Kamis, 05 Maret 2009

JADI GURU

JADI GURU

Ketika statusku tak jelas
Di bilang pelajar sudah tamat
Di bilang mahasiswa belum masuk
Papaku menyarankan agar aku
Masuk IKIP dan jadi guru nantinya
“ Jadi gurulah nak
Bisa jadi raja di kelas
Setiap tahun muridnya ganti
Ambil jurusan matematika
Kalau cemerlang
Nanti bisa
Melanjutkan kuliah di Penang “

Saat itu aku terdiam
Terbayang beberapa guru
Ketika SD
Ada yang di doakan cepat pindah
Karena sang guru pemarah
Sehingga beberapa teman
Memilih putus sekolah

Ketika SMP
Kami demo
Kami mau bapak Zaharni yang mengajar Aljabar
Kami bikin keributan dengan guru baru
Hingga telapak tangan kami dipukul
Pakai penggaris oleh bapak Zaharni
Yang tak tahan mendengar keributan
Demo berhenti ketika akhirnya
Bapak Zaharni kembali mengajar kami

Ketika SMA
Betapa bencinya teman-teman
Di ajar guru yang cerewet
Sehingga pernah seorang guru
Terkurung di luar
Karena ada teman yang mengunci pintu
Ketika guru tersebut keluar sebentar
Ada juga guru
Yang kehilangan siswa
Karena di jam pelajarannya
Satu-satu siswa keluar ruangan
Ngumpul di kantin

Ku patut-patut pula diriku
Sambil bertanya
Apa mungkin aku jadi guru ?
Menjadi guru matematika ?

Kuikuti saran papa untuk memilih IKIP
Jurusan Pendidikan Matematika
Ketika dinyatakan lolos
Papaku yang paling sibuk mengurusnya
Akhirnya kujalani kuliah di IKIP

Setelah tamat dari IKIP
Aku terdampar di Universitas Bengkulu
Kujalani suka duka menjadi dosen
Selalu disuatu kelas
Ada mahasiswa yang suka
Ada mahasiswa yang tidak suka
Sempat aku jadi dosen yang killer
Biasa bagiku waktu itu
Yang lolos jumlahnya lebih kecil
Dari yang tidak lolos

Seiring berjalannya waktu
Bertambahnya usia
Banyak pula mengikuti pelatihan
Ikut tugas belajar
Cara mengajar
Cara melakukan penilaian
Kucoba memperbaikinya terus

Ternyata papaku benar
Di kelas lebih nyaman
Di luar kelas
Kadang kita gerah
Yang mana musang
Yang mana ayam
Kadang sulit membedakan
Kadang sulit menghadapinya


Bengkulu, 5 Maret 2009


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda