Selasa, 08 Juni 2010

DANAU SINGKARAK

DANAU SINGKARAK

Indah nian Kodak Singkarak
Jepretan uda Nofrin jago Kodak
Cuaca kala itu sangat rancak
KA pariwisata sedang merangkak
Dilengkapi dengan seseorang sedang tegak
Bikin mulut kita berdecak

Teringat tepian Singkarak
Terbayang ketika singgah berhenti
Untuk melepas lelah dan lapar
Serta menunaikan sholat
Ketika dari dan ke Bengkulu
Naik bis Bengkulu Indah, Putra Raflesia atau SAN

Tiupan angin danau
Memberikan rasa segar
Air yang beriak di kelilingi bukit
Membuat pikiran nyaman
Badan yang sangat lelah menempuh perjalanan
Menjadi segar bugar
Apalagi setelah menyentuh air danau Singkarak

Masih kuingat ketika hamil yang pertama
Saking asyik menikmati danau Singkarak
Akulah orang terakhir yang naik bis kembali
Itupun setelah stokar bersorak memanggil

Terbayang pula ketika anak-anak masih kecil
Mereka mandi lama sekali
Sambil mandi meihat ikan-ikan kecil bersileweran
Kalau makan memilih meja yang dekat ke danau
Andai saja aku bukan seorang ibu
Akupun kala itu ingin melompot dan berenang

Danau Singkarak yang indah permai
Keindahannya akan terasa
Kalau kita lama tak melihatnya

Seperti yang kurasakan
Ketika pulang ke Sumbar Tahun yang lalu
Waktu itu kami singgah dulu ke Batu Sangkar
Tak lama setelah meninggalkan Padang Panjang
Ketika mobil belok kiri
Aku terpekik melihat indahnya pemandangan
Danau Singkarak yang dipagar bukit

Ketika menyisiri tepian danau Singkarak
Mobil kami berjalan pelan
Sehingga kami puas memandang
Keindahan danau Singkarak
Ciptaan-Nya

Andai aku orang kaya
Andai ada rumah yang di jual di pinggirnya
Aku ingin membelinya
Aku ingin tinggal ditepian Singkarak


Bengkulu, 8 Juni 2010


Hanifah Damanhuri

NB. Tulisan ini permintaan uda Nofrin, semoga uda Nofrin berkenan