Kamis, 28 Februari 2008

JANGAN BERSEDIH BUNDO

JANGAN BERSEDIH BUNDO

Bundo yang lagi gundah
Resah
Gelisah
Melihat polah
Kaula muda yang bertingkah
Mengusik usik budaya Ranah

Bundo yang masih jelita di usia senja
Lebih baik sabar saja
Selagi masih ada lelaki Ranah
Yang menyayangi bundanya
Yang menyayangi saudara wanitanya
Selama itu pula
Budaya Ranah yang kita cinta
Tetap abadi di dunia
Jangan bersedih bundo

Bundo yang mewarisi pusako
Lihatlah disekeliling kita
Dimana mana di Indonesia
Orang berebut harta pusaka
Tak sedikit darah yang tertumpah
Tak sedikit nyawa yang melayang
Entah apa sebabnya

Dengarlah aku bundo
Di sukuku
Di kampungku
Ada juga yang serakah
Menghalalkan segala cara
Supaya semua jadi miliknya
Walau kepemilikan sudah di tata
Tanah hibah disikatnya juga
Biarlah Allah yang menghukumnya
Begitu doa orang semua

Langkah pengamanan oleh kakakku
Mengsertifikat semua pusaka
Atas nama mama atau nama kakak mama
Apalagi tak satupun diantara kami
Yang menetap dikampung
Langkah ini sangat menentramkan hati
Cobalah bundo

Perhatikanlah baik-baik bundo
Renungkanlah
Siapa yang paling sibuk mengupas pusako
Tak peduli penjelasan siapapun
Tak peduli tak ilmiah sekalipun
Dengan alasan sorga dan neraka
Puiihhhh
Aku tak percaya
Kalau tak ada rencana
Paling tidak
Balas dendam untuk keluarga


Bengkulu, 28 Februari 2008


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda