MENABUNG UNTUK QURBAN
Daging qurban
Di asam pedas, di dendeng
Atau dimasak apa saja
Terasa lebih enak dan lebih manis
Dari daging di hari biasa
Pernah disuatu masa
Kami tak dapat daging qurban
Tak ada yang ngasih kupon
Karena tak pantas terima kupon
Tak ikut memberi kupon
Karena belum sanggup berkorban
Hati jadi sedih
Terbayang enaknya daging qurban
Perasaan yang sama
Dirasakan juga oleh tetanggaku
Ketika tinggal di Perumnas
Tak mau bersedih
Disetiap hari raya qurban
Ibu-ibu yang tergabung dalam arisan RT
Menyisihkan uangnya untuk qurban
Dibukukan sendiri sebagai tabungan qurban
Diangsur tiap bulan
Tak terasa ketika tiba hari raya qurban
Hampir semua ibu-ibu ikut berqurban
Alhamdulillah
Hal yang serupa terjadi dikampungku
Pernah disuatu masa
Tak seorangpun yang berqurban
Anak-anak jadi sedih
Tak bisa menyaksikan sapi atau kambing disemblih
Orang tua jadi sedih
Tak bisa menikmati daging qurban
Petugas mesjid dan warga merasa malu
Tak bisa berbagi dihari raya qurban
Dengan menabung tiap minggu di mesjid
Ketika datang hari raya qurban
Banyak jemaah mesjid yang berqurban
Alhamdulillah
Terasa senang dihati
Ketika kita mampu berbagi
Berqurban karena Illahi
Untuk membantu kita diakhirat nanti
Bengkulu, 27 November 2009
Hanifah Damanhuri
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya tunggu komentar anda