Kamis, 20 November 2008

TELAGA DEWI

TELAGA DEWI

Telaga dewi
Telaga di puincak Singgalang
Airnya jernih dan sejuk
Di kelilingi pepohonan khas daerah dingin

Waktu itu aku masih SMA
Aku ikut Yerri, Ina dan teman- teman mereka
Mendaki puncak Singgalang
Rintangan ke puncak Singgalang
Tak seberat mendaki puncak merapi

Ketika membaca mimpi pangeran Arab
Yang akan membangun menara setinggi 1 km
Ku bangun pula mimpiku yang canggih
Tak perlu biaya semahal di Arab
Hasilnya pasti luar biasa

Andaikan aku bisa menguasai gunung Singgalang
Gunung yang sering kupandang
Dari jendela rumahku di Sungai Tanang
Akan ku tebas beberapa pohon di sekitar telaga dewi
Ku bangun rumah gadang
Dan hanya satu-satunya rumah gadang
Seperti bangunan tempo dulu
Dari bambu dan atap ijuk
Ku lengkapi juga dengan rangkiang
Tapi fungsinya ku alihkan
Ada tempat BAK dan BAB
Ku bikin juga landasan Heli Kopter
Rumah ini terhubung dengan dunia luar
Melalui alat komunikasi yang tercanggih

Rumah gadang ini
Ku jadikan tempat peristirahatan
Para tetamu yang berkantong tebal
Yang senang menikmati Panorama Alam
Misalnya para raja dan pangeran Arab
Yang merindukan kehidupan bak di Sorga

Pelayan di rumah ini semuanya lelaki
Lelaki yang serba bisa seperti JEPE
Pandai menari
Pandai main bola kaki
Pandai memasak
Pandai bela diri
Pandai bersilat lidah
Pandai menulis
Tak perlu banyak
Siap menjadi sesuai keperluan

Aku sebagai pemilik hanya datang sebagai tamu
Datang pagi
Pulang sore
Malam hari cukup kupandangi
Kerlap kerlip lampu rumah gadang
Dari jendela rumahku Sungai Tanang
Pasti indah dibawah taburan bintang

Bengkulu, 20 Oktober 2008


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda