Senin, 18 Februari 2008

BAPINGIK

BAPINGIK

Salah satu cara
Untuk menjaga anak perempuan
Yang jelang remaja
Agar terhindar dari godaan dunia
Adalah dengan cara bapingik

Dengan bapingik
Anak perempuan
Tidak bisa bebas keluar rumah
Kalau keluar rumah
Mesti ada yang mengawal
Pakaianpun menutup aurat
Kalau berjalan dijalanan
Harus dengan kepala menunduk
Agar pandangan terjaga
Dari indahnya pesona dunia

Anak perempuan tersebut
Tidak perlu khawatir
Tentang jodoh
Karena keluarga
Yang mencarikan jodoh mereka

Selama bapingik
Anak perempuan
Belajar menjahit
Belajar memasak
Dan lain sebagainya
Kepada anak perempuan ditanamkan
" Wanita tiang negara
Rusak wanita
Rusak negara "

Begitu indahnya
Adat minangkabau
Memelihara wanita
Pewaris pusako bundo

Setelah menikah
Wanita minang
Tetap saja terikat aturan
Aturan yang tidak tertulis
Untuk tidak berdekatan
Dengan lelaki yang bukan muhrim
Apalagi ketika tidak bersama suami

Bapingik
Tergilas oleh zaman
Tergilas oleh tuntutan kehidupan
Akupun sudah tidak dipingik
Untuk itu papa mengingatkan
" Anak perempuan seperti porselen
Walau didatangkan dari Cina
Kalau sudah retak
Tidak bisa dibawa ketengah "
Mamaku menambahkan
" Jadilah kembang yang tumbuh ditaman
Yang tidak mudah dipetik oleh siapa saja
Jangan jadi kembang yang tumbuh di tepi jalan
Yang bisa dipetik oleh siapa saja "
Nasehat yang indah dan bijak

Nasehat yang sama
Kuturunkan ke anak-anak
Huuuuhhhh
Dunia yang sudah tua
Kebebasan dimana mana
Pelanggaran di mana mana
Tanpa pandang usia
Tanpa pandang status

Rasa khawatir
Tak bisa jaga amanah
Menderaku
Ya Allah
Selamatkanlah kami
Dunia dan Akhirat


Bengkulu, 18 Februari 2008


Hanifah Damnhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda