Kamis, 27 Maret 2008

BERSAMPAN DI TABEK GADANG

BERSAMPAN DI TABEK GADANG

Suatu hari ibu Kasiah
Berteriak teriak dipinggir tabek gadang
" Ijuuun ijuuun keluarlah naaaak "
Semua mata memandang ke tengah tabek gadang
Menanti kemunculan uda jun yang perahunya terbalik
Tiba-tiba terlihat perahu yang telungkup bergerak lurus
Yang mengerti lalu tersenyum
Tak lama kemudian uda jun muncul dari balik perahu
Kecemasan berubah jadi tertawa

Lain kali aku lihat si sabar mendorong sampan
Dari tepian tabek gadang ketengah tabek
Lalu si sabar meloncat ke perahu
Perahu tetap anteng dan tidak karam
Dengan gayanya dia melaju ketengah tabek gadang
Di tengah tabek dia berdiri lalu melonjak lonjak
Lonjakan yang membikin gelombang-gelombang disekitarnya
Namun tidak membuat perahunya karam

Entah kapan mulainya
Akupun mahir memainkan sampan di tabek gadang
Aku juga bisa memperkirakan:
Kapan pendayung kanan di tahan
Kapan pendayung kiri di tahan
Kapan keduanya digunakan
Kapan tidak perlu digunakan
Kuselidiki juga kenapa uda jun dulu
Bisa menjalankan perahu telungkup
Ku latih juga bagaimana caranya
Walau kita melonjak-lonjak di sampan
Namun sampan tidak oleng dan karam

Tak ada yang tak bisa
Asal mau berusaha
Bersampan terasa sangat menyenangkan dan indah
Kalau kita bisa mengendalikan sampan
Dan mengendalikan diri biar tetap seimbang


Bengkulu, 28 Maret 2008



Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda