Jumat, 31 Juli 2009

GULAI UDANG

GULAI UDANG

Dulu ketika masih ABG dikampung
Kami sering menyenter udang yang menempel
Di tepian tabek gadang
Lalu menangkapnya dan mempermainkannya

Ketika kolam tetanggaku yang banyak udangnya
Di lepas airnya dan dipanen ikannya
Aku sering ikut menangkap udang disana
Udangpun banyak ditemui di aliran air
Yang keluar dari kolam itu
Sehingga sewaktu waktu aku menangkapnya
Menggorengnya dan memakannya panas-panas
Hmm harum baunya , dan manis rasanya

Di rantauku Bengkulu
Banyak udang di jual di pasar
Dengan berbagai jenis dan
Harga yang berbeda

Mulanya aku tak tau
Rasa udang tidak sama dan harganya berbeda
Pokoknya udang ya begitulah rasanya
Ku beli yang harganya murah saja

Pernah suatu hari ketika kami di Jakarta
Maksud hati ingin irit
Kami pilih menu udang
Ketika perut sudah kenyang dan
Hendak membayar di kasir
Kami jadi tercengang
Harga udang lebih dari yang lainnya

Lama-lama membeli dan mengkonsumsi udang
Akhirnya aku jadi tau mana yang enak sekali rasanya
Aku tak tau namanya
Tapi sudah hapal bentuk dan warnanya
Paling enak rasanya kalau ketika membeli
Udangnya masih hidup dan
Di goreng atau di gulai hari itu juga

Beberapa hari yang lalu
Banyak wajah yang kelihatan sendu
Tanggal satu Agustus menjadi tanggal tua sekali
Karena tidak mungkin gajian

Kemaren wajah sendu berubah ceria
Seperti rumput dapat air di musim panas
Tadinya mulai layu, kemudian jadi segar
Di tanggal tua dapat rejeki tak terduga
Bendahara membagikan uang ….
Yang memang menjadi hak kami
Alhamdulillah
Akhir pekan mejadi ceria

Pagi ini tukang ikan yang baru jadi langgananku
Datang dan memanggil-manggilku
Ikan terusan yang pernah ku beli padanya
Rasanya luar biasa
Cepat=cepat ku bilang padanya
Aku mau beli ikan Terusan
Lalu mulailah dia memotong dan
Memperlihatkan padaku sesuatu yang warnanya putih
Yang di keluarkannya dari perut ikan
“ Ini di ekspor keluar untuk dijadikan
Benang yang dipakai untuk operasi
Cobalah lihat, kuat sekali dan tak mudah di gunting”

Sementara dia memotong-motong ikan
Aku lihat jualannya yang lain
Eh ada udang yang lumayan besar
Aku coba timbang dan hitung
Ada 28 ekor jumlahnya sekilo
Ku Tanya berapa harganya sekilo
“ Rp 70 ribu, ini biasanya orang Cina yang beli “
Aku jadi bimbang
Akhirnya ku beli juga
Sesekali memanjakan selera kataku padanya

Kubersihkan udang tersebut
Ku kasih garam dan jeruk
Ku siapkan bumbu langkok dan daun
Bawang putih, bawang merah
Cabe giling sedikit saja
Santan kelapa dari kelapa yang sedang tuanya
Lalu ku gulai dan kucoba garamnya
Hmmm enak sekali
Ketika sudah masak
Terbayang ke dua orang anak
Mereka makan apa ya hari ini ??



Bengkulu, 1 Agustus 2009


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda