SELIMUT MERAH
Di kampungku waktu itu
Selimut merah cap angsa
Selimut bawaan marapulai ke rumah anak daro
Dimalam pertama pulang
Selimutku juga selimut merah cap angsa
Hangat dan tahan lama
Kebiasaan ABG dijamanku
Saling bertandang
Kadang teman-teman tidur dirumahku
Selimut merah yang lebar
Menutupi tubuh kami semua
Sangat jarang kami tidur sendirian
Kadang kami belajar bersama
Kadang cuman berkumpul-kumpul saja
Baca novel,majalah, cersil dan koran
Main kartu, main halma
Bercerita kian kemari
Cerita tentang pacar
Cerita tentang cowok idaman
Cerita tentang orang lain
Yang bisa menghabiskan waktu
Santai sekali kami waktu itu
Suatu hari aku tidur siang
Tak biasanya aku tidur siang
Papa periksa jidatku
Papa pasang selimut merah ketubuhku
Kali papa kira aku sakit
Ketika aku baru jadi mahasiswa IKIP Padang
Selimut merahku ku tinggalkan saja di kampung
Suatu hari papaku datang ke Padang
Papa bawakan selimut merahku
Aku jadi manyun
Teman-teman yang lain tertawa
Karena diantara mereka
Tidur pakai dalaman ditutup kain panjang
Entah bagaimana perasaan papaku waktu itu
Selimut merahkupun terpaksa dibawa pulang
Sekarang
Ketika demam
Aku rindu papaku
Semoga beliau berada ditempat yang lapang
Di alam sana. Amin
Bengkulu, 27 Juni 2008
Hanifah Damanhuri
Kamis, 26 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya tunggu komentar anda