Kamis, 26 Februari 2009

BERKAT DOA

BERKAT DOA



Ketika musibah menimpa
Duka, lara dan nestapa
Rasa tak berdaya
Menerpa kita


Kiriman doa
Serta ikut berdukacita atau
Bersimpati dengan penderitaan kita
Dari orang-orang yang mengenal kita
Memberi kekuatan pada kita
Kekuatan untuk tegar
Keluatan untuk tabah
Kekuatan untuk ikhlas
Kekuatan untuk cepat sembuh
Kekuatan untuk kembali ceria
Kekuatam untuk kembali berkarya
Seperti doa-doa
Yang mereka kirimkan untuk kita
Doa-doa yang mereka harapkan
Semoga Allah mengabulkannya


Seperti yang kualami saat ini
Berkar doa yang kupanjatkan sendiri
Berkat doa dunsanak semua
Berkat doa mahasiswa
Berkat doa dari orang-prang yang mengenalku
Aku seperti dipacu
Untuk berjuang agar cepat pulih
Alhamdulillah
Sepertinya Allah mendengarkannya
Aku sudah merasa baikan dan
Siap melaksanakan tugas


Ketika bahagia datang menjelang
Mungkin karena sukses dalam karir
Atau diberkahi sesuatu
Ucapan selamat dan doa
Berpengaruh besar juga pada jiwa kita
Mungkin berkat doa
Dari orang-orang yang mengenal kita
Jalan kesuksesan terbuka lebar
Pintu rejeki terbuka lebar
Kesempatan beribadah karena ikhlas
Terbuka lebar

Semoga kita termasuk orang
Yang saling mendoakan antar sesama
Baik dalam duka maupun suka
Amin Ya Rabbal Alamin.


Benhkulu, 27 Februari 2009




Hanifah Damanhuri

Selasa, 24 Februari 2009

ISTIRAHAT

ISTIRAHAT

Dampak Transfusi yang kurasakan adalah
Bibirku pecah-pecah dan berdarah
Darahnya membeku menutupi bibir
Setelah di oles salep
Darah akan berhenti mengalir

Dengan kondisi begitu
Aku memilih istirahat di rumah
Tugas kampus ku lepas semua
Sampai aku benar-benar pulih
Selama istirahat
Aku lebih banyak tiduran
Kecuali kalau aku nulis
Kupaksakan duduk di depan komputer

Kukira enak istirahat
Tak memikirkan apapun
Tak melakukan apapun
Tinggal makan atau minum

Sedang istirahat
Terbayang kurenah mahasiswa
Terbayang mata-mata yang serius
Terbayang mata-mata yang lelah
Terbayang mata-mata yang pasrah
Terbayang mata-mata yang tidak peduli
Terbayang mata-mata yang curang
Terbayang mata-mata yang penuh harap
Terbayang mata-mata yang bahagia
Terbayang mata-mata yang bersedih
Ternyata aku rindu mata-mata itu
Mata-mata yang telah membuatku lupa
Untuk memperhatikan kesehatanku sendiri


Bengkulu, 21 Februari 2009

Hanifah Damanhuri

TAK SABAR

TAK SABAR
Ketika badan terbaring lemah
Pikiranku galau dan cemas
Ku pejamkan mata dan berdoa
Saat itu kurasakan aku berdoa sangat khusuk

Ketika bibir mulai mulus
Makan sudah terasa enak
Tidur nyenyak
Sudah ada kekuatan
Untuk melakukan sesuatu
Aku merasa waktu berlalu sangat lama
Terbayang kegiatan rutinku selama ini
Yang berperan ganda
Sebagai wanita karir dan
Sebagai ibu rumah tangga
Hingga waktu berlalu terasa sangat cepat

Dua hari ini
Aku mulai kembali ke dapur
Ku pilih menu yang praktis
Asam pedas ikan
Tadi pagi sisa asam pedas kukasih santan
Kubikin sambal tomat
Terung ungu ku goreng tanpa di cabe
Nanti siang akan ku goreng tempe

Tak sabar rasanya
Kembali kekampus
Berada di tengah mahasiswa
Mengasuh matakuliah
Membimbing tugas akhir
Melakukan kegiatan yang lain
Tapi aku harus bisa menahan diri
Paling tidak untuk beberapa hari ini

Disamping belum sempurna sembuh
Aku sedang menanti hasil periksa darah
Setelah miomku di kuret
Sebagian darahku
Dikirim ke Bandung
Andai hasilnya berbahaya
Rahimku harus diangkat
Tapi aku berdoa
Semoga penyakitku tidak berbahaya
Semoga rahimku tak sempat diangkat
Amin

Bengkulu, 24 Februari 2009


Hanifah Damanhuri

HARI YANG BERSEJARAH

HARI YANG BERSEJARAH

Bak raja yang baru pulang dari pengasingan
Setelah dirawat dan didandani
Tibalah waktunya
Tahta kerajaan diserahkan kepada raja
Upacara serah terima
Ditandai dengan pesta rakyat
Yang digelar sangat meriah

Aku yang bak raja tersebut
Tercengang cengang saja
Menyaksikan betapa meriah dan
Gegap gempitanya
Perhelatan menyambut kepulanganku

Dulu
Semua kubawa
Apa saja
Siapa saja
Darimana saja
Jangankan pesta meriah
Ketika tak banyak lagi yang bisa ku bawa
Aku di ungsikan

Mimpi apa aku
Ketika badanku mulai rangkit-rangkit
Dimakan usia
Ada yang ingat denganku
Ingat kalau aku dari jenis yang langka
Tempatku bukan di Ambarawa
Tempatku di kota kenangan
Kota Sawahlunto
Dijemput terbawalah aku
Gengsikupun jadi terangkat
Melampaui mimpi-mimpiku dimasa jaya

Sepertinya aku memang membawa berkah
Sejak kedatanganku di Sawahlunto
Semua mata tertuju ke Sawahlunto
Mengalahkan indahnya pesona kota lain
Di Ranah bundo

Kemaren tanggal 21 Februari 2009
Adalah hari yang bersejarah bagiku
Dan bagi teman-temanku
Kami jadi pusat perhatian dunia

Temanku yang masih muda dan perkasa
Membawa orang-orang yang istimewa
Melintas dari Padang Panjang
Menyisiri tepian danau Singkarak
Menuju Sawahlunto
Sementara aku menanti di Sawahlunto
Ketika tiba waktunya
Akupun beraksi
Mengeluarkan bunyi yang khas
Gerbongku yang mewah
Membuat orang yang ikut denganku
Merasa jadi orang kaya raya
Mengaso sebentar di gerbongku
Penat dan lelah yang mendera
Hilang sirna berubah bahagia
Alhamdulillah
Hidupku masih berarti

Kehadiran para bintang film
Membuatku bermimpi indah
Andai kisah cinta
Lintas suku bangsa
Lintas agama
Lintas budaya
Yang terjalin di gerbongku
Dituangkan ke dalam film
Mungkin lebih haru dari TITANIC
Mungkin lebih indah dari GWTW


Bengkulu, 23 Februari 2009


Hanifah Damanhuri

DAMPAK TRANSFUSI

DAMPAK TRANSFUSI

Semula aku berfikir
Haidku melebihi dari biasa
Pertanda aku mulai tua
Kata orang begitu tanda-tandanya

Dua bulan ini
Aku kelabakan sendiri
Dan berfikir
Ini normal nggak?
Kok haid melulu ?

Kamis , 5 feb 2009
Aku periksa ke dokter di rumah sakit
Begitu melihatku
Dokter bilang aku anemi
Setelah di USG dan diperiksa
Aku dinyatakan kena miom keburt
Yang menyebabkan pendarahan
Aku diminta di rawat saat itu juga
Dan di suruh tambah darah

Selama di Bengkulu
Aku pernah dirawat
Ketika melahirkan anak kedua
Permintan dokter tersebut
Jelas mengagetkanku

Kuberi tahu suamiku
Lalu kami siapkan
Segala sesuatu untuk menginap di RS
Besoknya baru aku masuk rawat inap

Jumat, 6 Feb 2009
Begitu sudah di kamar
Tak lama kemudian aku di infus
Setelah itu infus diganti darah
Kusaksikan tetes demi tetes darah
Mulai turun dan memasuki tubuhku
Entah tetes yang keberapa
Aku mulai menggigil kedinginan
Kupejankan mata dan berdoa
Namun gigil tambah menjadi
Kurasakan semua tubuhku bergetar
Tak tahan
Kuberitahu petugas
Dan mereka menghentikan transfuse
Darah diganti dengan infuse
Aku yang tadinya masih kuat
Berobah jadi lemah

Kembali infus diganti dengan darah
Alhamdulillah lancar sampai tetes terakhir
Ganti lagi dengan infus
Darah selanjutnya mulai dipasang
Alhamdulillah lancar juga
Sambung lagi dengan infus
Beberapa waktu kemudian
Darahku di periksa HBnya
Semula ketika masuk HBku 6
Sekarang sudah 7,5

Sabtu, 7 Feb 2009
Aku dibawa ke ruang operasi/kuret
Disana sudah ada pasien lain
Setelah dikasih obat lewat infuse
Aku tak tau lagi apa yang terjadi
Dokter menepuk nepukku
Memintaku membuka mata
Seperti bayi belajar melihat dunia
Aku buka tutup mata
Siapa nama ibu, tanya dokter
Setelah aku menyebut nama
Aku di tinggalkan dokter
Kutarik kakiku sambil mejam
Posisi kakiku sudah lurus
Masih bingung apa yang terjadi
Aku dipindah ke dorongan
Selama di dorong aku masih mejam
Begitu dorongan berhenti
Kubuka mata
Kulihat orang-orang yang kukenal
Aku mereka pindah ke kasur
Ku tanya apa aku sudah di kuret?
Mereka jawab sudah
Aku tidur lagi

Minggu, 8 Feb 2009

Setelah di kuret hingga hari minggu
Aku telah berhasil menambah darah
Sebanyak dua kantong lagi
Minggu malam masih ada satu kantong lagi
Malam itu juga darah tersebut di transfuse
Tetes demi tetes berlalu dengan lancar
Setelah seperempat kantong berlalu
Aku merasakan ujung kuku dingin
Rasa dingin menjalar dengan cepat
Kembali aku menggigil-gigil
Aku minta di stop
Aku nggak mau lagi di transfusi kataku
Yang masih menggigil-gigil

Senin, 9 Feb 2009

HB ku sudah 10,5
Ketika dokter masuk dan memeriksa
Aku dibolehkan pulang
Akupun pulang
Ibu-ibu yang bareng denganku
Jelang dia pulang di hari minggu
Bercerita tentang aku yang lama baru sadar


Sejak hari Selasa sampai sekarang
Aku merasakan badanku tidak stabil
Aku masih menyesuaikan diri
Dengan darah baru

Bengkulu , Februari 2009


Hanifah Damanhuri