Ketika
Kubaca Ulang Pesan Datuknya Bung Ricky Avenzora
Kubuka
dan kubaca ulang
Pesan
Datuknya Bung Ricky Avenzora (Bung RA)
Aku
teringat
Pada
keadaanku tiga tahun yang lalu
Jari
jemari yang kaku
Mata
yang berkunang-kunang
Kepala
yang terasa nyeri
Terutama
pada suhu dingin
Cerita
tentang perjuanganku ke kampus
Dalam
keadaan kondisi lemah
Menjadi
awal persahabatanku dengan Bung RA
Dari
sanalah bermula mengalirnya
Pesan
Datuknya Bung RA
Berlanjut
dengan nasehat Bung RA sendiri
Diantara
nasehat beliau
“Kalahkan
dulu diri sendiri
Kalau
sudah bisa mengalahkan diri sendiri
Maka
pasti bisa memenangkan semua peperangan”
Kucoba
instrospeksi diri
Sudah
mampukah aku mengaji diri ???
Sudah
mampukah aku mengalahkan diri sendiri ???
Kapan
aku mampu melaksanakannya ???
Biarlah
waktu yang menjawabnya
Padang,
23 Februari 2012
Hanifah
Damanhuri
PESAN
DATUKNYA BUNG RICKY AVENZORA (RA)
Dua hari
aku terlibat diskusi serius
Tentang
pesan-pesan datuk bung RA
Yang
dilontarkan padaku
Singkat
Padat
Bikin
jidatku berkerut
Karena
minimnya ilmuku
Pesannya
begini
“
Mulailah jo Bismillah
Bajalanlah
jo Alhamdulillah”
Bung RA
menjelaskan
Untuk
memahami maksudnya
Kakeknya
berpesan
Kunyah
dengan cara seperti ini
“ Mangaji
Baca
Mangaji
Bisa
Mangaji
Makna
Managji
Rasa
Mangaji
Diri “
Keterangn
datuknya lebih lanjut
“ Kok
indak bisa "mambaco"
Mako
indak akan pernah "mangarati", .......
Kok
"indak mangarati”
Mako
"indak akan tahu raso",....
Kok
"indak tahu raso"
Mako
"indak akan tahu diri",....
Kok
"indak tahu diri"
Mako. indak
akan tahu Tuhan. “
Biar
tidak tersesat berbuat
Kakek
bung RA berpesan lagi
“ Apo
yang awak pikiakan
Mako itu
yang awak pabuek dan
Apo yang
awak pabuek
Mako itu
pulo yang akan awak dapek “
Membaca pesan
yang terakhir
Aku jadi
teringat kata mamak Mufni
Ketika
sedang berdebat seru
Dengan
seorang wakil rakyat
“ Lain
yang dipikirkan
Lain
yang dikatakan
Lain
yang dilakukan
Hancur
negara jadinya”
Akupun
teringat kata Ustadz
“
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
Akan
kembali ke kita
Sekecil
apapun kejahatan yang kita lakukan
Juga
akan kembali ke kita “
Kato
datuknya lagi
“
Seorang muslim yg baik minimal
Akan
mambaco BISMILLAH
Minimal
sabanyak 60 kali dalam sehari “
(Datuknya
mencontohkan mulai dari basmalah
Saat
shalat fardhu sampai basmalah ka makan
Ataupun
basmalah ka mangarajokan sesuatu).
Datuknya
melanjutkan :
"Sabalun
umua 30
Mako
carilah sabanyak-banyak nyo buku
Tantang
apo makna bismillah tuh,.....
Tapi
sasudah umua 30
Jaan
abihkan wakatu untuak mancari dan
Mangato-ngatoi
apo makna bismillah
Sarupo
apo kecek urang
tapi
CARILAH
APO RASO BISMILLAH itu di DADO.....
Sahinggo
bisa mambaco dan manyabuikan, ....
Talingo
mandanga,... .aka mangarati,.. ..
Dan rasonyo
sampai di dado dan di nyao “
Terakhir
datuknya berpesan
"
Ilmu indak untuak di adu
Agamo
indak untuak dipatantangkan
Tapi
adalah untuk di amalkan "
Sengaja
ku tulis ulang tulisan bung RA
Biar
mudah bagiku menyimpannya
Mudah
pula kubagikan pada orang lain
Terimakasih
Bung RA
Semoga
Ilmu dari datuk bung RA
Menjadi
amal yang mengalir ke beliau
Amin ya
Rabbal Alamin
Bengkulu,
24 Maret 2009
Hanifah
Damanhuri