Senin, 22 Februari 2010

RUMAH YANG SELALU KURINDU

RUMAH YANG SELALU KURINDU

Rumah mamaku
Adalah rumahku
Juga rumah saudaraku
Tempat kami dibesarkan dulu

Masa kecil yang indah
Di alam ranah yang indah
Dengan sanak saudara yang ramah
Sama dirasa sakit dan susah

Tatacara dalam kehidupan
Di atur oleh adat yang tinggi
Adat yang bersandi syarak
Syarak bersandi Kitabullah

Ketika sudah besar
Kami bersaudara
Semua pergi merantau
Tinggallah rumah mamaku

Rumah yang selalu kurindu
Namun sewaktu-waktu
Rumah mamaku
Kami jadikan tempat bertemu

Betapa aku tercengang
Ketika ada segelintir orang
Mencoba mengusik budaya nenek moyang
Yang katanya perlu di rekayasa ulang

“Orang Minag
Tak bisa menang
Karena adat budaya yang mengekang”
Salah satu alasan untuk merekayasa ulang

Aku tak habis pikir
Alasan mereka untuk merekayasa ulang
Kenapa tak dikaitkan dengan akibat perang
Yang membuat satu generasi jadi hilang

Walau satu generasi telah hilang
Sehingga sempat kosong rakyat yang cemerlang
Generasi berikutnya telah datang
Yang membuat bangga Ranah Minang

Ya Allah yang Maha Penyayang
Izinkanlah Ranah Minang
Berada dalam keadaan tenang
Jangan ada yang menyulut perang

Hanya Engkau yang tahu
Apa yang ada didalam hati
Hanya Engkau yang mampu
Membolak balik hati

Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izin-Mu
Ya Allah


Bengkulu, 22 Februari 2010


Hanifah Damanhuri