Selasa, 27 November 2012

Ketika Kubaca Ulang Pesan Datuknya Bung Ricky Avenzora



Ketika Kubaca Ulang Pesan Datuknya Bung Ricky Avenzora

Kubuka dan kubaca ulang
Pesan Datuknya Bung Ricky Avenzora (Bung RA)
Aku teringat
Pada keadaanku tiga tahun yang lalu
Jari jemari yang kaku
Mata yang berkunang-kunang
Kepala yang terasa nyeri
Terutama pada suhu dingin

Cerita tentang perjuanganku ke kampus
Dalam keadaan kondisi lemah
Menjadi awal persahabatanku dengan Bung RA
Dari sanalah bermula mengalirnya
Pesan Datuknya Bung RA
Berlanjut dengan nasehat Bung RA sendiri
Diantara nasehat beliau
“Kalahkan dulu diri sendiri
Kalau sudah bisa mengalahkan diri sendiri
Maka pasti bisa memenangkan semua peperangan”

Kucoba instrospeksi diri
Sudah mampukah aku mengaji diri ???
Sudah mampukah aku mengalahkan diri sendiri ???
Kapan aku mampu melaksanakannya ???
Biarlah waktu yang menjawabnya


Padang, 23 Februari 2012


Hanifah Damanhuri

PESAN DATUKNYA BUNG RICKY AVENZORA (RA)

Dua hari aku terlibat diskusi serius
Tentang pesan-pesan datuk bung RA
Yang dilontarkan padaku
Singkat
Padat
Bikin jidatku berkerut
Karena minimnya ilmuku
Pesannya begini
 
“ Mulailah jo Bismillah
Bajalanlah jo Alhamdulillah”
 
Bung RA menjelaskan
Untuk memahami maksudnya
Kakeknya berpesan
Kunyah dengan cara seperti ini
 
“ Mangaji Baca
Mangaji Bisa
Mangaji Makna
Managji Rasa
Mangaji Diri “
 
Keterangn datuknya lebih lanjut
“ Kok indak bisa "mambaco"
Mako indak akan pernah "mangarati", .......
Kok "indak mangarati”
Mako "indak akan tahu raso",....
Kok "indak tahu raso"
Mako "indak akan tahu diri",....
Kok "indak tahu diri"
Mako. indak akan tahu Tuhan. “
 
Biar tidak tersesat berbuat
Kakek bung RA berpesan lagi
“ Apo yang awak pikiakan
Mako itu yang awak pabuek dan
Apo yang awak pabuek
Mako itu pulo yang akan awak dapek “
 
Membaca pesan yang terakhir
Aku jadi teringat kata mamak Mufni
Ketika sedang berdebat seru
Dengan seorang wakil rakyat
“ Lain yang dipikirkan
Lain yang dikatakan
Lain yang dilakukan
Hancur negara jadinya”
 
Akupun teringat kata Ustadz
“ Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan
Akan kembali ke kita
Sekecil apapun kejahatan yang kita lakukan
Juga akan kembali ke kita “
 
Kato datuknya lagi
“ Seorang muslim yg baik minimal
Akan mambaco BISMILLAH
Minimal sabanyak 60 kali dalam sehari “
(Datuknya mencontohkan mulai dari basmalah
Saat shalat fardhu sampai basmalah ka makan
Ataupun basmalah ka mangarajokan sesuatu).
 
Datuknya melanjutkan :
"Sabalun umua 30
Mako carilah sabanyak-banyak nyo buku
Tantang apo makna bismillah tuh,.....
Tapi sasudah umua 30
Jaan abihkan wakatu untuak mancari dan
Mangato-ngatoi apo makna bismillah
Sarupo apo kecek urang
tapi
CARILAH APO RASO BISMILLAH itu di DADO.....
Sahinggo bisa mambaco dan manyabuikan, ....
Talingo mandanga,... .aka mangarati,.. ..
Dan rasonyo sampai di dado dan di nyao “
 
Terakhir datuknya berpesan
" Ilmu indak untuak di adu
Agamo indak untuak dipatantangkan
Tapi adalah untuk di amalkan "
 
Sengaja ku tulis ulang tulisan bung RA
Biar mudah bagiku menyimpannya
Mudah pula kubagikan pada orang lain
Terimakasih Bung RA
Semoga Ilmu dari datuk bung RA
Menjadi amal yang mengalir ke beliau
Amin ya Rabbal Alamin
 
Bengkulu, 24 Maret 2009


Hanifah Damanhuri
 





KISAH CINTA PENGELANA (Bung Ricky Avenzora)



KISAH CINTA PENGELANA (Bung Ricky Avenzora)

Kutemukan lagi
Tulisan lama sahabatku Bung Ricky Avenzora
Yang pernah kubaca tiga tahun yang lalu
“Aku dan Dia, lalu Engkau”

Aku tak ingat
Apa alasanku waktu itu
Membacanya cepat-cepat dan sekali saja
Sehingga tulisan itu luput dari komentarku

Seiring berjalannya waktu
Sedikit demi sedikit
Aku mulai mengerti tentang penulisnya
Yang suka berkelana

Mataku terbelalak
Oleh untaian kata-kata cinta pengelana
Yang baru bisa kupahami maksudnya
Setelah berulangkali membacanya pelan-pelan

Subhanallah
Cinta pengelana
Cinta yang abadi dan terbagi
Cinta yang maha dahsyad


Padang, 23 Maret 2012


Hanifah Damanhuri






Aku dan Dia, Lalu Engkau.
by : ricky avenzora

Aku buat mata nya tetap terjaga.
Aku buat dia merasakan engkau disamping kirinya, rapat tapi tak dapat ia raba.
Aku terus berkata-kata di hatinya, dia mengerti tapi tak bisa dijelaskan oleh kepalanya.
Kini aku datang di hati nya karena memang itu bunyi catatan yang sudah  tiba masanya, ....mungkin esok lusa aku akan datang di hati mu pula.

Tidak dia rasakan, jiwa nya meluruh.
Dia rasakan raga nya yang menjadi punah
Belahan hati ingin bersatu, tapi tidak tahu dimana peraduan yang satu.
Di jiwa tidak, di raga pun tidak,...di fikiran apa lagi. .

Bersyukurlah dia mau menanggung malu, sehingga karena dia engkau kenal aku.
Coba lah fikir apa yang dirasakan nya, dan rasakanlah pula apa yang difikirkan nya.
Janganlah heran mengapa dia begitu, karena memang akulah catatan cinta yang dia catatkan untuk mu.
Janganlah bertanya mengapa terjadi semua itu, karena aku hanyalah makhluk NYA yang menjalankan tugas ku.

Karena aku diijinkan NYA utk ikut merasakan kasih sayangnya kepada mu, maka biarlah engkau sedikit ku bantu. Bukalah mata dan telinga mu, juga jangan lupa membuka hati dan fikiran mu.... lalu lihatlah kesekelilingmu.
Temukanlah semua cinta kasih yang ada di situ, dan engkau boleh kumpulkan semua jadi satu utk melawanku.

Semua cinta yang engkau lihat disekeliling mu pasti tunduk terhadap waktu.
Semua kasih yang engkau tahu dari dulu, sebutlah kasih apa saja yang engkau mau....juga pasti akan begitu.
Jika hanya cinta kasih seperti itu yang engkau punya, maka jangan salahkan DIA jika semua hanya jadi mengharu biru.
Jika cinta kasih seperti aku yang engkau tunggu seperti yang engkau minta dan catatkan dahulu, maka tanyalah kesiapan dirimu untuk menerima kedatangan ku sesuai perjanjian itu.

Ketika akan datang sebenarnya aku ragu, apakah dia akan kuat menerima kedatangan ku.
Tapi semua saksi menyuruhku menjalankan tugas yang satu karena mereka telah tahu siapa dia dari dulu.
Luka yang aku buat tidaklah akan  memerahkan jasadnya, melainkan nyawanya lah yang akan menjadi seperti tidak di badan.
Jika dahulu dia telah pernah mendapat hidayah utk mampu menerima luka yang tak akan sanggup diterima oleh sejuta laki-laki, maka untuk luka yang aku bawa ini aku harap dia juga mendapat hidayah itu. 

Janganlah engkau salahkan aku, aku hanya menjalankan tugas ku.
Kalian berdualah yang mencatatkan aku dahulu pada buku.
Jika kini adalah aku dan dia lalu engkau,...esok lusa bisa menjadi aku dan engkau lalu dia....sebelum masa tiba siapalah yang tahu.
Sebagaimana aku mencintai dia maka akupun mencintai mu, dan telah engkau lihat cinta nya untuk mu sehingga engkau tahu aku.

Kepalanya memang keras melebihi batu, hati nya pun lebih keras dari itu.
Mulutnya keras hatinya menangis, mulutnya manis ketika hatinya bengis.
Jika kawan nya berjumlah seribu, maka  lawan nya adalah berjumlah seribu satu.
Kalau engkau tahu pasti terasa lucu, entah lah mengapa Tuhan nya mengijinkan itu.

Cinta kasih telah dia dapat dari dulu walaupun ketuban ibu nya belum jatuh masanya.
Cinta kasih ibunya yang luar biasa, jangan dibanding dengan cinta kasih dari anak dan istrinya.
Sebagian bukankah telah pula engkau tahu, itu cerita tentang cinta kasih dari kawan sekolahnya dulu.
Tapi sayang engkau banyak menyela, sehingga cerita lainnya belum engkau tahu.

Seorang gadis belia keturunan India cantiknya luar biasa pernah mencintai dia di kala sebelum SMA, tapi karena dia tunduk pada aturan ibu nya maka gadis itu disayanginya sebagai adik perempuan nya belaka. 
Lalu si cantik yang lebih manis dari Andi Mariam Mattalata, hingga kini masih menyimpan harapan hati seandainya dialah yang menjadi ayah dari tiga anak-anak yang telah lahir dari rahimnya.
Begitupula si Kutilang Dara yg pajang lehernya, dan sama halnya seperti Dokter Wanita di Solo sana yang jatuh cinta pada dia waktu KKN bersama.
Upps,...jangan aku buka semua karena nanti dia malu pada dunia, cukuplah itu saja sesuai yang DIA ijinkan untuk aku ceritakan padamu saja.

Hahahaha,...dia telah bergelimang cinta....dan semua dia bisa lalui karena memegang teguh nasehat ibunya.
Jagalah kawan perempuan mu sebaik-baiknya sebagaimana engkau menginginkan adik-adik perempuan mu dijaga sebaik-baiknya oleh kawan laki-laki nya, begitulah bunyi nasehat yang dia terima.
Tapi kini marilah kita lihat dia, apakah dia akan bisa melengkapi cinta kasih di dirinya dengan kehadiran aku dan engkau di jiwa dan raganya.
Kita memang menonton dia bersama, tapi jangan engkau tanya padaku apa yang menjadi rahasia DIA Sang Maha Kuasa, karena aku tidak DIA ijinkan untuk bicara.

Banda Aceh,
3 Agustus-09
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Senin, 26 November 2012

WAKIL RAKYAT PILIHAN RAKYAT

WAKIL RAKYAT PILIHAN RAKYAT

Tebar pesona
Menarik simpati rakyat
Kewajiban calon wakil rakyat

Di kenal rakyat
Belum berarti
Di pilih rakyat

Tak di kenal rakyat
Mimpi
Di pilih rakyat

Pilihan rakyat
Tak mudah di tebak
Lebih mudah menebak
Lebih mudah menaklukkan
Pilihan wakil rakyat

Biar dipilih rakyat
Taklukkan hati rakyat
Kalau pernah jadi rakyat
Tentu paham harapan rakyat
Di tengah rakyat
Ada pameo
“ Kalau santiang, santiang senlah surang, kami indak batanyo
Kalau kayo, kayo senlah surang, kami indak kamamintak
Kalau bagak, bagak senlah surang, kami indak kamalawan “
Pameo yang tak mudah dipahami
Oleh perantau yang sukses

Bengkulu, 16 Agustus 2008

Hanifah Damanhuri

ABS SBK PEMERSATU RANAHMINANG

Menurut hikayat
Untuk mengakhiri
Perang saudara antara
Kaum adat dan kaum agama
Di Ranah Minangkabau
Dibuat kesepakatan bahwa
Adat Bersandi Sarak
Sarak Bersandi Kitabullah
Artinya ABS BSBK pemersatu ranahminang

Adat berbuhul sentak
Artinya Adat bersifat dinamis
Kuat keimanan suatu kaum yang menjadikan AlQuran
Sebagai penuntun hidup
Akan berpengaruh kepada adat atau kebiasaan
Yang mereka pakai dalam kehidupan sehari hari dalam nagari
Dan sebaliknya
Lemah pengetahuan suatu kaum tentang AlQuran
Lemah keimanan suatu kaum dan jauh dari tuntunan AlQuran
Juga akan tercermin pada adat di suatu nagari
Kalau kita merasa adat tak sejalan dengan agama
Periksa dulu
Apakah pembelajaran di bidang agama sudah semestinya?
Periksa diri sendiri
Apa yang sudah dilakukan untuk Agama ?
Bisakah kita jadi tauladan untuk yang lain ?
Tanya diri sendiri
Kenapa kita tercerai berai ?
Adatkah yang salah ?
Tuntunankah yang tidak lagi menuntun?
Mari kita evaluasi bersama
Paling tidak, evaluasi diri sendiri

ABS SBK
Kalau dijalankan menurut semestinya
Insya Allah
Kita akan selamat dunia akhirat

Tanggungjawab siapa
Agar ABS SBK bisa jalan menurut semestinya?
Ayo kita pikirkan bersama

Menurut info
Tak ada dokumentasi
Perjanjian tentang ABS SBK
Biarin aja
Andaipun ada
Tetap saja bagi yang beragama Islam
AlQuran adalah tuntunan dalam kehidupan

Saat ini
Kata berita
Warga Ranahminang
Jauh dari tuntunan AlQuran
Salah siapa ?
Apa yang salah ?

Bengkulu, 8 Desember 2007


Hanifah Damanhuri

Minggu, 25 November 2012

CINTAILAH ANAK DIDIK



CINTAILAH ANAK DIDIK

Usai membaca Episode Cinta … karya sahabatku Fuadri
Aku teringat ketika mengikuti suatu lokakarya
Yang diselenggarakan oleh UT pusat
Pada tahun 2005 yang silam

Salah seorang instruktur menjelaskan tentang penilaian
Pada kurva normal yang beliau gambar
Terdapat x % daerah paling kiri
x  % daerah paling kanan

Aku dapat kesempatan untuk bertanya
Kutanyakan padanya
Bagaimana caranya agar peserta yang berada x% sebelah kiri
Dapat menyelesaikan kuliahnya

Instrukturnya sangat professional
Usai berfikir sejenak
Keluar jawabannya
“Hadapilah mereka dengan perasaan cinta”

Beliaupun menjelaskan lebih lanjut
“Bukankah kita akan melakukan apapun
Untuk orang yang kita cintai?”
Akupun mengangguk tanda setuju

Terbayang di pelupuk mata
Wajah-wajah kecewa  sebagian mahasiswa
Melihat nilai yang aku keluarkan
Mengharuskan mereka mengulang kembali

Terbayang pula cara mamaku memperlakukan Mak Met
Memang benar
Cinta mama dan orang di  sekelilingnya
Membuat Mak Met selalu bahagia di atas kekurangannya

“Love me as iam”, kata Bung Ricky Avenzora
Untuk judul filmnya
Tentang anak-anak Autis
Agar kita menghadapinya dengan perasaan cinta


Padang, 22 September 2012


Hanifah Damanhuri








EPISODE CINTA BUAT ARI, ANGGI DAN SITI ( harmoni si lumpuh, si bisu dan si dungu )
oleh Fuadri Sh pada 6 Juli 2011 pukul 21:04 ·
CINTA BUAT ARI, ANGGI DAN SITI
( harmoni si lumpuh, si bisu dan si dungu )

Hari ini kurekam jejak dalam gugusan kata-kata, tentang kebersamaan kita, Ari, Anggi, Siti ( maaf kan kami nak, lancang membubuhkan nama Siti, Anggi pada kalian berdua, karena sesungguhnya kami tak tahu nama kalian dan siapa bunda kalian, sang pemilik kurnia suci yang sejatinya menyematkan nama pada kalian) Dan atas segala kerendahan hati, izinkan diri ini mengaku sebagai orang tua pengganti kalian.
Duh……………!!!! Riangnya kalian, rebut-rebutan bola di rerumputan, nyaring, polos dan menggugah rasa. Kalian, dengan kebisaan yang masih kalian punya saling canda berlandas kemengertian naluri sejati.
Ah,……………… Ari!!!, bengalnya, kau kejar dengan merangkak ,bola yang dipegang Anggi, sambil tertawa, meski kau tahu akan jadi bulan-bulanan Anggi.
Hei,………….Anggi!!!, ternyata nakalmu masih kau pertontonkan , sengaja kau tunggu Ari mendekat, lalu……………..kau lempar bola itu tepat ke kepala Ari.
Dan Siti, tampil sebagai srikandi, memarahi Anggi, tapi, aduuuh………!!!, engkaupun sengaja menyepak bola itu kebadan Ari hingga Ari guling-gulingan.
Spontan,….. Anggipun memunculkan diri sebagai pahlawan.
Nukilan ini, mengalirkan rasa mendalam ke sudut ruang jantung hati, sesuatu rasa yang tak mampu untuk diterjemahkan. Betapa, sepanjang masa kehadiran kalian di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaan kalian, dan makna tugas kebapakanku terhadap kalian . Mungkin keberadaan kalian kini menorehkan catatan masa yang dapat aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan, ketika aku bersimpuh di sajadah- Nya hingga saat usia yang semakin meninggi ini.

Ari, Anggi dan Siti ketahuilah, bahwa yang sangat aku kagumi dari kalian adalah rasa empati kalian terhadap sesama. Dengan gaya , bahasa dan laku kalian, telah terjalin komunikasi rasa ,penuh kepedulian, kebersamaan antar kalian. Ingin aku gali untuk ku pupuk dan kuamalkan dalam keseharian,
karena senyatanya kita memiliki keadaan yang sama
Untuk itu, Ari, Anggi dan Siti, jangan merasa kecil hati, tetaplah kalian seperti itu, meski bunda dan ayahanda sejati kalian masih tenggelam dalam kealpaan mereka.

Mari kita saling rangkul, akan kusenandungkan cinta dan sayang di keseharian kita.
Kasih Bundo, Minggu, 04 -07 -2011
EPOS