Minggu, 31 Agustus 2008

NAMI

NAMI

Nami adalah panggilan uniku no dua
Tadi di telpon nami ketawa cekikikan
Karena besok kalau tidak ada halangan
Nami berangkat ke Melbourne
Panggilan tugas

Perjalanan hidup nami
Penuh liku-liku
Menjadi anak orang kaya
Kemudian jatuh melarat
Pernah nami alami

Ketika kaya
Uniku yang tua dipanggil Fatma Sukarno
Nami dipanggil Rahmi Hatta
Mungkin sebagai rasa kagum papaku ke Bung Karno
Dan rasa hormat papaku ke gurunya Bung Hatta

Aku lahir ketika Nami kelas tiga SD
Demi tugas sebagai guru SD
Mamaku tak bisa menjagaku
Nami dipindahkan ke sekolah yang masuk sore
Di Padang Luar
Nami yang mengasuhku
Sampai aku ABG
Kami sering bersama
Bertandangpun aku dibawanya
Sering kami berjalan dalam satu sarung
Menepis dinginnya hawa pegunungan

Ketika nami sudah di SMP
Adikku Abduh lahir
Lagi-lagi nami yang mengalah
Pindah sekolah ke Parabek
Kadang kulihat dia kesal
Kenapa dia yang mengalah
Waktu berlalu
Hingga kami yang diasuh menjadi remaja
Butuh biaya yang luar biasa
Alhamdulillah
Kendali dipegang uniku yang tua
Hingga kami sarjana dan bekeluarga

Ketika sudah beranak
Sempat kutitipkan anakku ijul ke nami
Betapa berat tanggung jawab nami waktu itu
Membesarkan tiga anak yang hampir sebaya
Berumur, 2 , 3, dan 5 tahun
Sementara kehidupannya sendiri pas-pasan
Sebagai guru agama di Jakarta

Nami seorang aktivis di Aisyiah Jakarta
Suatu waktu
Nami dapat tawaran naik haji
Dapat bantuan 50 % dari Aisyiah
50 % lagi dibayarin adik perempuan papa
Senangnya dan bangganya nami

Tahun 1995
Nami kembali berhaji
Menggantikan mama yang wafat th 1994
Mama sudah terdaftar

Beberapa tahun kemudian
Nami kembali berhaji
Gratis sebagai petugas
Kami senyum-senyum saja
Betapa tak bisa diduga
Jalan hidup seseorang

Bulan yang lalu
Adikku Abduh membuat pengumuman
” Siapa yang mau jadi pengasuh
beberapa minggu di Australia ? ”
Tawaran tersebut
Langsung disambar nami
Tak peduli bulan puasa
Terpaksa izin sebagai penilik sekolah
Makanya tadi kami cekikikan luar biasa
Sampai keluar air mata


Bengkulu, 31 Agustus 2008


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda