SETANGKAI
MAWAR UNTUKMU SAHABAT
Butuh
waktu yang lama bagiku
Untuk
memahami permintaan sahabatku
“Berterima
kasihlah kepada sahabatmu”
Pada
suatu obrolan santai di dunia maya
Engkau
yang mematahkan dan menginjak-injak
Mawar
yang ku tanam di tepian telaga
Hingga
kutangisi karena tak mungkin tumbuh lagi
Bagaimana
mungkin aku akan berterima kasih kepadamu sahabat
Kehadiran
si Pengelana ketika aku berduka
Bantuannya
memagari dan memberi ilmu
Bagaimana
merawat mawar yang hampir mati
Sedikit
demi sedikit memberi kekuatan padaku
Kini
mawar itu telah kembali tumbuh dan berkembang
Bahkan
setangkai mawar telah mekar
Baru
kusadari
Mawarku
lebih indah dan rumpunnya lebih kuat
Sebagai
tanda baktiku pada si Pengelana
Mawar
pertama ini kupersembahkan untukmu sahabat
Sebagai
ungkapan terima kasihku yang tak terhingga
Aku
berharap engkau tak mematahkannya lagi
Kelopak-kelopak
mawar yang dulu
Engkau
tebarkan ke segala penjuru
Aku
khawatir akan menjadi racun untukmu
Mawar
yang kuberikan ini mungkin bisa jadi penawarnya
Padang,
18 Desember 2012
Hanifah
Damanhuri
sahabat,
senja
kemarin kita tutup lembaran tahun-tahun yang telah kita lalui,
tahun-tahun
yang telah kita geluti dengan sejuta suka dan duka,
tahun-tahun
yang dipenuhi indahnya harapan yang menjadi kenyataan,
tahun-tahun
pahitnya kenyataan yang jauh dari harapan,
dan
tahun-tahun saat kita terbelenggu dan terbebas dari
berbagai
kebimbangan
dan
di pagi yang sejuk ini, kala embun dedaunan memantulkan
kemilau
emas mentari, kala kicau ceria unggas menyapa buana,
kita
sibak tirai baru tahun kehidupan
kita
sambut ceria awal tahun-tahun masa depan
tahun-tahun
yang menjanjikan kebahagiaan
tahun-tahun
yang menyimpan selaksa rintangan
tahun-tahun
yang memberikan harapan
sekaligus
tahun-tahun yang kan memupus
harapan
'tuk hanya menjadi impian
meski
sayup tersirat keraguan di batin kita
keraguan
akan langkah yang akan kita tempuh
keraguan
akan beban yang kita pikul
keraguan
akan masa depan itu sendiri
tapi
sahabat, satu hal yang dapat menghapus keraguan itu,
dan
aku yakin kita semua tahu itu, bahwa dengan bimbinganNya
hanya
kitalah yang mampu mewujudkan harapan kita
hanya
kitalah yang mampu menghalau rintangan yang membentang,
hanya
kitalah yang mampu meraih cita itu
maka
marilah dengan tegar kita bersama melangkah
menapaki
jalan masa depan dengan penuh keyakinan
keyakinan
yang dilandasi perhitungan cermat dan matang
sematang
usia kita, secermat pengalaman kita
kelak
anak-anak kita akan menapak-tilasi jejak kita
jejak
ayah ibu terkasih yang mereka kagumi
selamat
tahun baru sahabatku terkasih
semoga
kita dikaruniaiNya segala yang indah,
semoga
cita kita dikabulkanNya,
dan
semoga kita senantiasa berada
dalam
lindungaNya
jakarta
1 januari 2004
aam