balingka
Dan sampai di simpang Malalak
Cuaca waktu itu sangat bersahabat
Tidak panas dan tidak hujan
Mula-mula jalan ke Malalak mulus dan lebar
Kemudian menanjak dan jalanpun ada yang berkerikil
Kemudian kami meliwati pinggiran bukit bekas longsor
Tetapi sudah dibersihkan
Ada beberapa meter jalan yang hanya muat untuk satu mobil
Kiri dan kanannya tumpukan tanah bekas longsor
Keluar dari sana jalan kembali lebar
Dari sana kami memandang bukit yang berliku
Umumnya sudah keropos bekas longsor
Sesampai di bengkolan dengan jalan mulai menyempit
Jurangnya kelihatan dalam
Nyaliku ciut, kakiku lemas
Kami hentikan perjalanan dan kembali ke simpang Malalak
“ Kita ke Lubuk Basung menemui adik bungsuku” kata suamiku
Di Matur kami bertemu rombongan IKM Bengkulu
Yang hendak ke Lubuk Basung juga
Mereka adalah sobat suamiku
Kami beriringan dengan mereka
Dari Embun Pagi terlihat
Betapa indahnya danau Maninjau
Sudah lama sekali aku tak kesana
Ketika sambil berjalan
Mata dilayangkan ke sebelah kiri
Terlihat bukit-bukit yang mengelilingi danau Maninjau
Terkoyak-koyak dengan warna coklat hijau
Disuatu lokasi warna coklat agak lebar dari yag lain
Mulai tampak dari puncak hingga masuk danau
Tak henti-henti mataku memandang kesana
Suamiku tidak belok kiri, tapi belok kanan
Mengikuti rombongan IKM meniju Lubuk Basung
Sesampai di Lubuk Basung
Kami tak ikut ke kantor Bupati Agam
Ketika sudah bertemu dangan adik suamiku
Kami putuskan untuk menginap disana
Besoknya suamiku memilih jalan ke Pariaman
“ Biarlah jauh dari pada mendaki dengan liku-liku yang tajam “
Kami saksikan reruntuhan rumah di beberapa lokasi
Di Pariaman kami mampir ke rumah ajo Suardi
Salah seorang rombongan IKM Bengkulu
Yang sedang menghantarkan sumbangan ke wali kota Pariaman
Kami berjanji bertemu di Sijunjung dan pulang bareng
Dari Pariaman kami meliwati jalan meuju Sicincin
Banyak sekali rumah yang rusak di sepanjang jalan tersebut
Anak-anak kecil di bawah umur
Menyorongkan kotak indomi memohon bantuan
Pemandangan yang membikin tak enak hati
Lepas dari Kayu Tanam
Terbebaslah kami dari pengaruh gempa
Kami bisa dengan leluasa ke Payakumbuh
Ke Sungai Tanang ke Bukittinggi dan
Kembali Ke Bengkulu
Alhamdulillah tadi malam
Kami telah selamat sampai di Bengkulu
Catatan ini menjadi tak berarti
Dibanding catatan para relawan yang terjun ke lapangan
Aku bisa merasakan
Betapa bahagianya para relawan
Yang bisa membantu sesama
Mengurangi penderitaan para korban gempa
Ya Allah Yang Maha Pengasih
Berilah rejeki yang banyak kepada donatur
Berilah kekuatan lahir dan batin kepada relawan
Berilah imbalan yang tepat untuk mereka
Beri juga kekuatan agar para korban dempa
Bisa kembali bangkit
Menjadi lebih baik dari sebelumnya
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 12 Oktober 2009
Hanifah Damanhuri
Rabu, 30 September 2009
Gempa Sumbar
GEMPA SUMBAR
Inalillahi Wainailaihi Rajiun ..
Ketika kurasakan tempat berpijak bergetar
Aku lari ke luar rumah dan
Berkumpul dengan warga disekitarku
Kami saling pandang
Ingin memastikan apa gempa sudah reda
Lalu terkenang-dengan gempa-gempa sebelumnya
Setelah benar-benar reda
Kami kembali kerumah
Lalu menyetel TV
Ingin tahu dimana puisat gempa dan
Berapa kekuatannya
Tak lama muncullah berita yang kami tunggu
Pusat gempa di Pariaman Sumbar dengan kekuatan 7,6 SR
Pikiranku mulai tak tenang
Ku sambar HP
Anakku kirim SMS memberitahu
" Ma, Gempa besak nian
Asrama retak-retak tak bisa ditunggui
Gedung Pusat Kegiatab Nahasiswa runtuh"
Dilla pakai apa keluar dan bawa apa ? tanyaku
" baju tidur, bawa uang, dan AlQuran"
Sekarang mahasiswa dikumpul dimana ?
" Di Mesjid, rumah-rumah di bawah terbakar ma "
Aku bersyukur anakku selamat
Kucoba hubungi adikku, kakakku, pak etekku
Tak ada jawaban
Sekitar puikul 21 kakakku menelpon
" Alhamdulillah Payakumbuh aman, Hilma di Padang selamat
Tadinya dia sempat terjebak reruntuhan kantornya
Allah menunjukkan jalan padanya dan
Berhasiil keluar dari reruntuhan
Ada dua temannya belum jelas nasibnya
Uni akan telpon yang laun dulu ya " katanya
Akui belum berhasil menggubungi adikku Hilma
Aku juga belum tahu bagaimana nasib
Saudaraku yang lain
Semoga mereka selamat dalam musinah ini
Semoga para korban
Tabah dan ikhlas menghadapi cobaan ini
Dan semoga para korban yang tewas
Diampuni dosanya
Dan ditempatkan ditempat yang layak
Amin
Bengkulu, 30 September 2009
Hanifah Damanhuri
Inalillahi Wainailaihi Rajiun ..
Ketika kurasakan tempat berpijak bergetar
Aku lari ke luar rumah dan
Berkumpul dengan warga disekitarku
Kami saling pandang
Ingin memastikan apa gempa sudah reda
Lalu terkenang-dengan gempa-gempa sebelumnya
Setelah benar-benar reda
Kami kembali kerumah
Lalu menyetel TV
Ingin tahu dimana puisat gempa dan
Berapa kekuatannya
Tak lama muncullah berita yang kami tunggu
Pusat gempa di Pariaman Sumbar dengan kekuatan 7,6 SR
Pikiranku mulai tak tenang
Ku sambar HP
Anakku kirim SMS memberitahu
" Ma, Gempa besak nian
Asrama retak-retak tak bisa ditunggui
Gedung Pusat Kegiatab Nahasiswa runtuh"
Dilla pakai apa keluar dan bawa apa ? tanyaku
" baju tidur, bawa uang, dan AlQuran"
Sekarang mahasiswa dikumpul dimana ?
" Di Mesjid, rumah-rumah di bawah terbakar ma "
Aku bersyukur anakku selamat
Kucoba hubungi adikku, kakakku, pak etekku
Tak ada jawaban
Sekitar puikul 21 kakakku menelpon
" Alhamdulillah Payakumbuh aman, Hilma di Padang selamat
Tadinya dia sempat terjebak reruntuhan kantornya
Allah menunjukkan jalan padanya dan
Berhasiil keluar dari reruntuhan
Ada dua temannya belum jelas nasibnya
Uni akan telpon yang laun dulu ya " katanya
Akui belum berhasil menggubungi adikku Hilma
Aku juga belum tahu bagaimana nasib
Saudaraku yang lain
Semoga mereka selamat dalam musinah ini
Semoga para korban
Tabah dan ikhlas menghadapi cobaan ini
Dan semoga para korban yang tewas
Diampuni dosanya
Dan ditempatkan ditempat yang layak
Amin
Bengkulu, 30 September 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 28 September 2009
BALINGKA
BALINGKA
Begitu terdengar nyanyian
“ Lapeh nan dari kelok Sikabu
Dilingkuang bukik jo gunuang Singgalang
Balingka desanyo tigo
Batu Tagak takana juo
Takana maso denai ka pai
Bundo malapeh denai jo ibo hati
Basabalah mandeh mananti
Di Batu Tagak nanti kan denai …. “
Tak terasa air mata mengalir
Terbayang orang tua
Terbayang kampung
Terbayang sanak saudara
Terbayang teman bermain
Balingka yang tak jauh dari kampungku Sungai Tanang
Telah menorehkan kenagan sendiri bagiku
Kesana aku dan sahabat karibku berlebaran
Ketika kami ABG
Aku menemaninya berkunjunng ke rumah bakonya
Dan mengunjungi rumah ibu tirinya
Kami berpindah dari satu bukit ke bukit yang lain
Perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan
Kadang kami menginap disana
Saat itulah sahabatku bisa berkumpul dangan bapaknya
Terpancar raut bahagia diwajahnya
Aku banyak belajar tentang kehidupan
Di rumah keluarga sahabatku
Bagaimana mereka berjuang tanpa mengeluh
Berhitung untuk yang akan dikeluarkan dan
Yang akan disisihkan untuk ditabungkan
Dari penghasilan beternak, bertani dan berjualan
Sahabatku yang lincah dan serba bisa
Bersamanya aku menghabiskan waktu
Belajar, bermain kartu, basket, pramuka dan
Merenangi Tabek Gadang dari ujung ke ujung
Sesekali menonton gratis di biosdkop Sofia
Ah banyak lagi kenanganku bersamanya
Mengenang Balingka
Membuat kenangan lama
Terkuak kembali
Aku rindu padamu Eri
Bengkulu, 29 September 2009
Hanifah Damanhuri
NB. Tulisan ini buat Ryan di Malaysia yang lagi rindu Balingka
Begitu terdengar nyanyian
“ Lapeh nan dari kelok Sikabu
Dilingkuang bukik jo gunuang Singgalang
Balingka desanyo tigo
Batu Tagak takana juo
Takana maso denai ka pai
Bundo malapeh denai jo ibo hati
Basabalah mandeh mananti
Di Batu Tagak nanti kan denai …. “
Tak terasa air mata mengalir
Terbayang orang tua
Terbayang kampung
Terbayang sanak saudara
Terbayang teman bermain
Balingka yang tak jauh dari kampungku Sungai Tanang
Telah menorehkan kenagan sendiri bagiku
Kesana aku dan sahabat karibku berlebaran
Ketika kami ABG
Aku menemaninya berkunjunng ke rumah bakonya
Dan mengunjungi rumah ibu tirinya
Kami berpindah dari satu bukit ke bukit yang lain
Perjalanan yang melelahkan tapi menyenangkan
Kadang kami menginap disana
Saat itulah sahabatku bisa berkumpul dangan bapaknya
Terpancar raut bahagia diwajahnya
Aku banyak belajar tentang kehidupan
Di rumah keluarga sahabatku
Bagaimana mereka berjuang tanpa mengeluh
Berhitung untuk yang akan dikeluarkan dan
Yang akan disisihkan untuk ditabungkan
Dari penghasilan beternak, bertani dan berjualan
Sahabatku yang lincah dan serba bisa
Bersamanya aku menghabiskan waktu
Belajar, bermain kartu, basket, pramuka dan
Merenangi Tabek Gadang dari ujung ke ujung
Sesekali menonton gratis di biosdkop Sofia
Ah banyak lagi kenanganku bersamanya
Mengenang Balingka
Membuat kenangan lama
Terkuak kembali
Aku rindu padamu Eri
Bengkulu, 29 September 2009
Hanifah Damanhuri
NB. Tulisan ini buat Ryan di Malaysia yang lagi rindu Balingka
Minggu, 27 September 2009
MENDUNG DILANGIT BENGKULU
MENDUNG DILANGIT BENGKULU
Hari ini adalah hari pertama masuk kampus
Namun sejak tadi pagi
Gerimis menyiram bumi Raflesia ini
Awan kelabupun enggan pergi
Aku jadi ragu untuk berangkat
Kebetulan jadwalku kosong hari ini
Entahlah kalau nanti gerimis reda
Minimal aku akan bersilaturahim
Beberapa hari yang lalu
Suasana lebaran yang ceria
Ternoda oleh berita
Ditemukannya mayat seorang pejabat PU
Dengan leher hampir putus
Tempat tinggal almarhum tak jauh dari rumahku
Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun
Beberapa tahun belakangan
Setuap tahunnya ada saja tetanggaku di radius 1 km
Mati menggenaskan
Terasa baru kemaren kejadiannya
Suami membunuh istri denagn pisau dapur
Di hari pertama puasa
Sang suamipun akhirnya meninggal di penjara
Tinggallah dua orang anak yang yatim piatu
Bersama neneknya yang dulu istri pejabat
Terasa baru kemaren kejadiannya
Anak lelaki yang agak terbelakang
Biasanya bermain di seputar tempat tinggal
Ditemukan tewas dengan leher menganga
Ditepi pantai yang jauh dari rumahnya
Untung mamanya sempat memasangkan kalung
Dengan leontin berisi alamat dan telp rumahnya
Beberapa hari sebelum kejadian
Korban kecelakaanpun tak sedikit jumlahnya
Baik kecelakaan tunggal akibat jalan rusak
Maupun kecelakaan adu kambing
Karena kebut-kebutan
Memang benar
Ternyata sangat dekat kematian itu
Sudah siapkah kita ???
Bengkulu, 28 September 2009
Hanifah Damanhuri
Hari ini adalah hari pertama masuk kampus
Namun sejak tadi pagi
Gerimis menyiram bumi Raflesia ini
Awan kelabupun enggan pergi
Aku jadi ragu untuk berangkat
Kebetulan jadwalku kosong hari ini
Entahlah kalau nanti gerimis reda
Minimal aku akan bersilaturahim
Beberapa hari yang lalu
Suasana lebaran yang ceria
Ternoda oleh berita
Ditemukannya mayat seorang pejabat PU
Dengan leher hampir putus
Tempat tinggal almarhum tak jauh dari rumahku
Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun
Beberapa tahun belakangan
Setuap tahunnya ada saja tetanggaku di radius 1 km
Mati menggenaskan
Terasa baru kemaren kejadiannya
Suami membunuh istri denagn pisau dapur
Di hari pertama puasa
Sang suamipun akhirnya meninggal di penjara
Tinggallah dua orang anak yang yatim piatu
Bersama neneknya yang dulu istri pejabat
Terasa baru kemaren kejadiannya
Anak lelaki yang agak terbelakang
Biasanya bermain di seputar tempat tinggal
Ditemukan tewas dengan leher menganga
Ditepi pantai yang jauh dari rumahnya
Untung mamanya sempat memasangkan kalung
Dengan leontin berisi alamat dan telp rumahnya
Beberapa hari sebelum kejadian
Korban kecelakaanpun tak sedikit jumlahnya
Baik kecelakaan tunggal akibat jalan rusak
Maupun kecelakaan adu kambing
Karena kebut-kebutan
Memang benar
Ternyata sangat dekat kematian itu
Sudah siapkah kita ???
Bengkulu, 28 September 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 26 September 2009
HARAPAN BARU SEMANGAT BARU
HARAPAN BARU SEMANGAT BARU
Setelah menjalani serangkaian ibadah di bulan Ramadhan
Dan kitapun telah merayakan hari kemenangan
Walau sebenarnya kita tidak tahu pasti
Apa kita termasuk yang menang atau bukan
Karena “ MENILAI itu adalah HAK ALLAH “ kata ustadz
Dari awal Ramadhan aku telah memasang niat dan harapan
Semoga rangkaian ibadah yang ku lakukan
Dapat memberikan Rahmat
Dapat menghapuskan dosa
Dapat memberikan berkah
Kepadaku yang menjalani ibadah
Dengan berbaik sangka kepadaMu Ya Allah
Yang Maha Pengasih
Yang Maha Penyayang
Yang Maha Bijaksana ….
Aku anggap diriku termasuk orang yang menang
Terbebas dari dendam, iri, dengki dan penyakit hati lainnya
Dan perasaankupun terasa lebih tenang dan damai
Untuk melangkah kedepan
Aku coba pasang
Harapan baru
Semangat baru
Biar usiaku yang tersisa
Bermanfaat bagi orang banyak
Ya Allah yang Maha Kuasa
KepadaMu aku menyembah
KepadaMu aku meminta tolong
Berilah aku petunjukMu
Berilah aku kemudahan
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izinMu Ya Allah
Bengkulu, 26 September 2009
Hanifah Damanhuri
Setelah menjalani serangkaian ibadah di bulan Ramadhan
Dan kitapun telah merayakan hari kemenangan
Walau sebenarnya kita tidak tahu pasti
Apa kita termasuk yang menang atau bukan
Karena “ MENILAI itu adalah HAK ALLAH “ kata ustadz
Dari awal Ramadhan aku telah memasang niat dan harapan
Semoga rangkaian ibadah yang ku lakukan
Dapat memberikan Rahmat
Dapat menghapuskan dosa
Dapat memberikan berkah
Kepadaku yang menjalani ibadah
Dengan berbaik sangka kepadaMu Ya Allah
Yang Maha Pengasih
Yang Maha Penyayang
Yang Maha Bijaksana ….
Aku anggap diriku termasuk orang yang menang
Terbebas dari dendam, iri, dengki dan penyakit hati lainnya
Dan perasaankupun terasa lebih tenang dan damai
Untuk melangkah kedepan
Aku coba pasang
Harapan baru
Semangat baru
Biar usiaku yang tersisa
Bermanfaat bagi orang banyak
Ya Allah yang Maha Kuasa
KepadaMu aku menyembah
KepadaMu aku meminta tolong
Berilah aku petunjukMu
Berilah aku kemudahan
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izinMu Ya Allah
Bengkulu, 26 September 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 24 September 2009
BAKOKU
BAKOKU
Waktuku kecil
Yang kuanggap bako adalah
Keluarga sepupu papaku
Kesanalah setiap lebaran
Selesai Sholat hari raya
Kami di bawa papa
Disana ada Tuti
Yang usianya lebih tua 3 tahun dariku
Dia anak bungsu dan
Aku diperlakukan seperti adiknya
Di bulan puasa
Sehabis Tadarus di Mesjid
Aku lebih suka ikut Tuti kerumahnya
Sahur di rumah Tuti
Sangat menyenangkan
Karena ada uda-uda Tuti yang lucu-lucu
Akupun pasti terbangunkalau sahur disana
Berbeda dengan dirumahku
Aku sering makan ketika pulang Tadarus
Karena aku susah bangun diwaktu sahur
Walau sudah dibangunkan papaku sudah
Setamat Tuti SMP
Tuti merantau ikut kakaknya
Aku merasa kehilangan
Tanpa Tuti rumah bako jadi berbeda
Apalagi aku sudah mulai remaja
Disaat remaja
Aku sudah mengenal keluarga adik perempuan papa
Kadang mereka yang pulang kampung
Kadang aku yang liburan atau lebaran dirantaunya
Ketika sudah sama-sama merantau
Di kota yang berbeda
Kamipun sering bertemu
Baik dikampung maupun di Bekasi
Jelang lebaran aku dapat berita
Etekku, beserta cucu-cucunya
Dirawat di rumah sakit Bekasi
Mereka kena wabah DBD
Ingin sekali aku menjenguk mereka
Namun apa daya
Kami tak bisa kesana
Hanya doa yang dapat kupanjatkan
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Hanya Engkau yang mampu menyembuhkan
Sembuhkanlah bakoku Ya Allah
Izinkanlah mereka merayakan
Hari kemenangan
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 24 September 2009
Hanifah Damanhuri
Waktuku kecil
Yang kuanggap bako adalah
Keluarga sepupu papaku
Kesanalah setiap lebaran
Selesai Sholat hari raya
Kami di bawa papa
Disana ada Tuti
Yang usianya lebih tua 3 tahun dariku
Dia anak bungsu dan
Aku diperlakukan seperti adiknya
Di bulan puasa
Sehabis Tadarus di Mesjid
Aku lebih suka ikut Tuti kerumahnya
Sahur di rumah Tuti
Sangat menyenangkan
Karena ada uda-uda Tuti yang lucu-lucu
Akupun pasti terbangunkalau sahur disana
Berbeda dengan dirumahku
Aku sering makan ketika pulang Tadarus
Karena aku susah bangun diwaktu sahur
Walau sudah dibangunkan papaku sudah
Setamat Tuti SMP
Tuti merantau ikut kakaknya
Aku merasa kehilangan
Tanpa Tuti rumah bako jadi berbeda
Apalagi aku sudah mulai remaja
Disaat remaja
Aku sudah mengenal keluarga adik perempuan papa
Kadang mereka yang pulang kampung
Kadang aku yang liburan atau lebaran dirantaunya
Ketika sudah sama-sama merantau
Di kota yang berbeda
Kamipun sering bertemu
Baik dikampung maupun di Bekasi
Jelang lebaran aku dapat berita
Etekku, beserta cucu-cucunya
Dirawat di rumah sakit Bekasi
Mereka kena wabah DBD
Ingin sekali aku menjenguk mereka
Namun apa daya
Kami tak bisa kesana
Hanya doa yang dapat kupanjatkan
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Hanya Engkau yang mampu menyembuhkan
Sembuhkanlah bakoku Ya Allah
Izinkanlah mereka merayakan
Hari kemenangan
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 24 September 2009
Hanifah Damanhuri
TERBAYANG SUNGAI TANANG
TERBAYANG SUNGAI TANANG
Hari ini belum ada tamu yang datang ke rumah
Anak-anakpun sejak dari pagi telah keluar rumah
Pergi menghabiskan sisa liburan
Bersama teman-temannya
Ingatanku melayang
Terbayang Sungai Tanang
Tabek gadang yang penuh orang berbiduk-biduk
Ada biduk besar dan ada biduk kecil
Terbayang buaian kaling
Yang dipasang di lapangan di depan SD
Yang di putar pakai tenaga manusia
Siang hari isinya anak-anak dan remaja
Malam hari isinya ibu-ibu pakai mukena
Yang pulang sholat di mesjid
Riuh rendah suara mereka
Menahan gamang ketika di angkasa
Terbayang lagi tatkala aku remaja
Betapa kompaknya remaja di dua jorong
Jorong Sungai Tanang Gadang
Jorong Sungai Tanang Kecil
Tiga hari tiga malam
Kami keluar masuk rumah setiap remaja
Saling bersilaturahim
Di malam yang lainnya
Beberapakali lebaran aku dan teman-teman
Pergi menonton film dibioskop Bukittinggi
Pulangnya jalan kaki dengan jarak 6 km
Tak peduli dengan hawa dingin pegununagn
Kenangan yang indah
Pertama kali kami berlebaran tanpa mama
Aku meratap pulang dari lapangan
Biasanya semua tersedia
Terpaksa semuanya kuambil alih
Tertbayang pula adiku tertawa
Menu yang kuhidangkan sangat sederhana
Untuk menu dihari raya
Langkahkupun tak lagi sebebas ketika ada mama
Betapa kasih mama tiada tara
Terbayang pula ketika sepupuku dari Jakarta
Pulang dengan keluarga besar dan besan-besannya
Tidur bergelimpangan ditengah rumah
Makan tak bisa lagi di tata
Diletakkan saja semua dimeja
Siapa yang mau makan amibil sendiri
Apa saja yang dimasak
Laris manis tak bersisa
Yang memasak jadi puas dan bangga
Ketika anak-anak masih kecil
Libur ke Sungai Tanang
Berarti kesempatan mandi-mandi di kolam
Mereka habiskan waktunya mandi-mandi
Bersama teman-teman dikampung
Hingga kulit jadi bersisik
Namun raut bahagia
Menghiasi wajah mereka
Ya Allah yang Maha Kuasa
Temukanlah kembali kami
Dengan bulan Ramadhan tahun depan dan
Limpahkanlah rejekiMu pada kami serta
Izinkanlah kami untuk berlebaran di Sungai Tanang
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 24 September 2006
Hanifah Damanhuri
Hari ini belum ada tamu yang datang ke rumah
Anak-anakpun sejak dari pagi telah keluar rumah
Pergi menghabiskan sisa liburan
Bersama teman-temannya
Ingatanku melayang
Terbayang Sungai Tanang
Tabek gadang yang penuh orang berbiduk-biduk
Ada biduk besar dan ada biduk kecil
Terbayang buaian kaling
Yang dipasang di lapangan di depan SD
Yang di putar pakai tenaga manusia
Siang hari isinya anak-anak dan remaja
Malam hari isinya ibu-ibu pakai mukena
Yang pulang sholat di mesjid
Riuh rendah suara mereka
Menahan gamang ketika di angkasa
Terbayang lagi tatkala aku remaja
Betapa kompaknya remaja di dua jorong
Jorong Sungai Tanang Gadang
Jorong Sungai Tanang Kecil
Tiga hari tiga malam
Kami keluar masuk rumah setiap remaja
Saling bersilaturahim
Di malam yang lainnya
Beberapakali lebaran aku dan teman-teman
Pergi menonton film dibioskop Bukittinggi
Pulangnya jalan kaki dengan jarak 6 km
Tak peduli dengan hawa dingin pegununagn
Kenangan yang indah
Pertama kali kami berlebaran tanpa mama
Aku meratap pulang dari lapangan
Biasanya semua tersedia
Terpaksa semuanya kuambil alih
Tertbayang pula adiku tertawa
Menu yang kuhidangkan sangat sederhana
Untuk menu dihari raya
Langkahkupun tak lagi sebebas ketika ada mama
Betapa kasih mama tiada tara
Terbayang pula ketika sepupuku dari Jakarta
Pulang dengan keluarga besar dan besan-besannya
Tidur bergelimpangan ditengah rumah
Makan tak bisa lagi di tata
Diletakkan saja semua dimeja
Siapa yang mau makan amibil sendiri
Apa saja yang dimasak
Laris manis tak bersisa
Yang memasak jadi puas dan bangga
Ketika anak-anak masih kecil
Libur ke Sungai Tanang
Berarti kesempatan mandi-mandi di kolam
Mereka habiskan waktunya mandi-mandi
Bersama teman-teman dikampung
Hingga kulit jadi bersisik
Namun raut bahagia
Menghiasi wajah mereka
Ya Allah yang Maha Kuasa
Temukanlah kembali kami
Dengan bulan Ramadhan tahun depan dan
Limpahkanlah rejekiMu pada kami serta
Izinkanlah kami untuk berlebaran di Sungai Tanang
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 24 September 2006
Hanifah Damanhuri
Kamis, 17 September 2009
RAMADHAN BERLALU DENGAN CEPAT
RAMADHAN BERLALU DENGAN CEPAT
Di awali dengan harapan
Semoga mendapat Rahmat, ampunan dan berkah
Ku jalani serangkaian ibadah Ramadhan
Dengan sepenuh hati
Walau kadang ada sandungan-sandungan
Yang mungkin telah merusak puasaku
Sholat berjamaah
Dengan imam yang merdu-merdu suaranya
Dan bagus-bagus pesan yang disampaikannya
Membuat perasaan jadi nyaman di Mesjid
Tak terasa malam ini
Adalah malam ke 26 pelaksanaan Sholat Tarawih
Yang berarti sudah 25 hari puasa berlangsung
Dan kini tinggal beberapa hari lagi
Ramadhan berlalu dengan cepat
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang
Izinkanlah aku dan
Beri petunjuklah aku
Agar aku bisa
Mengisi sisa-sisa Ramadhan
Dengan sesuatu yang bernilai ibadah
Ya Allah yang Maha Kuasa
Yang Maha Mengetahui
Penguasa langit
Penguasa bumi
Pengasa hari yang akhir
KepadaMu aku menyembah dan
KepadaMu aku meminta tolong
Jadikanlah aku orang yang sabar dan ikhlas
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 15 September 2009
Hanifah Damanhuri
Di awali dengan harapan
Semoga mendapat Rahmat, ampunan dan berkah
Ku jalani serangkaian ibadah Ramadhan
Dengan sepenuh hati
Walau kadang ada sandungan-sandungan
Yang mungkin telah merusak puasaku
Sholat berjamaah
Dengan imam yang merdu-merdu suaranya
Dan bagus-bagus pesan yang disampaikannya
Membuat perasaan jadi nyaman di Mesjid
Tak terasa malam ini
Adalah malam ke 26 pelaksanaan Sholat Tarawih
Yang berarti sudah 25 hari puasa berlangsung
Dan kini tinggal beberapa hari lagi
Ramadhan berlalu dengan cepat
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha penyayang
Izinkanlah aku dan
Beri petunjuklah aku
Agar aku bisa
Mengisi sisa-sisa Ramadhan
Dengan sesuatu yang bernilai ibadah
Ya Allah yang Maha Kuasa
Yang Maha Mengetahui
Penguasa langit
Penguasa bumi
Pengasa hari yang akhir
KepadaMu aku menyembah dan
KepadaMu aku meminta tolong
Jadikanlah aku orang yang sabar dan ikhlas
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 15 September 2009
Hanifah Damanhuri
CATATAN TENTANG SABAR
CATATAN TENTANG SABAR
Di sela-sela kesibukan bung RA
Aku sempat mencuri waktunya
Untuk mengajariku beberapa hal
Kali ini tentang SABAR
“ Sabar = tidak marah
Menahan marah = marah tapi di tahan
Kita tidak marah karena kita tahu
Kenapa kita tidak harus marah
Sabar bukan berarti hidup tanpa marah
Nabi aja pernah bermuka masam
Ketika seseorang telah DUDUK pada SABAR
Maka dia tidak pernah marah dengan hati
Jika ia harus marah,
Maka ia marah dengan fikiran
( marah bukan karena tersinggung atau
terganggu dirinya atau keluarganya
marah untuk menegakkan kebenaran )
Sabar adalah ILMU PENDAHULUAN
Dan sekaligus ILMU PENUTUP
Jika orang bisa duduk pada sabar,
Maka dia PASTI akan kaya ILMU
Dalam AlQuran ALLAH mengatakan :
“ telah aku berikan cahaya kebenaran
yang sama kepada semua hamba KU,
bersabarlah dalam mengingatkan akan kebenaran ,
dan biarkanlah menghukum itu sebagai bagianKU “
Catatan yang telah kusimpan
Sejak bulan Mei 2009
Sekarang bung RA berada di NAD dan
Akan berlebaran di NAD
Aku ucapkan
Selamat menjalankan tugas dan
Selamat berhari raya
Idul Fitri 1 Syawal 1430 H
Taqobbalallaohuminna waminkum
Shiyamana washiyamakum
Mohon maaf lahir dan batin
Atas segala kesalahan dan kehilafan
Ucapan yang sama untuk para pembaca semua
Bengkulu, 18 September 2009
Hanifah Damanhuri
Di sela-sela kesibukan bung RA
Aku sempat mencuri waktunya
Untuk mengajariku beberapa hal
Kali ini tentang SABAR
“ Sabar = tidak marah
Menahan marah = marah tapi di tahan
Kita tidak marah karena kita tahu
Kenapa kita tidak harus marah
Sabar bukan berarti hidup tanpa marah
Nabi aja pernah bermuka masam
Ketika seseorang telah DUDUK pada SABAR
Maka dia tidak pernah marah dengan hati
Jika ia harus marah,
Maka ia marah dengan fikiran
( marah bukan karena tersinggung atau
terganggu dirinya atau keluarganya
marah untuk menegakkan kebenaran )
Sabar adalah ILMU PENDAHULUAN
Dan sekaligus ILMU PENUTUP
Jika orang bisa duduk pada sabar,
Maka dia PASTI akan kaya ILMU
Dalam AlQuran ALLAH mengatakan :
“ telah aku berikan cahaya kebenaran
yang sama kepada semua hamba KU,
bersabarlah dalam mengingatkan akan kebenaran ,
dan biarkanlah menghukum itu sebagai bagianKU “
Catatan yang telah kusimpan
Sejak bulan Mei 2009
Sekarang bung RA berada di NAD dan
Akan berlebaran di NAD
Aku ucapkan
Selamat menjalankan tugas dan
Selamat berhari raya
Idul Fitri 1 Syawal 1430 H
Taqobbalallaohuminna waminkum
Shiyamana washiyamakum
Mohon maaf lahir dan batin
Atas segala kesalahan dan kehilafan
Ucapan yang sama untuk para pembaca semua
Bengkulu, 18 September 2009
Hanifah Damanhuri
Senin, 14 September 2009
SUDAH DIBAYAR ZAKAT ?
SUDAH DIBAYAR ZAKAT ?
Pengurus Mesjid ditempat tinggalku
Mengingatkan warga yang muslim
Untuk membayar zakat fitrah
Yang besarnya bervariasi
Sesuai kualitas beras yang dimakan
Hampir setiap tahun
Zakat dan zakat fitrah kami
Kami serahkan ke saudara di Bengkulu
Atau ke Mesjid dimana kami tinggal
Walaupun kami berlebaran di kampung
Sejak krisis melanda Indonesia
Banyak saudara kita dikampung
Yang tak segan lagi bertanya
“ Sudah dibayar zakat? “
Aku jawab saja secara jujur “ sudah di Bengkulu “
Sahabat karibku dari kecil
Datang kerumah memarahiku
“ Terlalu polos, tidak mengerti… “
“ Kalau orang bertanya tentang zakat
Artinya mereka butuh bantuan “
Bergulirlah cerita-cerita
Baik suka maupun duka
Atas kehadiran para perantau dan
Pembagian zakat
Dikampung halaman yang tercinta
Kusadari saat ini
Aku tak punya dana lebih
Untuk bisa berbagi di kampung
Terpaksa kupendam rindu dan
Menjalankan ibadah Ramadhan seutuhnya di kotaku
Bengkulu, 14 September 2009
Hanifah Damanhuri
Pengurus Mesjid ditempat tinggalku
Mengingatkan warga yang muslim
Untuk membayar zakat fitrah
Yang besarnya bervariasi
Sesuai kualitas beras yang dimakan
Hampir setiap tahun
Zakat dan zakat fitrah kami
Kami serahkan ke saudara di Bengkulu
Atau ke Mesjid dimana kami tinggal
Walaupun kami berlebaran di kampung
Sejak krisis melanda Indonesia
Banyak saudara kita dikampung
Yang tak segan lagi bertanya
“ Sudah dibayar zakat? “
Aku jawab saja secara jujur “ sudah di Bengkulu “
Sahabat karibku dari kecil
Datang kerumah memarahiku
“ Terlalu polos, tidak mengerti… “
“ Kalau orang bertanya tentang zakat
Artinya mereka butuh bantuan “
Bergulirlah cerita-cerita
Baik suka maupun duka
Atas kehadiran para perantau dan
Pembagian zakat
Dikampung halaman yang tercinta
Kusadari saat ini
Aku tak punya dana lebih
Untuk bisa berbagi di kampung
Terpaksa kupendam rindu dan
Menjalankan ibadah Ramadhan seutuhnya di kotaku
Bengkulu, 14 September 2009
Hanifah Damanhuri
Minggu, 13 September 2009
BELUM LEBUR DENGAN ALAM
BELUM LEBUR DENGAN ALAM
Aku kira aku sudah mengerti tentang
Arti sahabat menurut bung RA
“Aku, Aku dan AKU
Semuanya tunduk pada Sang Pencipta “
Ternyata apa yang kutulis dalam
“ Terima Kasih Sahabat “
Ketika dikupas habis oleh bung RA
Hasilnya seperti di bawah ini
“ Berkaitan dengan puisi "terima kasih sahabat",
maka mohon ijinkan saya utk berbagi perspektif berikut:
a. Munculnya terminologi "sahabat terbaik ku" dlm puisi itu
menimbulkan impresi bhw sang penulis
masih belum lebur dgn alam semesta ini.
Jika muncul istilah "sahabat terbaik",
maka secara tdk langsung pasti ada dikotomi berikutnya
yaitu "sahabat baik" dst hingga "sahabat terjahat".
b. Jika butir a di atas terjadi,
maka impresi berikutnya adalah si penulis puisi
hanya mengganti istilah "sahabat", "kawan" hingga "lawan berat"
menjadi suatu efuimisme menggunakan kata "sahabat".
c. Jika butir b terjadi, maka impresi berikutnya adalah
sang penulis belum benar-benar mampu menjadikan
seluruh isi jagad raya ini sebagai sahabatnya.
Baik dlm arti arafiah berupa berfikir positif
atas kehadiran berbagai macam makhluk
yg menyertai kehidupan nya di muka bumi ini,
ataupun dalam arti YAKIN dan PERCAYA
akan hakekat penciptaan dan
hakekat kejadian yg ditetapkan ALLAH
atas semua ciptaan NYA.
Di sisi lain, pada puisi "terima kasih sahabat"
juga terlihat adanya kesadaran penulis
ttg hikmah suatu kejadian.
Atas hal itu, barangkali baik jika Uni mencoba menggunakan
"kesadaran akan hikmah" ini
sebagai perspektif penting dalam berusaha
utk bisa lebur dgn jagad raya ini. “
Terimakasih bung RA
Analisa bung RA sangat tajam
Ternyata aku belum ada apa-apanya
Dari yang seharusnya
Bisa memahami hikmah saja
Aku senangnya luar biasa
Aku merasa plong sudah berkata
“ Terima kasih sahabat-sahabatku “
Aku akan berusaha
Walau ternyata tidak mudah bersahabat
Dengan diri sendiri dan jagad raya
Yang membawaku tunduk kepada Allah SWT
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berilah aku petunjukMu
Jadikanlah aku orang yang sabar
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 14 September 2009
Hanifah Damanhuri
Aku kira aku sudah mengerti tentang
Arti sahabat menurut bung RA
“Aku, Aku dan AKU
Semuanya tunduk pada Sang Pencipta “
Ternyata apa yang kutulis dalam
“ Terima Kasih Sahabat “
Ketika dikupas habis oleh bung RA
Hasilnya seperti di bawah ini
“ Berkaitan dengan puisi "terima kasih sahabat",
maka mohon ijinkan saya utk berbagi perspektif berikut:
a. Munculnya terminologi "sahabat terbaik ku" dlm puisi itu
menimbulkan impresi bhw sang penulis
masih belum lebur dgn alam semesta ini.
Jika muncul istilah "sahabat terbaik",
maka secara tdk langsung pasti ada dikotomi berikutnya
yaitu "sahabat baik" dst hingga "sahabat terjahat".
b. Jika butir a di atas terjadi,
maka impresi berikutnya adalah si penulis puisi
hanya mengganti istilah "sahabat", "kawan" hingga "lawan berat"
menjadi suatu efuimisme menggunakan kata "sahabat".
c. Jika butir b terjadi, maka impresi berikutnya adalah
sang penulis belum benar-benar mampu menjadikan
seluruh isi jagad raya ini sebagai sahabatnya.
Baik dlm arti arafiah berupa berfikir positif
atas kehadiran berbagai macam makhluk
yg menyertai kehidupan nya di muka bumi ini,
ataupun dalam arti YAKIN dan PERCAYA
akan hakekat penciptaan dan
hakekat kejadian yg ditetapkan ALLAH
atas semua ciptaan NYA.
Di sisi lain, pada puisi "terima kasih sahabat"
juga terlihat adanya kesadaran penulis
ttg hikmah suatu kejadian.
Atas hal itu, barangkali baik jika Uni mencoba menggunakan
"kesadaran akan hikmah" ini
sebagai perspektif penting dalam berusaha
utk bisa lebur dgn jagad raya ini. “
Terimakasih bung RA
Analisa bung RA sangat tajam
Ternyata aku belum ada apa-apanya
Dari yang seharusnya
Bisa memahami hikmah saja
Aku senangnya luar biasa
Aku merasa plong sudah berkata
“ Terima kasih sahabat-sahabatku “
Aku akan berusaha
Walau ternyata tidak mudah bersahabat
Dengan diri sendiri dan jagad raya
Yang membawaku tunduk kepada Allah SWT
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berilah aku petunjukMu
Jadikanlah aku orang yang sabar
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 14 September 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 12 September 2009
LENGANG
LENGANG
Mulai dari sore tadi
Berangsur-angsur temanku
Meninggalkan kota Bengkulu
Menuju kampung halamannya
Aku jadi terbawa suasana
Melalui SMS
Ku berikan pilihan pada ketua kelas
Pilih masuk atau libur minggu depan
Kalau milih libur
Terpaksa materi dipadatkan setelah lebaran
“ Masuk setelah lebaran saja bu
Teman-teman sebagian sudah mudik bu ” katanya
“ Alhamdulillah “ kataku
“ Mau mudik juga ya bu he he he ? “ tanyanya senang
“ Pengennya iya “ jawabku ….
Tanpa pendatang
Bengkulu terasa lengang
Sangat terasa dikampus
Sangat terasa di Mesjid
Lengang yang membuat bimbang
Pulang ?
Nggak ?
Pulang ?
Nggak ?
Kalau pulang ?
Kalau nggak pulang ?
“ Kita nggak usah pulang kali ini ya pa ? ” kataku
“ Kan papa masih punya emak
Emak minta anak-anak di bawa pulang ” jawab suamiku
“ Berarti kita pulang ?” tanyaku
Kalau pulang ?
Kalau nggak pulang ?
Pulang ?
Nggak ?
“ Kita tunggu anak-anak datang dulu ya pa
Nanti kita bahas lagi
Apa kita bisa pulang
Pulang lebaran
Nggak mungkin tanpa dana tambahan “ kataku
Hhhuuuhhhhh
Lengang yang membuat bimbang
Suasana kampung terbayang-bayang
Ingin rasanya segera pulang
Bengkulu, 11 September 2009
Hanifah Damanhuri
Mulai dari sore tadi
Berangsur-angsur temanku
Meninggalkan kota Bengkulu
Menuju kampung halamannya
Aku jadi terbawa suasana
Melalui SMS
Ku berikan pilihan pada ketua kelas
Pilih masuk atau libur minggu depan
Kalau milih libur
Terpaksa materi dipadatkan setelah lebaran
“ Masuk setelah lebaran saja bu
Teman-teman sebagian sudah mudik bu ” katanya
“ Alhamdulillah “ kataku
“ Mau mudik juga ya bu he he he ? “ tanyanya senang
“ Pengennya iya “ jawabku ….
Tanpa pendatang
Bengkulu terasa lengang
Sangat terasa dikampus
Sangat terasa di Mesjid
Lengang yang membuat bimbang
Pulang ?
Nggak ?
Pulang ?
Nggak ?
Kalau pulang ?
Kalau nggak pulang ?
“ Kita nggak usah pulang kali ini ya pa ? ” kataku
“ Kan papa masih punya emak
Emak minta anak-anak di bawa pulang ” jawab suamiku
“ Berarti kita pulang ?” tanyaku
Kalau pulang ?
Kalau nggak pulang ?
Pulang ?
Nggak ?
“ Kita tunggu anak-anak datang dulu ya pa
Nanti kita bahas lagi
Apa kita bisa pulang
Pulang lebaran
Nggak mungkin tanpa dana tambahan “ kataku
Hhhuuuhhhhh
Lengang yang membuat bimbang
Suasana kampung terbayang-bayang
Ingin rasanya segera pulang
Bengkulu, 11 September 2009
Hanifah Damanhuri
MENANTI ANAK-ANAK DATANG
MENANTI ANAK-ANAK DATANG
Bulan Ramadhan kali ini
Berbeda dari tahun sebelumnya
Di rumah hanya ada kami berdua saja
Empat tahun yang lalu
Anak lelakiku pergi meninggalkan rumah
Untuk melanjutkan pendidikan
Beberapa bulan yang lalu
Anak gadisku juga meninggalkan rumah
Dengan alasan yang sama dengan abangnya
Sahur dan berbuka
Lebih terasa nikmat
Ketika ada anak-anak bersama kita
Lebaran tinggal beberapa hari lagi
Aku ingin anak-anak datang
Aku menanti mereka datang
Aku ingin menikmati sahur dan berbuka
Bersama anak-anak seperti dulu lagi
Akan kumasak masakan kesukaan mereka
Ramadhan tinggal beberapa hari lagi
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Izinkanlah kami berkumpul lagi
Bengkulu, 12 September 2009
Hanifah Damanhuri
Bulan Ramadhan kali ini
Berbeda dari tahun sebelumnya
Di rumah hanya ada kami berdua saja
Empat tahun yang lalu
Anak lelakiku pergi meninggalkan rumah
Untuk melanjutkan pendidikan
Beberapa bulan yang lalu
Anak gadisku juga meninggalkan rumah
Dengan alasan yang sama dengan abangnya
Sahur dan berbuka
Lebih terasa nikmat
Ketika ada anak-anak bersama kita
Lebaran tinggal beberapa hari lagi
Aku ingin anak-anak datang
Aku menanti mereka datang
Aku ingin menikmati sahur dan berbuka
Bersama anak-anak seperti dulu lagi
Akan kumasak masakan kesukaan mereka
Ramadhan tinggal beberapa hari lagi
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Izinkanlah kami berkumpul lagi
Bengkulu, 12 September 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 10 September 2009
KESEMPATAN LANGKA
KESEMPATAN LANGKA
Biji mataku terbelalak
Ketika membaca tulisan Prof Suheimi
Yang dapat tawaran berbuka di Istana Wapres dan
Mendapat kepercayaan sebagai Ustadz
Pada tanggal 12 September 2009
Aku bisa merasakan
Betapa bahagia dan bangganya Prof Suheimi
Akan kepercayaan tersebut
Menceramahi para tamu istimewa
Di tempat istimewa
Yang belum tentu ada duanya
Kesempatan langka
Ingin sekali rasanya untuk ikut serta
Berbuka di Istana Wapres
Bersama warga Ranah yang istimewa
Mendengarkan langsung ceramah Prof Suheimi
Bertemu muka dengan warga Rantaunet yang diundang
Bertemu muka dengan para penggede berdarah Ranah
Makan dan minum berbarengan
Sholat Maghrib berjamaah
Terbayang alangkah indahnya terasa
Bung Firdaus yang mengundang Prof Suheimi
Memberikan kesempatan pula untuk kita-kita
Kalau mau ikut kabari dia
Kucoba hitung-hitung
Kucoba renung-renung
Kesempatan langka
Haruskah kubiarkan berlalu begitu saja ?
Kalau kupaksakan untuk datang ke istana
Apa kata dunia nanti ???
Bengkulu, 10 September 2009
Hanifah Damanhuri
Biji mataku terbelalak
Ketika membaca tulisan Prof Suheimi
Yang dapat tawaran berbuka di Istana Wapres dan
Mendapat kepercayaan sebagai Ustadz
Pada tanggal 12 September 2009
Aku bisa merasakan
Betapa bahagia dan bangganya Prof Suheimi
Akan kepercayaan tersebut
Menceramahi para tamu istimewa
Di tempat istimewa
Yang belum tentu ada duanya
Kesempatan langka
Ingin sekali rasanya untuk ikut serta
Berbuka di Istana Wapres
Bersama warga Ranah yang istimewa
Mendengarkan langsung ceramah Prof Suheimi
Bertemu muka dengan warga Rantaunet yang diundang
Bertemu muka dengan para penggede berdarah Ranah
Makan dan minum berbarengan
Sholat Maghrib berjamaah
Terbayang alangkah indahnya terasa
Bung Firdaus yang mengundang Prof Suheimi
Memberikan kesempatan pula untuk kita-kita
Kalau mau ikut kabari dia
Kucoba hitung-hitung
Kucoba renung-renung
Kesempatan langka
Haruskah kubiarkan berlalu begitu saja ?
Kalau kupaksakan untuk datang ke istana
Apa kata dunia nanti ???
Bengkulu, 10 September 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 08 September 2009
TARAWIH DI MESJID
TARAWIH DI MESJID
Puji Syukur kupanjatkan padaMu Ya Allah
Yang telah memberikan:
Kesempatan
Kesehatan
Kekuatan
Keinginan
Kebahagiaan
Untuk meramaikan Mesjid
Alhamdulillah
Sampai malam ini
Aku masih bisa melaksanakan
Sholat Isya
Dengar ceramah
Sholat Tarawih dan Witir
Di Mesjid dekat rumahku
Ada perasaan tentram
Ketika berada di Mesjid
Kepala yang biasa suka pusing
Terasa plong
Apalagi kalau yang menjadi imam
Memiliki suara yang merdu dan
Ayat yang dibaca serta kecepatannya
Sesuai kehendak makmum
Pandai pula berceramah
Dengan kaji yang berbobot
Rugi sekali rasanya tidak ke Mesjid
Di Mesjid semua atribut di lepas
Status sama
Sama-sama kaum muslimin dan muslimat
Sama-sama memakai mukena bagi wanita
Kita bisa bertemu dengan warga
Disekitar kita yang datang ke Mesjid
Hanya di bulan Ramadhan dan
Saling bersalaman jelang pulang
Anak sekolahpun ramai ke Mesjid
Mereka harus mendapatkan tanda tangan Imam
Membuat Mesjid tetap ramai
Walau puasa sudah berjalan
Lebih dari separoh waktu
Kadangkala ketika Tarawih & Witir berlangsung
Serbagian dari mereka
Malah asyik bergelut
Dan pura-pura duduk ketika
Tiba waktunya duduk dan memberi salam
Tak jauh beda dengan jamanku dulu seusia itu
Bengkulu, 8 September 2009
Hanifah Damanhuri
Puji Syukur kupanjatkan padaMu Ya Allah
Yang telah memberikan:
Kesempatan
Kesehatan
Kekuatan
Keinginan
Kebahagiaan
Untuk meramaikan Mesjid
Alhamdulillah
Sampai malam ini
Aku masih bisa melaksanakan
Sholat Isya
Dengar ceramah
Sholat Tarawih dan Witir
Di Mesjid dekat rumahku
Ada perasaan tentram
Ketika berada di Mesjid
Kepala yang biasa suka pusing
Terasa plong
Apalagi kalau yang menjadi imam
Memiliki suara yang merdu dan
Ayat yang dibaca serta kecepatannya
Sesuai kehendak makmum
Pandai pula berceramah
Dengan kaji yang berbobot
Rugi sekali rasanya tidak ke Mesjid
Di Mesjid semua atribut di lepas
Status sama
Sama-sama kaum muslimin dan muslimat
Sama-sama memakai mukena bagi wanita
Kita bisa bertemu dengan warga
Disekitar kita yang datang ke Mesjid
Hanya di bulan Ramadhan dan
Saling bersalaman jelang pulang
Anak sekolahpun ramai ke Mesjid
Mereka harus mendapatkan tanda tangan Imam
Membuat Mesjid tetap ramai
Walau puasa sudah berjalan
Lebih dari separoh waktu
Kadangkala ketika Tarawih & Witir berlangsung
Serbagian dari mereka
Malah asyik bergelut
Dan pura-pura duduk ketika
Tiba waktunya duduk dan memberi salam
Tak jauh beda dengan jamanku dulu seusia itu
Bengkulu, 8 September 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 05 September 2009
MENGAJI
MENGAJI
Terbayang-bayang tulisan bung RA tentang mengaji
“ Mengaji baca
Menagji bisa
Menagji makna
Mengaji rasa
Mengaji diri “
Dulu aku sering membaca AlQuran
Apalagi ketika sedang hamil
Mamaku memyarankan agar aku membaca
Surat Yusuf, Ibrahim. Lukman, …
Tapi aku jarang membaca terjemahannya
Sehingga tidak tau apa maksud yang dibaca
Kata ustadz
Selesai membaca AlQuran dengan suara keras
Perasaan jadi lega
Jadi mengaji bagiku saat itu
Biar perasaan jadi lega
Anak-anakku sudah beberapa kali khatam Quran
Aku jadi malu
Kalah telak sama anak-anak
Aku coba pula beringsut-ingsut membacanya
Direntang waktu setahun labih
Akhirnya aku pernah khatam sekali
Itupun mengaji tanpa mengerti yang dibaca
Selesai Ramadhan tahun yang lalu
Aku coba beringsut-ingsut lagi megaji
Tapi aku sudah mulai membaca terjemahannya
Anehnya kalau mengaji
Mata cepat mengantuk
Entah setan apa yang bertengger dimata
Sehingga kadang tak sempat membaca terjemahannya
Untuk mengejar target biar bisa khatam
Hari ini aku termenung
Mana yang lebih baik
Khatam berkali-kali
Tanpa tau apa maksud yang dibaca
Atau tak perlu buru-buru
Tapi tau apa yang dibaca
Aku mengaku bahwa
AlQuran sebagai petunjuk hidup
Tapi aku termasuk orang yang rugi
Banyak petunjuk hidup yang tertera dalam AlQuran
Tak sepenuhnya ku ikuti
Semoga masih ada waktu bagiku
Untuk belajar mengaji
Mengaji baca
Mengaji bisa
Mengaji makna
Menagji rasa
Mengaji diri
Ya Allah
Yang Maha Pengasih
Berikanlah hamba kesempatan dan kemudahan
Agar bisa memahami AlQuran
Sebagai penuntun hidup
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 2 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
NB. CATATAN BUNG RA
“a. Mengaji baca : sederhananya adalah ibarat kita harus bisa membaca. Misalnya adalah seperti ketika kita pertama-tama belajar mengeja huruf arab dalam belajar mengaji.
b. Mengaji bisa : sederhananya adalah ibarat ketika kita telah tahu cara membaca huruf, lalu tahu pula panjang-pendek dan tajwid nya maka kita menjadi lancar membaca Al-Quran
c. Mengaji makna : sederhananya adalah ibarat ketika kita mulai membaca arti dari setiap ayat yang kita baca dlm Al-Quran. Kita mulai dari membaca terjemahannya,....lalu kita teruskan dengan mengerti tentang sejarah turunnya ayat,....lalu kita lanjutkan dengan memaknai tafsirnya (baik dalam bentuk yang tersurat maupun dalam bentuk yang tersirat),.......dts...dst hingga kita lanjutkan dengan mengupas hadist-hadist yang berkorelasi dengan setiap ayat.
d. Mengaji rasa : sederhananya adalah ibarat ketika membaca BISMILLAH (misalnya), maka lidah kita mengucapkannya.....saat itu telinga kita mendengarnya....dan secara otomatis fikiran kita tahu apa arti kata BISMILLAH tersebut......maka saat itu kita juga HARUS BISA MERASAKAN seperti apa BISMILLAH itu di DALAM HATI KITA.
e. Mengaji diri : sederhana nya adalah ibarat kita sudah bisa merasakan rasa BISMILLAH itu di dalam hati kita, maka KITA HARUS TAHU apa dan bagaimana hati kita itu dan dimana letaknya BISMILLAH itu dalam diri kita.
Terbayang-bayang tulisan bung RA tentang mengaji
“ Mengaji baca
Menagji bisa
Menagji makna
Mengaji rasa
Mengaji diri “
Dulu aku sering membaca AlQuran
Apalagi ketika sedang hamil
Mamaku memyarankan agar aku membaca
Surat Yusuf, Ibrahim. Lukman, …
Tapi aku jarang membaca terjemahannya
Sehingga tidak tau apa maksud yang dibaca
Kata ustadz
Selesai membaca AlQuran dengan suara keras
Perasaan jadi lega
Jadi mengaji bagiku saat itu
Biar perasaan jadi lega
Anak-anakku sudah beberapa kali khatam Quran
Aku jadi malu
Kalah telak sama anak-anak
Aku coba pula beringsut-ingsut membacanya
Direntang waktu setahun labih
Akhirnya aku pernah khatam sekali
Itupun mengaji tanpa mengerti yang dibaca
Selesai Ramadhan tahun yang lalu
Aku coba beringsut-ingsut lagi megaji
Tapi aku sudah mulai membaca terjemahannya
Anehnya kalau mengaji
Mata cepat mengantuk
Entah setan apa yang bertengger dimata
Sehingga kadang tak sempat membaca terjemahannya
Untuk mengejar target biar bisa khatam
Hari ini aku termenung
Mana yang lebih baik
Khatam berkali-kali
Tanpa tau apa maksud yang dibaca
Atau tak perlu buru-buru
Tapi tau apa yang dibaca
Aku mengaku bahwa
AlQuran sebagai petunjuk hidup
Tapi aku termasuk orang yang rugi
Banyak petunjuk hidup yang tertera dalam AlQuran
Tak sepenuhnya ku ikuti
Semoga masih ada waktu bagiku
Untuk belajar mengaji
Mengaji baca
Mengaji bisa
Mengaji makna
Menagji rasa
Mengaji diri
Ya Allah
Yang Maha Pengasih
Berikanlah hamba kesempatan dan kemudahan
Agar bisa memahami AlQuran
Sebagai penuntun hidup
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 2 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
NB. CATATAN BUNG RA
“a. Mengaji baca : sederhananya adalah ibarat kita harus bisa membaca. Misalnya adalah seperti ketika kita pertama-tama belajar mengeja huruf arab dalam belajar mengaji.
b. Mengaji bisa : sederhananya adalah ibarat ketika kita telah tahu cara membaca huruf, lalu tahu pula panjang-pendek dan tajwid nya maka kita menjadi lancar membaca Al-Quran
c. Mengaji makna : sederhananya adalah ibarat ketika kita mulai membaca arti dari setiap ayat yang kita baca dlm Al-Quran. Kita mulai dari membaca terjemahannya,....lalu kita teruskan dengan mengerti tentang sejarah turunnya ayat,....lalu kita lanjutkan dengan memaknai tafsirnya (baik dalam bentuk yang tersurat maupun dalam bentuk yang tersirat),.......dts...dst hingga kita lanjutkan dengan mengupas hadist-hadist yang berkorelasi dengan setiap ayat.
d. Mengaji rasa : sederhananya adalah ibarat ketika membaca BISMILLAH (misalnya), maka lidah kita mengucapkannya.....saat itu telinga kita mendengarnya....dan secara otomatis fikiran kita tahu apa arti kata BISMILLAH tersebut......maka saat itu kita juga HARUS BISA MERASAKAN seperti apa BISMILLAH itu di DALAM HATI KITA.
e. Mengaji diri : sederhana nya adalah ibarat kita sudah bisa merasakan rasa BISMILLAH itu di dalam hati kita, maka KITA HARUS TAHU apa dan bagaimana hati kita itu dan dimana letaknya BISMILLAH itu dalam diri kita.
DOA ANAKKU IJUL
DOA ANAKKU IJUL
“ Mudahan-mudahan Ijul anak ibu
Mejadi anak yang taat kepada Allah
Doa orang-orang yang taat sangat ijabah ”
Kata bapak ABP menjelaskan padaku
Ketika kuberitahu tentang anak lelakiku
Kulanjutkan membaca pesan bapak ABP
“ Adalah masuk syurga
Mereka yang membaca AlQuran
Untuk dirinya dan untuk ibu bapaknya
Bilang sama anak ibu
Kalau anak ibu ingin ayah dan ibu masuk syurga
Bacalah AlQuran “
Alhamdulillah
Kupanjatkan puji dan syukur padaMu Ya Allah
Engkau titipkan anak-anak yang rajin mengaji padaku
Ini doa yang dipasang anak lelakiku
Ketika usiaku tepat berusia 47 tahun
Pada tanggal 15 Agustus 2009
“ Ijul berharap Allah selalu memegang mama dengan erat
Dan berharap malaikat menjaga mama dengan ketat
Tidak hanya membuat mama tetap baik
Tapi agar mama selalu mendapat yang terbaik
Met ultah ya mama kadonya menyusul…”
Tanggal 3 September 2009
Ijul kirim SMS padaku
“Alhamd, makasih doanya ma
Nilai Ijul 80,5 dapat B+
Paling tinggi hari ini
Akhirnya bergelar sarjana
Itu kado untuk mama… “
Alhamdulillah
Terimakash Ya Allah
Engkau berikan kebahagiaan yang tak terhingga
Kepada keluargaku
Bengkulu, 5 September 2009
Hanifah Damanhuri
“ Mudahan-mudahan Ijul anak ibu
Mejadi anak yang taat kepada Allah
Doa orang-orang yang taat sangat ijabah ”
Kata bapak ABP menjelaskan padaku
Ketika kuberitahu tentang anak lelakiku
Kulanjutkan membaca pesan bapak ABP
“ Adalah masuk syurga
Mereka yang membaca AlQuran
Untuk dirinya dan untuk ibu bapaknya
Bilang sama anak ibu
Kalau anak ibu ingin ayah dan ibu masuk syurga
Bacalah AlQuran “
Alhamdulillah
Kupanjatkan puji dan syukur padaMu Ya Allah
Engkau titipkan anak-anak yang rajin mengaji padaku
Ini doa yang dipasang anak lelakiku
Ketika usiaku tepat berusia 47 tahun
Pada tanggal 15 Agustus 2009
“ Ijul berharap Allah selalu memegang mama dengan erat
Dan berharap malaikat menjaga mama dengan ketat
Tidak hanya membuat mama tetap baik
Tapi agar mama selalu mendapat yang terbaik
Met ultah ya mama kadonya menyusul…”
Tanggal 3 September 2009
Ijul kirim SMS padaku
“Alhamd, makasih doanya ma
Nilai Ijul 80,5 dapat B+
Paling tinggi hari ini
Akhirnya bergelar sarjana
Itu kado untuk mama… “
Alhamdulillah
Terimakash Ya Allah
Engkau berikan kebahagiaan yang tak terhingga
Kepada keluargaku
Bengkulu, 5 September 2009
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 29 Agustus 2009
TERIMAKASIH SAHABAT-SAHABATKU
TERIMAKASIH SAHABAT-SAHABATKU
Kurasakan pelaksaan puasa yang kujalani saat ini
Jauh lebih baik dari yang telah berlalu
Sudah ada rasa rugi
Untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia
Sudah ada rasa ingin beribadat dengan sempurna
Agar terhapus semua dosa-dosaku
Agar berlipat ganda pahala dari ibadahku
“ Sahabatku adalah aku, Aku dan AKU “
“ aku adalah jiwa, Aku adalah raga dam
AKU adalah alam semesta
Yang semuanya tunduk kepada Sang Pencipta “
kata bung RA padaku
Kamu yang selalu baik padaku
Memberi penerangan kepadaku
Hingga aku bisa melihat sinar yang terang
Dan kamu ajak aku untuk sujud kepadaNya
Adalah sahabat-sahabat terbaikku
Kamu yang menyakiti aku
Membuka dan menyebar aib-aibku
Membuat praduga sendiri
Adalah sahabat-sahabatku yang perlu kukasihi
Entah bagaimana nanti
Kamu mempertanggungjawabkan
Perbuatanmu dihadapan Sang Pencipta
Yang Maha Mengetahui
Perbuatan kamu sahabatku membawaku
Tunduk kepada Sang Pencipta
Sahabat-sahabat yang baik padaku
Sahabat-sahabat yang jahat padaku
Sahabat-sahabatku
Terimakasih sahabat-sahabatku
Kamu telah menghantarkan aku
Untuk berusaha tunduk pada Sang Pencipta
Bengkulu, 29 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
Kurasakan pelaksaan puasa yang kujalani saat ini
Jauh lebih baik dari yang telah berlalu
Sudah ada rasa rugi
Untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia
Sudah ada rasa ingin beribadat dengan sempurna
Agar terhapus semua dosa-dosaku
Agar berlipat ganda pahala dari ibadahku
“ Sahabatku adalah aku, Aku dan AKU “
“ aku adalah jiwa, Aku adalah raga dam
AKU adalah alam semesta
Yang semuanya tunduk kepada Sang Pencipta “
kata bung RA padaku
Kamu yang selalu baik padaku
Memberi penerangan kepadaku
Hingga aku bisa melihat sinar yang terang
Dan kamu ajak aku untuk sujud kepadaNya
Adalah sahabat-sahabat terbaikku
Kamu yang menyakiti aku
Membuka dan menyebar aib-aibku
Membuat praduga sendiri
Adalah sahabat-sahabatku yang perlu kukasihi
Entah bagaimana nanti
Kamu mempertanggungjawabkan
Perbuatanmu dihadapan Sang Pencipta
Yang Maha Mengetahui
Perbuatan kamu sahabatku membawaku
Tunduk kepada Sang Pencipta
Sahabat-sahabat yang baik padaku
Sahabat-sahabat yang jahat padaku
Sahabat-sahabatku
Terimakasih sahabat-sahabatku
Kamu telah menghantarkan aku
Untuk berusaha tunduk pada Sang Pencipta
Bengkulu, 29 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
Jumat, 28 Agustus 2009
RINDU MASAKAN MAMA
RINDU MASAKAN MAMA
Senakal-nakalnya anak-anak
Secerewet-cerewetnya aku mamanya
Kalau sudah berpisah
Sama-sama didera rindu
Aku tercenung
Memandang masakan yang kumasak
Lama betul habisnya
Berbeda ketika ada anak-anak
Kita masih menggoreng ikan atau ayam atau dendeng
Gorengan yang sudah matang
Mereka kudok satu persatu
Selesai menggoreng gorengan
Sudah sekian potong yang mereka kudok
“Masa pertumbuhan ma “
Katanya padaku yang cemberut
“ Ma kirimin aku sambal “ kata anak gadisku
Kubuatkan dia rendang ayam
Ku kirim lewat travel
“ Mama tq sambalnya…Enaak “
“Ma kirimin aku sambal “ kata anak bujangku
“ Beli aja di rumah makan “ jawabku
Ku lihat tulisan di FBnya
“ Ibu, dirimu dengan penat dan letihmu...
Pengabdianmu untuk hidangan berbuka dan sahur
bukanlah hal biasa, ia adalah istimewa.
Engkau adalah wanita mulia,
mujahid logistik di rumah tangga.
Kalaulah boleh dianalogikan dengan sebuah riwayat
yang ditutur...kan Sa’ad,
engkau lebih pantas menyandangnya saat ini.....”
Aku jadi berfikir ulang
Apakah akan kubiarkan anakku
Rindu masakan mamanya
Bengkulu, 28 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
Senakal-nakalnya anak-anak
Secerewet-cerewetnya aku mamanya
Kalau sudah berpisah
Sama-sama didera rindu
Aku tercenung
Memandang masakan yang kumasak
Lama betul habisnya
Berbeda ketika ada anak-anak
Kita masih menggoreng ikan atau ayam atau dendeng
Gorengan yang sudah matang
Mereka kudok satu persatu
Selesai menggoreng gorengan
Sudah sekian potong yang mereka kudok
“Masa pertumbuhan ma “
Katanya padaku yang cemberut
“ Ma kirimin aku sambal “ kata anak gadisku
Kubuatkan dia rendang ayam
Ku kirim lewat travel
“ Mama tq sambalnya…Enaak “
“Ma kirimin aku sambal “ kata anak bujangku
“ Beli aja di rumah makan “ jawabku
Ku lihat tulisan di FBnya
“ Ibu, dirimu dengan penat dan letihmu...
Pengabdianmu untuk hidangan berbuka dan sahur
bukanlah hal biasa, ia adalah istimewa.
Engkau adalah wanita mulia,
mujahid logistik di rumah tangga.
Kalaulah boleh dianalogikan dengan sebuah riwayat
yang ditutur...kan Sa’ad,
engkau lebih pantas menyandangnya saat ini.....”
Aku jadi berfikir ulang
Apakah akan kubiarkan anakku
Rindu masakan mamanya
Bengkulu, 28 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
DOAKAN AKU MAMA
DOAKAN AKU MAMA
Habis sholat subuh tadi pagi
Anak lelakiku menelpon dari Bogor
“ Mama jadwal ujianku dimajukan
Aku ujian tanggal 3 September 2009 “ katanya
“ Apa sudah siap untuk maju?” tanya ku
“ Aku berusaha untuk siap mama “ jawabnya
“ Apa hasil penelitiannya sudah ada kesimpulan ?” tanyaku
“ Udah mama, tapi masih ada yang perlu direvisi “ jawabnya
Aku sarankan dia untuk konsentrasi penuh dulu dan
Menyingkirkan kegiatan lainnya
“ Ya mama, kegiatan lain dilanjutkan habis lebaran” jawabnya
Aku merasakan ada beban dihatinya
Takut tak berhasil di ujian nanti
“ Mama kata temanku yang sudah ujian
Persiapan ujiannya sama saja
Ada yang sudah rapi, ada yang belum rapi
Tapi mereka meminta doa orang tua dan
Doa orang-orang kampungnya ma “
Aku tersenyum mendengarnya
Jadi ingat kata buya HMA akan kekuatan doa
“ Mama sholat tahjudlah untukku
Doakan aku mama “ pintanya
Cepat-cepat kualihkan HP ke papanya
Biar papanya yang mendengar permintaan anaknya
Biar papanya yang mengimami sholat tahjud itu nanti
Selama ini setelah Witir di Mesjid
Kami tak pernah mendirikan sholat tahjud
Bangun tidur, cuci muka, siapkan sahur dan sahur
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berilah ketenangan dan rasa percaya diri pada anakku
Mudahkanlah urusan anakku
Berikanlah yang terbaik untuk annakku
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 29 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
Habis sholat subuh tadi pagi
Anak lelakiku menelpon dari Bogor
“ Mama jadwal ujianku dimajukan
Aku ujian tanggal 3 September 2009 “ katanya
“ Apa sudah siap untuk maju?” tanya ku
“ Aku berusaha untuk siap mama “ jawabnya
“ Apa hasil penelitiannya sudah ada kesimpulan ?” tanyaku
“ Udah mama, tapi masih ada yang perlu direvisi “ jawabnya
Aku sarankan dia untuk konsentrasi penuh dulu dan
Menyingkirkan kegiatan lainnya
“ Ya mama, kegiatan lain dilanjutkan habis lebaran” jawabnya
Aku merasakan ada beban dihatinya
Takut tak berhasil di ujian nanti
“ Mama kata temanku yang sudah ujian
Persiapan ujiannya sama saja
Ada yang sudah rapi, ada yang belum rapi
Tapi mereka meminta doa orang tua dan
Doa orang-orang kampungnya ma “
Aku tersenyum mendengarnya
Jadi ingat kata buya HMA akan kekuatan doa
“ Mama sholat tahjudlah untukku
Doakan aku mama “ pintanya
Cepat-cepat kualihkan HP ke papanya
Biar papanya yang mendengar permintaan anaknya
Biar papanya yang mengimami sholat tahjud itu nanti
Selama ini setelah Witir di Mesjid
Kami tak pernah mendirikan sholat tahjud
Bangun tidur, cuci muka, siapkan sahur dan sahur
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berilah ketenangan dan rasa percaya diri pada anakku
Mudahkanlah urusan anakku
Berikanlah yang terbaik untuk annakku
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 29 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
DOAKAN AKU MAMA
DOAKAN AKU MAMA
Habis sholat subuh tadi pagi
Anak lelakiku menelpon dari Bogor
“ Mama jadwal ujianku dimajukan
Aku ujian tanggal 3 Agustus 2009 “ katanya
“ Apa sudah siap untuk maju?” tanya ku
“ Aku berusaha untuk siap mama “ jawabnya
“ Apa hasil penelitiannya sudah ada kesimpulan ?” tanyaku
“ Udah mama, tapi masih ada yang perlu direvisi “ jawabnya
Aku sarankan dia untuk konsentrasi penuh dulu dan
Menyingkirkan kegiatan lainnya
“ Ya mama, kegiatan lain dilanjutkan habis lebaran” jawabnya
Aku merasakan ada beban dihatinya
Takut tak berhasil di ujian nanti
“ Mama kata temanku yang sudah ujian
Persiapan ujiannya sama saja
Ada yang sudah rapi, ada yang belum rapi
Tapi mereka meminta doa orang tua dan
Doa orang-orang kampungnya ma “
Aku tersenyum mendengarnya
Jadi ingat kata buya HMA akan kekuatan doa
“ Mama sholat tahjudlah untukku
Doakan aku mama “ pintanya
Cepat-cepat kualihkan HP ke papanya
Biar papanya yang mendengar permintaan anaknya
Biar papanya yang mengimami sholat tahjud itu nanti
Selama ini setelah Witir di Mesjid
Kami tak pernah mendirikan sholat tahjud
Bangun tidur, cuci muka, siapkan sahur dan sahur
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berilah ketenangan dan rasa percaya diri pada anakku
Mudahkanlah urusan anakku
Berikanlah yang terbaik untuk annakku
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 29 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
Habis sholat subuh tadi pagi
Anak lelakiku menelpon dari Bogor
“ Mama jadwal ujianku dimajukan
Aku ujian tanggal 3 Agustus 2009 “ katanya
“ Apa sudah siap untuk maju?” tanya ku
“ Aku berusaha untuk siap mama “ jawabnya
“ Apa hasil penelitiannya sudah ada kesimpulan ?” tanyaku
“ Udah mama, tapi masih ada yang perlu direvisi “ jawabnya
Aku sarankan dia untuk konsentrasi penuh dulu dan
Menyingkirkan kegiatan lainnya
“ Ya mama, kegiatan lain dilanjutkan habis lebaran” jawabnya
Aku merasakan ada beban dihatinya
Takut tak berhasil di ujian nanti
“ Mama kata temanku yang sudah ujian
Persiapan ujiannya sama saja
Ada yang sudah rapi, ada yang belum rapi
Tapi mereka meminta doa orang tua dan
Doa orang-orang kampungnya ma “
Aku tersenyum mendengarnya
Jadi ingat kata buya HMA akan kekuatan doa
“ Mama sholat tahjudlah untukku
Doakan aku mama “ pintanya
Cepat-cepat kualihkan HP ke papanya
Biar papanya yang mendengar permintaan anaknya
Biar papanya yang mengimami sholat tahjud itu nanti
Selama ini setelah Witir di Mesjid
Kami tak pernah mendirikan sholat tahjud
Bangun tidur, cuci muka, siapkan sahur dan sahur
Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Berilah ketenangan dan rasa percaya diri pada anakku
Mudahkanlah urusan anakku
Berikanlah yang terbaik untuk annakku
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 29 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
Selasa, 18 Agustus 2009
BULAN PENGAMPUNAN
BULAN PENGAMPUNAN
Maha bijaksana Allah
Maha pengasih Allah
Maha pengampun Allah
Yang menyediakan bulan pengampunan
Allah yang memiliki hari yang akhir
Hari dimana dosa dan pahala di timbang
Namun sebelum sampai ke hari itu
Walau Allah Maha Mengetahui
Ada malaikat yang ditugaskan
Untuk mencatat semua kebaikan
Ada malaikat yang ditugaskan
Untuk mencatat semua kejahatan
Berbeda dengan manusia
Kadang menghakimi seenaknya
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
Akan kembali kekita
Sekecil apapun kejahatan yang kita lakukan
Akan kembali kekita
Namun Allah yang Maha Pengampun
Memberikan kesempatan untuk meminta ampun
Untuk setiap kesalahan yang dilakukan
Dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi
Memohon ampun bisa dilakukan setiap saat
Namun disinilah letak ke agungan bulan suci
Setiap kebaikan yang dilakukan karena Allah
Akan dilipatgandakan pahalanya
Setiap kesalahan yang dilakukan
Kalau Allah mengizinkan akan diampuniNya
Sehingga terbuka peluang yang besar
Untuk kembali suci
Ya Allah yang Maha Pengasih
Izinkan hambamu yang hina ini
Dapat bertemu dengan bulan Ramadhan
Dapat menjalankan ibadah sebanyak-banyaknya
Sehingga hamba keluar sebagai pemenang
Dan kembali suci
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 18 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
NB. Buya HMA yth, mohon diluruskan kalau ada yang salah
Maha bijaksana Allah
Maha pengasih Allah
Maha pengampun Allah
Yang menyediakan bulan pengampunan
Allah yang memiliki hari yang akhir
Hari dimana dosa dan pahala di timbang
Namun sebelum sampai ke hari itu
Walau Allah Maha Mengetahui
Ada malaikat yang ditugaskan
Untuk mencatat semua kebaikan
Ada malaikat yang ditugaskan
Untuk mencatat semua kejahatan
Berbeda dengan manusia
Kadang menghakimi seenaknya
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
Akan kembali kekita
Sekecil apapun kejahatan yang kita lakukan
Akan kembali kekita
Namun Allah yang Maha Pengampun
Memberikan kesempatan untuk meminta ampun
Untuk setiap kesalahan yang dilakukan
Dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi
Memohon ampun bisa dilakukan setiap saat
Namun disinilah letak ke agungan bulan suci
Setiap kebaikan yang dilakukan karena Allah
Akan dilipatgandakan pahalanya
Setiap kesalahan yang dilakukan
Kalau Allah mengizinkan akan diampuniNya
Sehingga terbuka peluang yang besar
Untuk kembali suci
Ya Allah yang Maha Pengasih
Izinkan hambamu yang hina ini
Dapat bertemu dengan bulan Ramadhan
Dapat menjalankan ibadah sebanyak-banyaknya
Sehingga hamba keluar sebagai pemenang
Dan kembali suci
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 18 Agustus 2009
Hanifah Damanhuri
NB. Buya HMA yth, mohon diluruskan kalau ada yang salah
Langganan:
Postingan (Atom)