Senin, 18 Februari 2008

PUSAKO BUNDO

PUSAKO BUNDO

Minangkabau
Tanah nan den cinto
Pusako bundo
Nan dahulunyo

Ku ingat ketika di SD
Bersama teman-teman
Menyanyikan lagu tersebut
Di acara perpisahan
Dengan irama yang menghiba
Tidak paham maksudnya apa

Setelah dewasa
Kutinggalkan ranah
Merantau ke negri orang
Ku ulang kembali
Mendendangkan nyanyian tersebut
Terasa mulai bermakna
Tak terasa
Air mata bergulir di pipi
Aku rindu ranah bundo
Ranah yang melindungi wanita

Dirantau orang
Banyak wanita
Melakukan apa saja
Untuk melindungi dirinya
Untuk memuaskan dirinya
Mungkin dari kelaparan
Mungkin dari kemiskinan
Mungkin dari kesepian
Kadang kubaca cerita
Alasan mereka
" Mau pulang kemana ? "

Ketika pulang kampung
Kadang kita terpana
Wanita yang dulu pernah jaya dah kaya
Malang melintang di negri orang
Ketika usaha runtuh
Pulang kerumah orangtua
Menata ulang kehidupan yang tersisa
Melupakan duka nestapa
Menggapai bahagia
Di tanah pusako bundo

Pusako bundo
Pusako untuk wanita
Dipelihara oleh datuk
Tidak boleh di jual
Tidak boleh di gadai
Kecuali untuk beberapa perkara

Kalau saja para datuk
Memegang amanah seperti yang tertera
Maka berbahagialah
Wanita Minang
Pewaris pusako bundo


Bengkulu, 15 Februari 2008


Hanifah Damnhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda