Minggu, 27 September 2009

MENDUNG DILANGIT BENGKULU

MENDUNG DILANGIT BENGKULU

Hari ini adalah hari pertama masuk kampus
Namun sejak tadi pagi
Gerimis menyiram bumi Raflesia ini
Awan kelabupun enggan pergi

Aku jadi ragu untuk berangkat
Kebetulan jadwalku kosong hari ini
Entahlah kalau nanti gerimis reda
Minimal aku akan bersilaturahim

Beberapa hari yang lalu
Suasana lebaran yang ceria
Ternoda oleh berita
Ditemukannya mayat seorang pejabat PU
Dengan leher hampir putus
Tempat tinggal almarhum tak jauh dari rumahku
Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun

Beberapa tahun belakangan
Setuap tahunnya ada saja tetanggaku di radius 1 km
Mati menggenaskan

Terasa baru kemaren kejadiannya
Suami membunuh istri denagn pisau dapur
Di hari pertama puasa
Sang suamipun akhirnya meninggal di penjara
Tinggallah dua orang anak yang yatim piatu
Bersama neneknya yang dulu istri pejabat

Terasa baru kemaren kejadiannya
Anak lelaki yang agak terbelakang
Biasanya bermain di seputar tempat tinggal
Ditemukan tewas dengan leher menganga
Ditepi pantai yang jauh dari rumahnya
Untung mamanya sempat memasangkan kalung
Dengan leontin berisi alamat dan telp rumahnya
Beberapa hari sebelum kejadian

Korban kecelakaanpun tak sedikit jumlahnya
Baik kecelakaan tunggal akibat jalan rusak
Maupun kecelakaan adu kambing
Karena kebut-kebutan

Memang benar
Ternyata sangat dekat kematian itu
Sudah siapkah kita ???


Bengkulu, 28 September 2009


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda