BERKECIMPUNG DI TABEK GADANG
Sinar matahari yang langsung menyiram bumi
Tanpa hambatan awan
Menjadikan hawa di sekitar kita terasa panas
Apalagi tak ada pula pepohonan yang rimbun
Yang memberikan rasa sejuk di sekitarnya
Ku ingat kembali ketika masih kanak-kanak
Bila mentari bersinar terang
Udara lebih panas dari biasa
Usai bermain apa saja yang musim
Dilanjutkan dengan mencebur ke Tabek Gadang
Sebelum mencebur ke Tabek Gadang
Baju di buka hingga bertelanjang
Ambil ancang-ancang
Satu dua tigaaaa
Biiiuuuuuurrrrr
Pak pung pak pung
Bunyi kaki menghempas air
Sementara tangan mendayung
Kadang-kadang menyelam
Muncul lagi sambil berperang air
Dan bersorak dengan riangnya
Masa kecil yang indah
Laki-laki dan perempuan semua berteman
Tak ada malu
Tak ada takut
Tak ada kejahatan
Terhadap anak perempuan
Berbeda dengan sekarang
Entah ke siapa anak perempuan akan ditumpangkan
Bahaya mengancam setiap saat
Baik oleh orang tak di kenal
Maupun oleh orang dekat
Berkecimpung di Tabek Gadang
Dengan bertelanjang
Selalu terkenang dan
Terbayang-bayang
Apalagi ketika suatu hari
Kakakku mengambil bajuku di tepian
Dan membawa bajuku pulang
Bengkulu, 31 Mei 2009
Hanifah Damanhuri
Minggu, 31 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya tunggu komentar anda