Rabu, 30 Juni 2010

KETIKA MENGEPAK BUKU

KETIKA MENGEPAK BUKU

Buku-buku yang kumiliki
Walau jumlahnya tak seberapa
Akan kubawa pulang ke Padang
Sebagian tentu akan kupakai kembali
Sebagian lagi akan dipakai putriku

Ketika mengepak buku
Terbayang tiga kampus
Tempat aku pernah menimba ilmu
Dengan segala suka dan duka

Kupegang buku ketika kuliah di IKIP
Terbayang teman-teman
Yang pernah seiring sejalan
Menelusuri Air Tawar
Bibirpun tersenyum
Terkenang masa remaja yang indah
Masa yang tak mungkin akan kembali lagi

Kupegang buku ketika kuliah di ITB
Terbayang penderitaan
Berpisah dengan anak
Berpisah dengan suami
Kuliah yang terasa sangat berat
Dan langkahkupun akhirnya terhenti

Kupegang buku ketika kuliah di UI
Buku yang tak lagi berisi angka-angka
Sepeti buku yang kumiliki selama ini
Membuatku jungkir balik memahaminya
Perutkupun kadang-kadang jadi mual
Tak ingin patah lagi ditengah jalan
Memaksaku untuk bekerja keras
Terbayang sahabat-sahabatku
Yang memaksaku untuk belajar dan belajar
Terbayang dosen pembimbingku
Yang tak bosan membimbingku
“Habis hariku untuk membimbing kamu”, katanya
Hingga akupun berhasil menyelesaikan studi

Ternyata
Buku-bukupun
Mampu membangkitkan
Kenangan ketika buku itu dibeli

Bengkulu, 1 Juli 2010


Hanifah Damanhuri

PANTUN BOLA

PANTUN BOLA

Bola ditendang di tangah lapang
Dikaja duo puluah urang pamain
Duo urang kiper panjago gawang
Tigo urang wasit yang atur main

Dapek wasit bijaksana
Pamain tendang kaki lawan
Sang wasit diam saja
Pura-pura ndak kalihatan

Dapek wasit jujur dan santiang
Pamain nan tendang kaki lawan
Langsuang dapek kartu kuniang
Baulang baliak, pamain dikaluakan

Katiko nan dikaluakan
Pamain nan dinanti-nanti
Hati ibo ndak takatokan
Wasit dimaki dan dibanci

Gawang dijago kiper santiang
Patahkan gol nan batubi-tubi
Sambilan puluah minik lamo batandiang
Badan siaga dan awas diri

Nasib para pamain
Tagantuang reputasi
Bagus dalam bermain
Disanjuang dan dipuji

Kahebatan para pamain
Salain di ukur dari banyak gol
Juo di ukua katiko bamain
Bara mandukuang taciptanyo gol

Ndak paduli keindahan parmaianan
Tujuan utama bisa ciptakan gol
Ukuran manang partandingan
Ditantukan bara takumpua gol

Bola bulek kato urang
Manggalindiang kamano-mano
Susah ditebak sia nan kamanang
Kadang nan indak disangko-sangko

Salamo balansuang piala dunia
Jalanan langang dari biaso
Apoli nan batandiang Tim idola
Sorak tadanga dimano-mano

Gooooooolllllllllllllllllllllllllllllll
Waaadddduuuhhhh maleseeeett

Gooooooolllllllllllllllllllllllllllllll
Hoorreeee heeebbbbbaaatttttt


Bengkulu, 19 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

Yang sedang sedih teringat Klose yang dikeluarkan wasit

PESTA GOL

PESTA GOL

Gooooooooolllllllllll
Terdengar teriakan untuk yang ke tujuh kali
Pertanda bola masuk gawang
Dan kiperpun beberapakali tiarap

Ini piala dunia apa bukan?
Kok golnya banyak amat?
Ada apa dengan kipernya?
Ada apa dengan pertahanan Korea?

Portugal luar biasa

Portugal VS Korea
Laga yang tak seimbang
Sebagai orang Asia
Aku ikut sedih
Sedih sedih sedih

Bengkulu, 21 Juni 2010

Hanifah Damanhuri

Senin, 14 Juni 2010

GOL BUNUH DIRI

GOL BUNUH DIRI

Sering aku mendengar tentang gol bunuh diri
Tetapi belum pernah aku saksikan sebelumnya
Sehingga aku sering berfikir
Kok ada gol bunuh diri?
Kok bisa terjadi?

Sore ini sebenarnya aku lelah sekali
Maklum bulan Juni di fakultasku
Ada seminar kerja praktek
Ada sidang sarjana
Ada UAS
Serta kegiatan lainnya

Usai sholat Magrib
Cepat-cepat aku duduk di depan TV
Untuk menyaksikan laga
Denmark VS Belanda

Empat puluh lima menit babak pertama
Pertandingan berlangsung seru dan seimbang
Asyik sekali menontonnya
Dan tak mudah di prediksi
Siapa yang akan menang

Ketika jeda aku tidur-tidur ayam
Mataku kubuka lebar-lebar kembali
Ketika pertandingan babak kedua berlangsung
Tiba-tiba terjadi pemandangan yang luar biasa
Baju putih yang menyundul bola
Baju oranye yang berpelukan
Baju putih bengong
Aku juga bengong
“Gol Bunuh Diri”, kata suamiku

Begitu rupanya
Penyebab terjadinya gol bunuh diri
Kataku dalam hati
“Jangan-jangan pemain tersebut
Di kejar para pejudi yang kalah”, kata suamiku
Bisa aku rasakan
Betapa berat menyandang gelar
Pencetak gol bunuh diri

Bengkulu, 14 Juni 2010

Hanifah Damanhuri



Poulsen, Pencetak Gol Bunuh Diri Pertama

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Terciptalah gol bunuh diri pertama pada Piala Dunia 2010. Gol tersebut dibuat oleh Bek Denmark, Simon Poulsen, setelah dia mengoyak jala timnya sendiri pada menit ke-46 untuk memberikan keunggulan 1-0 kepada Belanda.

Dalam laga perdana penyisihan Grup E di Stadion Soccer City, Johannesburg, Senin (14/6/2010) itu, Poulsen bermaksud menghalau bola umpan silang Robin van Pesie dari sektor kiri. Dengan maksud membuang bola ke depan, alih-alih bola sundulan Poulsen malah mengarah ke samping dan membentur punggung rekannya, Daniel Agger.

Si kulit bulat pun bergulir ke sisi kanan gawang dan sempat membentur tiang sebelum menggetarkan jala Denmark. Penjaga gawang Thomas Sorensen tak bisa bereaksi dan hanya terpana melihat bola mengoyak jala gawang.

Para pemain Belanda bersukacita karena mendapat "hadiah" dari Poulsen. Padahal, sepanjang 45 menit pertama pertandingan tersebut, mereka sangat kesulitan menembus barikade pertahanan "Tim Dinamit", yang memang bermain sangat disiplin untuk mematikan pergerakan setiap pemain Belanda yang menembus kotak penalti.

Di sisi lain, Poulsen tampak bengong dan nyaris tak percaya dengan kenyataan yang terjadi. Satu kesalahan kecil yang dibuat pada awal babak kedua tersebut membuat perjuangan dia bersama rekan-rekannya selama babak pertama menjadi sia-sia.

Poulsen kini telah masuk dalam daftar "top scorer" Piala Dunia 2010. Namun, masih ada embel-embel di belakang namanya: Simon Poulsen (OG) alias "own goal". Ini adalah gol bunuh diri pertama di Afrika Selatan.

LOU

Editor: lou

Dibaca: 572

Sabtu, 12 Juni 2010

MESSI OH MESSI

MESSI OH MESSI

Bukan salah bunda mengandung
Kalau aku suka juga menonton bola
Jangan-jangan ketika mamaku mengandung aku
Andai waktu itu
Ada pertandingan bola
Papaku pastilah menontonnya
Atau mendengarkannya lewat radio
Atau membaca kupasannya di Koran

Candu bola papaku
Mengalir sedikit padaku
Mengalir banyak pada anak lelakiku

Serasa baru kemaren papaku berjanji
“aden indak kamanonton bola lidoh”
Janji yang diucapkan
Setelah menyaksikan di layar kaca
Traged1 pertandingan bola
Di Inggris puluhan tahun yang silam

Serasa baru kemaren
Papaku yang tadinya terbaring sakit di kamar
Diam-diam merangkak ke ruang tipi
Dan duduk di belakang kami
Yang bersorak-sorak menonton bola
Partai final piala dunia tahun 1998
Kami kumpul di rumah kakakku karena papa sakit

Serasa baru kemaren
Tangan anak lelakiku patah
Karena main bola
Ketika tangan masih di gendong
Dia sudah berada di lapangan bola
Membuatku mengurut dada
Waktu itu dia masih SMP

Waktu menonton piala dunia tahun 2006
Aku terpesona pada pemain Argentina
Pemuda tampan yang manis Lionel Messi
Gerakannya yang lincah
Mengingatkanku pada Maradonna
Namun aku kecewa
Ketika Argentina melawan Jerman
Lionel Messi tidak diturunkan

Ternyata bukan aku saja
Yang terpesona pada Messi
Bintang lapangan ini
Telah mengusik pikiran parapelatih sepak bola
Di seluruh dunia
Permainannya dipelajari
Dan dicari cara untuk meredam kehebatannya

Pertandingan tadi malam
Antara Argentina VS Nigeria
Merupakan pertandingan yang hebat
Kehebatan Lionel Messi
Dipatahkan oleh kipper yang jagoan
Argentinan dengan nama besarnya
Hanya mampu menyorongkan 1 gol
Lewat sundulan kepala Gabriel Heinze
Ke gawang Nigeria

Messi oh Messi
Di bawah pelatih Maradonna
Permainanmu akan mudah terbaca
Kecuali kamu mampu melakukan tindakan
Yang tak diperhitungkan oleh lawan

Messi
Aku tunggu penampilanmu
Dipertandinganmu selanjutnya


Bengkulu, 13 Juni 2010

Hanifah Damanhuri






Minggu, 13/06/2010 03:40 WIB
'Butuh Performa Terbaik Redam Messi'
Reky Herling Kalumata - Piala Dunia

Getty Images
Johanneburg - Vincent Enyeama mampu mencuri perhatian saat menghadapi Argentina. Bahkan kiper Nigeria ini mampu meredam beberapa peluang yang dimiliki bintang Argentina Lionel Messi.

Nigeria harus menelan kekalahan dari Argentina 0-1 oleh gol Gabriel Heinze. Namun aksi Enyeama selanjutnya di bawah mistar gawang cukup taktis dan bahkan bisa mematahkan beberapa kali usaha Messi.

Atas aksinya tersebut kiper yang merumput di klub Hapoel Tel Aviv, menjadi man of the match dalam pertandingan tersebut. Bahkan Messi pun ikut memuji Enyeama memiliki performa yang fenomenal.

Kiper berusia 27 tahun ini menegaskan bahwa dia memang butuh performa terbaik untuk bisa menggagalkan Messi mencetak gol pertama di Afsel. Enyeama mengakui bahwa ini mungkin adalah performa terbaiknya.

"Ini mungkin adalah performa terbaik, performa terbaik bermain menghadapi pemain terbaik di dunia, ini mungkin yang terbaik dari saya," ungkap Enyeama seperti dilansir Reuters.

Saat ditanya bagaimana dia bisa tampil gemilang seperti itu. "Tuhan adalah rahasia saya, hanya Tuhan. Dia telah membuat saya merasa tenang dan damai," kata kiper Nigeria ini. (key/arp)

SEPAK BOLA

SEPAK BOLA

Entah mengapa
Olah raga sepak bola
Digandrungi banyak orang
Baik pria maupun wanita
Tanpa batas usia
Tanpa sekat status sosial
Lintas Negara
Lintas agama
Lintas budaya
Sehingga sepak bola
Menjadi pesta bersama

Sebuah bola
Ditendang lalu di kejar-kejar
Oleh dua kelompok yang bertanding
Mereka
Adu kecepatan
Adu kekuatan
Adu ketangkasan
Adu strategi
Pemenang ditentukan oleh jumlah gol terbanyak
Yang dicetak masing-masing kelompok

Adakalanya
Ambisi untuk menang
Membuat pemain melakukan kecurangan
Disisi dituntut kejelian dan ketegasan wasit
Sering terjadi
Kelengahan atau ketidak adilan wasit
Berbuntut pertengkaran
Bahkan sampai terjadi
Pertumpahan darah

Entah mengapa
Walau selalu saja ada yang cedera
Walau sering terjadi kericuhan
Sepak bola
Selalu saja banyak peminatnya

Sepak bola
Sering juga mengganggu rencana atau acara
Apalagi untuk pertandngan dunia
Huuuhhhh
Akupun terjebak pada pilihan
Nonton bola
Atau tidak nonton bola
Pilihan yang berat


Bengkulu, 12 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

Rabu, 09 Juni 2010

MUTIARA DARI SELATAN

MUTIARA DARI SELATAN

Lama tak terdengar beritanya
Tiba-tiba aku dikejutkan oleh berita
“Andi Mariem Mattalata, telah berpulang”
Innalillahi wa innalillahi rajiun

Serasa diujung lidah
Nyanyian yang dilantunkannya
Suaranya sangat merdu
Sangat enak didengar telinga
Entah itu nyanyian suka
Entah itu nyanyian duka
Nyanyiannya tak lekang oleh waktu

Dendangkanlah nyanyian berikut
“….
Di belakang tirai besi
Hari-hari terasa sunyi
Kapan berakhir
Kapon berhenti
Derita dihatinya ….”

Ku ingat pula ketika aku masih SD
Di kampungku belum ada listrik
Ketika liburan sekolah
Aku memilih liburan di kos-an kakakku di Padang
Setiap muncul Andi MM di layar kaca
Semua anak kos duduk di depan TV
Mata tak beralih sedikitpun dari TV
Tinggalkan dulu tugas yang harus diselesaikan
Semua memuji & menikmati
Kecantikan Mutiara Dari Selatan
Yang tak puas-puas mata memandangnya

Diantara artis Indonesia
Menurutku
Tak ada yang menandingi
Pesona Mutiara dari Selatan ini
Beliau perempuan sempurna

Satu pelajaran yang dapat aku ambil darinya
Kesempurnaan tidak jamin kebahagiaan
Rumah tangganya yang berantakan
Entah apapun alasannya
Bukti bahwa
Ada yang mengatur jalan hidup kita

Selamat jalan Andi Mariem Mattalata
Semoga kesholehanmu yang diberitakan
Membawamu berada disisi-Nya
Doa kami menyertaimu

Bengkulu, 10 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 08 Juni 2010

DANAU SINGKARAK

DANAU SINGKARAK

Indah nian Kodak Singkarak
Jepretan uda Nofrin jago Kodak
Cuaca kala itu sangat rancak
KA pariwisata sedang merangkak
Dilengkapi dengan seseorang sedang tegak
Bikin mulut kita berdecak

Teringat tepian Singkarak
Terbayang ketika singgah berhenti
Untuk melepas lelah dan lapar
Serta menunaikan sholat
Ketika dari dan ke Bengkulu
Naik bis Bengkulu Indah, Putra Raflesia atau SAN

Tiupan angin danau
Memberikan rasa segar
Air yang beriak di kelilingi bukit
Membuat pikiran nyaman
Badan yang sangat lelah menempuh perjalanan
Menjadi segar bugar
Apalagi setelah menyentuh air danau Singkarak

Masih kuingat ketika hamil yang pertama
Saking asyik menikmati danau Singkarak
Akulah orang terakhir yang naik bis kembali
Itupun setelah stokar bersorak memanggil

Terbayang pula ketika anak-anak masih kecil
Mereka mandi lama sekali
Sambil mandi meihat ikan-ikan kecil bersileweran
Kalau makan memilih meja yang dekat ke danau
Andai saja aku bukan seorang ibu
Akupun kala itu ingin melompot dan berenang

Danau Singkarak yang indah permai
Keindahannya akan terasa
Kalau kita lama tak melihatnya

Seperti yang kurasakan
Ketika pulang ke Sumbar Tahun yang lalu
Waktu itu kami singgah dulu ke Batu Sangkar
Tak lama setelah meninggalkan Padang Panjang
Ketika mobil belok kiri
Aku terpekik melihat indahnya pemandangan
Danau Singkarak yang dipagar bukit

Ketika menyisiri tepian danau Singkarak
Mobil kami berjalan pelan
Sehingga kami puas memandang
Keindahan danau Singkarak
Ciptaan-Nya

Andai aku orang kaya
Andai ada rumah yang di jual di pinggirnya
Aku ingin membelinya
Aku ingin tinggal ditepian Singkarak


Bengkulu, 8 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

NB. Tulisan ini permintaan uda Nofrin, semoga uda Nofrin berkenan

Selasa, 01 Juni 2010

PELABUHAN TELUK BAYUR

PELABUHAN TELUK BAYUR

Dermaga Teluk Bayur
Pastilah menyimpan banyak cerita
Baik suka maupun duka
Bagi sebagian besar warga Ranah Minang

Terasa baru kemaren
Aku diajak papa ke pelabuhan Teluk Bayur
Mungkin mengantar /menjemput saudara
Terutama Umi kakak mama

Entah mengapa
Aku yang sering terpilih
Menemani papa ke Teluk Bayur
Ketika itu aku masih SD

Ketika menjemput Umi
Terasa senang di hati
Bawaan Umi yang banyak sekali
Tentu ada oleh-oleh untukku dan orang kampung

Ketika melepas Umi
Memang terasa berat dihati
Umi yang penyayang
Masakannya enak sekali

Diantara bawaan Umi ke Jakarta
Ada belut goreng
Ada kacang pagar
Ada kerupuk Jangek dan lain sebagainya

Begitu beranjak remaja
Kisah pilu berpisah didermaga
Dengan ratap tangis yang menyayat kalbu
Sudah mulai kudengar

Seorang gadis remaja
Menjerit histeris di dermaga
Melepas kekasih hatinya
Kembali ke Jakarta menggandeng istri baru

Sang kekasih yang masih saudara
Pulang kampung mulanya untuk bertemu
Namun ketika dikampung
Dinikahkan dengan orang lain

Sering juga terlihat
Anak daro menjerit histeris
Melepas marapulai
Duluan pergi merantau

Nyanyian duka seorang gadis yang kecewa
Yang terlukis dalam lagu “di Taluak Bayua”
Telah mengharu biru
Perasaan para pendengarnya

Lain lagi ceritanya
Ketika aku naik kapal Kerinci di tahun 1984
Bersama teman-teman kuliah
Yang akan berliburan ke Jakarta

Pergi sesama besar
Dalam rangka berliburan
Tentu tak ada beban yang mengganjal
Hati senang dan riang

Namun ketika kapal mulai bergerak
Diiringi nyanyian “Selamat Tinggal Teluk Bayur”
Membawa sensasi sendiri padaku
Tangan melambai, air mata berlinang

Aku ikut melambaikan tangan
Sseperti yang dilakukan semua penumpang
Melambai entah siapa yang aku lambai
Tak ada yang mengantar aku
Melihat orang menangis
Airmatakupun mengalir dipipi
Nyanyian “Selamat Tinggal Teluk Bayur”
Terasa mengharu biru perasaanku

Bengkulu, 1 Juni 2010

Hanifah Damanhuri