Senin, 30 Maret 2009

KENANGAN GALODO 1969(?)

KENANGAN GALODO 1969(?)

Galodo
Gempa
Musibah yang pernah melanda
Kampungku Sungai Tanang

Ketika galodo
Melanda kampung orang lain
Seperti yang terjadi saat ini di Batusangkar
Ingatanku melayang ke masa yang silam
Waktu itu rasanya aku baru masuk SD
Aku belum mengerti apa yang terjadi

Samar-samar bayangan itu muncul
Tiba-tiba rumah kami menjadi tempat berkumpul
Orang-orang datang dengan wajah ketakutan
Membawa buntalan sambil menangis
Di luar hujan lebat
Rumahku yang semula di terangi lampu teplok
Berganti dengan lampu strongkeng
Ku lihat kakakku juga menyiapkan buntalan
Entah untuk apa
Aku tidak mengerti
Ku perhatikan saja wajah-wajah cemas
Wajah ketakutan
Wajah pasrah

Bapak-bapak mondar mandir ke luar rumah
Memantau situasi
Semua orang terlihat tegang
Begitu situasi di rumahku malam itu

Besoknya kampungku ramai dikunjungi orang
Orang-orang bercerita
Sudah terjadi galodo
Dimana batu sangat besar-besar
Telah melindas kampung kami
Alhamdulillah
Batu tersebut tidak melewati rumah penduduk
Hingga selamatlah penduduk dari bencana
Banyak orang terpana
Membayangkan
Apa jadinya kalau batu sebesar itu
Melewati rumah penduduk ?
Ku ingat juga waktu itu
Penduduk di kampungku
Umumnya taat beribadah
Surau batu dipenuhi oleh anak-anak yang mengaji
Mesjid Jamik tak pernah sepi

Aku yang selalu ingin tau apa yang terjadi
Ikut pula menyaksikan bekas galodo
Rasanya waktu itu
Aku bersama guru dan teman-teman satu sekolah
Di lokasi galodo
Aku dan teman-teman
Melompat dari suatu batu ke batu yang lain
Seperti dapat mainan baru

Empat puluh tahun telah berlalu
Bekas galodo di kampungku
Masih tetap seperti dulu
Belum dialih fungsikan

Ketika warga mulai lengah
Tak lagi rajin beribadah
Musibah gempa datang melanda
Menghancurkan sebagian besar rumah
Termasuk rumah ibadah
Entahlah
Entah itu peringatan
Entah itu azab
Aku tak mengerti
Aku hanya bisa berucap
Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun


Bengkulu, 29 Maret 2009


Hanifah Damanhuri

1 komentar:

  1. sya prhatin melihat kmpung mu...
    sya brhrap kmpung mu menjdi kmpung yg bebas dri bncna,amien ya robbal alamin

    BalasHapus

Saya tunggu komentar anda