Kamis, 30 Juli 2009

BAJUKU JADI SEMPIT

BAJUKU JADI SEMPIT


Sekembali dari rumah sakit dan
Beristirahat total beberapa hari lamanya
Ku upayakan untuk memasak sendiri
Memasak masakan yang praktis tapi enak
Biar seleraku yang patah
Kembali normal


Aku yang semula tak suka susu
Setiap pagi meminumnya dicampur madu
Tak lupa kumakan telur ayam kampung
Yang diolah dengan berbagai cara
Supaya kesehatanku kembali normal


Mungkin apa yang kumakan
Semua jadi daging
Hingga badanku jadi melar
Haruskah aku menahan makan ?
Sementara aku dalam pemulihan ?


Buat sementara waktu
Kubiarkan saja apa yang terjadi pada badanku
Asalkan rasa pusing yang menderaku sewaktu-waktu
Tak penah lagi datang menyiksaku


Teman-teman yang sudah lama tak bertemu
Jadi tercengang dan terharu
Matanya tertuju pada bajuku
Yang melekat ketat ditubuhku
“ Katanya sakit, kok gemuk begitu? “
Kata mereka meledekku
Kubalas ledekannya dengan tersenyum malu


Ketika aku mampir dan nginap dirumah kakakku
Di Payakumbuh beberapa hari yang lalu
Kakakku juga berseru
“ Kok badan jadi gendut begitu ? “
Esoknya dia bilang lagi padaku
“ Itu pengaruh obat anti alergi waktu sakit dulu
Dampaknya memang begitu
Tapi nanti pasti berlalu “


Beberapa tahun yang lalu
Ketika anak-anak masih menyusu
Betapa langsing badanku
Aku dan kakakku bisa sebaju


Di hari lebaran aku tak perlu beli baju baru
Tinggal pakai baju kakakku
Pernah di suatu waktu
Kukatakan pada kakakku
“ Baju ini adem, nyaman dan tidak kaku”


Kuminta baju itu untukku
“ Itu baju sutra “ katanya padaku
Betapa terkejutnya dan bangganya aku
Sutra rupanya bajuku


Ketika mama dirawat dirumah sakit waktu itu
Aku yang menemani beliau disepanjang waktu
Melihat badanku langsing begitu
Mamaku selalu menyediakan minum susu untukku


Susu yang harusnya untuk mamaku
SUSTAGEN merek itu susu
Yang terasa mahal untuk kantongku waktu itu
Kurasakan kasih mama sepanjang waktu


Dari hari ke hari
Badanku mulai berisi
Hingga akhirnya mama pergi
Pergi tak akan kembali lagi


Setiap mengenang masa langsing sekali
Aku sering tersenyum sendiri
Ingat kasih ibu yang abadi
Tak berhenti hingga mati



Bengkulu, 12 Mei 2009 dan 7 Juli 2009





Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda