Sabtu, 20 Maret 2010

PASCA PRRI

PASCA PRRI

Setelah Ahmad Husen menyerah Mei 1961
PRRI otomatis bubar dan
Sumatera Tengah kembali kepangkuan NKRI

Bubarnya PRRI
Belum menghentikan perang yang terjadi
PKI yang menjadi musuh PRRI
Bertindak tanpa kendali
Kejahatan semakin menjadi-jadi
Pembunuhan masih sering terjadi

Aku merasa
Para alim ulama waktu itu
Menjadi sasaran anggota PKI
Hingga para alim ulama banyak yang tewas

Tewasbya para pelajar dan mahasiswa di perang PRRI
Ditambah tewasnya para alim ulama
Tentu saja membuat Sumbar
Kehilangan putra-putra terbaiknya

Menurut cerita di RN beberapa waktu yang lalu
Di situasi yang kacau tersebut
Lahirlah LKAAM melalui MUBES Ninik mamak
Yang di ketuai Bpk Chaidir N Latief
Dengan Sekretaris Bpk Syaafroedin Bahar

Kata Bapak Chaidir N Latief,
“nan dilakukan LKAAM
membersihkan ninik mamak
dari unsur PKI dan
mengarahkan minat kaula muda para sarjana
menjadi ninik mamak,
memperhatikan adat budaya dan
memperhatikan NAGARInya masing masing”

Telepas dari pro dan kontra tentang
Kehadiran LKAAM tahun 1962
Aku merasa ada yang kurang
Dan menurutku
Itulah yang harus diutamakan
Keberadaan kaum Alim Ulama dan
Binaan generasi muda untuk menjadi Alim Ulama
Atau aku yang tidak mendengarnya??

Mungkinkah ini penyebabnya
Kenapa terjadi kesenjangan saat ini ?
Kaki-kaki tungku tiga sejarangan
Tidak lagi sama tinggi
Kaki kaum Cerdik Pandai
Kaki kaum Ninik-Mamak
Mendapat perhatian yang lebih
Sementara kaki kaum Alim-Ulama
Goyah ditelan masa

Wahai para pengambil kebijakkan
Kalau ingin menegakkan ABSSBK
Buatlah ketiga kaki tungku kembali setara
Perhatikanlah keberadaan dan binaan
Untuk kaki Alim-Ulama

Alim-Ulama yang bertindak mengajarkan
Bagaimana AlQuran menjadi tuntunan hidup
Sehingga tingkah laku rang Minang
Sesuai dengan ABSSBK


Bengkulu, 21 Maret 2010


Hanifah Damanhuri