Jumat, 17 April 2009

BAJU BOLA

BAJU BOLA

Aku nggak heran
Kalau ijul anak laki-lakiku
Suka main bola

Kakeknya pecandu bola
Pernah berjanji tak akan menonton bola lagi
Setelah tragedi berdarah di Inggris
Janji yang hanya tinggal janji
Ketika kami pulang kampung dan
Ngumpul bersama karena kakeknya sakit
Tau-tau beliau ikutan nonton piala dunia
Katika aku dan dua adiku serta ponakan
Menonton dan bersorak-sorak

Ketika kami sadar ada papa bersama kami
Kami saling pandang
Beliau yang tergeletak di kasur
Kok bisa hadir bersama kami ?
" Papa jalan lambat-lambat
dan berpegangan ke dinding " kata papa

Ketika aku hamil ijul
Aku sering jadi pemandu sorak
Di pinggir lapangan
Ketika ada pertandingan bola antar dosen

Ketika ijul sudah pandai bermain
Sudah kelihatan dia senang bola
Ketika sudah SD
Ijul masuk club bola anak-anak

Kubiarkan saja dia mengoleksi
Kodak para bintang pemain bola dunia
Koran-koran tentang bola juga dikumpulinnya
" Ijul kalau sudah besar mau jadi apa ?" tanyaku
" Jadi pelatih bola", jawabnya
" Gaji pelatihnya besar ma ", katanya lagi

Suatu hari ijul minta dibelikan baju bola
Kucari dan kuusai pasar Bengkulu
Akhirnya kudapatkan baju bola
Aku pilih baju dengan warna merah
Dasar kainnya bagus dan menyerap
Yang lain licin-licin
Sesampai di rumah kuberikan pada ijul
" Aku nggak mau baju ini
Apa itu MU, nggak terkenal
Aku mau Lazio "
Akhirnya bersama kami mencari baju Lazio
Baju tersebut ditambah lagi dengan nama
IJUL GONZALES


Bengkulu, 8 April 2009


Hanifah Damanhuri

1 komentar:

Saya tunggu komentar anda