Sabtu, 21 Maret 2009

DAMPAK TRANSFUSI (2)

DAMPAK TRANSFUSI (2)

Sebulan lebih telah berlalu
Darahku bercampur dengan
Darah beberapa orang lelaki
Yang tak kukenal

Mulanya aku kira
Dengan darah lelaki di tubuhku
Tenagaku akan bertambah kuat
Bisa berjalan dengan cepat
Bisa membawa belanjaan yang berat
Dengan wajah lebih mengkilat

Kulihat telapak tanganku
Lebih merah dari biasa
Rasanya juga lebih hangat
Bibirku juga lebih merah
Pipi tidak lagi pucat
Mataku yang kurasakan
Berkurang ketajaman sinarnya
Berkurang jernihnya
Dari mata bisa terlihat
Aku belum sempurna sehat

Disamping dari sinar mata yang belum tajam
Walau badan bertambah gemuk dari biasa
Karena selalu makan telur dan
Minum susu dan madu
Kadang dicampur kunyit putih
Biar lancar peredaran darah
Aku merasakan langkahku masih kaku
Kalau kupaksakan berjalan cepat
Kepalaku jadi puyeng
Bahkan ketika mulai berjalan di luar rumah
Kurasakan kakiku berat melangkah
Terpaksa aku berpegangan pada suami
Atau aku berjalan dengan pelan dan hati-hati
Tak sedikitpun terlihat tanda-tanda
Aku pernah menaklukkan puncak gunung
Pernah berjalan kaki belasan kilo jaraknya

Kekampus yang pertamakali
Aku diantar, ditunggui, dan pulang bersama
Beberapa hari kemudian
Aku minta diantar aja
Aku akan belajar pulang sendiri
Waktu pulang sendiri
Rasa takut muncul
Ketika hendak menyeberang
Takut kalau ada motor yang kebut
Lalu aku terkejut dan tak bisa melangkah
Alhamdulillah yang kutakutkan
Tak pernah terjadi
Akhirnya seiring berjalannya waktu
Aku berani pergi dan pulang sendirian

Pertama masuk kelas
Aku duduk saja di kursi
Beberapa hari kemudian
Kucoba berdiri dan berbicara sebentar-sebentar
Setelah merasa agak kuat
Kucoba berdiri dan berbicara agak lama dikelas
Rasa lelah menderaku setelah itu
Kucoba pula menghadiri rapat
Aku seperti kerbau di cucuk idung
Ikut mengangguk saja
Sesampai di rumah baru teringat
Kenapa tadi tidak bertanya
“ Abih cakak takana silek “

Ya Allah
Yang Maha Pengasih dan Maha Bijaksana
Aku yakin
Pasti ada hikmah
Dibalik musibah ini
KepadaMu aku menyembah
KepadaMu aku minta tolong
Semoga Engkau menyembuhkanku
Seperti sedia kala
Amin ya Rabbal Ralamin


Bengkulu, 22 Maret 2009


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda