HUJAN PANAS
Sering kudengar orang mengeluh
Ketika harapannya kandas ditengah jalan
“Den sangko paneh sampai patang
Kirono hujan tangah hari”
Cuaca yang cerah sekali pagi tadi
Langit biru tak berawan
Udara terasa panas
Membuat orang jadi gerah
Ketika jauh dari kipas atau jauh dari AC
Aku duduk membelakang jendela
Sedang asyik-asyik membaca
Aku mendengar suara seperti suara mesin disel
Tapi tak kuhiraukan
“Hujaaannn” kata temanku
Aku membelalak padanya
Dan kuputar kepala menghadap jendela
Wah benar hujan lebat
Diluar masih terang benderang
Kulongokkan kepala menghadap langit
Ada awan tipis menutup fakultasku
Dari awan tersebut hujan turun
“Hujan lokal ditengah panas”, kataku
Kulihat jam menunjnukkan pukul 13 lebih
Bahagia rasanya
Bisa menyaksikan fenomena yang tak biasa
Tak lama hujanpun berhenti
Langit kembali bersih tanpa awan
Wah begitu rupanya
Hujan panas di tengah hari
Aku malah jadi bingung
Mengapa hujan panas
Sesuatu yang perlu ditakutkan
Padahal asyik hujan panas ditengah hari
Bumi yang kerontang jadi basah
Pelangipun mestinya terlihat dari jauh
Atau mungkin yang dimaksud
Hujan lebat
Yang mengubah terang jadi kelabu
Yang berlangsung ditengah hari
Apapun istilahnya
Patah hati memang menyakitkan sekali
Bengkulu, 30 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Senin, 31 Mei 2010
Kamis, 27 Mei 2010
IBU AINUN HABIBI WANITA KUAT
IBU AINUN HABIBI WANITA KUAT
Diusianya yang ke 72 tahun
Ibu Ainun Habibi yang mungil
Telah menjalani 12 kali operasi
Untuk mengangkat kanker ganas
Yang telah menggerogoti tubuhnya
Walau operasi-operasi tersebut
Tak mampu mengangkat semua penyakitnya
Dan akhirnya perjuangan hidupnya terhenti
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
Kuingat kembali mamaku
Ketika menjalani operasi
Usianya baru 68 tahun
Kanker usus yang dideritanya baru stadium 3
Di operasi pertamanya
Yang memakan waktu sekitar 5 jam
Dari 6 jam waktu yang diperkirakan
Mamaku tak mampu bertahan
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
Kuingat lagi MIOM yang bersarang diperutku
Walaupun tergolong tidak ganas
Namun sempat membuatku Anemia
Sehingga aku mesti menambah darah
Dan MIOM tersebut di angkat melalu kuret
Penanganan yang tergolong masih ringan
Namun dampaknya sangat besar padaku
Aku butuh waktu > 6 bulan
Untuk bisa dikatakan bugar kembali
12 kali menjalani operasi
Di usia yang sudah tidak muda lagi
Aku yakin diantaranya adalah operasi besar
Yang membutuhkan waktu yang lama
Dan tambahan darah yang banyak
Aku salut pada daya tahan
Dan daya juang ibu Ainun Habibi
Aku simpulkan
Ibu Ainun Habibi wanita yang kuat
Kusimak juga perjalanan hidupnya
Ibu Ainun Habibi
Memang wanita cerdas yang kuat
Dengan penampilan yang lembut
Yang mendampingi dan menyemangati Habibi
Dimasa NKRI dalam proses Reformasi
Kendati sebentar jadi ibu Negara
Peranannya mendapat tanda jasa
Beliau perempuan yang luar biasa
Segala daya
Segala upaya
Demi kesembuhan
Demi kehidupan
Kalau umur sudah sampai
Tak seorangpun dapat menghentikan
Selamat jalan ibu Ainun Habibi
Semoga Allah menempatkan ibu disisi-NYA
Beristirahatlah dengan tenang
Bengkulu, 27 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Diusianya yang ke 72 tahun
Ibu Ainun Habibi yang mungil
Telah menjalani 12 kali operasi
Untuk mengangkat kanker ganas
Yang telah menggerogoti tubuhnya
Walau operasi-operasi tersebut
Tak mampu mengangkat semua penyakitnya
Dan akhirnya perjuangan hidupnya terhenti
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
Kuingat kembali mamaku
Ketika menjalani operasi
Usianya baru 68 tahun
Kanker usus yang dideritanya baru stadium 3
Di operasi pertamanya
Yang memakan waktu sekitar 5 jam
Dari 6 jam waktu yang diperkirakan
Mamaku tak mampu bertahan
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun
Kuingat lagi MIOM yang bersarang diperutku
Walaupun tergolong tidak ganas
Namun sempat membuatku Anemia
Sehingga aku mesti menambah darah
Dan MIOM tersebut di angkat melalu kuret
Penanganan yang tergolong masih ringan
Namun dampaknya sangat besar padaku
Aku butuh waktu > 6 bulan
Untuk bisa dikatakan bugar kembali
12 kali menjalani operasi
Di usia yang sudah tidak muda lagi
Aku yakin diantaranya adalah operasi besar
Yang membutuhkan waktu yang lama
Dan tambahan darah yang banyak
Aku salut pada daya tahan
Dan daya juang ibu Ainun Habibi
Aku simpulkan
Ibu Ainun Habibi wanita yang kuat
Kusimak juga perjalanan hidupnya
Ibu Ainun Habibi
Memang wanita cerdas yang kuat
Dengan penampilan yang lembut
Yang mendampingi dan menyemangati Habibi
Dimasa NKRI dalam proses Reformasi
Kendati sebentar jadi ibu Negara
Peranannya mendapat tanda jasa
Beliau perempuan yang luar biasa
Segala daya
Segala upaya
Demi kesembuhan
Demi kehidupan
Kalau umur sudah sampai
Tak seorangpun dapat menghentikan
Selamat jalan ibu Ainun Habibi
Semoga Allah menempatkan ibu disisi-NYA
Beristirahatlah dengan tenang
Bengkulu, 27 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Selasa, 25 Mei 2010
FITNAH YANG BERANI
FITNAH YANG BERANI
Dunia maya
Seperti pisau bermata dua
Kabaikan dan keburukan berjalan bersama
Pilihan tergantung keinginan manusia
Dampaknya sama-sama luar biasa
Tadi malam aku dikejutkan oleh berita
“Bu teman-teman heboh bu”, kata mahasiswa
“Ada berita apa”, kataku bertanya
“Apa ibu sudah lihat situs …?”, tanyanya
“Belum, tentang apa?”, aku balik bertanya
“Tentang ijazah palsu bu, kami kecewa
Bapak X ujazahnya ASPAL, ini linknya bu”, katanya
“Tidak mungkin, bapak itu pintar, kali fitnah”, selaku
Aku buka situs yang diberikan mahasiswa
Terpampang dengan jelas ijazah dosennya
Ijazah dari perguruan tinngi ternama
Dan beberapa contoh ijazxah lainnya
Dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia
Aku hubungi beberapa teman
Untuk memastikan kebenaran berita tersebut
Kamipun terlibat diskusi
Dengan pikiran yang sama, ini mungkin fitnah
Tadi pagi aku beritau PR 1
Dan meminta beliau mencek ke PT asal dosen
Beberapa waktu kemudian, aku terima SMS nya
“Asww, sudah kami cek bu.
Situs tersebut fitnah.
Kami sudah konfirmasi ke Univ….
Kami sudah minta dekan menjelaskan. Tq”
“Alhamdulillah”. Jawabku
Termenung aku menghadapi peristiwa ini
Berbagai cara dilakukan orang
Untuk membunuh karakter dan kesempatan orang lain
Yang kadang merugikan institusi
Fitnah yang berani
Bengkulu, 26 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Dunia maya
Seperti pisau bermata dua
Kabaikan dan keburukan berjalan bersama
Pilihan tergantung keinginan manusia
Dampaknya sama-sama luar biasa
Tadi malam aku dikejutkan oleh berita
“Bu teman-teman heboh bu”, kata mahasiswa
“Ada berita apa”, kataku bertanya
“Apa ibu sudah lihat situs …?”, tanyanya
“Belum, tentang apa?”, aku balik bertanya
“Tentang ijazah palsu bu, kami kecewa
Bapak X ujazahnya ASPAL, ini linknya bu”, katanya
“Tidak mungkin, bapak itu pintar, kali fitnah”, selaku
Aku buka situs yang diberikan mahasiswa
Terpampang dengan jelas ijazah dosennya
Ijazah dari perguruan tinngi ternama
Dan beberapa contoh ijazxah lainnya
Dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia
Aku hubungi beberapa teman
Untuk memastikan kebenaran berita tersebut
Kamipun terlibat diskusi
Dengan pikiran yang sama, ini mungkin fitnah
Tadi pagi aku beritau PR 1
Dan meminta beliau mencek ke PT asal dosen
Beberapa waktu kemudian, aku terima SMS nya
“Asww, sudah kami cek bu.
Situs tersebut fitnah.
Kami sudah konfirmasi ke Univ….
Kami sudah minta dekan menjelaskan. Tq”
“Alhamdulillah”. Jawabku
Termenung aku menghadapi peristiwa ini
Berbagai cara dilakukan orang
Untuk membunuh karakter dan kesempatan orang lain
Yang kadang merugikan institusi
Fitnah yang berani
Bengkulu, 26 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Senin, 24 Mei 2010
MAK ITAM, MAK SIRAH, MAK UTIAH
MAK ITAM, MAK SIRAH, MAK UTIAH
Mak Itam
Kulik itam mangkilek samparono
Bantuak gagah, pujaan di jaman Bulando
Rajo jalanan di ranah bundo
Sangaik badaso kahadiranno
Manyimpan banyak carito
Tukang uruk nan badaso
Sajak umua mak itam alah tuo
Banyak diam dari bakarajo
Mak Sirah
Kulik sirah
Bantuak ikan sirah
Gagah
Mewah
Ramah
Tinngano jauh dari ranah
Alun kenal jo ranah
Alun mungkin dibaok ka ranah
Mak Utiah
Kulik sabana putiah
Bantuak ikan putiah
Sagalo atribut balabiah
Mancaliak no mato jadi mamutiah
Tingga di nagari rang kulik putiah
Cigin larino labiah dari kudo putiah
Kalau buliah mamiliah
Mari kito piliah mak utiah
Mak Itam
Mak Sirah
Mak Utiah
Alah manyita paratian
Bung Kurnia & Da Nofrin
Nan manginginkan
Katigo mamak, badunsanak di ranah
Mambao barakah untuak ranah
Ayo awak dukuang basamo
Bengkulu, 23 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Mak Itam
Kulik itam mangkilek samparono
Bantuak gagah, pujaan di jaman Bulando
Rajo jalanan di ranah bundo
Sangaik badaso kahadiranno
Manyimpan banyak carito
Tukang uruk nan badaso
Sajak umua mak itam alah tuo
Banyak diam dari bakarajo
Mak Sirah
Kulik sirah
Bantuak ikan sirah
Gagah
Mewah
Ramah
Tinngano jauh dari ranah
Alun kenal jo ranah
Alun mungkin dibaok ka ranah
Mak Utiah
Kulik sabana putiah
Bantuak ikan putiah
Sagalo atribut balabiah
Mancaliak no mato jadi mamutiah
Tingga di nagari rang kulik putiah
Cigin larino labiah dari kudo putiah
Kalau buliah mamiliah
Mari kito piliah mak utiah
Mak Itam
Mak Sirah
Mak Utiah
Alah manyita paratian
Bung Kurnia & Da Nofrin
Nan manginginkan
Katigo mamak, badunsanak di ranah
Mambao barakah untuak ranah
Ayo awak dukuang basamo
Bengkulu, 23 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Kamis, 20 Mei 2010
TEGAR
TEGAR
Tak berhenti dihujat
Sejak bergulirnya kasus bank Century
Tak banyak berpengaruh kepenampilannya
Yang tampil cantik dan tanpa beban
Kelihatan dari raut wajahnya
Jiwa yang kuat dan tegar
Itulah dia Skrikandi Indonesia saat ini
Sri Mulyani Indrawati (SMI)
Yang akhirnya SMI jatuh asap
Sering kekuatan konspirasi
Mematikan karakter seseorang
Bahkan mematikan langkah seseorang
Yang barangkali berpeluang
Menjadi orang besar
Dalam situasi begitu
Seseorang boleh dikatakan
Sedang menghadapi tembok yang tinggi
Kata Prof Suheimi memberikan solusi
“Berdoalah meminta petunjuk dari-NYA”
Aku setuju dengan nasehat beliau
DIA yang Maha Kuasa
DIA yang Maha Mengetahui
DIA yang Maha Pengasih
Sesuai dengan janji-NYA
DIA akan menyelamatkan orang yang dikehendaki
Kadangkala
Logika matematika
Tak mampu menyelesaikan semua persoalan
Akhirnya campur tangan-NYA jua
Yang menyelesaikan persoalan
Tentu dengan memohon doa pada-NYA
Tegar tanpa beban
Impian setiap manusia
Jadikanlah aku
Orang yang menerima kebaikan-MU Ya ALLAH
Semoga Engkau mengabulkannya
Bengkulu, 21 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Tak berhenti dihujat
Sejak bergulirnya kasus bank Century
Tak banyak berpengaruh kepenampilannya
Yang tampil cantik dan tanpa beban
Kelihatan dari raut wajahnya
Jiwa yang kuat dan tegar
Itulah dia Skrikandi Indonesia saat ini
Sri Mulyani Indrawati (SMI)
Yang akhirnya SMI jatuh asap
Sering kekuatan konspirasi
Mematikan karakter seseorang
Bahkan mematikan langkah seseorang
Yang barangkali berpeluang
Menjadi orang besar
Dalam situasi begitu
Seseorang boleh dikatakan
Sedang menghadapi tembok yang tinggi
Kata Prof Suheimi memberikan solusi
“Berdoalah meminta petunjuk dari-NYA”
Aku setuju dengan nasehat beliau
DIA yang Maha Kuasa
DIA yang Maha Mengetahui
DIA yang Maha Pengasih
Sesuai dengan janji-NYA
DIA akan menyelamatkan orang yang dikehendaki
Kadangkala
Logika matematika
Tak mampu menyelesaikan semua persoalan
Akhirnya campur tangan-NYA jua
Yang menyelesaikan persoalan
Tentu dengan memohon doa pada-NYA
Tegar tanpa beban
Impian setiap manusia
Jadikanlah aku
Orang yang menerima kebaikan-MU Ya ALLAH
Semoga Engkau mengabulkannya
Bengkulu, 21 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Senin, 17 Mei 2010
HARAP-HARAP CEMAS
HARAP-HARAP CEMAS
Berbeda ketika aku mengikuti
Ujian seleksi masuk ke PT ternama di Indonesia
Waktu itu usia masih muda
Stamina masih prima
Aku tak punya beban apa-apa
Andai aku tidak lulus
Aku masih punya kesempatan
Mengulang lagi di tahun depannya
Alhamdulillah waktu itu
Aku langsung lulus
Walau aku sempat merasakan
Cita-citaku patah ditengah jalan
Entah karena ingin memenuhi cita-cita mamaku
Atau panggilan hati nurani
Di usia yang sudah tidak lagi muda
Aku kembali menjalani seleksi masuk PT
Kendati ujian bisa kulaksanakan
Percaya diriku tak seperti dulu
Banyak faktor yang mempengaruhiku
Membuatku harap-harap cemas
Tetapi ada pula hikmahnya
Membuatku sembahyang malam jadinya
Pekerjaan yang sangat sulit kulakukan sebelumnya
Berbagai alasan kendalanya
“Ma. mama lulus di UNP ma”, SMS Dilla
“Yang benar Dilla, lihat lagi namanya”, tanyaku
“Benar ma, namanya Hanifah”
“Alhamdulillah, doa mama terkabul”, jawabku
Aku jadi tersenyum sendiri
Teringat kalimat pamungkas
“Ke rantau bujang dahulu
Di kampung berguna belum”
Yang terjadi padalu
“Belajar dulu di kampung
Sudah pandai pergi merantau
Kalau masih kurang, kembali lagi ke kampung”
Teimakasih Ya Allah
Engkau kabulkan doa-doaku
Sehingga aku bisa membangun mimpiku
Ikut mencerdaskan bangsa di NKRI
Bengkulu, 18 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Berbeda ketika aku mengikuti
Ujian seleksi masuk ke PT ternama di Indonesia
Waktu itu usia masih muda
Stamina masih prima
Aku tak punya beban apa-apa
Andai aku tidak lulus
Aku masih punya kesempatan
Mengulang lagi di tahun depannya
Alhamdulillah waktu itu
Aku langsung lulus
Walau aku sempat merasakan
Cita-citaku patah ditengah jalan
Entah karena ingin memenuhi cita-cita mamaku
Atau panggilan hati nurani
Di usia yang sudah tidak lagi muda
Aku kembali menjalani seleksi masuk PT
Kendati ujian bisa kulaksanakan
Percaya diriku tak seperti dulu
Banyak faktor yang mempengaruhiku
Membuatku harap-harap cemas
Tetapi ada pula hikmahnya
Membuatku sembahyang malam jadinya
Pekerjaan yang sangat sulit kulakukan sebelumnya
Berbagai alasan kendalanya
“Ma. mama lulus di UNP ma”, SMS Dilla
“Yang benar Dilla, lihat lagi namanya”, tanyaku
“Benar ma, namanya Hanifah”
“Alhamdulillah, doa mama terkabul”, jawabku
Aku jadi tersenyum sendiri
Teringat kalimat pamungkas
“Ke rantau bujang dahulu
Di kampung berguna belum”
Yang terjadi padalu
“Belajar dulu di kampung
Sudah pandai pergi merantau
Kalau masih kurang, kembali lagi ke kampung”
Teimakasih Ya Allah
Engkau kabulkan doa-doaku
Sehingga aku bisa membangun mimpiku
Ikut mencerdaskan bangsa di NKRI
Bengkulu, 18 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Rabu, 12 Mei 2010
MERENUNG
MERENUNG
Sejak tadi malam hingga kini
Cuaca di bumi Raflesia buruk sakali
Hujan dan reda datang silih berganti
Awan kelabu menyelimuti bumi
Hingga sesiang ini
Mentari tak kunjung menampakkan diri
Usai melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
Aku coba merenung
Merenung tentang diri sendiri
Kuingat-ingat pesan Bung Ricky Avenzora
Yang diberikan khusus untukku
Tak boleh aku berikan kepada orang lain
Sebelum aku melaksanakannya
Kuingat-ingat pula pesan datuknya
“Mulailah dengan Bismillah
Berjalanlah dengan Alhamdulillah”
“Apo nan dibuek, itu nan dapek”
Teringat pula ketika aku bercerita
Tentang sahabat-sahabatku
“Semua isi jagad raya adalah sahabat
Semua membawa kita tunduk pada-Nya”, sanggahnya
Pelajaran Bung Ricky Avenzora
Sulit dicerna dalam seketika
Butuh waktu dan pengalaman
Untuk memahami maksudnya
Lambat tapi pasti
Aku mulai memahami
Apa arti
Semua isi jagad raya
Adalah sahabat
Yang membawa kita
Tunduk pada-Nya
Alhamdulillah
Bengkulu, 13 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Sejak tadi malam hingga kini
Cuaca di bumi Raflesia buruk sakali
Hujan dan reda datang silih berganti
Awan kelabu menyelimuti bumi
Hingga sesiang ini
Mentari tak kunjung menampakkan diri
Usai melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
Aku coba merenung
Merenung tentang diri sendiri
Kuingat-ingat pesan Bung Ricky Avenzora
Yang diberikan khusus untukku
Tak boleh aku berikan kepada orang lain
Sebelum aku melaksanakannya
Kuingat-ingat pula pesan datuknya
“Mulailah dengan Bismillah
Berjalanlah dengan Alhamdulillah”
“Apo nan dibuek, itu nan dapek”
Teringat pula ketika aku bercerita
Tentang sahabat-sahabatku
“Semua isi jagad raya adalah sahabat
Semua membawa kita tunduk pada-Nya”, sanggahnya
Pelajaran Bung Ricky Avenzora
Sulit dicerna dalam seketika
Butuh waktu dan pengalaman
Untuk memahami maksudnya
Lambat tapi pasti
Aku mulai memahami
Apa arti
Semua isi jagad raya
Adalah sahabat
Yang membawa kita
Tunduk pada-Nya
Alhamdulillah
Bengkulu, 13 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Selasa, 11 Mei 2010
UNIVERSITAS KEHIDUPAN
UNIVERSITAS KEHIDUPAN
Universitas Kehidupan adalah universitas
Penghasil manusia yang bergelar IBADI
Yang berguru pada Alam Takambang
Dengan AlQuran dan hadis sebagai pegangan
Kata guruku Prof Suheimi
“Seseorang yang akan menjadi IBADI-NYA
Adalah yang lemah lembut dalam berkata
Tidak menyombongkan diri sebagai orang yang berpunya
Sabar dalam mengharungi kehidupan”
Kata guruku Prof Suheimi menasehati
“Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu
dinilai tidak penting,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KEIKHLASAN.
Ketika hatimu
terluka sangat dalam,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang MEMAAFKAN.
Ketika kau harus lelah dan kecewa,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kau merasa sepi dan sendiri,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KETANGGUHAN.
Ketika kau harus membayar biaya
yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung,
maka saat itu kau sedang belajar
tentang KEMURAH HATIAN.
Tetap semangat ..
Tetap sabar ....
Tetap tersenyum ..
Terus belajar ....
Karena kau sedang menimba ilmu di universitas kehidupan..! !
TUHAN menaruhmu di tempatmu yang sekarang,
bukan karena kebetulan .....
DIA punya maksud untuk hidupmu ....
Salam“
Akupun jadi tersenyum malu
Pelajaran yang diajarkannya
Mudah disebutkan dengan kata-kata
Tetapi tak mudah melaksanakannya
Ya Allah yang Maha Penyayang
Hanya Engkau yang mampu
Memberi petunjuk dan kekuatan
Kepada seseorang yang akan jadi IBADI-MU
Jadikanlah aku IBADI-MU
Amin YRA
Bengkulu, 12 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Universitas Kehidupan adalah universitas
Penghasil manusia yang bergelar IBADI
Yang berguru pada Alam Takambang
Dengan AlQuran dan hadis sebagai pegangan
Kata guruku Prof Suheimi
“Seseorang yang akan menjadi IBADI-NYA
Adalah yang lemah lembut dalam berkata
Tidak menyombongkan diri sebagai orang yang berpunya
Sabar dalam mengharungi kehidupan”
Kata guruku Prof Suheimi menasehati
“Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu
dinilai tidak penting,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KEIKHLASAN.
Ketika hatimu
terluka sangat dalam,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang MEMAAFKAN.
Ketika kau harus lelah dan kecewa,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kau merasa sepi dan sendiri,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KETANGGUHAN.
Ketika kau harus membayar biaya
yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung,
maka saat itu kau sedang belajar
tentang KEMURAH HATIAN.
Tetap semangat ..
Tetap sabar ....
Tetap tersenyum ..
Terus belajar ....
Karena kau sedang menimba ilmu di universitas kehidupan..! !
TUHAN menaruhmu di tempatmu yang sekarang,
bukan karena kebetulan .....
DIA punya maksud untuk hidupmu ....
Salam“
Akupun jadi tersenyum malu
Pelajaran yang diajarkannya
Mudah disebutkan dengan kata-kata
Tetapi tak mudah melaksanakannya
Ya Allah yang Maha Penyayang
Hanya Engkau yang mampu
Memberi petunjuk dan kekuatan
Kepada seseorang yang akan jadi IBADI-MU
Jadikanlah aku IBADI-MU
Amin YRA
Bengkulu, 12 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
BAHASA IBU
BAHASA IBU
Adat dan budaya serta bahasa
Berlaku salingka Nagari di Ranah Minang
Ketika sudah mulai keluar dari Nagari
Dan berkumpul dengan orang berlainan Nagari
Walau Nagari bersebelahan
Kadang perbedaan menjadi pertengkaran
Kadang perbedaan menambah erat persahabatan
Terasa baru kemaren rasanya
Ketika teman-teman kos kakakku di Padang
Tertawa mendengar kata-kataku
“Sia di dalam kamar mandi”, tanya tante Yur
“Aden”, jawabku
“Ha ha ha”, dia tertawa ke temannya
Akupun ditatar agar tidak ber “Aden”
Pulang dari liburan
Aku memanggil nama sendiri untuk diri
Aku juga melarang orang jangan ber’Kau” ke aku
“Alah, baru libur ka Padang, sombong”
Begitu kata teman-temanku sekampung
Dari pada jadi orang asing di kampung sendiri
Aku kembali berbahasa ibu
Beranjak ABG
Kembali bahasa ibu menjadi masalah
Terutama ketika libur
Kadang saudara yang kekampung
Kadang aku yang ke kota
Saudaraku sering tertawa
Ketika aku berkata-kata
Biar tidak diketawakan lagi
Aku dan beberapa temanku
Berbahasa Indonesia setiap hari
Sebutan “Aden dan Kau”
Berganti “Lu dan Gua”
Tak peduli orang berkata apa
Sesekali berbahasa ibu
Ketika sudah merantau
Bahasa ibu ditinggalkan sama sekali
Anehnya
Ketika rindu kampung
Rindu sanak saudara
Kami memilih berbahasa ibu
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
Selucu-lucunya bahasa ibu
Sekasar-kasarnya logat bahasa ibu
Ketika sudah jauh dari rumah ibu
Bahasa ibu
Membantu mengingat kembali
Kenangan indah tentang suatu komunitas
Lengkap dengan adat dan budayanya
Bengkulu, 27 April 2010
Hanifah Damanhuri
Adat dan budaya serta bahasa
Berlaku salingka Nagari di Ranah Minang
Ketika sudah mulai keluar dari Nagari
Dan berkumpul dengan orang berlainan Nagari
Walau Nagari bersebelahan
Kadang perbedaan menjadi pertengkaran
Kadang perbedaan menambah erat persahabatan
Terasa baru kemaren rasanya
Ketika teman-teman kos kakakku di Padang
Tertawa mendengar kata-kataku
“Sia di dalam kamar mandi”, tanya tante Yur
“Aden”, jawabku
“Ha ha ha”, dia tertawa ke temannya
Akupun ditatar agar tidak ber “Aden”
Pulang dari liburan
Aku memanggil nama sendiri untuk diri
Aku juga melarang orang jangan ber’Kau” ke aku
“Alah, baru libur ka Padang, sombong”
Begitu kata teman-temanku sekampung
Dari pada jadi orang asing di kampung sendiri
Aku kembali berbahasa ibu
Beranjak ABG
Kembali bahasa ibu menjadi masalah
Terutama ketika libur
Kadang saudara yang kekampung
Kadang aku yang ke kota
Saudaraku sering tertawa
Ketika aku berkata-kata
Biar tidak diketawakan lagi
Aku dan beberapa temanku
Berbahasa Indonesia setiap hari
Sebutan “Aden dan Kau”
Berganti “Lu dan Gua”
Tak peduli orang berkata apa
Sesekali berbahasa ibu
Ketika sudah merantau
Bahasa ibu ditinggalkan sama sekali
Anehnya
Ketika rindu kampung
Rindu sanak saudara
Kami memilih berbahasa ibu
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
Selucu-lucunya bahasa ibu
Sekasar-kasarnya logat bahasa ibu
Ketika sudah jauh dari rumah ibu
Bahasa ibu
Membantu mengingat kembali
Kenangan indah tentang suatu komunitas
Lengkap dengan adat dan budayanya
Bengkulu, 27 April 2010
Hanifah Damanhuri
BAPAK ZAHARNI
BAPAK ZAHARNI
Bapak Zaharni adalah guru SMPku
Aljabar matapelajaran yang dia asuh
Kepiawaiannya mengajar
Badannya yang besar dan ganteng
Dengan senyum terukir dibibir
Membuat bapak Zaharni menjadi guru idola
Aku dan teman-teman
Senang sekali kalau disuruh ke depan
Apalagi kalau soal yang beliau berikan
Dapat kami selesaikan dengan benar
Bapak Zaharni tak hanya pandai mengajar
Beliau seorang Kepala Sekolah yang berwibawa
Beliau selalu ikut di acara kemah Pramuka
Kami para murid SMP Banuhampu
Yang sebagian besar berasal dari Banuhampu
Memiliki kedekatan emosional satu sama lain
Dengan bapak Zaharni kami sangat dekat
Karena kesibukannya sebagai KepSek
Beliau meminta bantuan guru baru
Untuk menggantikannya mengajar Aljabar
Kami menolak pergantian tersebut
Dan melakukan demo
Dengan tuntutan
Kami hanya mau belajar Aljabar
Kalau yang mengajar bapak Zaharni
Pukulan penggaris di telapak tangan kami
Tak menyurutkan aksi kami
Akhirnya bapak Zaharni menyerah
Siapa nyana
Akupun menjadi guru matematika
Bayangan cara mengajar bapak Zaharni
Ketika mengajarkan Aljabar
Selalu bermain dipelupuk mata
Tak mudah menyamainya
Apalagi ketika yang dihadapi
Mahasiswa yang tak suka matematika
Andai banyak guru matematika
Sekaliber bapak Zaharni
Banyaklah siswa
Yang akan menyukai matematika
Selain mengajar di SMP Banuhampu
Bapak Zaharni juga mengajar di Thawalib Parabek
Isna Rais, Zaim Rais, Elviani Rais, Isnarmi
Adalah diantara murid-murid beliau
Yang telah mengharumkan nama Thawalib Parabek
Dengan segenap rasa hormat
Dalam rangka HarDikNas
Izinkan aku mengucapkan
Terima kasih bapak Zaharni
Terima kasih para guru yang lainnya
Atas jasa dan pengabdianmu
Semoga Allah membalasnya
Dengan balasan yang setimpal
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 4 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Bapak Zaharni adalah guru SMPku
Aljabar matapelajaran yang dia asuh
Kepiawaiannya mengajar
Badannya yang besar dan ganteng
Dengan senyum terukir dibibir
Membuat bapak Zaharni menjadi guru idola
Aku dan teman-teman
Senang sekali kalau disuruh ke depan
Apalagi kalau soal yang beliau berikan
Dapat kami selesaikan dengan benar
Bapak Zaharni tak hanya pandai mengajar
Beliau seorang Kepala Sekolah yang berwibawa
Beliau selalu ikut di acara kemah Pramuka
Kami para murid SMP Banuhampu
Yang sebagian besar berasal dari Banuhampu
Memiliki kedekatan emosional satu sama lain
Dengan bapak Zaharni kami sangat dekat
Karena kesibukannya sebagai KepSek
Beliau meminta bantuan guru baru
Untuk menggantikannya mengajar Aljabar
Kami menolak pergantian tersebut
Dan melakukan demo
Dengan tuntutan
Kami hanya mau belajar Aljabar
Kalau yang mengajar bapak Zaharni
Pukulan penggaris di telapak tangan kami
Tak menyurutkan aksi kami
Akhirnya bapak Zaharni menyerah
Siapa nyana
Akupun menjadi guru matematika
Bayangan cara mengajar bapak Zaharni
Ketika mengajarkan Aljabar
Selalu bermain dipelupuk mata
Tak mudah menyamainya
Apalagi ketika yang dihadapi
Mahasiswa yang tak suka matematika
Andai banyak guru matematika
Sekaliber bapak Zaharni
Banyaklah siswa
Yang akan menyukai matematika
Selain mengajar di SMP Banuhampu
Bapak Zaharni juga mengajar di Thawalib Parabek
Isna Rais, Zaim Rais, Elviani Rais, Isnarmi
Adalah diantara murid-murid beliau
Yang telah mengharumkan nama Thawalib Parabek
Dengan segenap rasa hormat
Dalam rangka HarDikNas
Izinkan aku mengucapkan
Terima kasih bapak Zaharni
Terima kasih para guru yang lainnya
Atas jasa dan pengabdianmu
Semoga Allah membalasnya
Dengan balasan yang setimpal
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 4 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
KATIKO DURI NAN DICARI
KATIKO DURI NAN DICARI
Acok den tapurangah
Mancaliak urang bakurenah
Bantuak mancari apo nan salah
Dari tulisan den nan alah sudah
Bukan hikmah nan diambiakno
Mancari salah untuak jadi sanjato
Palakak kapalo den tibo-tibo
Bia tasungkua indak badayo
“Kalau orang mencari duri
Walau tersembunyi di balik bunga mawar yang indah
Yang tampak olehnya
Tetap duri”, kata sahabatku
Kato mandata
Kato mandaki
Kato manurun
Kato malereng
Sacaro tulisan sulik dibedokan
Kacuali mamakai mato hati
Sacaro lisan, mimik wajah, sarato bahaso badan
Sangat mambantu mambedokan
“Pandailah membaca air muka
Dari air muka kita bisa tau
Orang marah, orang senang
Orang sedih, orang sombong …”, kata mamaku
Iyo juo kato papatah
“Kuman di subarang lautan tampak
Gajah di palupuak mato indak tampak”
Indak sadar manyakiti, indak nio disakiti
Oh iyo yeh
Aden mantun lo baru
Ondeh mandeh
Antah pabilo den kajadi IBADI
Bengkulu, 8 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Rang Sungai Tanang Banuhampu
Acok den tapurangah
Mancaliak urang bakurenah
Bantuak mancari apo nan salah
Dari tulisan den nan alah sudah
Bukan hikmah nan diambiakno
Mancari salah untuak jadi sanjato
Palakak kapalo den tibo-tibo
Bia tasungkua indak badayo
“Kalau orang mencari duri
Walau tersembunyi di balik bunga mawar yang indah
Yang tampak olehnya
Tetap duri”, kata sahabatku
Kato mandata
Kato mandaki
Kato manurun
Kato malereng
Sacaro tulisan sulik dibedokan
Kacuali mamakai mato hati
Sacaro lisan, mimik wajah, sarato bahaso badan
Sangat mambantu mambedokan
“Pandailah membaca air muka
Dari air muka kita bisa tau
Orang marah, orang senang
Orang sedih, orang sombong …”, kata mamaku
Iyo juo kato papatah
“Kuman di subarang lautan tampak
Gajah di palupuak mato indak tampak”
Indak sadar manyakiti, indak nio disakiti
Oh iyo yeh
Aden mantun lo baru
Ondeh mandeh
Antah pabilo den kajadi IBADI
Bengkulu, 8 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Rang Sungai Tanang Banuhampu
ASYIKNYA DIBELA
ASYIKNYA DIBELA
Bertahun-tahun aku bertutur
Dengan sopan dan santun dengan beliau
Beliau yang selalu membaca tulisanku
Selalu mendorongku untuk terus menulis
Sering mengatakan tulisanku bagus dan perlu
Tanpa memperdebatkan termasuk kelompok apa tulisanku
Bukan kemasannya yang beliau lihat
Tetapi apa pesan, baik tersurat maupun tersirat
Yang ada dalam tulisan tersebut
Perjalanan hidup beliau yang panjang
Telah melalui jalan berliku dan mendaki
Pernah berada disetiap lapisan sosial
Bertemu dangan berbagai ragam manusia
Yang memiliki beragam bahasa, adat dan budaya
Menjadikan beliau manusia yang Arif dan Bijaksana
Sesekali kupakai bahasa nenek moyangku
Untuk bertutur dengan beliau lewat tulisan
Apa yang terjadi?
Orang-orang yang ikut membaca tulisanku
Marah besar dan mencaci maki diriku
Bahasa yang kupakai …
Tidak pantas untuk beliau yang terhormat
Sementara beliau sendiri
Tertawa-tawa membaca tulisanku
Lebih hebatnya lagi
Aku dibela mati-matian
Mungkin beliau ingat ketika menjadi orang pasar
Sering mendengarkan kata-kata yang kupakai
Bahkan oleh pelajar sekalipun
Penggalan nyanyi wajib Minangkabau
Bukti nyata “Aden” pengganti diri resmi
Asyiknya dibela
Aku jadi teringat nasehat mamaku
“Melihatlah dengan mata hati”
Agaknya inilah yang dipakai oleh beliau
Untuk melihatku dari jauh
Walau kemasanku rada aneh dari biasa
Terasa kurang ajar bagi orang yang tak biasa
Beliau yakin, aku tetap menghormatinya
Akupun jadi bertanya-tanya
Apasih bedanya
Aku, saya, aden, ambo, gua, gue, dsb?
Bukankah semua pengganti diri?
Begitu hinakah nenek moyangku yang ber”Aden”?
Apa dikira nenek moyangku tak terpelajar?
Apa Nagariku jajahan Nagari yang lain?
Biarlah waktu yang menentukan
Kata apa yang akhirnya
Dipilih masyarakat untuk pengganti diri
Harusnya anak Nagari
Bangga dengan bahasa sendiri
Bahasa menunjukkan
Dari Nagari mana seseorang berasal
Bagi yang keberatan
Jangan heran kalau suatu saat nanti
Bahasa Minang tinggal kenangan
Karena berganti dengan bahasa Indonesia
Bukankah kecendrungan tersebut sudah terasa?
Apa ada bahasa Minang yang standar?
Kenapa tidak pernah ada Kongres Bahasa Minang?
Diantara perbedaan
Biar tidak jadi pertempuran
Bukankah lebih baik
Saling menghargai perbedaan
Seperti yang dicontohkan
Bapak Prof Suheimi
Yang tak lagi terpengaruh
Oleh pujian dan umpatan
Terima kasih Bapak Prof Suheimi
Atas pembelaannya
Aku jadi senang dan bangga
Dan berharap
Banyak orang yang belajar dari bapak
Bagaimana cara menghormati perbedaan
Bengkulu, 5 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Bertahun-tahun aku bertutur
Dengan sopan dan santun dengan beliau
Beliau yang selalu membaca tulisanku
Selalu mendorongku untuk terus menulis
Sering mengatakan tulisanku bagus dan perlu
Tanpa memperdebatkan termasuk kelompok apa tulisanku
Bukan kemasannya yang beliau lihat
Tetapi apa pesan, baik tersurat maupun tersirat
Yang ada dalam tulisan tersebut
Perjalanan hidup beliau yang panjang
Telah melalui jalan berliku dan mendaki
Pernah berada disetiap lapisan sosial
Bertemu dangan berbagai ragam manusia
Yang memiliki beragam bahasa, adat dan budaya
Menjadikan beliau manusia yang Arif dan Bijaksana
Sesekali kupakai bahasa nenek moyangku
Untuk bertutur dengan beliau lewat tulisan
Apa yang terjadi?
Orang-orang yang ikut membaca tulisanku
Marah besar dan mencaci maki diriku
Bahasa yang kupakai …
Tidak pantas untuk beliau yang terhormat
Sementara beliau sendiri
Tertawa-tawa membaca tulisanku
Lebih hebatnya lagi
Aku dibela mati-matian
Mungkin beliau ingat ketika menjadi orang pasar
Sering mendengarkan kata-kata yang kupakai
Bahkan oleh pelajar sekalipun
Penggalan nyanyi wajib Minangkabau
Bukti nyata “Aden” pengganti diri resmi
Asyiknya dibela
Aku jadi teringat nasehat mamaku
“Melihatlah dengan mata hati”
Agaknya inilah yang dipakai oleh beliau
Untuk melihatku dari jauh
Walau kemasanku rada aneh dari biasa
Terasa kurang ajar bagi orang yang tak biasa
Beliau yakin, aku tetap menghormatinya
Akupun jadi bertanya-tanya
Apasih bedanya
Aku, saya, aden, ambo, gua, gue, dsb?
Bukankah semua pengganti diri?
Begitu hinakah nenek moyangku yang ber”Aden”?
Apa dikira nenek moyangku tak terpelajar?
Apa Nagariku jajahan Nagari yang lain?
Biarlah waktu yang menentukan
Kata apa yang akhirnya
Dipilih masyarakat untuk pengganti diri
Harusnya anak Nagari
Bangga dengan bahasa sendiri
Bahasa menunjukkan
Dari Nagari mana seseorang berasal
Bagi yang keberatan
Jangan heran kalau suatu saat nanti
Bahasa Minang tinggal kenangan
Karena berganti dengan bahasa Indonesia
Bukankah kecendrungan tersebut sudah terasa?
Apa ada bahasa Minang yang standar?
Kenapa tidak pernah ada Kongres Bahasa Minang?
Diantara perbedaan
Biar tidak jadi pertempuran
Bukankah lebih baik
Saling menghargai perbedaan
Seperti yang dicontohkan
Bapak Prof Suheimi
Yang tak lagi terpengaruh
Oleh pujian dan umpatan
Terima kasih Bapak Prof Suheimi
Atas pembelaannya
Aku jadi senang dan bangga
Dan berharap
Banyak orang yang belajar dari bapak
Bagaimana cara menghormati perbedaan
Bengkulu, 5 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
ANAK-ANAK KAMPUANG
ANAK-ANAK KAMPUANG
Adaik salingka Nagari
Mamiliki tali kakarabatan nan tinggi
Apoli katiko aturan babini
Indak buliah kalua dari salingka Nagari
Kalau dapek padusi calon bini
Anak bako atau anak mamak sandiri
Atau nan masih bahubungan famili
Atau karib karabat salingka Nagari
Anak-anak nan lahia di kampuang
Bebas bamain sakaliliang kampuang
Sangaik akrab jo urang sakampuang
Kalau nasib lagi baruntuang
Amai urang saraso induak kanduang
Dapek patuah indak tangguang-tangguang
Tantang adaik nagari nan bakanduang
Mantun caro panurunan adaik balansuang
Dulu katiko kandaraan alun sabarapo
Listrik dan Televisi alun ado
Maso anak-anak lain indahno
Mamadek labuah basamo-samo
Sagalo pamainnan babuek sajo
Saroman oto-otoan dari limau jawo
Pestol-pestolan dari tami di rimbo
Gasiang banang dari tutup boto
Ondeh kok takana wakatu jolong gadang
Saliang batandang sasamo gadang
Maota sambia manyulam salendang
Parintang-rintang hari di libur panjang
Kalau indak sadang libur panjang
Maulang palajaran manjadi alasan batandang
Padahal labiah acok maota gadang
Kadang indak taraso ari alah parak siang
Jikok tadanga nyanyi “Si Nona”
Taraso malu hati mandanga
“…….
O malala jan lah malala juo
Harilah sanjo
O marilah marilah kito pulang
Harilah patang
Awak rancak
Budi elok
Baso basi
Pamikek hati”
Bengkulu, 7 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Adaik salingka Nagari
Mamiliki tali kakarabatan nan tinggi
Apoli katiko aturan babini
Indak buliah kalua dari salingka Nagari
Kalau dapek padusi calon bini
Anak bako atau anak mamak sandiri
Atau nan masih bahubungan famili
Atau karib karabat salingka Nagari
Anak-anak nan lahia di kampuang
Bebas bamain sakaliliang kampuang
Sangaik akrab jo urang sakampuang
Kalau nasib lagi baruntuang
Amai urang saraso induak kanduang
Dapek patuah indak tangguang-tangguang
Tantang adaik nagari nan bakanduang
Mantun caro panurunan adaik balansuang
Dulu katiko kandaraan alun sabarapo
Listrik dan Televisi alun ado
Maso anak-anak lain indahno
Mamadek labuah basamo-samo
Sagalo pamainnan babuek sajo
Saroman oto-otoan dari limau jawo
Pestol-pestolan dari tami di rimbo
Gasiang banang dari tutup boto
Ondeh kok takana wakatu jolong gadang
Saliang batandang sasamo gadang
Maota sambia manyulam salendang
Parintang-rintang hari di libur panjang
Kalau indak sadang libur panjang
Maulang palajaran manjadi alasan batandang
Padahal labiah acok maota gadang
Kadang indak taraso ari alah parak siang
Jikok tadanga nyanyi “Si Nona”
Taraso malu hati mandanga
“…….
O malala jan lah malala juo
Harilah sanjo
O marilah marilah kito pulang
Harilah patang
Awak rancak
Budi elok
Baso basi
Pamikek hati”
Bengkulu, 7 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
KU NANTI KA MELINTAS DI LEMERSING
KU NANTI KA MELINTAS DI LEMERSING
Pernah ada KA yang melintas di Lemersing
Namun puluhan tahun yang silam
Jalur KA di Lemersing di non aktifkan
Relnyapun sebagian beralih fungsi
Ketika jalan raya yang ada
Tak mampu lagi menampung kendaraan
Yang melintas dalam waktu bersamaan
Kehadiran KA kembali dinanti
Suasana di Lemersing
Ketika liburan apalagi lebaran
Padat sekali dengan kendaraan
Maju tak bisa, mundur tak bisa
Maksud hati melepas diri agak sebentar
Dari keadaan macet saban hari di kota besar
Malah ketemu macet yang lebih besar
Yang menggagalkan rencana besar
Rencana PT KAI
Membuka kembali jalur KA
Dari Padang ke Bukit Tinggi
Membuat hatiku berbunga-bunga
Walau KA jalannya lambat
Tetapi bebas terhambat
Akan jauh lebih hebat
Dari mobil mewah yang tersendat
Ku nanti KA melintas di Lemersing
Biar bisa kurasakan sejuknya hawa pegunungan
Biar bisa kunikmati indahnya Lemersing
Biar bisa kurasakan perjalanan yang menyenangkan
Bengkulu, 11 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Pernah ada KA yang melintas di Lemersing
Namun puluhan tahun yang silam
Jalur KA di Lemersing di non aktifkan
Relnyapun sebagian beralih fungsi
Ketika jalan raya yang ada
Tak mampu lagi menampung kendaraan
Yang melintas dalam waktu bersamaan
Kehadiran KA kembali dinanti
Suasana di Lemersing
Ketika liburan apalagi lebaran
Padat sekali dengan kendaraan
Maju tak bisa, mundur tak bisa
Maksud hati melepas diri agak sebentar
Dari keadaan macet saban hari di kota besar
Malah ketemu macet yang lebih besar
Yang menggagalkan rencana besar
Rencana PT KAI
Membuka kembali jalur KA
Dari Padang ke Bukit Tinggi
Membuat hatiku berbunga-bunga
Walau KA jalannya lambat
Tetapi bebas terhambat
Akan jauh lebih hebat
Dari mobil mewah yang tersendat
Ku nanti KA melintas di Lemersing
Biar bisa kurasakan sejuknya hawa pegunungan
Biar bisa kunikmati indahnya Lemersing
Biar bisa kurasakan perjalanan yang menyenangkan
Bengkulu, 11 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Senin, 03 Mei 2010
PETIR YANG SAMBUNG MENYAMBUNG
PETIR YANG SAMBUNG MENYAMBUNG
Pagi tadi sampai jelang sore
Udara sama seperti kemaren
Panas sekali dan membuat peluh bercucuran
Kelihatan dari rambut cowok yang basah
Ada teman yang saking kegerahan
Berdiri di depan kipas
Sambil merentangkan tangan
Jelang sore
Awan hitam menyelimuti kampusku
Usai melayani mahasiswa yang konsultasi
Aku buru-buru pulang
Disepanjang jalan yang ku tempuh
Kelihatan awan hitam dimana-mana
Tak lama sesampai di rumah
Hujan lebat menyiram bumi Raflesia
Diiringi suara petir yang sambung menyambung
Petir yang menggelegar
Seakan-akan rumahpun ikut bergetar
Kadang-kadang diawali dengan kilat
Belum selesai petir yang satu
Terdengar lagi petir lain yang dahsyad
Lampu listrik padam
Menambah ngeri perasaan
Lahaula wala quata illabillah
Alhamdulillah
Jelang Magrib
Hujan dan petir reda
Lampu listrikpun menyala
Bengkulu, 3 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Pagi tadi sampai jelang sore
Udara sama seperti kemaren
Panas sekali dan membuat peluh bercucuran
Kelihatan dari rambut cowok yang basah
Ada teman yang saking kegerahan
Berdiri di depan kipas
Sambil merentangkan tangan
Jelang sore
Awan hitam menyelimuti kampusku
Usai melayani mahasiswa yang konsultasi
Aku buru-buru pulang
Disepanjang jalan yang ku tempuh
Kelihatan awan hitam dimana-mana
Tak lama sesampai di rumah
Hujan lebat menyiram bumi Raflesia
Diiringi suara petir yang sambung menyambung
Petir yang menggelegar
Seakan-akan rumahpun ikut bergetar
Kadang-kadang diawali dengan kilat
Belum selesai petir yang satu
Terdengar lagi petir lain yang dahsyad
Lampu listrik padam
Menambah ngeri perasaan
Lahaula wala quata illabillah
Alhamdulillah
Jelang Magrib
Hujan dan petir reda
Lampu listrikpun menyala
Bengkulu, 3 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Sabtu, 01 Mei 2010
MAMAKU DJASIDAR UMAR
MAMAKU DJASIDAR UMAR
Aku dilahirkan dan dibesarkan
Oleh wanita Minang yang luar biasa
Wajahnya rupawan
Berpendidikan
Sholehah
Sangat penyayang pada keluarga
Mamaku lahir pada tanggal 26 Juni 1926
Dan diberi nama Djasidar Umar
Dari kecil sudah piatu
Di asuh oleh kakaknya Syamsiar Umar
Yang kami panggil Umi
Yang usianya terpaut 8 tahun
Ayahnya Umar berpoligami
Salah sorang istrinya kami panggil Gaek Udo
Saudara dari nenekku
Aku masih bisa menyaksikan dan merasakan
Bagaoimana sayangnya Umi
Kepada adiknya yaitu mamaku
Tak pernah berakhir sampai akhir hayatnya
Mereka berdua meninggalkan kami
Diselang waktu tak sampai dua bulan
Mamaku melepas kakaknya di Jakarta
Berikutnya mamaku tewas di meja operasi di Padang
Setamat dari sekolah rakyat
Mamaku melanjutkan ke Diniyah Putri Padang Panjang
Aku tak tau persis
Kapan mama jadi guru
Kapan mama disunting papaku
Yang aku tau
Perjalanan hidup mamaku
Bak cando roda padati
Kondisi yang paling berat
Ketika ke dua kakakku kuliah
Sementara aku dan 3 orang saudaraku sekolah
Papa baru belajar jadi petani
Disinilah kehebatan mamaku teruji
Dengan berbagai cara dan upaya
Mama lakukan
Asal pendidikan anak tak terganggu
Emas perhiasan satu-satu dilepas
Sawah peninggalan satu-satu tergadai
Koperasi sekolah bak mamak kandung
Ditambah pertolongan sanak saudara
Dan karib kerabatnya
“Kalau sudah besar nanti
Di tambah nama ya
Baik di belakang maupun di depan
Seperti Prof… “
Begitu cara mama memotivasi anak-anaknya
“Harta kami tinggalkan
Kalian akan bertengkar sepeninggal kami”
Kata papaku meningkahi
Alhamdulillah
Berkat Rahmat dan Kurnia dari Allah SWT
Setelah kakakku bekerja
Dana pendidikan aku dan saudaraku yang lain
Diambil alih kakak-kakakku
Cita-cita mama agar nama anak-anaknya bertambah
Dikabulkan Allah
Namun belum ada yang sampai bergelar Prof….
Aku dengan kondisi tidak lagi prima
Masih berusaha mewujudkan impian mamaku
Semoga cita-cita mamaku tercapai. Amin
Kutulis cerita ini
Di hari HarDikNas
Untuk mengenang mamaku
Pahlawan pendidikan di tengah keluarganya
Rela berkorban dengan harta, jiwa dan raga
Mama
Kata si Hilma
Aku yang paling banyak dapat doa
Karena aku yang paling badung diantara mereka
Mama
Aku bahagia
Dihari-hari terakhir mama di RS
Aku terpilih mendampingi mama
Mama pindahkan selimut mama padaku
Ketika mama sholat Tahjud
Mama bikinkan aku susu
Untuk diminum sehabis mandi
Mama kupaskan aku mangga
Sehabis kita mengaji bersama
Kenangan tersebut sangat indah mama
Mama
Aku yakin
Allah menempatkan mama disisi-Nya
“Mama wanita yang berbeda”, kata papa
Selamat beristirahat mama
Doa kami menyertai mama
Bengkulu, 2 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Aku dilahirkan dan dibesarkan
Oleh wanita Minang yang luar biasa
Wajahnya rupawan
Berpendidikan
Sholehah
Sangat penyayang pada keluarga
Mamaku lahir pada tanggal 26 Juni 1926
Dan diberi nama Djasidar Umar
Dari kecil sudah piatu
Di asuh oleh kakaknya Syamsiar Umar
Yang kami panggil Umi
Yang usianya terpaut 8 tahun
Ayahnya Umar berpoligami
Salah sorang istrinya kami panggil Gaek Udo
Saudara dari nenekku
Aku masih bisa menyaksikan dan merasakan
Bagaoimana sayangnya Umi
Kepada adiknya yaitu mamaku
Tak pernah berakhir sampai akhir hayatnya
Mereka berdua meninggalkan kami
Diselang waktu tak sampai dua bulan
Mamaku melepas kakaknya di Jakarta
Berikutnya mamaku tewas di meja operasi di Padang
Setamat dari sekolah rakyat
Mamaku melanjutkan ke Diniyah Putri Padang Panjang
Aku tak tau persis
Kapan mama jadi guru
Kapan mama disunting papaku
Yang aku tau
Perjalanan hidup mamaku
Bak cando roda padati
Kondisi yang paling berat
Ketika ke dua kakakku kuliah
Sementara aku dan 3 orang saudaraku sekolah
Papa baru belajar jadi petani
Disinilah kehebatan mamaku teruji
Dengan berbagai cara dan upaya
Mama lakukan
Asal pendidikan anak tak terganggu
Emas perhiasan satu-satu dilepas
Sawah peninggalan satu-satu tergadai
Koperasi sekolah bak mamak kandung
Ditambah pertolongan sanak saudara
Dan karib kerabatnya
“Kalau sudah besar nanti
Di tambah nama ya
Baik di belakang maupun di depan
Seperti Prof… “
Begitu cara mama memotivasi anak-anaknya
“Harta kami tinggalkan
Kalian akan bertengkar sepeninggal kami”
Kata papaku meningkahi
Alhamdulillah
Berkat Rahmat dan Kurnia dari Allah SWT
Setelah kakakku bekerja
Dana pendidikan aku dan saudaraku yang lain
Diambil alih kakak-kakakku
Cita-cita mama agar nama anak-anaknya bertambah
Dikabulkan Allah
Namun belum ada yang sampai bergelar Prof….
Aku dengan kondisi tidak lagi prima
Masih berusaha mewujudkan impian mamaku
Semoga cita-cita mamaku tercapai. Amin
Kutulis cerita ini
Di hari HarDikNas
Untuk mengenang mamaku
Pahlawan pendidikan di tengah keluarganya
Rela berkorban dengan harta, jiwa dan raga
Mama
Kata si Hilma
Aku yang paling banyak dapat doa
Karena aku yang paling badung diantara mereka
Mama
Aku bahagia
Dihari-hari terakhir mama di RS
Aku terpilih mendampingi mama
Mama pindahkan selimut mama padaku
Ketika mama sholat Tahjud
Mama bikinkan aku susu
Untuk diminum sehabis mandi
Mama kupaskan aku mangga
Sehabis kita mengaji bersama
Kenangan tersebut sangat indah mama
Mama
Aku yakin
Allah menempatkan mama disisi-Nya
“Mama wanita yang berbeda”, kata papa
Selamat beristirahat mama
Doa kami menyertai mama
Bengkulu, 2 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
TABEK GADANG
TABEK GADANG
Angek bana hari taraso
Indak manga-manga bapaluah juo
Dihari nan saangek nangko
Barandam di aia alangkah sero
Takana di den Tabek Gadang
Di kampuang den Sungai Tanang
Indak tantu pagi jo patang
Tiok sacah mahambua ka Tabek Gadang
Kaja bakaja di Tabek Gadang
Kadang-kadang lomba baranang
Indak paduli kalah atau manang
Nan pantiang hati sanang
Baa mangko hari saangek nangko
Kapai kama-kama maleh tibo
Apo nan dimasak indak basalero
Tiok sacah auh taraso
Baru angek hari labiah dari biaso
Alah galisah badan taraso
Baa pulo nanti kalau di narako
Angekno indak dapek dikiro
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang
Lindungilah kami dari godaan setan yang terkutuk
Ampunilah dosa kami
Hindarilah kami dari api neraka.
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 1 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Angek bana hari taraso
Indak manga-manga bapaluah juo
Dihari nan saangek nangko
Barandam di aia alangkah sero
Takana di den Tabek Gadang
Di kampuang den Sungai Tanang
Indak tantu pagi jo patang
Tiok sacah mahambua ka Tabek Gadang
Kaja bakaja di Tabek Gadang
Kadang-kadang lomba baranang
Indak paduli kalah atau manang
Nan pantiang hati sanang
Baa mangko hari saangek nangko
Kapai kama-kama maleh tibo
Apo nan dimasak indak basalero
Tiok sacah auh taraso
Baru angek hari labiah dari biaso
Alah galisah badan taraso
Baa pulo nanti kalau di narako
Angekno indak dapek dikiro
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang
Lindungilah kami dari godaan setan yang terkutuk
Ampunilah dosa kami
Hindarilah kami dari api neraka.
Amin Ya Rabbal Alamin
Bengkulu, 1 Mei 2010
Hanifah Damanhuri
Langganan:
Postingan (Atom)