RUMAH YANG SELALU KURINDU
Rumah mamaku
Adalah rumahku
Juga rumah saudaraku
Tempat kami dibesarkan dulu
Masa kecil yang indah
Di alam ranah yang indah
Dengan sanak saudara yang ramah
Sama dirasa sakit dan susah
Tatacara dalam kehidupan
Di atur oleh adat yang tinggi
Adat yang bersandi syarak
Syarak bersandi Kitabullah
Ketika sudah besar
Kami bersaudara
Semua pergi merantau
Tinggallah rumah mamaku
Rumah yang selalu kurindu
Namun sewaktu-waktu
Rumah mamaku
Kami jadikan tempat bertemu
Betapa aku tercengang
Ketika ada segelintir orang
Mencoba mengusik budaya nenek moyang
Yang katanya perlu di rekayasa ulang
“Orang Minag
Tak bisa menang
Karena adat budaya yang mengekang”
Salah satu alasan untuk merekayasa ulang
Aku tak habis pikir
Alasan mereka untuk merekayasa ulang
Kenapa tak dikaitkan dengan akibat perang
Yang membuat satu generasi jadi hilang
Walau satu generasi telah hilang
Sehingga sempat kosong rakyat yang cemerlang
Generasi berikutnya telah datang
Yang membuat bangga Ranah Minang
Ya Allah yang Maha Penyayang
Izinkanlah Ranah Minang
Berada dalam keadaan tenang
Jangan ada yang menyulut perang
Hanya Engkau yang tahu
Apa yang ada didalam hati
Hanya Engkau yang mampu
Membolak balik hati
Tiada daya
Tiada upaya
Kecuali izin-Mu
Ya Allah
Bengkulu, 22 Februari 2010
Hanifah Damanhuri