Jumat, 22 Februari 2013

MENANTI ANAK DARO



MENANTI ANAK DARO

Barangkali karena dulu
Jodoh salingka Nagari
Adatpun dirancang sedemikian rupa
Ada pesta di rumah anak Daro
Ada pesta di rumah Marapulai
Intinya saling berbagi bahagia
Saling mengenal anggota keluarga sepesukuan
Dari masing-masing pihak yang berbesan

Sepekan menjelang pernikahan
Di rumahku berkumpul mamak-mamak dan ibu-ibu sepesukuanku
Ramai juga dunsanakku ternyata
Sudah lama sekali aku tak pernah berkumpul begini
Bahkan diantara mamak-mamak ada yang baru kukenal namanya
Seperti rapat panitia kalau di kota
Mamak-mamak dan ibu-ibu berkumpul untuk berbagi tugas
Sekaligus menentukan kapan mulai bekerja
Kapan melepas Marapulai
Kapan  menanti anak Daro

Persiapan menanti anak Daro
Telah membikin sibuk dunsanakku
Semua kegiatan dimusyawarahkan dulu
Ketika terjadi sesuatu diluar perkiraan
Keputusan tetap dilakukan oleh beberapa orang
Sehingga tak ada yang menanggung resiko sendiri
Ketidaksempurnaan penyambutan
Akan menjadi malu sepesukuan

Pada saat berkumpul bersama inilah
Terasa manfaat raso dan pareso
Ditengah dunsanak sepesukuan
Benar-benar berlaku
Duduk sama rendah
Tegak sama tinggi
Saling dengar mendengarkan
Saling melupakan sejenak
Kalau ada silang sengketa dalam dada
Semua saling seia sekata
Membela nama pesukuan
Indahnya kebersamaan

Ketika persiapan menanti anak Daro sudah rapi
Ada utusan dari suku kami yang datang kerumah anak Daro
Datanglah anak Daro jo Marapulai
Diiringi rombongan ibu-ibu berbaju  serupa pengantin
Tetapi tidak memakai sunting
Dari jauh orang bisa melihat
Itu adalah rombongan pengantin
Indah dan mewah tampaknya

Sesampai di rumahku
Anak Daro dan Marapulai duduk bersanding
Di pelaminan yang sudah disiapkan
Rombongan ibu-ibu pengiring pengantin
Disambut dan dilayani dengan makan bajamba
Masing-masing jamba
Ditemani tuan rumah

Usai menyambut rombongan pengantin
Pengantin di tinggal atas permintaan kami
Rombongan pengiring pengantin turun
Mulailah para tamu berdatangan
Alahmdulillah
Semua berjalan dengan sukses

Terimakasih dunsanakku semuanya
Yang telah rela berpayah-payah jadi sapangka
Bahagia rasanya berada di tengah dunsanak
Namun panggilan tugas yang terbengkalai
Belum selesai penat
Masih terpasang tenda
Rumah terpaksa kami tutup kembali
Berharap mohon dimaafkan kekhilafan kami
Berharap semoga kita berkumpul lagi dilain kesempatan
Berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua
Aamiin ya Rabbal Alamin


Padang, 22 Februari 2013



Hanifah Damanhuri