Selasa, 30 Maret 2010

LEMBAH ANAI

LEMBAH ANAI

Beberapa hari setelah gempa 30 September 2009
Dua kali aku melewati daerah Lembah Anai
Pang pung darah di dada
Selama berada di lereng bukit
Dengan arus lalu lintas yang padat sekali

Kecemasanku terasa sekali
Ketika melewati Lembah Anai yang kedua kali
Mobil yang berjalan pelan
Pas satu mobil di depanku
Dihentikan oleh petugas
Saat itu kami berada
Tepat di bekas longsoran

Mobil kami dihentikan
Untuk memberikan ruang dan gerak Traktor
Untuk membersihkan puing-puing reruntuhan

Sambil bibirku komat-kamit berdoa
Mataku memandang ke perbukitan
Kulihat tanah
Tempat tumbuhan dan batu bertengger
Tak lagi padat

Ya Allah jangan ada gempa susulan
Ya Allah jangan ada hujan tiba-tiba
Kataku berdoa dalam hati
Sedikit goyangan dan curah hujan
Pepohonan dan bebatuan
Akan menggelinding ke bawah

Antrian yang panjang
Motor yang banyak sekali
Membuat mobil merangkak
Setelah diperbolehkan berjalan
Rasa terlepas dari marabahaya
Ketika mobil tak lagi di lereng bukit

Apa yang kubayangkan dulu
Tak meleset
Ketika hujan turun
Berkali-kali bukit di Lembah Anai
Longsor dan menimbun jalan

Turunnya hujan adalah kehendak Allah
Terjadinya musibah juga atas izin Allah
Telah terjadi musibah-demi musibah
Mungkin sudah banyak yang lupa pada Allah
Sudah saatnya kita semua kembali pada Allah
Agar terhindar dari musibah

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun


Bengkulu, 31 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

KARYA YUANG SAU

KARYA YUANG SAU

Hanya hasil karya seorang Yuang Sau sejati
Dengan pengalaman hidup yang bervariasi
Atau dengan bahan bacaan yang banyak sekali
Yang mampu menghasilkan karya yang abadi
Tak lekang oleh panas
Tak lapuk oleh hujan
Lintas agama
Lintas budaya
Lintas bangsa
Lintas waktu
Lintas generasi

Aku hanya heran dan peduli
Kok ada yang berani
Dengan alasan menyenangkan hati
Atau alasan lainnya yang menarik hati
Mengambil karya yang abadi
Merombaknya sedikit disana sini
Menjadikannya seakan karya sendiri
Yang membaca terkesima di dalam hati

Tanpa dia sadari
Yang dia lakukan adalah mencuri
Hasil karya Yuang San sejati
Hanya orang yang tak jujur
Yang mampu melakukannya

Bengkulu, 31 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 25 Maret 2010

JASO RANTAUNET

JASO RANTAUNET

Kato guru ngaji
“Ampek tando urang Minang
Pasurau
Parantau
Palapau
Pagurau”

Tamanuang den nan sadang dirantau
Ciek jo duo tando dun
Lai sato den
Kok ndak cukuk tando dun di den
Tantu ndak rang Minang den du?

Bukan den ndak namuah
Cubolah pikia

Kapai den ka surau
Surau nan saroman dikampuang
Sasudah sumbayang
Basambuang jo mangaji
Kama ka den cari di rantau?
Kalaupun ado
Mungkin jauah tampekno

Kapai den kalapau
Lapau saroman dikampuang
Minun teh talua
Makan katan jo goreng
Sambia ma ota kian kamari
Kama kaden cari?
Kalaupun ado
Mungkin jaquah tampekno

Ha tapikia lo di den
Palanta rantaunet
Tampek bakumpua rang Minang
Nan tinggano di 8 panjuru angin

Sajak aden sato kalapau
Banyak nan dapek diden
Kadang saraso kasurau
Dapek kaji dari ahlino
Kadang saraso kalapau
Mambaco kuliner sato capak-capak-i

Dapek Guru
Indak sumbarang guru

Dapek ilmu
Dari babagai macam ilmu

Dapek kawan/sanak
Walau jauah dimato
Taraso dakek di hati

Dapek babagai kasampatan
Kasampatan mambaco
Kasampatan manulih
Kasampatan badiskusi
Kasampatan bagurau

Dapek berbagai ungkapan
Ungkapan ikuik basuko cito
Ungkapan ikuik baduko
Ungkapan salamaik hari rayo
Dan ungkapan lainno

Dapek berbagai kiriman doa
Doa mohon restu
Doa mohon kesembuhan
Doa mohon keberhasilan
Doa-doa lainnya yang indah

Nan paliang sanang ati mandanga
Banyak diantaro warga palanta
Alah bibasuo di dunia nyata
Sadono bagumbira ria
Taraso alah kenal sajak dulu kala
Ado pulo nan tanyato
Basangkuik pauik dari sonono

Itulah salayang pandang
Diantaro jaso-jaso rantaunek
Nan mambuek urang minang
Indak kahilangan tando nan ampek


Bengkulu, 25 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 23 Maret 2010

DUKA YANG TAK KUNJUNG REDA

DUKA YANG TAK KUNJUNG REDA

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Ya Allah
Yang Maha Kuasa
Penguasa langit
Penguasa bumi

Telah berkali-kali musibah terjadi
Hampir merata di seluruh propinsi
Entah itu sebagai peringatan
Entah itu cobaan
Entah itu azab
Sebagai bukti kekuasaan-Mu

Untuk setiap musibah yang terjadi
Selalu menimbulkan duka dan lara
Duka karena kehilangan harta atau nyawa
Duka kami
Duka yang tak kunjung reda

Ya Allah Yang Maha Pengasih
Ampunilah dosa kami
Berilah kami kesabaran
Berilah kami hidayah
Agar kami dapat mengambil hikmah
Untuk setiap musibah

Ya Allah Yang Maha Penyayang
Kepada-Mu kami berserah diri
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izin-Mu

Bengkulu, 23 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

Sabtu, 20 Maret 2010

PASCA PRRI

PASCA PRRI

Setelah Ahmad Husen menyerah Mei 1961
PRRI otomatis bubar dan
Sumatera Tengah kembali kepangkuan NKRI

Bubarnya PRRI
Belum menghentikan perang yang terjadi
PKI yang menjadi musuh PRRI
Bertindak tanpa kendali
Kejahatan semakin menjadi-jadi
Pembunuhan masih sering terjadi

Aku merasa
Para alim ulama waktu itu
Menjadi sasaran anggota PKI
Hingga para alim ulama banyak yang tewas

Tewasbya para pelajar dan mahasiswa di perang PRRI
Ditambah tewasnya para alim ulama
Tentu saja membuat Sumbar
Kehilangan putra-putra terbaiknya

Menurut cerita di RN beberapa waktu yang lalu
Di situasi yang kacau tersebut
Lahirlah LKAAM melalui MUBES Ninik mamak
Yang di ketuai Bpk Chaidir N Latief
Dengan Sekretaris Bpk Syaafroedin Bahar

Kata Bapak Chaidir N Latief,
“nan dilakukan LKAAM
membersihkan ninik mamak
dari unsur PKI dan
mengarahkan minat kaula muda para sarjana
menjadi ninik mamak,
memperhatikan adat budaya dan
memperhatikan NAGARInya masing masing”

Telepas dari pro dan kontra tentang
Kehadiran LKAAM tahun 1962
Aku merasa ada yang kurang
Dan menurutku
Itulah yang harus diutamakan
Keberadaan kaum Alim Ulama dan
Binaan generasi muda untuk menjadi Alim Ulama
Atau aku yang tidak mendengarnya??

Mungkinkah ini penyebabnya
Kenapa terjadi kesenjangan saat ini ?
Kaki-kaki tungku tiga sejarangan
Tidak lagi sama tinggi
Kaki kaum Cerdik Pandai
Kaki kaum Ninik-Mamak
Mendapat perhatian yang lebih
Sementara kaki kaum Alim-Ulama
Goyah ditelan masa

Wahai para pengambil kebijakkan
Kalau ingin menegakkan ABSSBK
Buatlah ketiga kaki tungku kembali setara
Perhatikanlah keberadaan dan binaan
Untuk kaki Alim-Ulama

Alim-Ulama yang bertindak mengajarkan
Bagaimana AlQuran menjadi tuntunan hidup
Sehingga tingkah laku rang Minang
Sesuai dengan ABSSBK


Bengkulu, 21 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 18 Maret 2010

TIGA TUNGKU SEJARANGAN

TIGA TUNGKU SEJARANGAN

Tiga tungku sejarangan
Kuterjemahkan dengan tungku
Yang kakinya ada tiga
Sehingga kuali atau periuk di atasnya
Terletak seimbang dan mantap

Ketiga kaki ini
Kalau diproyeksikan
Akan membentuk bangun segitiga
Yang memberi ruang
Agar kayu saling bersilang
Udara bebas bersileweran
Hingga api jadi menyala
Sempurna dan merata

Namun tungku tiga kaki ini
Tak kuasa bertahan
Oleh pergantian musim
Dan pergantian bahan bakar

Tiga tungku sejarangan
Dipakai juga untuk menggambarkan
Tiga pilar yang membangun
Budaya Ranah Minang yaitu:
Alim-Ulama
Cerdik-Pandai
Niniak-Mamak

Ketiganya saling bahu membahu
Dalam posisi yang sama tingginya
Andai yang satu lebih tinggi
Atau yang satu lebih rendah
Akan terjadi ketimpangan

Kalau kurenungkan
Aku jadi bingung
Kenapa pilar-pilar ini
Berdiri sendiri ?

Urusan dunia
Serahkan ke Cerdik-Pandai
Urusan akhirat
Serahkan ke Alim-Ulama
Urusan tanah ulayat dan adat istiadat
Serahkan kepada Ninik-Mamak

Bagaimana kalau kelompok Cerdik-Pandai
Tak beradat atau tak alim?

Bagaimana kalau kelompok Alim-Ulama
Tak cerdik ?

Bagaimana kalau kelompok Ninik-Mamak
Tak alim atau tak cerdik ?

Semakin kurenungkan
Semakin kubingung
Masih cocokkah
Ketiga pilar yang terpisah
Dipertahankan berdiri sendiri?

Bukankah sebaiknya
Setiap insan yang hidup saat ini
Mengasah dirinya
Menjadi manusia
Alim serta beradat
Cerdik dan pandai
Agar hidupnya
Selamat di dunia dan di Akhirat

Apa aku yang salah mengerti
Dalam memahami
Arti tiga tungku sejarangan?
Bantulah aku wahai para ahli

Bengkulu, 18 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 16 Maret 2010

PANTAI ZAKAT BENGKULU

PANTAI ZAKAT BENGKULU

Pantai Bengkulu sangat indah
Dilihat dari lokasi manapun
Seperti: Pantai Panjang, Pantai Ujung Samudra
Tapak Paderi, Pantai Zakat, Tapak Suci
Masing-masing lokasi
Punya kelebihan tersendiri

Diantara semua pantai tersebut
Pantai yang paling aman untuk di renangi
Adalah Pantai Zakat
Dan Pantai Ujung Samudra
Ombak yang menghempas pantai tersebut
Tak seganas di Pantai Panjang

Ombak di Pantai Panjang
Yang nampaknya asyik untuk berenang
Kadang-kadang berubah garang
Dan menggulung orang yang berenang
Hingga banyak nyawa yang melayang

Bentuk pantai Zakat
Seperti huruf U
Ombak disana seperti riak danau
Kecuali ketika pasang naik

Di sisi kanan U
Dilihat dari sisi kiri U
Pantai seakan dibatasi Bukit Barisan
Kakinya ditumbuhi pohon pinus
Disepanjang pantai
Perpaduan yang sangat indah sekali

Kesinilah para ABG
Dan keluarga yang masih punya anak kecil
Menghabiskan waktu sore
Atau waktu libur
Untuk berenang
Bermain ombak
Bermain bola kaki
Bermain layang-layang
Menikmati pemandangan
Dan lain sebagainya

Sekali ke Pantai Zakat
Para pengunjung pasti terpikat
Ingin datang lagi dan melihat
Pemandangan yang memikat

Bengkulu, 17Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Senin, 15 Maret 2010

BEDA SUKU

BEDA SUKU

Kakekku yang berpoligami
Memiliki anak yang berbeda-beda sukunya
Suku anak-anaknya
Tergantung suku ibunya
Walau anak-anak berbeda suku
Dari Nagari yang berbeda pula
Namun mereka bisa bersatu
Karena sering bertemu
Mungkin bertemu di rumah bako
Atau bertemu di rumah nenek
Yang sedang dapat giliran
Atau ditempat lainnya yang mungkin

Perbedaan suku tersebut
Tak menjadi masalah
Diantara ayah dan anak
Terutama bagi anak laki-laki
Karena selama ini
Dalam pergaulan sehari-hari
Orang Minang bersikap egaliter
Tak ada suku yang lebih istimewa
Dari suku lainnya

Kalau merantaupun
Orang Minang jarang berkoloni
Umumnya mereka mampu menyesuaikan diri
Seperti yang dianjurkan orang tua
“Masuk kekandang kambing membebek
Masuk kekandang harimau mengaum”

Aku sedih mendengar cerita teman
Kakeknya yang berpoligami
Tak kunjung mampu
Menyatukan anak-anak yang lain ibu
Sang ibu saling cemburu
Kalau bertemu
Sang ibu juga tak mau
Menerima anak suaminya dari madunya
Celakanya lagi
Rumah gadang yang dimiliki bako kakeknya
Sudah porak poranda karena sengketa
Prahara yang tertulis dalam sejarah keluarga
Yang tak mungkin terhapus ditelan masa

Kakek sering berkata, kata temanku
“Harta pusaka yang jadi sengketa
Penyebab anak-anak tak berbako
Tanpa bako
Siapa yang akan menyatukan
Anak-anak yang berlain ibu
Sekarang lihatlah
Anak-anakku yang berlain ibu
Tak mengenal satu dengan yang lain
Padahal mereka sedarah
Apa yang harus kakek lakukan?”

Aku tatap temanku
Sambil menggelang
Tapi aku teringat dan berkata
“Kan ada facebook
Ajarkan saja kakek berinternet”

Bengkulu, 15 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Sabtu, 13 Maret 2010

EGALITER

EGALITER

EGALITER adalah
Memandang diri sendiri
Sederajat dengan orang lain

Orang Minangkabau
Menganut paham Egaliter
Dengan istilah
“ Duduk sama rendah
Tegak sama tinggi”

Untuk memahami Egaliter
Datanglah ke Mesjid
Tempat dimana semua atribut dilepas
Panggilan disana ada dua
Kaum muslimin
Kaum muslimat

Ketika sholat berjamaah
Pemimnpin sholat disebut imam
Yang berdiri paling di depan
Pengikut sholat disebut makmum
Yang berdiri di belakang imam

Ketika sholat berlangsung
Tak ada tempat yang disishkan untuk si Anu
Yang hadir duluan
Meluruskan dan merapatkan syaf
Yang datang belakangan
Memilih posisi yang tepat
Dengan ketentuan
Penuhkan dulu syaf yang ada
Menandakan bahwa
Semua manusia sama di mata Allah

Paham Egaliter
Tentu tak semua menyukai
Terutama bagi diri
Yang merasa lebih dari lainnya

Orang lain mesti mengakui
Kelebihan yang dimiliki
Dengan cara menempatkannya
Di posisi yang lebih tinggi
Kapan perlu tunduk dan patuh padanya

Aku yang bukan siapa-siapa
Tak memilki apa-apa
Tentu saja
Paham Egaliter
Paham yang aku suka


Bengkulu, 8 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

HARTA WARISAN

HARTA WARISAN

“Harta warisan adalah harta
Yang ditinggalkan seseorang
Setelah seseorang …
Mungkin orang tua, saudara atau kerabat lain
Terbukti wafat,
Artinya, bila orang tua masih dalam kondisi hidup,
Status semua harta tersebut adalah miliknya.
Belum ada secuil pun yang dikatakan harta warisan,
Serta tak seorang pun di antara anaknya
Yang telah berhak atas harta tersebut
Atas nama warisan”, kata seorang ustadz di internet

Kata ustadz melanjutkan
“Allah berfirman:
“Bagi orang laki-laki
ada hak bagian dari harta peninggalan
ibu-bapak dan kerabatnya,
dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula)
dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya,
baik sedikit atau banyak
menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (al-Nisa' : 7).
Firman Allah ini begitu tegas menyatakan bahwa
anak itu hanya berhak atas
“harta peninggalan”.
Harta itu dikatakan “harta peninggalan” orang tua,
bila orang tersebut telah meninggal”.

Aku terkesima
Membaca tulisan tersebut
Maklum pengetahuanku yang minim
Pengaruh tontonan film di TV
Dimana orang tua ketika masih hidup
Telah menentukan pembagian warisan
Yang diketahui seorang pengacara.
Pengacara yang mengumumkan …
Setelah orang tua wafat
Sangat sering terjadi
Harta yang dikumpulkan orang tua
Dengan susah payah
Ketika orang tua sudah wafat
Ahliwaris jadi bersengketa
Dan ada yang sampai
Bertumpah darah
Seperti kasus keluarga Pardede
Orang yang paling kaya di Medan
Waktu itu

Tak terhitung pula
Pertengkaran terjadi di suatu kaum
Di seantero nusantara
Karena memperebutkan
Harta peninggalan nenek moyang

Haus harta
Sudah menjadi ciri manusia
Kecuali bagi segelintir manusia
Yang tak silau
Dengan pesona dunia

Haus harta
Kadang menyebabkan
Orang tak mengikuti aturan yang berlaku
Disinilah selang sengketa terjadi
Dan kadang sampai berbunuhan

Mari kita ikuti
Aturan yang berlaku
Biar dunia
Menjadi aman dan damai

Bengkulu, 13 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

Kamis, 11 Maret 2010

POLIGAMI

POLIGAMI

Poligami adalah istilah
Untuk pria yang memiliki istri > 1 orang
Agama Islam mengatur
Banyaknya istri <= 4 orang
Semua istri dan anak-anak yang terlahir
Menjadi tanggung jawab sang suami

Poligami
Walau boleh dalam agama Islam
Namun untuk menekan
Pertumbuhan penduduk yang pesat
Keluar PP 10 di jaman Suharto
Yang menghalangi poligami di Indonesia
Alhamdulillah

Kubayangkan pelaksanaan poligami
Di jaman Baheula di Ranah Minang
Dengan Matrilinealnya
Semakin TOP seorang lelaki
Semakin banyak memilki istri
Sang lelaki umumnya
Dijadikan bibit unggul
Untuk memperbaiki keturunan

Aku masih menyaksikan
Kawin cerai tiap sebentar
Di suatu keluarga
Sehingga lain anak, lain bapak

Waktu itu
Dengan kehidupan lelaki yang berpoligami
Sang lelaki tak dituntut
Untuk memberi nafkah kepada keluarga
Tanggung jawab memberi nafkah
Jatuh ke saudara lelaki yang disebut mamak
Mamaklah yang menaruko sawah atau ladang
Untuk saudara perempuannya
Dan kemenakan-kemenakannya

Sang lelaki yang berpoligami
Kadang sebelum memilih istri
Akan bertanya dulu
Siapa mamak perempuan tersebut
Naluri ayahnya tetap jalan
Agar anak-anak yang terlahir
Tidak terlantar

Dengan masuknya ajaran Islam
Berangsur-angsur peranan mamak
Beralih ke ayah sebagai kepala keluarga
Namun masalah muncul
Pusaka yang ada
Yang dulu ditaruko mamak
Sangat sulit untuk membaginya
Akhirnya pusako dijadikan tanah ulayat
Milik sudara perempuan

Kedatangan agama Islam
Telah mengundang banyak konflik
Kaum adat mempertahankan adat
Kaum agama mempertahankan agama
Hingga terjadi perang Paderi

Perang saudara berhenti
Dengan adanya kesepakatan
Yang di kenal dengan ABSSBK
Adat yang ada
Direkayasa agar sesuai ajaran Islam

Kalau yang terjadi sekarang
Tak sesuai dengan ABSSBK
Kira-kira salah siapa ya ?
Atau apa yang salah ?

Bengkulu, 11 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

NB. Bagi mamak-mamak yang paham, mohon luruskan tulisan hanifah.

Selasa, 09 Maret 2010

BUKAN DATUKKU

BUKAN DATUKKU

Banyak sekali belakangan ini
Para pejabat atau orang penting
Diberi gelar DATUK X
Oleh suatu suku di suatu Nagari

Yang mendapat gelar DATUK X
Tidak harus berasal dari suku tersebut
Boleh juga orang yang diharapkan
Dapat mengayomi suku tersebut nanti
Seperti para pejabat atau orang penting
Yang memiliki wewenang
Untuk menentukan kebijakkan di rantau Y

Upacara pemberian gelar
Berlangsung sangat meriah
Diliput media massa
Dan bisa ditonton lewat layar kaca

Betapa senangnya warga suku di Nagari tersebut
Punya DATUK orang penting
Disamping bangga
Terbayang urusan jadi mudah pula

Sebagai orang Minang
Aku ikut senang
Sekaligus jadi sedih
Datuk-Datuk tersebut
Bukan dari suku di Nagariku
Beliau-beliau bukan Datukku

Andai masih ada raja Pagaruyung
Yang berkuasa di Ranah Minang
Tentu gelar kehormatan yang diberikan raja
Menjadi kebanggaan semua suku di Ranah Minang
Hariskan kita
Kembali punya raja ???

Bengkulu, 9 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Jumat, 05 Maret 2010

MAULID NABI

MAULID NABI

Di tengah pro dan kontra
Peringatan hari kelahiran nabi
Di Palanta Rantaunet

Di Mesjid tempat tinggalku
Beberapa malam yang lalu
Diadakan acara Maulid Nabi

Acara terlambat dari yang seharusnya
Karena susah mencari guru idola
Yang akan memberikan ceramah agama

Di musim Maulid Nabi
Atau hari besar Islam lainnya
Guru-guru idola jadi rebutan

Maulid Nabi
Dilaksanakan
Sesudah sholat Isya

Berbeda dari hari biasa
Semua orang yang terpanggil jiwanya
Datang bersama keluarga

Mesjid jadi ramai sekali
Senang hati melihat anak-anak
Berkumpul bersama

Maulid Nabi
Disamping mendengarkan ceramah
Kesempatan pula saling bersilaturrahim

Bersilaturrahim antar tetangga
Kadang jarang terlaksana
Karena kesibukan yang berbeda

Pada acara tersebut
Tak lupa para ibu
Membawa kue untuk di makan bersama

Kukira untuk tujuan yang mulia
Maulid Nabi
Sangat bermanfaat adanya


Bengkulu, 5 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

Selasa, 02 Maret 2010

KETIKA ORANG KAYA & TOP BERSIDANG

KETIKA ORANG KAYA & TOP BERSIDANG

Hari ini
Hampir semua mata
Rakyat Indonesia
Memandang Metro TV
Menyaksikan
Sidang Paripurna
Anggota DPR
Membahas
Kasus Bank Century

Mereka yang bersidang
Bukan sembarang orang
Mereka wakil rakyat
Pilihan rakyat

Bukan rahasia
Uang dan nama besar (TOP)
Menjadi andalan
Untuk mendapatkan suara rakyat

Ketika orang kaya dan TOP
Berkumpul dan bersidang
Entah lupa mereka wakil rakyat
Atau merasa sedang berlakon
Pemandangan yang aneh
Terlihat dilayar kaca
Entah kemana perginya tatakrama

Ketika penonton
Sesak nafas menyaksikannya
Muncul pemandangan serupa
Dari negera luar sana
Oh rupanya
Wakil kita
Sedang mengikuti mode



Bengkulu, 2 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

PRRI

PRRI

PRRI singkatan dari
Pemerintahan
Revolusioner
Republik
Indonesia

Yang diproklamirkan
Pada tanggal 15 Februari 1958
Di depan ribuan massa
Di depan kediaman
Gubernur Sumbar di Padang

Terbentuknya PRRI
Diawali oleh pertemuan Dewan Banteng
Di tubir Ngarai Sianok Bukittinggi
Pada tanggal 20 Desember 1956
Yang dikomandani oleh Ahmad Husen
Waktu itu terjadi serah terima kekuasaan sipil
Dari Gub. Roeslan Moelyohardjo (anggota Masyumi)
Kepada ketua Dewan Banteng Ahmad Husen

Pada tanggal 20 Desember 1957
Diadakan rapat raksasa sebagai simbol dukungan
Para pemuda, pelajar dan mahasiswa
Yang datang dari seluruh pelosok Sumatera Tengah
Untuk meneruskan perjuangan daerah dengan segala resikonya.

Peralihan kekuasaan
Dari pusat jadi otonomi daerah
Dipicu oleh rasa ketidak adilan pusat
Serta dugaan bahwa
Pemerintahan pusat terpengaruh paham PKI
Yang bertentangan dengan Falsafah Pancasila
Maupun dengan ABSSBK

Pemerintahan NKRI
Dengan PM Juanda
Tidak menerima sepak terjang Ahmad Husen
Juanda melapor ke Soekarno
Soekarno mengirim tentara NKRI
Yang dulu bernama APRI
Angkatan Perang Republik Indonesia
Yang dikenal dengan sebutan
“Tentara pusek” dalam jumlah yang besar
Yang menggempur Sumbar dari arah
Darat, laut dan udara
Secara membabi buta
Untuk mempertahankan NKRI

Dijaman itu
Di Sumbar sudah ada juga partai PKI
Partai yang dibenci masyarakat yang Islami
Karena di anggap tidak berTuhan
Dan tidak mengakui milik pribadi

Tentara APRI hadir dengan strategi
“Musuh lawan adalah kawan”
Untuk itu Koops 17 Agustus, membentuk
Organisasi Pertahanan Rakyat (OPR)
Yang anggotanya adalah PKI

Tentara APRI yang dikirim ke Sumbar
Adalah kelompok yang paling ganas di jamannya
Sebagian besar dari mereka adalah PKI

Kehadiran tentara APRI
Untuk mempertahankan NKRI
Babak yang paling memilukan
Untuk sejarah Sumbar

Banyak korban berjatuhan
Dari kedua belah pihak
Terutama tentu dari warga Sumbar
Yang berperang selain dengan tentara APRI
Juga berperang antar sesama warga Sumbar

Kekuatan yang tak seimbang
Dan banyaknya korban berjatuhan
Serta kerugian moril dan materil
Yang tak terbilang
Akhirnya Ahmad Husen menyerah

Menyerahnya Ahmad Husen
Membuat bubarnya PRRI di tahun 1961
Namun penderitaan rakyat belum berakhir
PKI yang membantu tentara APRI
Menjadi semena-mena
Sehingga meletus G 30 S PKI tahun 1965
PKI berhasil ditumpas habis
Oleh tentara APRI yang non PKI

Tahun 1968
Rejimpun berganti
Pelan tapi pasti
Dengan motto
“ Memaafkan tapi tidak melupakan”
Warga Sumbar yang tersisa
Kembali menata hidup

Setiap tanggal 15 Februari
Sebagian dari warga Sumbar
Terutama di palanta RN
Mengenang kisah “bagolak”
Yang pernah mereka saksikan

Bagitulah sejarah PRRI
Yang kutangkap
Dari hasil diskusi di palanta RN
Semoga bermanfaat


Bengkulu, 28 Februari 2010


Hanifah

Catatan : Salah satu Sumber bacaan adalah sbb:

PRRI menang dalam perjuangan, kalah dalam pertempuran
Syair ini belum lengkap (belum diedit dan disupervisi).
Untuk keperluan contoh, naskah ini ditampilkan.
Admin menghimbau ahli sejarah serta sastrawan Minang melengkapi syair ini atau menulis syair untuk nagarinya masing-masing.

Catatan:
Ketika terjadi perang saudara di Indonesia (peristiwa PRRI tahun 1958 -1961) hampir seluruh anak nagari Minang Kabau terlibat berjuang.
Sebagai bukti tertulis, seluruh Wali nagari ikut membubuhkan cap di setiap uang kertas yang beredar ketika itu.
Diharapkan peristiwa PRRI ini perlu diingat untuk membangkitkan semangat kejuangan anak nagari melawan ketidakadilan, kediktatoran.
Perjuangan ini telah kita menangkan pada tahun 1966 (PKI dibubarkan) dan pada tahun 1998 (UU Otonomi Daerah).
Dua butir tuntutan utama PRRI ketika itu tidak dipenuhi oleh pemerintahan presiden Soekarno menjadi pemicu pergolakan daerah.
Semangat berjuang yang telah membuahkan kemenangan besar ini, perlu diwarisi oleh anak-kemenakan untuk menghadapi perang yang sebenar-benarnya perang (lihat pada syair nagari Tanjung)
Selengkapnya klik di: http://nagari.or.id/?moda=menang/