Jumat, 06 Agustus 2010

WISUDA KE-61 UNIB

WISUDA KE-61 UNIB

Kemaren digelar wisuda ke-61 di UNIB
Kegiatan yang ke-4 kalinya kuikuti
Sebagai senat universitas mewakili fakultasku
Mendampingi ketua senat (Rektor) mewisuda mahasiswa

Sebenarnya kebahagiaanku
Bukan terletak pada jubah yang kupakai
Tetapi aku dapat menyaksikan langsung
Bagaimana detik-detik ketika mahasiswa diwisuda

Aku kagum pada Rektor
Yang selalu mengumbar senyum
Dan tak sedikitpun memperlihatkan wajah lelah
Padahal telah berdiri lama sekali

Rektor tersenyum dan memberi kode
Agar mahasiswa menunduk untuk dipindahkan jambulnya
Banyak juga ternyata yang lupa menunduk
Kadang ada yang lupa bersalaman

Wajah mahasiswapun
Walau sudah berdandan sangat istimewa
Tak selalu memancarkan wajah gembira
Seperti ada kabut sutra ungu

Untuk menghilangkan rasa jenuh
Selama proses wisuda berlangsung
Kadang kami membawa bacaan
Kadang mengobrol dan lain sebagainya

Wisuda ke-61 ini
Adalah wisuda terakhir yang akan kuikuti
Walau masa baktiku belum berakhir
Karena aku telah memutuskan untuk studi lanjut

Kali ini Prof Nanik istri dari Rektor
Tidak berada bersama kami seperti biasanya
Beliau duduk diantara para istri PR dan istri Dekan
Memandang kami dari bawah panggung

Usai acara wisuda
Kami dan para ibu-ibu tersebut
Bertemu di ruang anggota senat
Yang berfungsi untuk tempat istirahat dan ganti baju

Ketika tiba waktunya pulang
Aku berpamitan dengan para ibu-ibu
Sialnya telapak tanganku sedang aktif berproduksi
Sehingga telapak tanganku jadi basah

Aku temukan kedua telapak tanganku
Aku sodorkan ujung jariku ketika bersalaman
Ketika sampai di depan Prof Nanik
Beliau berdiri, memelukku dan bercipika-cipiki

“Kapan berangkat”, tanyanya padaku
Beliaupun menunjukkan rasa senang dan bangga
Atas semangat juang yang kumiliki
Tak lupa beliau mendoakan kesuksesanku

Alhamdulillah dan teimakasih Ya Allah
Telah Engkau kirim wanita cantik dan terhormat padaku
Untuk menyemangati aku
Aku merasa orang yang paling beruntung di dunia

Bengkulu, 6 Agustus 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 03 Agustus 2010

SENYUMKU DERITANYA

SENYUMKU DERITANYA

Kubiarkan saja apa yang dilakukannya padaku
Menebarkan racun disekelilingku
Hingga racunnya bertebaran sampai ke ujung dunia
Barangkali hanya aku yang tahu
Aku sedang berhadapan dengan serigala berbulu domba
Sehingga dia aman dan nyaman diantara para domba

Tanpa pertolongan-Nya
Jelas aku tak mampu bernafas di udara yang beracun
Berkat Rahmat dan Kurnia-Nya
Aku selalu memperoleh udara yang segar
Walau di ruang lingkup yang kecil sekali
Yang membuatku tetap segar dan tegar

Tampil tanpa beban
Dengan senyum selalu bisa tersungging dibibirku
Tanggung jawabpun kujalani sebaik yang kumampu lakukan
Membuatnya semakin bersemangat menebar racun
Dimanapaun dan kapanpun ada kesempatannya
Sepertinya senyumku deritanya

Sebenarnya aku kasihan padanya
Untuk itulah aku pilih diam seribu basa
Biarlah DIA yang di atas sana
Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana
Yang akan menentukan nasibnya
Sesuai dengan janji-Nya

Bengkulu, 4 Agustus 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 22 Juli 2010

RAYUAN TANAH PUSAKO

RAYUAN TANAH PUSAKO

Alam Ranahminang yang indah permai
Bergunung berbukit berlembah
Memiliki beberapa danau
Memiliki beberapa sungai
Bak sekeping surge terlempar kedunia
Tak mungkin terlupakan oleh warganya
Walau telah merantau ke ujung dunia

Diterapkannya sistem Matrilineal
Pada jaman dahulu kala
Dimana harta pusaka dihimpun oleh mamak
Untuk saudara perempuannya
Yang dihimpun di rumah gadang
Telah membuat lelaki kehilangan hak waris

Masuknya ajaran Islam
Yang menjadikan ayah sebagai kepala keluatrga
Telah mempengaruhi system Matrilineal yang murni
Kesepakatan Bukit Marapalam
Diantaranya mengatakan
Harta yang dihimpun mamak di jadikan pusako tinggi
Harta yang dihimpun ayah berlaku hokum Islam

Pergantian tahun dan zaman
Ikut pula mempengaruhi amanat
Kesepakatan yang indah tersebut
Yang menjamin kehidupan perempuan Minang
Dengan adanya tanah ulayat
Mulai di hujat dengan alasan hukum Islam
Pengelolapun ada yang tidak amanah lagi

Pergantian tahun dan zaman
Ikut pula mengikis rasa kasih sayang
Saudara lelaki kepada saudara perempuannya
Entah bagaimana nasib perempuan Minang nanti
Yang selama ini merasa sangat dilindungi
Dan punya tempat untuk kembali
Hanya waktu yang dapat menjawabnya


Rayuan tanah pusako
Membuat lelaki yang sayang anak
Ingin memilikinya
Inginmewariskannya
Kepada anak-anak dan cucunya
Tak perlu ingat akan sumpah sati
Yang pernah diucapkan para pendahulunya


Bengkulu, 23 Juli 2010


Hanifah Damanhuri

Sabtu, 17 Juli 2010

PESTA SYUKURAN MENYAMBUT PUASA

PESTA SYUKURAN MENYAMBUT PUASA

Menyambut bulan suci Ramadhan
Yang sudah di ambang pintu
Tradisi yang digelar warga Bengkulu
Adalah mengadakan pesta syukuran
Pesta yang diawali dengan ceramah agama
Tentang agungnya bulan Ramadhan
Sehingga kedatangannya ditunggu
Dengan hati yang dibersihkan
Yaitu dengan saling memaafkan antar sesame
Hari ini, aku telah menghadiri dua pesta syukuran

Pesta syukuran bukan hanya milik orang kaya
Tetapi milik warga yang ingin melaksanakannya
Terkadang kita heran dan kagum
Ketika yang berhajat
Warga yang pendapatannya pas-pasan
Minimal mereka memanggil orang siak
Dan jiran tetangga untuk berdoa bersama
Dan saling memaafkan

Aku teringat dengan tradisi dikampungku
Untuk menyambut bulan suci Ramadhan
Berbondong-bondong warga kepermandian
Di permandian dilaksanakan “Balimau”
Bersihlah badan menyambut bulan Ramadhan
Kadang-kadang ketika “Balimau”
Mungkin karena yang dibersihkan badan
Mandinya berpasang-pasangan
Mungkin dahulunya tidak begitu
Namun ituilah yang terjadi belakangan ini

Lain padang lain belalang
Ketika aku di Ranah dulu
Suasana ABSSBK masih terasa dalam kehidupan
Aku jadi gamang ketika baru merantau
Ingin rasanya kembali ke Ranah
Namun sekarang yang terjadi sebaliknya
Aku gamang pulang ke Ranah
Berat rasanya meninggalkan Rantau
Terutama Mesjid tempatku biasa bertarawih

Andai di Ranah
“Balimau” diganti dengan pesta syukuran
Andai di Ranah
Mesjid seramai di rantau
Aku tak akan serisau ini
Untuk kembali ke Ranah


Bengkulu, 17 Juli 2010


Hanifah Damanhuri

Jumat, 16 Juli 2010

MENGHITUNG HARI

MENGHITUNG HARI

Tak terasa waktu cepat berlalu
Ramadhan di ambang pintu
Saatnya aku meninggalkan Bengkulu
Pulang ke Ranah untuk menimba ilmu

Aku ingin meninggalkan Bengkulu
Tanpa beban yang mengganggu
Baik untuk persoalan dirumahku
Maupun persoalan dikampusku

Kuliah lagi
Cari kos lagi
Jadi anak kos lagi
Repot lagi

Rumah yang asri
Ditempat yang nyaman
Dilokasi strategis
Terpaksa kutinggalkan

Rengekan mahasiswa
Mencoba menahanku
Kubalas dengan tertawa
Sementara hatiku haru

Ramadhan sebentar lagi
Tinggal menghitung hari
Senang dan gelisah dihati
Datang silih berganti

Ku mohon pada-Mu
Ridhoi langkahku
Beri petunjuk aku
Tanpa pertolongan-Mu
Aku pasti tak akan mampu
Kabulkanlah permintaanku



Bengkulu, 16 Juli 2010



Hanifah Damanhuri

Minggu, 11 Juli 2010

BARASIAN

BARASIAN

Bola
ABSSBK
Pulkam
Bakacamuak dalam pikiran
Sampai-sampai jadi rasian

Dek parangai den mantiko sajak dulu
Pernah kanai bangih den dibako den
“Kok iduik ayah den liak
Mancaliak parangai kalian
Langsuang pingsan ayah den”
Den bae sen galak manih
Tapi kato-kato itu acok takana

Baa ndak kabangih bako den
Kodek jo salendang
Baganti jo sarawa salutuik
Karajo mamadek labuah
Maranangi tabek gadang
Bagadencak dilapangan volli

Balain bana jo jaman
Katiko Inyiak den iduik
Padusi indak buliah bakawan jo laki-laki
Jan kan ka mamadek labuah
Ruang baraja anak padusi
Babedo jo ruang baraja anak laki-laki
Jodoh anak padusi bacarian
Indak cari surang

Inyiak den nan maajakan ka urang kampuang
Baa manjalankan ABSSBK
Dalam bahubungan sasamo manusia
Dan bahubungan dengan Allah
Sangkek itu urang patuah
Dan maikuti ajaran Inyiak den

Dalam rasian
Datang Inyiak den nan basaroban
Saroman saroban AA GYM
Nan mambuek Inyiak den
Nampak ganteng dan wibawa
Kato inyiak den ka den
“Sabalun maasinkan urang lain
Asinkan dulu diri surang”

Tamanuang den
Mamikiakan
Apolah mukasuik
Pasan inyiak den dun


Bengkulu, 11 Juli 2010

Hanifah Damanhuri

Jumat, 09 Juli 2010

PANIANG KAPALO DI PASA

PANIANG KAPALO DI PASA

Di tangah pasa
Tagamang badan babalanjo
Apo nan di tanyo
Sagalo naiak haragono
Takana lagu lamo
“ Tambahlah tambah pitih balanjo da
Apo dibali sabana maha da
Paniang kapalo pai manuka da
Tambahlah tambah pitih balanjo da …”

Apo nan jadi rancano
Katiko kapai babalanjo
Tapaso batuko jadino
Disasuaikan isi sakuh jo balanjo

Tamanuang badan pulang dari balanjo
Tabayang pangaluaran labiah dari biaso
Anak bakandak, hati taibo
Indak dituruikkan, ndak sayang katono

Ondeh baalah carono
Manyiasati mahano harago
Takana lo liak pituah bako
Jalang marantau katiko mudo

“Belanjalah sesuai keperluan atau
Belanjalah sesuai kemampuan”

Huuuhhhhh tapaso
Jan sampai gadang pasak dari tiang
Diagak-i salero
Kancangkan ikek pinggang

Bengkulu, 9 Juli 2010

Hanifah Damanhuri

Rabu, 07 Juli 2010

RAMALAN GURITA

RAMALAN GURITA

Ditengah hiruk pikuk
Perbincangan tentang piala dunia
Muncul berita di TV
Tentang Gurita
Yang dijadilan peramal
Hasil pertandingan suatu laga
Hasilnya banyak yang sesuai ramalannya

Kemaren sang Gurita
Memilih kotak berbendera Spanyol
Pertanda pemenang laga
Spanyol VS Jerman
Akan dimenangkan Spanyol

Tanpa Muller
Kesebelasan Jerman
Menurut pengamat bola
Akan kesulitan menghadapi Spanyol
Kesebelasan Spanyol kuat di semua lini

Namun ramalan sang Gurita
Ikut pula mempengaruhi orang
Antara percaya dan tidak percaya
Akupun ingin mengetahui
Apa kali ini ramalan Gurita terbukti

Ketika ramalannya terbukti
Aku jadi bingung sendiri
Mempercayai ramalan Gurita
Termasuk Syirik apa bukan?

Jangan-jangan karena terpengaruh
Ramalan Gurita yang sering tepat
Kesebelasan Jerman tertekan perasaan
Sehingga bermain jelek dari sebelumnya
Dan Marawa tak jadi berkibar di Afrika

Bagaimana nasib si Gurita
Setelah beberapakali ramalannya
Menjadi kenyataan ?

Antahlah yuaannnggg

Bengkulu, 8 Juli 2010

Hanifah Damanhuri

KIPER

KIPER

Kiper adalah orang yang menjaga gawang
Ketika berlangsung suatu laga
Antara dua kesebelasan sepak bola

Diantara para pemain
Kiper termasuk yang tampaknya senang
Berdiri dan bersiaga disekitar gawang
Sementara teman-temannya berlari-lari
Dengan resiko yang tinggi
Seperti disikut atau ditendang lawan

Tanpa memperhitungkan keindahan permainan
Kemenangan suatu kesebelasan
Ditentukan oleh berapa gol yang tercipta
Di gawang sendiri yang dijaga kiper lawan
Tak peduli yang menggolkan siapa
Asal wasit merestui gol tersebut

Kemampuan membaca arah bola
Ketangkasan menangkap bola
Adalah keahlian yang harus dimiliki kiper
Supaya tidak terjadi gol
Di gawang yang dijaganya

Permainan yang indah dan seimbang
Kadangkala harus berakhir
Melalui tendangan pinalti
Untuk menentukan
Siapa pemenangnya
Pada saat seperti ini
Kiper diuji kemampunnya

Sanjungan akan menjadi milik kiper
Andai kiper berhasil menahan bola
Kekecewaanpun tertumpah pada kiper
Andai tak berhasil menahan bola
Bengkulu, 7 Juli 2010

Hanifah Damanhuri

Jumat, 02 Juli 2010

LAGA YANG DINANTI - NANTI

LAGA YANG DINANTI-NANTI

Tak sabar rasanya menunggu malam tiba
Jatuhnya jadwal laga piala dunia
Antara dua kesebelasdan ternama
Jerman VS Argentina
Eropah VS Amerika

Pada piala dunia 2006 yang lalu
Laga ini juga laga yang ditunggu
Namun sayang waktu itu
Karena Messi tak ikut membantu
Argentina pulang lebih dahulu

Waktu itu aku kecewa sekali
Tak sempat jadi saksi
Mana yang unggul antara Klose dan Messi
Bintang-bintang yang sedang berseri
Masing-masing memiliki pesona diri

Harapanku malam ini
Klose dan Messi
Masing-masing mengkapteni
Laga yang paling bergengsi
Pada piala dunia 2010 ini

Walau mandul gol pada laga sebelumnya
Messi belum kehilangan pesona dan pemuja
Dibantu Gonzalo Higuain pemain muda
Mesin pencetak gol Argentina
Aku ingin laga malam ini milik Argentina

Hidup Messi
Hidup Maradonna
Hidup Higuain
Hidup Argentina
Hidup Bola

Bengkulu, 3 Juli 2010


Hanifah Damanhuri

Rabu, 30 Juni 2010

KETIKA MENGEPAK BUKU

KETIKA MENGEPAK BUKU

Buku-buku yang kumiliki
Walau jumlahnya tak seberapa
Akan kubawa pulang ke Padang
Sebagian tentu akan kupakai kembali
Sebagian lagi akan dipakai putriku

Ketika mengepak buku
Terbayang tiga kampus
Tempat aku pernah menimba ilmu
Dengan segala suka dan duka

Kupegang buku ketika kuliah di IKIP
Terbayang teman-teman
Yang pernah seiring sejalan
Menelusuri Air Tawar
Bibirpun tersenyum
Terkenang masa remaja yang indah
Masa yang tak mungkin akan kembali lagi

Kupegang buku ketika kuliah di ITB
Terbayang penderitaan
Berpisah dengan anak
Berpisah dengan suami
Kuliah yang terasa sangat berat
Dan langkahkupun akhirnya terhenti

Kupegang buku ketika kuliah di UI
Buku yang tak lagi berisi angka-angka
Sepeti buku yang kumiliki selama ini
Membuatku jungkir balik memahaminya
Perutkupun kadang-kadang jadi mual
Tak ingin patah lagi ditengah jalan
Memaksaku untuk bekerja keras
Terbayang sahabat-sahabatku
Yang memaksaku untuk belajar dan belajar
Terbayang dosen pembimbingku
Yang tak bosan membimbingku
“Habis hariku untuk membimbing kamu”, katanya
Hingga akupun berhasil menyelesaikan studi

Ternyata
Buku-bukupun
Mampu membangkitkan
Kenangan ketika buku itu dibeli

Bengkulu, 1 Juli 2010


Hanifah Damanhuri

PANTUN BOLA

PANTUN BOLA

Bola ditendang di tangah lapang
Dikaja duo puluah urang pamain
Duo urang kiper panjago gawang
Tigo urang wasit yang atur main

Dapek wasit bijaksana
Pamain tendang kaki lawan
Sang wasit diam saja
Pura-pura ndak kalihatan

Dapek wasit jujur dan santiang
Pamain nan tendang kaki lawan
Langsuang dapek kartu kuniang
Baulang baliak, pamain dikaluakan

Katiko nan dikaluakan
Pamain nan dinanti-nanti
Hati ibo ndak takatokan
Wasit dimaki dan dibanci

Gawang dijago kiper santiang
Patahkan gol nan batubi-tubi
Sambilan puluah minik lamo batandiang
Badan siaga dan awas diri

Nasib para pamain
Tagantuang reputasi
Bagus dalam bermain
Disanjuang dan dipuji

Kahebatan para pamain
Salain di ukur dari banyak gol
Juo di ukua katiko bamain
Bara mandukuang taciptanyo gol

Ndak paduli keindahan parmaianan
Tujuan utama bisa ciptakan gol
Ukuran manang partandingan
Ditantukan bara takumpua gol

Bola bulek kato urang
Manggalindiang kamano-mano
Susah ditebak sia nan kamanang
Kadang nan indak disangko-sangko

Salamo balansuang piala dunia
Jalanan langang dari biaso
Apoli nan batandiang Tim idola
Sorak tadanga dimano-mano

Gooooooolllllllllllllllllllllllllllllll
Waaadddduuuhhhh maleseeeett

Gooooooolllllllllllllllllllllllllllllll
Hoorreeee heeebbbbbaaatttttt


Bengkulu, 19 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

Yang sedang sedih teringat Klose yang dikeluarkan wasit

PESTA GOL

PESTA GOL

Gooooooooolllllllllll
Terdengar teriakan untuk yang ke tujuh kali
Pertanda bola masuk gawang
Dan kiperpun beberapakali tiarap

Ini piala dunia apa bukan?
Kok golnya banyak amat?
Ada apa dengan kipernya?
Ada apa dengan pertahanan Korea?

Portugal luar biasa

Portugal VS Korea
Laga yang tak seimbang
Sebagai orang Asia
Aku ikut sedih
Sedih sedih sedih

Bengkulu, 21 Juni 2010

Hanifah Damanhuri

Senin, 14 Juni 2010

GOL BUNUH DIRI

GOL BUNUH DIRI

Sering aku mendengar tentang gol bunuh diri
Tetapi belum pernah aku saksikan sebelumnya
Sehingga aku sering berfikir
Kok ada gol bunuh diri?
Kok bisa terjadi?

Sore ini sebenarnya aku lelah sekali
Maklum bulan Juni di fakultasku
Ada seminar kerja praktek
Ada sidang sarjana
Ada UAS
Serta kegiatan lainnya

Usai sholat Magrib
Cepat-cepat aku duduk di depan TV
Untuk menyaksikan laga
Denmark VS Belanda

Empat puluh lima menit babak pertama
Pertandingan berlangsung seru dan seimbang
Asyik sekali menontonnya
Dan tak mudah di prediksi
Siapa yang akan menang

Ketika jeda aku tidur-tidur ayam
Mataku kubuka lebar-lebar kembali
Ketika pertandingan babak kedua berlangsung
Tiba-tiba terjadi pemandangan yang luar biasa
Baju putih yang menyundul bola
Baju oranye yang berpelukan
Baju putih bengong
Aku juga bengong
“Gol Bunuh Diri”, kata suamiku

Begitu rupanya
Penyebab terjadinya gol bunuh diri
Kataku dalam hati
“Jangan-jangan pemain tersebut
Di kejar para pejudi yang kalah”, kata suamiku
Bisa aku rasakan
Betapa berat menyandang gelar
Pencetak gol bunuh diri

Bengkulu, 14 Juni 2010

Hanifah Damanhuri



Poulsen, Pencetak Gol Bunuh Diri Pertama

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Terciptalah gol bunuh diri pertama pada Piala Dunia 2010. Gol tersebut dibuat oleh Bek Denmark, Simon Poulsen, setelah dia mengoyak jala timnya sendiri pada menit ke-46 untuk memberikan keunggulan 1-0 kepada Belanda.

Dalam laga perdana penyisihan Grup E di Stadion Soccer City, Johannesburg, Senin (14/6/2010) itu, Poulsen bermaksud menghalau bola umpan silang Robin van Pesie dari sektor kiri. Dengan maksud membuang bola ke depan, alih-alih bola sundulan Poulsen malah mengarah ke samping dan membentur punggung rekannya, Daniel Agger.

Si kulit bulat pun bergulir ke sisi kanan gawang dan sempat membentur tiang sebelum menggetarkan jala Denmark. Penjaga gawang Thomas Sorensen tak bisa bereaksi dan hanya terpana melihat bola mengoyak jala gawang.

Para pemain Belanda bersukacita karena mendapat "hadiah" dari Poulsen. Padahal, sepanjang 45 menit pertama pertandingan tersebut, mereka sangat kesulitan menembus barikade pertahanan "Tim Dinamit", yang memang bermain sangat disiplin untuk mematikan pergerakan setiap pemain Belanda yang menembus kotak penalti.

Di sisi lain, Poulsen tampak bengong dan nyaris tak percaya dengan kenyataan yang terjadi. Satu kesalahan kecil yang dibuat pada awal babak kedua tersebut membuat perjuangan dia bersama rekan-rekannya selama babak pertama menjadi sia-sia.

Poulsen kini telah masuk dalam daftar "top scorer" Piala Dunia 2010. Namun, masih ada embel-embel di belakang namanya: Simon Poulsen (OG) alias "own goal". Ini adalah gol bunuh diri pertama di Afrika Selatan.

LOU

Editor: lou

Dibaca: 572

Sabtu, 12 Juni 2010

MESSI OH MESSI

MESSI OH MESSI

Bukan salah bunda mengandung
Kalau aku suka juga menonton bola
Jangan-jangan ketika mamaku mengandung aku
Andai waktu itu
Ada pertandingan bola
Papaku pastilah menontonnya
Atau mendengarkannya lewat radio
Atau membaca kupasannya di Koran

Candu bola papaku
Mengalir sedikit padaku
Mengalir banyak pada anak lelakiku

Serasa baru kemaren papaku berjanji
“aden indak kamanonton bola lidoh”
Janji yang diucapkan
Setelah menyaksikan di layar kaca
Traged1 pertandingan bola
Di Inggris puluhan tahun yang silam

Serasa baru kemaren
Papaku yang tadinya terbaring sakit di kamar
Diam-diam merangkak ke ruang tipi
Dan duduk di belakang kami
Yang bersorak-sorak menonton bola
Partai final piala dunia tahun 1998
Kami kumpul di rumah kakakku karena papa sakit

Serasa baru kemaren
Tangan anak lelakiku patah
Karena main bola
Ketika tangan masih di gendong
Dia sudah berada di lapangan bola
Membuatku mengurut dada
Waktu itu dia masih SMP

Waktu menonton piala dunia tahun 2006
Aku terpesona pada pemain Argentina
Pemuda tampan yang manis Lionel Messi
Gerakannya yang lincah
Mengingatkanku pada Maradonna
Namun aku kecewa
Ketika Argentina melawan Jerman
Lionel Messi tidak diturunkan

Ternyata bukan aku saja
Yang terpesona pada Messi
Bintang lapangan ini
Telah mengusik pikiran parapelatih sepak bola
Di seluruh dunia
Permainannya dipelajari
Dan dicari cara untuk meredam kehebatannya

Pertandingan tadi malam
Antara Argentina VS Nigeria
Merupakan pertandingan yang hebat
Kehebatan Lionel Messi
Dipatahkan oleh kipper yang jagoan
Argentinan dengan nama besarnya
Hanya mampu menyorongkan 1 gol
Lewat sundulan kepala Gabriel Heinze
Ke gawang Nigeria

Messi oh Messi
Di bawah pelatih Maradonna
Permainanmu akan mudah terbaca
Kecuali kamu mampu melakukan tindakan
Yang tak diperhitungkan oleh lawan

Messi
Aku tunggu penampilanmu
Dipertandinganmu selanjutnya


Bengkulu, 13 Juni 2010

Hanifah Damanhuri






Minggu, 13/06/2010 03:40 WIB
'Butuh Performa Terbaik Redam Messi'
Reky Herling Kalumata - Piala Dunia

Getty Images
Johanneburg - Vincent Enyeama mampu mencuri perhatian saat menghadapi Argentina. Bahkan kiper Nigeria ini mampu meredam beberapa peluang yang dimiliki bintang Argentina Lionel Messi.

Nigeria harus menelan kekalahan dari Argentina 0-1 oleh gol Gabriel Heinze. Namun aksi Enyeama selanjutnya di bawah mistar gawang cukup taktis dan bahkan bisa mematahkan beberapa kali usaha Messi.

Atas aksinya tersebut kiper yang merumput di klub Hapoel Tel Aviv, menjadi man of the match dalam pertandingan tersebut. Bahkan Messi pun ikut memuji Enyeama memiliki performa yang fenomenal.

Kiper berusia 27 tahun ini menegaskan bahwa dia memang butuh performa terbaik untuk bisa menggagalkan Messi mencetak gol pertama di Afsel. Enyeama mengakui bahwa ini mungkin adalah performa terbaiknya.

"Ini mungkin adalah performa terbaik, performa terbaik bermain menghadapi pemain terbaik di dunia, ini mungkin yang terbaik dari saya," ungkap Enyeama seperti dilansir Reuters.

Saat ditanya bagaimana dia bisa tampil gemilang seperti itu. "Tuhan adalah rahasia saya, hanya Tuhan. Dia telah membuat saya merasa tenang dan damai," kata kiper Nigeria ini. (key/arp)

SEPAK BOLA

SEPAK BOLA

Entah mengapa
Olah raga sepak bola
Digandrungi banyak orang
Baik pria maupun wanita
Tanpa batas usia
Tanpa sekat status sosial
Lintas Negara
Lintas agama
Lintas budaya
Sehingga sepak bola
Menjadi pesta bersama

Sebuah bola
Ditendang lalu di kejar-kejar
Oleh dua kelompok yang bertanding
Mereka
Adu kecepatan
Adu kekuatan
Adu ketangkasan
Adu strategi
Pemenang ditentukan oleh jumlah gol terbanyak
Yang dicetak masing-masing kelompok

Adakalanya
Ambisi untuk menang
Membuat pemain melakukan kecurangan
Disisi dituntut kejelian dan ketegasan wasit
Sering terjadi
Kelengahan atau ketidak adilan wasit
Berbuntut pertengkaran
Bahkan sampai terjadi
Pertumpahan darah

Entah mengapa
Walau selalu saja ada yang cedera
Walau sering terjadi kericuhan
Sepak bola
Selalu saja banyak peminatnya

Sepak bola
Sering juga mengganggu rencana atau acara
Apalagi untuk pertandngan dunia
Huuuhhhh
Akupun terjebak pada pilihan
Nonton bola
Atau tidak nonton bola
Pilihan yang berat


Bengkulu, 12 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

Rabu, 09 Juni 2010

MUTIARA DARI SELATAN

MUTIARA DARI SELATAN

Lama tak terdengar beritanya
Tiba-tiba aku dikejutkan oleh berita
“Andi Mariem Mattalata, telah berpulang”
Innalillahi wa innalillahi rajiun

Serasa diujung lidah
Nyanyian yang dilantunkannya
Suaranya sangat merdu
Sangat enak didengar telinga
Entah itu nyanyian suka
Entah itu nyanyian duka
Nyanyiannya tak lekang oleh waktu

Dendangkanlah nyanyian berikut
“….
Di belakang tirai besi
Hari-hari terasa sunyi
Kapan berakhir
Kapon berhenti
Derita dihatinya ….”

Ku ingat pula ketika aku masih SD
Di kampungku belum ada listrik
Ketika liburan sekolah
Aku memilih liburan di kos-an kakakku di Padang
Setiap muncul Andi MM di layar kaca
Semua anak kos duduk di depan TV
Mata tak beralih sedikitpun dari TV
Tinggalkan dulu tugas yang harus diselesaikan
Semua memuji & menikmati
Kecantikan Mutiara Dari Selatan
Yang tak puas-puas mata memandangnya

Diantara artis Indonesia
Menurutku
Tak ada yang menandingi
Pesona Mutiara dari Selatan ini
Beliau perempuan sempurna

Satu pelajaran yang dapat aku ambil darinya
Kesempurnaan tidak jamin kebahagiaan
Rumah tangganya yang berantakan
Entah apapun alasannya
Bukti bahwa
Ada yang mengatur jalan hidup kita

Selamat jalan Andi Mariem Mattalata
Semoga kesholehanmu yang diberitakan
Membawamu berada disisi-Nya
Doa kami menyertaimu

Bengkulu, 10 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 08 Juni 2010

DANAU SINGKARAK

DANAU SINGKARAK

Indah nian Kodak Singkarak
Jepretan uda Nofrin jago Kodak
Cuaca kala itu sangat rancak
KA pariwisata sedang merangkak
Dilengkapi dengan seseorang sedang tegak
Bikin mulut kita berdecak

Teringat tepian Singkarak
Terbayang ketika singgah berhenti
Untuk melepas lelah dan lapar
Serta menunaikan sholat
Ketika dari dan ke Bengkulu
Naik bis Bengkulu Indah, Putra Raflesia atau SAN

Tiupan angin danau
Memberikan rasa segar
Air yang beriak di kelilingi bukit
Membuat pikiran nyaman
Badan yang sangat lelah menempuh perjalanan
Menjadi segar bugar
Apalagi setelah menyentuh air danau Singkarak

Masih kuingat ketika hamil yang pertama
Saking asyik menikmati danau Singkarak
Akulah orang terakhir yang naik bis kembali
Itupun setelah stokar bersorak memanggil

Terbayang pula ketika anak-anak masih kecil
Mereka mandi lama sekali
Sambil mandi meihat ikan-ikan kecil bersileweran
Kalau makan memilih meja yang dekat ke danau
Andai saja aku bukan seorang ibu
Akupun kala itu ingin melompot dan berenang

Danau Singkarak yang indah permai
Keindahannya akan terasa
Kalau kita lama tak melihatnya

Seperti yang kurasakan
Ketika pulang ke Sumbar Tahun yang lalu
Waktu itu kami singgah dulu ke Batu Sangkar
Tak lama setelah meninggalkan Padang Panjang
Ketika mobil belok kiri
Aku terpekik melihat indahnya pemandangan
Danau Singkarak yang dipagar bukit

Ketika menyisiri tepian danau Singkarak
Mobil kami berjalan pelan
Sehingga kami puas memandang
Keindahan danau Singkarak
Ciptaan-Nya

Andai aku orang kaya
Andai ada rumah yang di jual di pinggirnya
Aku ingin membelinya
Aku ingin tinggal ditepian Singkarak


Bengkulu, 8 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

NB. Tulisan ini permintaan uda Nofrin, semoga uda Nofrin berkenan

Selasa, 01 Juni 2010

PELABUHAN TELUK BAYUR

PELABUHAN TELUK BAYUR

Dermaga Teluk Bayur
Pastilah menyimpan banyak cerita
Baik suka maupun duka
Bagi sebagian besar warga Ranah Minang

Terasa baru kemaren
Aku diajak papa ke pelabuhan Teluk Bayur
Mungkin mengantar /menjemput saudara
Terutama Umi kakak mama

Entah mengapa
Aku yang sering terpilih
Menemani papa ke Teluk Bayur
Ketika itu aku masih SD

Ketika menjemput Umi
Terasa senang di hati
Bawaan Umi yang banyak sekali
Tentu ada oleh-oleh untukku dan orang kampung

Ketika melepas Umi
Memang terasa berat dihati
Umi yang penyayang
Masakannya enak sekali

Diantara bawaan Umi ke Jakarta
Ada belut goreng
Ada kacang pagar
Ada kerupuk Jangek dan lain sebagainya

Begitu beranjak remaja
Kisah pilu berpisah didermaga
Dengan ratap tangis yang menyayat kalbu
Sudah mulai kudengar

Seorang gadis remaja
Menjerit histeris di dermaga
Melepas kekasih hatinya
Kembali ke Jakarta menggandeng istri baru

Sang kekasih yang masih saudara
Pulang kampung mulanya untuk bertemu
Namun ketika dikampung
Dinikahkan dengan orang lain

Sering juga terlihat
Anak daro menjerit histeris
Melepas marapulai
Duluan pergi merantau

Nyanyian duka seorang gadis yang kecewa
Yang terlukis dalam lagu “di Taluak Bayua”
Telah mengharu biru
Perasaan para pendengarnya

Lain lagi ceritanya
Ketika aku naik kapal Kerinci di tahun 1984
Bersama teman-teman kuliah
Yang akan berliburan ke Jakarta

Pergi sesama besar
Dalam rangka berliburan
Tentu tak ada beban yang mengganjal
Hati senang dan riang

Namun ketika kapal mulai bergerak
Diiringi nyanyian “Selamat Tinggal Teluk Bayur”
Membawa sensasi sendiri padaku
Tangan melambai, air mata berlinang

Aku ikut melambaikan tangan
Sseperti yang dilakukan semua penumpang
Melambai entah siapa yang aku lambai
Tak ada yang mengantar aku
Melihat orang menangis
Airmatakupun mengalir dipipi
Nyanyian “Selamat Tinggal Teluk Bayur”
Terasa mengharu biru perasaanku

Bengkulu, 1 Juni 2010

Hanifah Damanhuri

Senin, 31 Mei 2010

HUJAN PANAS

HUJAN PANAS

Sering kudengar orang mengeluh
Ketika harapannya kandas ditengah jalan
“Den sangko paneh sampai patang
Kirono hujan tangah hari”

Cuaca yang cerah sekali pagi tadi
Langit biru tak berawan
Udara terasa panas
Membuat orang jadi gerah
Ketika jauh dari kipas atau jauh dari AC

Aku duduk membelakang jendela
Sedang asyik-asyik membaca
Aku mendengar suara seperti suara mesin disel
Tapi tak kuhiraukan

“Hujaaannn” kata temanku
Aku membelalak padanya
Dan kuputar kepala menghadap jendela
Wah benar hujan lebat

Diluar masih terang benderang
Kulongokkan kepala menghadap langit
Ada awan tipis menutup fakultasku
Dari awan tersebut hujan turun

“Hujan lokal ditengah panas”, kataku
Kulihat jam menunjnukkan pukul 13 lebih
Bahagia rasanya
Bisa menyaksikan fenomena yang tak biasa

Tak lama hujanpun berhenti
Langit kembali bersih tanpa awan
Wah begitu rupanya
Hujan panas di tengah hari

Aku malah jadi bingung
Mengapa hujan panas
Sesuatu yang perlu ditakutkan
Padahal asyik hujan panas ditengah hari
Bumi yang kerontang jadi basah
Pelangipun mestinya terlihat dari jauh

Atau mungkin yang dimaksud
Hujan lebat
Yang mengubah terang jadi kelabu
Yang berlangsung ditengah hari
Apapun istilahnya
Patah hati memang menyakitkan sekali


Bengkulu, 30 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 27 Mei 2010

IBU AINUN HABIBI WANITA KUAT

IBU AINUN HABIBI WANITA KUAT

Diusianya yang ke 72 tahun
Ibu Ainun Habibi yang mungil
Telah menjalani 12 kali operasi
Untuk mengangkat kanker ganas
Yang telah menggerogoti tubuhnya
Walau operasi-operasi tersebut
Tak mampu mengangkat semua penyakitnya
Dan akhirnya perjuangan hidupnya terhenti
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Kuingat kembali mamaku
Ketika menjalani operasi
Usianya baru 68 tahun
Kanker usus yang dideritanya baru stadium 3
Di operasi pertamanya
Yang memakan waktu sekitar 5 jam
Dari 6 jam waktu yang diperkirakan
Mamaku tak mampu bertahan
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Kuingat lagi MIOM yang bersarang diperutku
Walaupun tergolong tidak ganas
Namun sempat membuatku Anemia
Sehingga aku mesti menambah darah
Dan MIOM tersebut di angkat melalu kuret
Penanganan yang tergolong masih ringan
Namun dampaknya sangat besar padaku
Aku butuh waktu > 6 bulan
Untuk bisa dikatakan bugar kembali

12 kali menjalani operasi
Di usia yang sudah tidak muda lagi
Aku yakin diantaranya adalah operasi besar
Yang membutuhkan waktu yang lama
Dan tambahan darah yang banyak
Aku salut pada daya tahan
Dan daya juang ibu Ainun Habibi
Aku simpulkan
Ibu Ainun Habibi wanita yang kuat

Kusimak juga perjalanan hidupnya
Ibu Ainun Habibi
Memang wanita cerdas yang kuat
Dengan penampilan yang lembut
Yang mendampingi dan menyemangati Habibi
Dimasa NKRI dalam proses Reformasi
Kendati sebentar jadi ibu Negara
Peranannya mendapat tanda jasa
Beliau perempuan yang luar biasa

Segala daya
Segala upaya
Demi kesembuhan
Demi kehidupan
Kalau umur sudah sampai
Tak seorangpun dapat menghentikan
Selamat jalan ibu Ainun Habibi
Semoga Allah menempatkan ibu disisi-NYA
Beristirahatlah dengan tenang


Bengkulu, 27 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 25 Mei 2010

FITNAH YANG BERANI

FITNAH YANG BERANI

Dunia maya
Seperti pisau bermata dua
Kabaikan dan keburukan berjalan bersama
Pilihan tergantung keinginan manusia
Dampaknya sama-sama luar biasa

Tadi malam aku dikejutkan oleh berita
“Bu teman-teman heboh bu”, kata mahasiswa
“Ada berita apa”, kataku bertanya
“Apa ibu sudah lihat situs …?”, tanyanya
“Belum, tentang apa?”, aku balik bertanya
“Tentang ijazah palsu bu, kami kecewa
Bapak X ujazahnya ASPAL, ini linknya bu”, katanya
“Tidak mungkin, bapak itu pintar, kali fitnah”, selaku

Aku buka situs yang diberikan mahasiswa
Terpampang dengan jelas ijazah dosennya
Ijazah dari perguruan tinngi ternama
Dan beberapa contoh ijazxah lainnya
Dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia

Aku hubungi beberapa teman
Untuk memastikan kebenaran berita tersebut
Kamipun terlibat diskusi
Dengan pikiran yang sama, ini mungkin fitnah

Tadi pagi aku beritau PR 1
Dan meminta beliau mencek ke PT asal dosen
Beberapa waktu kemudian, aku terima SMS nya
“Asww, sudah kami cek bu.
Situs tersebut fitnah.
Kami sudah konfirmasi ke Univ….
Kami sudah minta dekan menjelaskan. Tq”
“Alhamdulillah”. Jawabku

Termenung aku menghadapi peristiwa ini
Berbagai cara dilakukan orang
Untuk membunuh karakter dan kesempatan orang lain
Yang kadang merugikan institusi
Fitnah yang berani


Bengkulu, 26 Mei 2010

Hanifah Damanhuri

Senin, 24 Mei 2010

MAK ITAM, MAK SIRAH, MAK UTIAH

MAK ITAM, MAK SIRAH, MAK UTIAH

Mak Itam
Kulik itam mangkilek samparono
Bantuak gagah, pujaan di jaman Bulando
Rajo jalanan di ranah bundo
Sangaik badaso kahadiranno
Manyimpan banyak carito
Tukang uruk nan badaso
Sajak umua mak itam alah tuo
Banyak diam dari bakarajo


Mak Sirah
Kulik sirah
Bantuak ikan sirah
Gagah
Mewah
Ramah
Tinngano jauh dari ranah
Alun kenal jo ranah
Alun mungkin dibaok ka ranah

Mak Utiah
Kulik sabana putiah
Bantuak ikan putiah
Sagalo atribut balabiah
Mancaliak no mato jadi mamutiah
Tingga di nagari rang kulik putiah
Cigin larino labiah dari kudo putiah
Kalau buliah mamiliah
Mari kito piliah mak utiah

Mak Itam
Mak Sirah
Mak Utiah
Alah manyita paratian
Bung Kurnia & Da Nofrin
Nan manginginkan
Katigo mamak, badunsanak di ranah
Mambao barakah untuak ranah
Ayo awak dukuang basamo

Bengkulu, 23 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 20 Mei 2010

TEGAR

TEGAR

Tak berhenti dihujat
Sejak bergulirnya kasus bank Century
Tak banyak berpengaruh kepenampilannya
Yang tampil cantik dan tanpa beban
Kelihatan dari raut wajahnya
Jiwa yang kuat dan tegar
Itulah dia Skrikandi Indonesia saat ini
Sri Mulyani Indrawati (SMI)
Yang akhirnya SMI jatuh asap

Sering kekuatan konspirasi
Mematikan karakter seseorang
Bahkan mematikan langkah seseorang
Yang barangkali berpeluang
Menjadi orang besar

Dalam situasi begitu
Seseorang boleh dikatakan
Sedang menghadapi tembok yang tinggi
Kata Prof Suheimi memberikan solusi
“Berdoalah meminta petunjuk dari-NYA”

Aku setuju dengan nasehat beliau
DIA yang Maha Kuasa
DIA yang Maha Mengetahui
DIA yang Maha Pengasih
Sesuai dengan janji-NYA
DIA akan menyelamatkan orang yang dikehendaki

Kadangkala
Logika matematika
Tak mampu menyelesaikan semua persoalan
Akhirnya campur tangan-NYA jua
Yang menyelesaikan persoalan
Tentu dengan memohon doa pada-NYA

Tegar tanpa beban
Impian setiap manusia
Jadikanlah aku
Orang yang menerima kebaikan-MU Ya ALLAH
Semoga Engkau mengabulkannya


Bengkulu, 21 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Senin, 17 Mei 2010

HARAP-HARAP CEMAS

HARAP-HARAP CEMAS

Berbeda ketika aku mengikuti
Ujian seleksi masuk ke PT ternama di Indonesia
Waktu itu usia masih muda
Stamina masih prima

Aku tak punya beban apa-apa
Andai aku tidak lulus
Aku masih punya kesempatan
Mengulang lagi di tahun depannya

Alhamdulillah waktu itu
Aku langsung lulus
Walau aku sempat merasakan
Cita-citaku patah ditengah jalan

Entah karena ingin memenuhi cita-cita mamaku
Atau panggilan hati nurani
Di usia yang sudah tidak lagi muda
Aku kembali menjalani seleksi masuk PT

Kendati ujian bisa kulaksanakan
Percaya diriku tak seperti dulu
Banyak faktor yang mempengaruhiku
Membuatku harap-harap cemas

Tetapi ada pula hikmahnya
Membuatku sembahyang malam jadinya
Pekerjaan yang sangat sulit kulakukan sebelumnya
Berbagai alasan kendalanya

“Ma. mama lulus di UNP ma”, SMS Dilla
“Yang benar Dilla, lihat lagi namanya”, tanyaku
“Benar ma, namanya Hanifah”
“Alhamdulillah, doa mama terkabul”, jawabku

Aku jadi tersenyum sendiri
Teringat kalimat pamungkas
“Ke rantau bujang dahulu
Di kampung berguna belum”

Yang terjadi padalu
“Belajar dulu di kampung
Sudah pandai pergi merantau
Kalau masih kurang, kembali lagi ke kampung”

Teimakasih Ya Allah
Engkau kabulkan doa-doaku
Sehingga aku bisa membangun mimpiku
Ikut mencerdaskan bangsa di NKRI


Bengkulu, 18 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Rabu, 12 Mei 2010

MERENUNG

MERENUNG

Sejak tadi malam hingga kini
Cuaca di bumi Raflesia buruk sakali
Hujan dan reda datang silih berganti
Awan kelabu menyelimuti bumi
Hingga sesiang ini
Mentari tak kunjung menampakkan diri

Usai melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
Aku coba merenung
Merenung tentang diri sendiri

Kuingat-ingat pesan Bung Ricky Avenzora
Yang diberikan khusus untukku
Tak boleh aku berikan kepada orang lain
Sebelum aku melaksanakannya

Kuingat-ingat pula pesan datuknya
“Mulailah dengan Bismillah
Berjalanlah dengan Alhamdulillah”
“Apo nan dibuek, itu nan dapek”

Teringat pula ketika aku bercerita
Tentang sahabat-sahabatku
“Semua isi jagad raya adalah sahabat
Semua membawa kita tunduk pada-Nya”, sanggahnya

Pelajaran Bung Ricky Avenzora
Sulit dicerna dalam seketika
Butuh waktu dan pengalaman
Untuk memahami maksudnya

Lambat tapi pasti
Aku mulai memahami
Apa arti
Semua isi jagad raya
Adalah sahabat
Yang membawa kita
Tunduk pada-Nya
Alhamdulillah

Bengkulu, 13 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 11 Mei 2010

UNIVERSITAS KEHIDUPAN

UNIVERSITAS KEHIDUPAN

Universitas Kehidupan adalah universitas
Penghasil manusia yang bergelar IBADI
Yang berguru pada Alam Takambang
Dengan AlQuran dan hadis sebagai pegangan

Kata guruku Prof Suheimi
“Seseorang yang akan menjadi IBADI-NYA
Adalah yang lemah lembut dalam berkata
Tidak menyombongkan diri sebagai orang yang berpunya
Sabar dalam mengharungi kehidupan”

Kata guruku Prof Suheimi menasehati

“Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KETULUSAN.

Ketika usahamu
dinilai tidak penting,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KEIKHLASAN.

Ketika hatimu
terluka sangat dalam,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang MEMAAFKAN.

Ketika kau harus lelah dan kecewa,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KESUNGGUHAN.

Ketika kau merasa sepi dan sendiri,
maka saat itu
kau sedang belajar
tentang KETANGGUHAN.

Ketika kau harus membayar biaya
yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung,
maka saat itu kau sedang belajar
tentang KEMURAH HATIAN.

Tetap semangat ..
Tetap sabar ....
Tetap tersenyum ..
Terus belajar ....

Karena kau sedang menimba ilmu di universitas kehidupan..! !
TUHAN menaruhmu di tempatmu yang sekarang,
bukan karena kebetulan .....
DIA punya maksud untuk hidupmu ....
Salam“

Akupun jadi tersenyum malu
Pelajaran yang diajarkannya
Mudah disebutkan dengan kata-kata
Tetapi tak mudah melaksanakannya

Ya Allah yang Maha Penyayang
Hanya Engkau yang mampu
Memberi petunjuk dan kekuatan
Kepada seseorang yang akan jadi IBADI-MU
Jadikanlah aku IBADI-MU
Amin YRA

Bengkulu, 12 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

BAHASA IBU

BAHASA IBU

Adat dan budaya serta bahasa
Berlaku salingka Nagari di Ranah Minang
Ketika sudah mulai keluar dari Nagari
Dan berkumpul dengan orang berlainan Nagari
Walau Nagari bersebelahan
Kadang perbedaan menjadi pertengkaran
Kadang perbedaan menambah erat persahabatan

Terasa baru kemaren rasanya
Ketika teman-teman kos kakakku di Padang
Tertawa mendengar kata-kataku
“Sia di dalam kamar mandi”, tanya tante Yur
“Aden”, jawabku
“Ha ha ha”, dia tertawa ke temannya
Akupun ditatar agar tidak ber “Aden”

Pulang dari liburan
Aku memanggil nama sendiri untuk diri
Aku juga melarang orang jangan ber’Kau” ke aku
“Alah, baru libur ka Padang, sombong”
Begitu kata teman-temanku sekampung
Dari pada jadi orang asing di kampung sendiri
Aku kembali berbahasa ibu

Beranjak ABG
Kembali bahasa ibu menjadi masalah
Terutama ketika libur
Kadang saudara yang kekampung
Kadang aku yang ke kota
Saudaraku sering tertawa
Ketika aku berkata-kata

Biar tidak diketawakan lagi
Aku dan beberapa temanku
Berbahasa Indonesia setiap hari
Sebutan “Aden dan Kau”
Berganti “Lu dan Gua”
Tak peduli orang berkata apa
Sesekali berbahasa ibu

Ketika sudah merantau
Bahasa ibu ditinggalkan sama sekali
Anehnya
Ketika rindu kampung
Rindu sanak saudara
Kami memilih berbahasa ibu
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan

Selucu-lucunya bahasa ibu
Sekasar-kasarnya logat bahasa ibu
Ketika sudah jauh dari rumah ibu
Bahasa ibu
Membantu mengingat kembali
Kenangan indah tentang suatu komunitas
Lengkap dengan adat dan budayanya


Bengkulu, 27 April 2010


Hanifah Damanhuri

BAPAK ZAHARNI

BAPAK ZAHARNI

Bapak Zaharni adalah guru SMPku
Aljabar matapelajaran yang dia asuh
Kepiawaiannya mengajar
Badannya yang besar dan ganteng
Dengan senyum terukir dibibir
Membuat bapak Zaharni menjadi guru idola

Aku dan teman-teman
Senang sekali kalau disuruh ke depan
Apalagi kalau soal yang beliau berikan
Dapat kami selesaikan dengan benar

Bapak Zaharni tak hanya pandai mengajar
Beliau seorang Kepala Sekolah yang berwibawa
Beliau selalu ikut di acara kemah Pramuka
Kami para murid SMP Banuhampu
Yang sebagian besar berasal dari Banuhampu
Memiliki kedekatan emosional satu sama lain
Dengan bapak Zaharni kami sangat dekat

Karena kesibukannya sebagai KepSek
Beliau meminta bantuan guru baru
Untuk menggantikannya mengajar Aljabar
Kami menolak pergantian tersebut
Dan melakukan demo
Dengan tuntutan
Kami hanya mau belajar Aljabar
Kalau yang mengajar bapak Zaharni
Pukulan penggaris di telapak tangan kami
Tak menyurutkan aksi kami
Akhirnya bapak Zaharni menyerah

Siapa nyana
Akupun menjadi guru matematika
Bayangan cara mengajar bapak Zaharni
Ketika mengajarkan Aljabar
Selalu bermain dipelupuk mata
Tak mudah menyamainya
Apalagi ketika yang dihadapi
Mahasiswa yang tak suka matematika

Andai banyak guru matematika
Sekaliber bapak Zaharni
Banyaklah siswa
Yang akan menyukai matematika

Selain mengajar di SMP Banuhampu
Bapak Zaharni juga mengajar di Thawalib Parabek
Isna Rais, Zaim Rais, Elviani Rais, Isnarmi
Adalah diantara murid-murid beliau
Yang telah mengharumkan nama Thawalib Parabek

Dengan segenap rasa hormat
Dalam rangka HarDikNas
Izinkan aku mengucapkan
Terima kasih bapak Zaharni
Terima kasih para guru yang lainnya
Atas jasa dan pengabdianmu
Semoga Allah membalasnya
Dengan balasan yang setimpal
Amin Ya Rabbal Alamin


Bengkulu, 4 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

KATIKO DURI NAN DICARI

KATIKO DURI NAN DICARI

Acok den tapurangah
Mancaliak urang bakurenah
Bantuak mancari apo nan salah
Dari tulisan den nan alah sudah

Bukan hikmah nan diambiakno
Mancari salah untuak jadi sanjato
Palakak kapalo den tibo-tibo
Bia tasungkua indak badayo

“Kalau orang mencari duri
Walau tersembunyi di balik bunga mawar yang indah
Yang tampak olehnya
Tetap duri”, kata sahabatku

Kato mandata
Kato mandaki
Kato manurun
Kato malereng

Sacaro tulisan sulik dibedokan
Kacuali mamakai mato hati
Sacaro lisan, mimik wajah, sarato bahaso badan
Sangat mambantu mambedokan

“Pandailah membaca air muka
Dari air muka kita bisa tau
Orang marah, orang senang
Orang sedih, orang sombong …”, kata mamaku

Iyo juo kato papatah
“Kuman di subarang lautan tampak
Gajah di palupuak mato indak tampak”
Indak sadar manyakiti, indak nio disakiti

Oh iyo yeh
Aden mantun lo baru
Ondeh mandeh
Antah pabilo den kajadi IBADI


Bengkulu, 8 Mei 2010


Hanifah Damanhuri
Rang Sungai Tanang Banuhampu

ASYIKNYA DIBELA

ASYIKNYA DIBELA

Bertahun-tahun aku bertutur
Dengan sopan dan santun dengan beliau
Beliau yang selalu membaca tulisanku
Selalu mendorongku untuk terus menulis
Sering mengatakan tulisanku bagus dan perlu
Tanpa memperdebatkan termasuk kelompok apa tulisanku
Bukan kemasannya yang beliau lihat
Tetapi apa pesan, baik tersurat maupun tersirat
Yang ada dalam tulisan tersebut

Perjalanan hidup beliau yang panjang
Telah melalui jalan berliku dan mendaki
Pernah berada disetiap lapisan sosial
Bertemu dangan berbagai ragam manusia
Yang memiliki beragam bahasa, adat dan budaya
Menjadikan beliau manusia yang Arif dan Bijaksana

Sesekali kupakai bahasa nenek moyangku
Untuk bertutur dengan beliau lewat tulisan
Apa yang terjadi?
Orang-orang yang ikut membaca tulisanku
Marah besar dan mencaci maki diriku
Bahasa yang kupakai …
Tidak pantas untuk beliau yang terhormat

Sementara beliau sendiri
Tertawa-tawa membaca tulisanku
Lebih hebatnya lagi
Aku dibela mati-matian
Mungkin beliau ingat ketika menjadi orang pasar
Sering mendengarkan kata-kata yang kupakai
Bahkan oleh pelajar sekalipun
Penggalan nyanyi wajib Minangkabau
Bukti nyata “Aden” pengganti diri resmi
Asyiknya dibela

Aku jadi teringat nasehat mamaku
“Melihatlah dengan mata hati”
Agaknya inilah yang dipakai oleh beliau
Untuk melihatku dari jauh
Walau kemasanku rada aneh dari biasa
Terasa kurang ajar bagi orang yang tak biasa
Beliau yakin, aku tetap menghormatinya

Akupun jadi bertanya-tanya
Apasih bedanya
Aku, saya, aden, ambo, gua, gue, dsb?
Bukankah semua pengganti diri?
Begitu hinakah nenek moyangku yang ber”Aden”?
Apa dikira nenek moyangku tak terpelajar?
Apa Nagariku jajahan Nagari yang lain?

Biarlah waktu yang menentukan
Kata apa yang akhirnya
Dipilih masyarakat untuk pengganti diri
Harusnya anak Nagari
Bangga dengan bahasa sendiri
Bahasa menunjukkan
Dari Nagari mana seseorang berasal

Bagi yang keberatan
Jangan heran kalau suatu saat nanti
Bahasa Minang tinggal kenangan
Karena berganti dengan bahasa Indonesia
Bukankah kecendrungan tersebut sudah terasa?
Apa ada bahasa Minang yang standar?
Kenapa tidak pernah ada Kongres Bahasa Minang?

Diantara perbedaan
Biar tidak jadi pertempuran
Bukankah lebih baik
Saling menghargai perbedaan
Seperti yang dicontohkan
Bapak Prof Suheimi
Yang tak lagi terpengaruh
Oleh pujian dan umpatan

Terima kasih Bapak Prof Suheimi
Atas pembelaannya
Aku jadi senang dan bangga
Dan berharap
Banyak orang yang belajar dari bapak
Bagaimana cara menghormati perbedaan


Bengkulu, 5 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

ANAK-ANAK KAMPUANG

ANAK-ANAK KAMPUANG

Adaik salingka Nagari
Mamiliki tali kakarabatan nan tinggi
Apoli katiko aturan babini
Indak buliah kalua dari salingka Nagari
Kalau dapek padusi calon bini
Anak bako atau anak mamak sandiri
Atau nan masih bahubungan famili
Atau karib karabat salingka Nagari

Anak-anak nan lahia di kampuang
Bebas bamain sakaliliang kampuang
Sangaik akrab jo urang sakampuang
Kalau nasib lagi baruntuang
Amai urang saraso induak kanduang
Dapek patuah indak tangguang-tangguang
Tantang adaik nagari nan bakanduang
Mantun caro panurunan adaik balansuang

Dulu katiko kandaraan alun sabarapo
Listrik dan Televisi alun ado
Maso anak-anak lain indahno
Mamadek labuah basamo-samo
Sagalo pamainnan babuek sajo
Saroman oto-otoan dari limau jawo
Pestol-pestolan dari tami di rimbo
Gasiang banang dari tutup boto

Ondeh kok takana wakatu jolong gadang
Saliang batandang sasamo gadang
Maota sambia manyulam salendang
Parintang-rintang hari di libur panjang
Kalau indak sadang libur panjang
Maulang palajaran manjadi alasan batandang
Padahal labiah acok maota gadang
Kadang indak taraso ari alah parak siang

Jikok tadanga nyanyi “Si Nona”
Taraso malu hati mandanga
“…….
O malala jan lah malala juo
Harilah sanjo
O marilah marilah kito pulang
Harilah patang

Awak rancak
Budi elok
Baso basi
Pamikek hati”


Bengkulu, 7 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

KU NANTI KA MELINTAS DI LEMERSING

KU NANTI KA MELINTAS DI LEMERSING

Pernah ada KA yang melintas di Lemersing
Namun puluhan tahun yang silam
Jalur KA di Lemersing di non aktifkan
Relnyapun sebagian beralih fungsi

Ketika jalan raya yang ada
Tak mampu lagi menampung kendaraan
Yang melintas dalam waktu bersamaan
Kehadiran KA kembali dinanti

Suasana di Lemersing
Ketika liburan apalagi lebaran
Padat sekali dengan kendaraan
Maju tak bisa, mundur tak bisa

Maksud hati melepas diri agak sebentar
Dari keadaan macet saban hari di kota besar
Malah ketemu macet yang lebih besar
Yang menggagalkan rencana besar

Rencana PT KAI
Membuka kembali jalur KA
Dari Padang ke Bukit Tinggi
Membuat hatiku berbunga-bunga

Walau KA jalannya lambat
Tetapi bebas terhambat
Akan jauh lebih hebat
Dari mobil mewah yang tersendat

Ku nanti KA melintas di Lemersing
Biar bisa kurasakan sejuknya hawa pegunungan
Biar bisa kunikmati indahnya Lemersing
Biar bisa kurasakan perjalanan yang menyenangkan


Bengkulu, 11 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Senin, 03 Mei 2010

PETIR YANG SAMBUNG MENYAMBUNG

PETIR YANG SAMBUNG MENYAMBUNG

Pagi tadi sampai jelang sore
Udara sama seperti kemaren
Panas sekali dan membuat peluh bercucuran
Kelihatan dari rambut cowok yang basah
Ada teman yang saking kegerahan
Berdiri di depan kipas
Sambil merentangkan tangan

Jelang sore
Awan hitam menyelimuti kampusku
Usai melayani mahasiswa yang konsultasi
Aku buru-buru pulang
Disepanjang jalan yang ku tempuh
Kelihatan awan hitam dimana-mana
Tak lama sesampai di rumah
Hujan lebat menyiram bumi Raflesia
Diiringi suara petir yang sambung menyambung

Petir yang menggelegar
Seakan-akan rumahpun ikut bergetar
Kadang-kadang diawali dengan kilat
Belum selesai petir yang satu
Terdengar lagi petir lain yang dahsyad
Lampu listrik padam
Menambah ngeri perasaan
Lahaula wala quata illabillah

Alhamdulillah
Jelang Magrib
Hujan dan petir reda
Lampu listrikpun menyala

Bengkulu, 3 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Sabtu, 01 Mei 2010

MAMAKU DJASIDAR UMAR

MAMAKU DJASIDAR UMAR

Aku dilahirkan dan dibesarkan
Oleh wanita Minang yang luar biasa
Wajahnya rupawan
Berpendidikan
Sholehah
Sangat penyayang pada keluarga

Mamaku lahir pada tanggal 26 Juni 1926
Dan diberi nama Djasidar Umar
Dari kecil sudah piatu
Di asuh oleh kakaknya Syamsiar Umar
Yang kami panggil Umi
Yang usianya terpaut 8 tahun
Ayahnya Umar berpoligami
Salah sorang istrinya kami panggil Gaek Udo
Saudara dari nenekku

Aku masih bisa menyaksikan dan merasakan
Bagaoimana sayangnya Umi
Kepada adiknya yaitu mamaku
Tak pernah berakhir sampai akhir hayatnya
Mereka berdua meninggalkan kami
Diselang waktu tak sampai dua bulan
Mamaku melepas kakaknya di Jakarta
Berikutnya mamaku tewas di meja operasi di Padang

Setamat dari sekolah rakyat
Mamaku melanjutkan ke Diniyah Putri Padang Panjang
Aku tak tau persis
Kapan mama jadi guru
Kapan mama disunting papaku
Yang aku tau
Perjalanan hidup mamaku
Bak cando roda padati

Kondisi yang paling berat
Ketika ke dua kakakku kuliah
Sementara aku dan 3 orang saudaraku sekolah
Papa baru belajar jadi petani
Disinilah kehebatan mamaku teruji
Dengan berbagai cara dan upaya
Mama lakukan
Asal pendidikan anak tak terganggu
Emas perhiasan satu-satu dilepas
Sawah peninggalan satu-satu tergadai
Koperasi sekolah bak mamak kandung
Ditambah pertolongan sanak saudara
Dan karib kerabatnya

“Kalau sudah besar nanti
Di tambah nama ya
Baik di belakang maupun di depan
Seperti Prof… “
Begitu cara mama memotivasi anak-anaknya
“Harta kami tinggalkan
Kalian akan bertengkar sepeninggal kami”
Kata papaku meningkahi

Alhamdulillah
Berkat Rahmat dan Kurnia dari Allah SWT
Setelah kakakku bekerja
Dana pendidikan aku dan saudaraku yang lain
Diambil alih kakak-kakakku
Cita-cita mama agar nama anak-anaknya bertambah
Dikabulkan Allah
Namun belum ada yang sampai bergelar Prof….

Aku dengan kondisi tidak lagi prima
Masih berusaha mewujudkan impian mamaku
Semoga cita-cita mamaku tercapai. Amin

Kutulis cerita ini
Di hari HarDikNas
Untuk mengenang mamaku
Pahlawan pendidikan di tengah keluarganya
Rela berkorban dengan harta, jiwa dan raga

Mama
Kata si Hilma
Aku yang paling banyak dapat doa
Karena aku yang paling badung diantara mereka

Mama
Aku bahagia
Dihari-hari terakhir mama di RS
Aku terpilih mendampingi mama
Mama pindahkan selimut mama padaku
Ketika mama sholat Tahjud
Mama bikinkan aku susu
Untuk diminum sehabis mandi
Mama kupaskan aku mangga
Sehabis kita mengaji bersama
Kenangan tersebut sangat indah mama

Mama
Aku yakin
Allah menempatkan mama disisi-Nya
“Mama wanita yang berbeda”, kata papa
Selamat beristirahat mama
Doa kami menyertai mama

Bengkulu, 2 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

TABEK GADANG

TABEK GADANG

Angek bana hari taraso
Indak manga-manga bapaluah juo
Dihari nan saangek nangko
Barandam di aia alangkah sero

Takana di den Tabek Gadang
Di kampuang den Sungai Tanang
Indak tantu pagi jo patang
Tiok sacah mahambua ka Tabek Gadang

Kaja bakaja di Tabek Gadang
Kadang-kadang lomba baranang
Indak paduli kalah atau manang
Nan pantiang hati sanang

Baa mangko hari saangek nangko
Kapai kama-kama maleh tibo
Apo nan dimasak indak basalero
Tiok sacah auh taraso

Baru angek hari labiah dari biaso
Alah galisah badan taraso
Baa pulo nanti kalau di narako
Angekno indak dapek dikiro

Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang
Lindungilah kami dari godaan setan yang terkutuk
Ampunilah dosa kami
Hindarilah kami dari api neraka.
Amin Ya Rabbal Alamin


Bengkulu, 1 Mei 2010


Hanifah Damanhuri

Jumat, 30 April 2010

HARI PANAS SEKALI

HARI PANAS SEKALI

Sudah hampir sebulan
Aku merasa kegerahan
Tiap sebentar rambut dan sekujur tubuh
Bermandikan peluh
Salah memilih baju
Kulit penuh biang keringat

Jadi serba salah
Kupakai baju katun yang tipis
Ketika berada di ruang AC
Atau berada di depan kipas angin
Aku kedinginan
Kepala jadi pusing

Tadi pagi
Aku kekuburan mengantar teman
Aku memakai baju hitam
Terasa hari panas sekali
Padahal aku berada
Dibawah pohon yang rindang

Tadi sore
Aku dapat SMS
Dari teman sepermainan
Ketika di kampung
“Info penting:
Pengumuman!
4 hr k dpn
Mulai hari ini
Jgn pke bju wrn hitam
Krn mathari
Sdng mncapai
Titik trdkt dg bumi
Slruh dunia
Mrngalami kebaikan suhu 4 drajat
Brpluang tjd kanker
Jd gunakan sunblock &
Byk mnum air putih.
Infokan lagi k org2
Yg kita pedulikan”


Bengkulu, 30 April 2010


Hanifah Damanhuri

BAHASA IBU

BAHASA IBU

Adat dan budaya serta bahasa
Berlaku salingka Nagari di Ranah Minang
Ketika sudah mulai keluar dari Nagari
Dan berkumpul dengan orang berlainan Nagari
Walau Nagari bersebelahan
Kadang perbedaan menjadi pertengkaran
Kadang perbedaan menambah erat persahabatan

Terasa baru kemaren rasanya
Ketika teman-teman kos kakakku di Padang
Tertawa mendengar kata-kataku
“Sia di dalam kamar mandi”, tanya tante Yur
“Aden”, jawabku
“Ha ha ha”, dia tertawa ke temannya
Akupun ditatar agar tidak ber “Aden”

Pulang dari liburan
Aku memanggil nama sendiri untuk diri
Aku juga melarang orang jangan ber’Kau” ke aku
“Alah, baru libur ka Padang, sombong”
Begitu kata teman-temanku sekampung
Dari pada jadi orang asing di kampung sendiri
Aku kembali berbahasa ibu

Beranjak ABG
Kembali bahasa ibu menjadi masalah
Terutama ketika libur
Kadang saudara yang kekampung
Kadang aku yang ke kota
Saudaraku sering tertawa
Ketika aku berkata-kata

Biar tidak diketawakan lagi
Aku dan beberapa temanku
Berbahasa Indonesia setiap hari
Sebutan “Aden dan Kau”
Berganti “Lu dan Gua”
Tak peduli orang berkata apa
Sesekali berbahasa ibu

Ketika sudah merantau
Bahasa ibu ditinggalkan sama sekali
Anehnya
Ketika rindu kampung
Rindu sanak saudara
Kami memilih berbahasa ibu
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan

Selucu-lucunya bahasa ibu
Sekasar-kasarnya logat bahasa ibu
Ketika sudah jauh dari rumah ibu
Bahasa ibu
Membantu mengingat kembali
Kenangan indah tentang suatu komunitas
Lengkap dengan adat dan budayanya


Bengkulu, 27 April 2010


Hanifah Damanhuri

Minggu, 25 April 2010

MABUK “KEPAHYANG”

MABUK “KEPAHYANG”

“Nanti kalau Pulkam lagi
Ganti mobil ya”, kata kakakku
Aku tertawa nyengir
Sementara hati bersedih

Pulang ke Padang beberapa hari yang lalu
Kubeli mobil baru yang keren
Lengkap dengan sopir
Tapi belinya sebangku

Dari Bengkulu ke Padang
Aku merasa nyaman saja
Ketika meliwati perbukitan
Dengan jalan mendaki dan berkelok-kelok
Jelang memasuki kota Kepahyang
Di sore yang cerah sekali waktu itu

Ketika dari Padang ke Bengkulu
Mobil yang kami beli sebangku
Ukurannya lebih kecil dari sebelumnya
Walau dilengkapi AC
Sang sopir lebih suka buka kaca

Dini hari
Mobil kami
Berada di perbukitan
Menurun pelan-pelan
Di jalan yang berkelok-kelok

Terpaan angin dan dinginnya udara perbukitan
Serta guncangan mobil meliwati belokkan
Membuat perutku mual
Mobil dihentikan ketika aku minta kantong
“Buka pintu dan muntahkan diluar bu”, kata sopir
Begitu pintu terbuka
Buuuuaaaarrrr
Aku muntah menjadi-jadi
Lemas langsung badanku

Terbebas dari tikungan
Dan ketika bertemu warung makan
Kami singgah
Aku beli teh hangat

Ketika mobil berjalan lagi
Aku tertidur
Terjaga ketika sopir bertanya
Yang mana rumahnya
Pas mobil berhenti di depan rumah
Aku kembali muntah lagi
Mabuk “Kepahyang”, kata orang Bengkulu

Begitulah penderitaanku
Bila melewati bukit daerah Kepahyang
Kecuali aku makan antimo
Dan tidur disepanjang jalan tersebut
Tanpa melihat pemandangan yang indah

Bengkulu, 25 April 2010


Hanifah Damanhuri

NB. Ini catatan orla tentang tikungan http://www.pdp.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=841

Senin, 19 April 2010

BECAK MOTOR

BECAK MOTOR

Kali ini kami (aku dan suami) ke Padang
Menggunakan jasa travel
Irit dan hemat tenaga
Dan diantar sampai ke alamat

Masalah muncul ketika hendak bepergian
Dari dan ke rumah adikku di Siteba
Tak mudah mendapatkan angkot
Sesuai keinginan dalam waktu yang singkat

Ketika kami melangkah hendak menuju UNP
Kami melihat becak motor
Pemandangan yang terasa aneh bagiku
Kami panggil becak motor
Dan kamipun menuju UNP
Lewat jalan yang tersingkat
Jalan yang tak ditempuh Angkot
Hingga akhirnya sampai di Simpang Tunggul Hitam

Aku pikir kami akan diturunkan di Simpang ini
Eh sang becak ikut melaju di tengah keramaian
Bersaing dengan bermacam-macam mobil
Di jalan Hamka yang padat
Dengan lincah sang becak
Mengambil posisi di paling kanan
Sesampai di depan UNP
Becakpun berbelok dengan sigap
Dan meluncur kehalaman BNI

Kulihat pegawai BNI
Senyum-senyum melihat kami
Kami balas pula dengan senyuman
Sambil bergegas turun dan melangkah ke jalan
Becak motor telah membahagiakan kami di siang itu

Usai urusan kami di UNP siang itu
Kami naik biskota ke Pasar
Waduh mak
Musiknya keras sekali
Bikin kepala nyut-nyutan
Kalau seseorang ingin turun
Tinggal tepuk tangan
Menyaingi suara musik yang keras

Ada almari di atas kepala sopir
Yang berisi botol bekas dengan berbagai model
Apa itu botol bekas minuman keras?
Atau botol apa ya ?
Modelnya bagus-bagus
Indah juga nampaknya

Ketika sampai di Taman Melati
Kami diturunkan
Habiiis-habiiiiiis kata keneknya
Ya udah, kami turun
Kami telusuri jejak yang pernah di tinggalkan
Puluhan tahun yang silam
ketika kasih mulai bersemi

Kami ulangi pula
Makan martabak Mesir Kubang
Sambil makan terkenang
Masa-masa indah di masa muda

Pulangnya kami putuskan naik becak motor lagi
Kami naik angkot dulu menuju Simpang Tunggul Hitam
Angkot Padang aneh-aneh warnanya
Diangkot ini aku juga melihat almari kecil
Tempat 3 buah botol di pajang
Red Label, X, Black Label
Dekat sopir juga ada botol minuman
Sama dengan biskota
Musik di angkot ini juga keras
Sssttt kata suamiku melarang
Ketika aku ingin minta sopir mengecilkan volumenya

Jangan kencang-kencang mas
Teriakku pada sopir
Yang mencoba menyalib mobil lain
Sial bagi sopir tersebut
Ketika dia menaikkan penumpang
Di tempat yang salah
Ketangkap basah polisi

Kami dipaksa polisi ganti mobil
Setelah sampai di Simpang Tunggul Hitam
Hujan lebat mengguyur Padang
Untung ada becak motor
Asyikk juga naik becak motor
Di bawah guyuran hujan lebat
Di jalan yang berbatuan/tidak rata
Kepala terantuk-antuk ke penutup becak


Padang, 16 April 2010


Hanifah Damanhuri

KESEMPATAN MENGUSAP KEPALA PAK ETEKKU

KESEMPATAN MENGUSAP KEPALA PAK ETEKKU

Di waktuku yang sempit
Dan langkahku yang singkat
Tak banyak yang sempat kukunjungi

Malam minggu 17 April 2010
Aku, suami dan keluarga adikku
Berkunjung ke rumah pak etekku
Bapak Akhiarly Djalil

Tak seperti biasanya
Pak etekku lama sekali menemui kami
Ketika keluar mulutnya di tutup sapu tangan
Setelah menyalami kami, masuk lagi kekamar

Ketika keluar lagi dari kamar
Pak etek ngomong barusan dia muntah
Kami jadi terkejut
Adikku dan aku memeriksa jidatnya
Tidak panas, tetapi dingin
Tangan juga dingin

“Ambil nasi panas” kata suamiku
Nasi yang dibungkus sapu tangan
Di usap-usap ke jidat, punggung dan tempat lain
Aku dan adikku memijit-mijit kaki dan tangan

Sambil memijit pak etek
Aku dan adikku tertawa lepas
Teringat ketika memijit papaku
Bayaran adikku lebih banyak dariku

Kami jadi terdiam
Ketika tanteku menangis dan berkata
“Uda, baa uda….”
Aku jadi cemas juga
Kami minta pak etek pindah kekamar
Sebelum pak etek naik ketempat tidur
Adikku sudah menghubungi kakakku
Pak etek konsultasi langsung dengan kakakku yang dokter

Saat itu kami merasa
Menghadapi papa sendiri
Bajunya diganti
Badannya dibalsemi
Kaki, tangan, dan kepala semuanya di pijit
Kesempatan mengusap kepala pak etek

Aku agak trauma rasanya
Terbayang saat terakhir papaku
Terbayang saat terakhir kakak iparku
Dalam hati aku berdoa
Semoga pak etek cepat sembuh

Setelah kami merasa badan pak etek mulai panas
Haripun sudah malam
Kami pamit
Sebelum pulang kerumah adikku
Kami mampir dulu ke rumah kakak tante
Memberitahukan keadaan pak etek
Biar ada yang menemani tante

Alhamdulillah
Tadi suara pak etek di telpon
Sudah kencang seperti biasa
Dan terdengar senang dan bahagia

Terima kasih Ya Allah
Engkau beri kesempatan padaku
Untuk mengusap kepala pak etekku
Yang tak pernah terbayangkan dalam hidupku

Bengkulu, 10 April 2010

Hanifah Damanhuri

Senin, 12 April 2010

CALON PAHLAWAN

CALON PAHLAWAN

Rakyat berderai sepertiku
Sering tercengang-cengang
Menyaksikan berita/pemandangan di TV
Jadi bingung sendiri
Mana berita yang benar
Mana berita yang direkayasa
Siapa yang benar
Siapa yang salah

Sebagai rakyat berderai
Aku mengimpikan Negara yang hebat
Para pemimpinnya berpihak ke rakyat
Bijaksana, adil, jujur dan disiplin
Tapi saat ini aku merasa
Seperti meminta sisik ke lele

Pesona harta
Pesona tahta
Pesona wanita
Sangat susah terlepas dari manusia
Berbagai cara dilakukan
Kadang teman jadi lawan
Kadang lawan jadi teman
Orientasi ke rakyat
Hanya di bib ir saja
Tak jarang
Rakyatlah jadi korbannya

Di tengah hiruk pikuk perang bintang
Tak peduli entah apa alasannya
Mungkin juga sebagai balas dendam
Muncul bintang SD yang terang dimata rakyat
Di bongkarnyalah beberapa kasus di kantornya
Yang menggemparkan NKRI

Simpati rakyat tertuju padanya
Ingin betul rakyat menyaksikan
Siapa saja para penjahat berdasi
Yang telah melukai hati rakyat
Telah mencuri uang rakyat

Di tengah-tengah penantian rakyat
Muncul berita/pemandangan yang aneh di TV
Sang bintang SD yang sedang bersinar
Yang ingin berobat ke LN
Di tangkap teman kantornya

Huuuhhh ada apa ya?
Semua orang bertanya
Andai penangkapan ini tak benar prosedurnya
Aku rasa sang bintang SD
Akan tampil sebagai Calon Pahlawan

Jarak antara
Pahlawan dan Pengkhianat
Sangat tipis
Tergantung
Dari sisi mana seseorang melihatnya


Bengkulu, 12 April 2010


Hanifah Damanhuri

Sabtu, 10 April 2010

MENGGAPAI IMPIAN

MENGGAPAI IMPIAN

Hampir setengah abad usiaku kini
Usia yang sudah tidak muda lagi
Namun aku masih punya mimpi-mimpi
Mimpi yang kadang baru terpikirkan kini

Selama ini
Karirku mengalir bak air
Terhalang aku di suatu jalur
Aku berpindah ke jalur yang lain
Alhamdulillah untung saja
Aku tak terjebak di lubang yang dalam
Yang akan membuatku diam di tempat

Di usiaku yang tak muda lagi
Aku melihat masih ada kesempatan
Kesempatan untuk mengembangkan diri
Untuk itu kubangun suatu impian
Impian yang membutuhkan banyak pengorbanan

Untuk menggapai impianku
Aku bangun mimpi-mimpi yang lain
Seperti kata pepatah
Sekali merangkuh dayung
Dua tiga pulau terlampau

Minggu ini
Minggu penentuan bagiku

Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Izinkanlah aku untuk menggapai impianku
Seandainya itu menjadikan aku lebih baik nanti
Mudahkanlah urusanku
Amin

Bengkulu, 11 April 2010

Hanifah Damanhuri

Jumat, 09 April 2010

MAS

MAS

Mas adalah panggilan untuk lelaki Jawa
Kupanggil sahabatku dengan Mas X
Sebagai panggilan kehormatan
Walau usianya kecil dariku

Kupanggil mahasiswaku Mas
Walau bukan di Jawa
atau bukan orang Jawa
Untuk menyuruh mahasiswa
Yang tak kuhapal namanya

Sekarang kata MAS
Sedang hangat diperbincangkan orang
Bukan untuk memanggil nama lelaki
Tetapi singkatan dari
Majlis Adat dan Syarak

Keningku berkerut merenungkannya
MAS kata yang lumrah di Jawa
Akan dipakai jadi kata yang istimewa
Di Ranah Bunda
Seperti tidak ada kata yang lain saja

Kurenungkan lagi kata MAS
Haahhh kemana perginya kaum cerdik pandai?
Dimana tempatnya bundo kanduang?
Haruskan terpisah antara adat dan agama?
Bukannya adat berdasarkan agama?

MAS
Kata yang menurutku
Harus ditinjau ulang
Baik dari pilihan kata
Maupun kelengkapan isi

Bengkulu, 10 April 2010

Hanifah Damanhuri

KISAH CINTAKU

KISAH CINTAKU

Cintaku
Cinta sejati
Cinta yang abadi
Tak terganti
Sampai mati

Ku kenal dia
Ketika kami satu sekolah
Di SMP paforit
Di kota Bukitinggi
Yang indah permai

Wajahnya yang rupawan
Dengan sikapnya yang anggun
Dan tutur kata yang santun
Serta kecerdasannya di atas rata-rata
Telah membuat hatiku terpenjara

Ku tatap dia di setiap kesempatan
Ku dekati dia dan kuusahakan
Agar kami bersama dalam suatu kegiatan
Aku merasa dia juga bangga padaku
Pada kecerdasanku

Status sosial yang berbeda
Nagari dan budaya yang berbeda
Membuatku tak berharap banyak
Aku puas bisa bersamanya
Dalam setiap kesempatan

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat
Selepas dari SMP paforit
Kamipun masuk ke SMA yang sama
SMA paforit yang jadi incaran pelajar Sumbar

Perasaan cinta yang kusimpan dalam hati
Tak kunjung berani kusampaikan
Kulampiaskan perasaan ini
Ke dalam tulisan atau puisi-puisi cinta
Yang kusimpan rapi di kamarku

Betapa berat hidup ini kurasa
Ketika aku harus pindah ke Padang
Ikut orang tua
Yang pindah tugas
Aku harus meninggalkan kekasih hatiku

Demi perasaan cinta yang tertanam di hati
Dengan berbagai alasan
Aku buat jarak Padang dan Bukittinggi
Menjadi dekat sekali
Minimal sebulan sekali aku ke Bukittinggi

Jangan heran
Walau aku bukan lagi sekolah di Bukittinggi
Tetapi aku masih akrab dengan teman-teman
Terutama yang berasal dari SMP paforit dulu
Akupun dijadikan Alumni SMA paforit tersebut

Barangkali Tuhan memahami perasaanku
Aku kembali satu perguruan dengannya
Di Fakultas paforit di UNAND
Hatiku berbunga-bunga
Kekasih hati ada dipelupuk mata

Keenceran otakku
Dan kelihaianku berusaha
Serta berbagai kelebihan yang kumiliki
Telah membuatku percaya diri
Begitu aku menyandang gelar sarjana
Kulamar dia jadi istriku
Begitulah kisah cintaku

Bengkulu, 9 April 2010

Aku ( pura-pura jadi Guruku)

Kamis, 08 April 2010

TERKEJUT

TERKEJUT

Hari ini aku pulang lebih cepat dari biasanya
Begitu kelasku berakhir
Aku tak mampir ke fakultas seperti biasanya
Tetapi langsung pulang kerumah

Begitu sampai di jalan menuju rumahku
Aku tercengang melihat banyak mobil
Ada mobil polisi juga
Tempat bertanya tidak ada

Lagi berfikir apa yang terjadi
Aku berpapasan dengan anak SMP
“Rumah pak Jeck terbakar”, katanya
Darahku tersirap, rumah siapa, tanyaku lagi
“ Rumah nenek Rel terbakar”, ulangnya
Innalillahi wainnalillahi rajiun
Ku kira tadi rumah pak Jen suamiku
Beda Jeck dengan Jen tipis sekali
Selama ini kami memanggilnya Jeck

Ketika aku sampai di lokasi
Di gang sebelah gang rumahku
Rumah sudah jadi puing
Apipun sudah padam

Saat terjadi kebakaran sekitar pukul 11 WIB
Hari sedang panas sekali
Untung tidak ada angin
Andai ada angin …

Kulihat nenek Rel
Termenung di rumah tetangganya
Dan tak banyak berbicara
Jeck anak lelakinya dua kali pingsan

Kecil jadi kawan
Besar jadi lawan
Hanya dalam hitungan menit
Tak satupun kekayaan yang tersisa

Aku terkagum menyaksikan ketegaran mak Rel
Musibah yang datang silih berganti
Yang telah menguras airmatanya hingga kering
Telah menempanya jadi manusia sabar
Seperti tanpa beban
Mak Rel sholat Magrib berjamaah di mesjid

Suatu pelajaran berharga
Yang kudapat hari ini
Dari seorang nenek tua yang bersahaja
Bagaimana menunjukkan sikap
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun


Bengkulu, 8 April 2010


Hanifah Damanhuri

Minggu, 04 April 2010

TEROMPET KEMATIAN

TEROMPET KEMATIAN

Setiap mendengar bunyi terompet di TV
Memberitahukan tentang kematian WS
Ingatanku melayang ke kota Bagan Si Api-Api
Kota yang penghuninya mayoritas bermata sipit

Sebelum aku berkunjung ke kota Bagan Si Api-Api
Dalam otakku tersimpul
Dimanapun si mata sipit berada
Umumnya kehidupan mereka di atas rata-rata

Di kota Bagan Si Api-Api inilah pada tahun 80 an
Aku menyaksikan kehidupan si mata sipit
Yang lengkap status sosialnya
Yang kaya sekali sampai yang termiskin ada di sana

Pasarnya walau kecil
Banyak barang impor disana
Dengan kualitas yang bagus
Dan harga terjangkau

Berada di kota Bagan Si Api-Api
Orang Melayu
Menjadi tamu di negeri sendiri
Bahasa dan budaya, asli Tionghoa punya

Ikatan kekeluargaan si mata sipit
Memang luar biasa
Sekali dia percaya
Semua keluarga semarga ikut percaya

Suatu hari aku terkejut
Ada bunyi terompet dan iring-iringan
Lewat di depan rumah kakakku
Di Jalan Sudirman kalau tidak salah namanya

Kulihat tanggal di kalender
Bukan hari istimewa
Kuperhatikan iring-iringan tersebut
Pemandangannya aneh terasa

Ada rombongan berbaju goni
Ada rombongan berbaju hitam
Dikanan dan dikiri rombongan
Kain warna-warni dibentang sebagai pagar

Malamnya kakakku bercerita
Iring-iringan tersebut adalah
Bagian dari acara kematian si mata sipit
Semakin kaya yang mati, semakin panjang iringannya

Sekarang kota Bagan Si Api-Api
Sudah tak seperti dulu lagi
Aku tak tau
Apa budaya simata sipit masih dominan disana

Bengkulu, 4 April 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 01 April 2010

SAPU LIDI

SAPU LIDI

Temanku dari tetangga sebelah
Sering berkata padaku dulu
“Bersama kita bisa”
Jauh sebelum kata tersebut dipakai SBY

Aku tak heran kata tersebut dipakai SBY
Karena orang-orang di belakang SBY
Penganut paham “ Bersama kita bisa”
Yang digambarkan seperti ikatan sapu lidi

Dengan kekuatan “bersama kita bisa”
Kekuasan mereka menggurita
Sampai kepelosok dimanapun di tanah air
Padahal mereka kelompok Minorotas

Untuk membangun suatu pasar modern
Tak jarang pasar tradisional dengan kekuatan mandiri
Dibumi hanguskan
Dan berganti dengan pasar modern

Sebagai kelompok Minoritas yang cerdas
Mereka menguasai strategi
Hingga tau dimana tempat yang harus diisi
Membuat kelompok Mayoritas kehilangan posisi

Semboyan “ bersama kita bisa”
Luar biasa pengaruhnya
Apalagi kalau anggotanya para ahli
Duniapun bisa dikuasai

Kalau ada seseorang yang memegang posisi
Bisa dipastikan
Para lidi yang terikat dengannya
Akan mendampinginya diman saja

Dengan kekuatan “bersama kita bisa”
Banyak urusan besar menjadi kecil
Si lemah terbantu menjadi kuat
Yang kuat semakin kuat

Namun lihatlah di layar kaca
Kejahatan yang terjadi dan terkuak belakangan ini
Bukankah pelakunya terikat satu dengan yang lain
Seperti sapu lidi?

Lihatlah dilayar kaca
Atau bukalah buku sejarah
Peperangan antar suku sering terjadi
Kalau suatu suku terikat bak sapu lidi

Aku si lidi bukan sembarang lidi
Yang jelas lebih baik dari tusuk gigi
Yang telah terikat di suatu instansi
Tempat yang kupilih untuk mengabdi

Suamiku
Anak-anakku
Mahasiswaku
Adalah tanggung-jawab utamaku


Bengkulu 1 April 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 30 Maret 2010

LEMBAH ANAI

LEMBAH ANAI

Beberapa hari setelah gempa 30 September 2009
Dua kali aku melewati daerah Lembah Anai
Pang pung darah di dada
Selama berada di lereng bukit
Dengan arus lalu lintas yang padat sekali

Kecemasanku terasa sekali
Ketika melewati Lembah Anai yang kedua kali
Mobil yang berjalan pelan
Pas satu mobil di depanku
Dihentikan oleh petugas
Saat itu kami berada
Tepat di bekas longsoran

Mobil kami dihentikan
Untuk memberikan ruang dan gerak Traktor
Untuk membersihkan puing-puing reruntuhan

Sambil bibirku komat-kamit berdoa
Mataku memandang ke perbukitan
Kulihat tanah
Tempat tumbuhan dan batu bertengger
Tak lagi padat

Ya Allah jangan ada gempa susulan
Ya Allah jangan ada hujan tiba-tiba
Kataku berdoa dalam hati
Sedikit goyangan dan curah hujan
Pepohonan dan bebatuan
Akan menggelinding ke bawah

Antrian yang panjang
Motor yang banyak sekali
Membuat mobil merangkak
Setelah diperbolehkan berjalan
Rasa terlepas dari marabahaya
Ketika mobil tak lagi di lereng bukit

Apa yang kubayangkan dulu
Tak meleset
Ketika hujan turun
Berkali-kali bukit di Lembah Anai
Longsor dan menimbun jalan

Turunnya hujan adalah kehendak Allah
Terjadinya musibah juga atas izin Allah
Telah terjadi musibah-demi musibah
Mungkin sudah banyak yang lupa pada Allah
Sudah saatnya kita semua kembali pada Allah
Agar terhindar dari musibah

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun


Bengkulu, 31 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

KARYA YUANG SAU

KARYA YUANG SAU

Hanya hasil karya seorang Yuang Sau sejati
Dengan pengalaman hidup yang bervariasi
Atau dengan bahan bacaan yang banyak sekali
Yang mampu menghasilkan karya yang abadi
Tak lekang oleh panas
Tak lapuk oleh hujan
Lintas agama
Lintas budaya
Lintas bangsa
Lintas waktu
Lintas generasi

Aku hanya heran dan peduli
Kok ada yang berani
Dengan alasan menyenangkan hati
Atau alasan lainnya yang menarik hati
Mengambil karya yang abadi
Merombaknya sedikit disana sini
Menjadikannya seakan karya sendiri
Yang membaca terkesima di dalam hati

Tanpa dia sadari
Yang dia lakukan adalah mencuri
Hasil karya Yuang San sejati
Hanya orang yang tak jujur
Yang mampu melakukannya

Bengkulu, 31 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 25 Maret 2010

JASO RANTAUNET

JASO RANTAUNET

Kato guru ngaji
“Ampek tando urang Minang
Pasurau
Parantau
Palapau
Pagurau”

Tamanuang den nan sadang dirantau
Ciek jo duo tando dun
Lai sato den
Kok ndak cukuk tando dun di den
Tantu ndak rang Minang den du?

Bukan den ndak namuah
Cubolah pikia

Kapai den ka surau
Surau nan saroman dikampuang
Sasudah sumbayang
Basambuang jo mangaji
Kama ka den cari di rantau?
Kalaupun ado
Mungkin jauah tampekno

Kapai den kalapau
Lapau saroman dikampuang
Minun teh talua
Makan katan jo goreng
Sambia ma ota kian kamari
Kama kaden cari?
Kalaupun ado
Mungkin jaquah tampekno

Ha tapikia lo di den
Palanta rantaunet
Tampek bakumpua rang Minang
Nan tinggano di 8 panjuru angin

Sajak aden sato kalapau
Banyak nan dapek diden
Kadang saraso kasurau
Dapek kaji dari ahlino
Kadang saraso kalapau
Mambaco kuliner sato capak-capak-i

Dapek Guru
Indak sumbarang guru

Dapek ilmu
Dari babagai macam ilmu

Dapek kawan/sanak
Walau jauah dimato
Taraso dakek di hati

Dapek babagai kasampatan
Kasampatan mambaco
Kasampatan manulih
Kasampatan badiskusi
Kasampatan bagurau

Dapek berbagai ungkapan
Ungkapan ikuik basuko cito
Ungkapan ikuik baduko
Ungkapan salamaik hari rayo
Dan ungkapan lainno

Dapek berbagai kiriman doa
Doa mohon restu
Doa mohon kesembuhan
Doa mohon keberhasilan
Doa-doa lainnya yang indah

Nan paliang sanang ati mandanga
Banyak diantaro warga palanta
Alah bibasuo di dunia nyata
Sadono bagumbira ria
Taraso alah kenal sajak dulu kala
Ado pulo nan tanyato
Basangkuik pauik dari sonono

Itulah salayang pandang
Diantaro jaso-jaso rantaunek
Nan mambuek urang minang
Indak kahilangan tando nan ampek


Bengkulu, 25 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 23 Maret 2010

DUKA YANG TAK KUNJUNG REDA

DUKA YANG TAK KUNJUNG REDA

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Ya Allah
Yang Maha Kuasa
Penguasa langit
Penguasa bumi

Telah berkali-kali musibah terjadi
Hampir merata di seluruh propinsi
Entah itu sebagai peringatan
Entah itu cobaan
Entah itu azab
Sebagai bukti kekuasaan-Mu

Untuk setiap musibah yang terjadi
Selalu menimbulkan duka dan lara
Duka karena kehilangan harta atau nyawa
Duka kami
Duka yang tak kunjung reda

Ya Allah Yang Maha Pengasih
Ampunilah dosa kami
Berilah kami kesabaran
Berilah kami hidayah
Agar kami dapat mengambil hikmah
Untuk setiap musibah

Ya Allah Yang Maha Penyayang
Kepada-Mu kami berserah diri
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izin-Mu

Bengkulu, 23 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

Sabtu, 20 Maret 2010

PASCA PRRI

PASCA PRRI

Setelah Ahmad Husen menyerah Mei 1961
PRRI otomatis bubar dan
Sumatera Tengah kembali kepangkuan NKRI

Bubarnya PRRI
Belum menghentikan perang yang terjadi
PKI yang menjadi musuh PRRI
Bertindak tanpa kendali
Kejahatan semakin menjadi-jadi
Pembunuhan masih sering terjadi

Aku merasa
Para alim ulama waktu itu
Menjadi sasaran anggota PKI
Hingga para alim ulama banyak yang tewas

Tewasbya para pelajar dan mahasiswa di perang PRRI
Ditambah tewasnya para alim ulama
Tentu saja membuat Sumbar
Kehilangan putra-putra terbaiknya

Menurut cerita di RN beberapa waktu yang lalu
Di situasi yang kacau tersebut
Lahirlah LKAAM melalui MUBES Ninik mamak
Yang di ketuai Bpk Chaidir N Latief
Dengan Sekretaris Bpk Syaafroedin Bahar

Kata Bapak Chaidir N Latief,
“nan dilakukan LKAAM
membersihkan ninik mamak
dari unsur PKI dan
mengarahkan minat kaula muda para sarjana
menjadi ninik mamak,
memperhatikan adat budaya dan
memperhatikan NAGARInya masing masing”

Telepas dari pro dan kontra tentang
Kehadiran LKAAM tahun 1962
Aku merasa ada yang kurang
Dan menurutku
Itulah yang harus diutamakan
Keberadaan kaum Alim Ulama dan
Binaan generasi muda untuk menjadi Alim Ulama
Atau aku yang tidak mendengarnya??

Mungkinkah ini penyebabnya
Kenapa terjadi kesenjangan saat ini ?
Kaki-kaki tungku tiga sejarangan
Tidak lagi sama tinggi
Kaki kaum Cerdik Pandai
Kaki kaum Ninik-Mamak
Mendapat perhatian yang lebih
Sementara kaki kaum Alim-Ulama
Goyah ditelan masa

Wahai para pengambil kebijakkan
Kalau ingin menegakkan ABSSBK
Buatlah ketiga kaki tungku kembali setara
Perhatikanlah keberadaan dan binaan
Untuk kaki Alim-Ulama

Alim-Ulama yang bertindak mengajarkan
Bagaimana AlQuran menjadi tuntunan hidup
Sehingga tingkah laku rang Minang
Sesuai dengan ABSSBK


Bengkulu, 21 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Kamis, 18 Maret 2010

TIGA TUNGKU SEJARANGAN

TIGA TUNGKU SEJARANGAN

Tiga tungku sejarangan
Kuterjemahkan dengan tungku
Yang kakinya ada tiga
Sehingga kuali atau periuk di atasnya
Terletak seimbang dan mantap

Ketiga kaki ini
Kalau diproyeksikan
Akan membentuk bangun segitiga
Yang memberi ruang
Agar kayu saling bersilang
Udara bebas bersileweran
Hingga api jadi menyala
Sempurna dan merata

Namun tungku tiga kaki ini
Tak kuasa bertahan
Oleh pergantian musim
Dan pergantian bahan bakar

Tiga tungku sejarangan
Dipakai juga untuk menggambarkan
Tiga pilar yang membangun
Budaya Ranah Minang yaitu:
Alim-Ulama
Cerdik-Pandai
Niniak-Mamak

Ketiganya saling bahu membahu
Dalam posisi yang sama tingginya
Andai yang satu lebih tinggi
Atau yang satu lebih rendah
Akan terjadi ketimpangan

Kalau kurenungkan
Aku jadi bingung
Kenapa pilar-pilar ini
Berdiri sendiri ?

Urusan dunia
Serahkan ke Cerdik-Pandai
Urusan akhirat
Serahkan ke Alim-Ulama
Urusan tanah ulayat dan adat istiadat
Serahkan kepada Ninik-Mamak

Bagaimana kalau kelompok Cerdik-Pandai
Tak beradat atau tak alim?

Bagaimana kalau kelompok Alim-Ulama
Tak cerdik ?

Bagaimana kalau kelompok Ninik-Mamak
Tak alim atau tak cerdik ?

Semakin kurenungkan
Semakin kubingung
Masih cocokkah
Ketiga pilar yang terpisah
Dipertahankan berdiri sendiri?

Bukankah sebaiknya
Setiap insan yang hidup saat ini
Mengasah dirinya
Menjadi manusia
Alim serta beradat
Cerdik dan pandai
Agar hidupnya
Selamat di dunia dan di Akhirat

Apa aku yang salah mengerti
Dalam memahami
Arti tiga tungku sejarangan?
Bantulah aku wahai para ahli

Bengkulu, 18 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Selasa, 16 Maret 2010

PANTAI ZAKAT BENGKULU

PANTAI ZAKAT BENGKULU

Pantai Bengkulu sangat indah
Dilihat dari lokasi manapun
Seperti: Pantai Panjang, Pantai Ujung Samudra
Tapak Paderi, Pantai Zakat, Tapak Suci
Masing-masing lokasi
Punya kelebihan tersendiri

Diantara semua pantai tersebut
Pantai yang paling aman untuk di renangi
Adalah Pantai Zakat
Dan Pantai Ujung Samudra
Ombak yang menghempas pantai tersebut
Tak seganas di Pantai Panjang

Ombak di Pantai Panjang
Yang nampaknya asyik untuk berenang
Kadang-kadang berubah garang
Dan menggulung orang yang berenang
Hingga banyak nyawa yang melayang

Bentuk pantai Zakat
Seperti huruf U
Ombak disana seperti riak danau
Kecuali ketika pasang naik

Di sisi kanan U
Dilihat dari sisi kiri U
Pantai seakan dibatasi Bukit Barisan
Kakinya ditumbuhi pohon pinus
Disepanjang pantai
Perpaduan yang sangat indah sekali

Kesinilah para ABG
Dan keluarga yang masih punya anak kecil
Menghabiskan waktu sore
Atau waktu libur
Untuk berenang
Bermain ombak
Bermain bola kaki
Bermain layang-layang
Menikmati pemandangan
Dan lain sebagainya

Sekali ke Pantai Zakat
Para pengunjung pasti terpikat
Ingin datang lagi dan melihat
Pemandangan yang memikat

Bengkulu, 17Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Senin, 15 Maret 2010

BEDA SUKU

BEDA SUKU

Kakekku yang berpoligami
Memiliki anak yang berbeda-beda sukunya
Suku anak-anaknya
Tergantung suku ibunya
Walau anak-anak berbeda suku
Dari Nagari yang berbeda pula
Namun mereka bisa bersatu
Karena sering bertemu
Mungkin bertemu di rumah bako
Atau bertemu di rumah nenek
Yang sedang dapat giliran
Atau ditempat lainnya yang mungkin

Perbedaan suku tersebut
Tak menjadi masalah
Diantara ayah dan anak
Terutama bagi anak laki-laki
Karena selama ini
Dalam pergaulan sehari-hari
Orang Minang bersikap egaliter
Tak ada suku yang lebih istimewa
Dari suku lainnya

Kalau merantaupun
Orang Minang jarang berkoloni
Umumnya mereka mampu menyesuaikan diri
Seperti yang dianjurkan orang tua
“Masuk kekandang kambing membebek
Masuk kekandang harimau mengaum”

Aku sedih mendengar cerita teman
Kakeknya yang berpoligami
Tak kunjung mampu
Menyatukan anak-anak yang lain ibu
Sang ibu saling cemburu
Kalau bertemu
Sang ibu juga tak mau
Menerima anak suaminya dari madunya
Celakanya lagi
Rumah gadang yang dimiliki bako kakeknya
Sudah porak poranda karena sengketa
Prahara yang tertulis dalam sejarah keluarga
Yang tak mungkin terhapus ditelan masa

Kakek sering berkata, kata temanku
“Harta pusaka yang jadi sengketa
Penyebab anak-anak tak berbako
Tanpa bako
Siapa yang akan menyatukan
Anak-anak yang berlain ibu
Sekarang lihatlah
Anak-anakku yang berlain ibu
Tak mengenal satu dengan yang lain
Padahal mereka sedarah
Apa yang harus kakek lakukan?”

Aku tatap temanku
Sambil menggelang
Tapi aku teringat dan berkata
“Kan ada facebook
Ajarkan saja kakek berinternet”

Bengkulu, 15 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

Sabtu, 13 Maret 2010

EGALITER

EGALITER

EGALITER adalah
Memandang diri sendiri
Sederajat dengan orang lain

Orang Minangkabau
Menganut paham Egaliter
Dengan istilah
“ Duduk sama rendah
Tegak sama tinggi”

Untuk memahami Egaliter
Datanglah ke Mesjid
Tempat dimana semua atribut dilepas
Panggilan disana ada dua
Kaum muslimin
Kaum muslimat

Ketika sholat berjamaah
Pemimnpin sholat disebut imam
Yang berdiri paling di depan
Pengikut sholat disebut makmum
Yang berdiri di belakang imam

Ketika sholat berlangsung
Tak ada tempat yang disishkan untuk si Anu
Yang hadir duluan
Meluruskan dan merapatkan syaf
Yang datang belakangan
Memilih posisi yang tepat
Dengan ketentuan
Penuhkan dulu syaf yang ada
Menandakan bahwa
Semua manusia sama di mata Allah

Paham Egaliter
Tentu tak semua menyukai
Terutama bagi diri
Yang merasa lebih dari lainnya

Orang lain mesti mengakui
Kelebihan yang dimiliki
Dengan cara menempatkannya
Di posisi yang lebih tinggi
Kapan perlu tunduk dan patuh padanya

Aku yang bukan siapa-siapa
Tak memilki apa-apa
Tentu saja
Paham Egaliter
Paham yang aku suka


Bengkulu, 8 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

HARTA WARISAN

HARTA WARISAN

“Harta warisan adalah harta
Yang ditinggalkan seseorang
Setelah seseorang …
Mungkin orang tua, saudara atau kerabat lain
Terbukti wafat,
Artinya, bila orang tua masih dalam kondisi hidup,
Status semua harta tersebut adalah miliknya.
Belum ada secuil pun yang dikatakan harta warisan,
Serta tak seorang pun di antara anaknya
Yang telah berhak atas harta tersebut
Atas nama warisan”, kata seorang ustadz di internet

Kata ustadz melanjutkan
“Allah berfirman:
“Bagi orang laki-laki
ada hak bagian dari harta peninggalan
ibu-bapak dan kerabatnya,
dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula)
dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya,
baik sedikit atau banyak
menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (al-Nisa' : 7).
Firman Allah ini begitu tegas menyatakan bahwa
anak itu hanya berhak atas
“harta peninggalan”.
Harta itu dikatakan “harta peninggalan” orang tua,
bila orang tersebut telah meninggal”.

Aku terkesima
Membaca tulisan tersebut
Maklum pengetahuanku yang minim
Pengaruh tontonan film di TV
Dimana orang tua ketika masih hidup
Telah menentukan pembagian warisan
Yang diketahui seorang pengacara.
Pengacara yang mengumumkan …
Setelah orang tua wafat
Sangat sering terjadi
Harta yang dikumpulkan orang tua
Dengan susah payah
Ketika orang tua sudah wafat
Ahliwaris jadi bersengketa
Dan ada yang sampai
Bertumpah darah
Seperti kasus keluarga Pardede
Orang yang paling kaya di Medan
Waktu itu

Tak terhitung pula
Pertengkaran terjadi di suatu kaum
Di seantero nusantara
Karena memperebutkan
Harta peninggalan nenek moyang

Haus harta
Sudah menjadi ciri manusia
Kecuali bagi segelintir manusia
Yang tak silau
Dengan pesona dunia

Haus harta
Kadang menyebabkan
Orang tak mengikuti aturan yang berlaku
Disinilah selang sengketa terjadi
Dan kadang sampai berbunuhan

Mari kita ikuti
Aturan yang berlaku
Biar dunia
Menjadi aman dan damai

Bengkulu, 13 Maret 2010

Hanifah Damanhuri

Kamis, 11 Maret 2010

POLIGAMI

POLIGAMI

Poligami adalah istilah
Untuk pria yang memiliki istri > 1 orang
Agama Islam mengatur
Banyaknya istri <= 4 orang
Semua istri dan anak-anak yang terlahir
Menjadi tanggung jawab sang suami

Poligami
Walau boleh dalam agama Islam
Namun untuk menekan
Pertumbuhan penduduk yang pesat
Keluar PP 10 di jaman Suharto
Yang menghalangi poligami di Indonesia
Alhamdulillah

Kubayangkan pelaksanaan poligami
Di jaman Baheula di Ranah Minang
Dengan Matrilinealnya
Semakin TOP seorang lelaki
Semakin banyak memilki istri
Sang lelaki umumnya
Dijadikan bibit unggul
Untuk memperbaiki keturunan

Aku masih menyaksikan
Kawin cerai tiap sebentar
Di suatu keluarga
Sehingga lain anak, lain bapak

Waktu itu
Dengan kehidupan lelaki yang berpoligami
Sang lelaki tak dituntut
Untuk memberi nafkah kepada keluarga
Tanggung jawab memberi nafkah
Jatuh ke saudara lelaki yang disebut mamak
Mamaklah yang menaruko sawah atau ladang
Untuk saudara perempuannya
Dan kemenakan-kemenakannya

Sang lelaki yang berpoligami
Kadang sebelum memilih istri
Akan bertanya dulu
Siapa mamak perempuan tersebut
Naluri ayahnya tetap jalan
Agar anak-anak yang terlahir
Tidak terlantar

Dengan masuknya ajaran Islam
Berangsur-angsur peranan mamak
Beralih ke ayah sebagai kepala keluarga
Namun masalah muncul
Pusaka yang ada
Yang dulu ditaruko mamak
Sangat sulit untuk membaginya
Akhirnya pusako dijadikan tanah ulayat
Milik sudara perempuan

Kedatangan agama Islam
Telah mengundang banyak konflik
Kaum adat mempertahankan adat
Kaum agama mempertahankan agama
Hingga terjadi perang Paderi

Perang saudara berhenti
Dengan adanya kesepakatan
Yang di kenal dengan ABSSBK
Adat yang ada
Direkayasa agar sesuai ajaran Islam

Kalau yang terjadi sekarang
Tak sesuai dengan ABSSBK
Kira-kira salah siapa ya ?
Atau apa yang salah ?

Bengkulu, 11 Maret 2010


Hanifah Damanhuri

NB. Bagi mamak-mamak yang paham, mohon luruskan tulisan hanifah.