SUATU SENJA DI TAPAK PADERI
Tapak Paderi
Adalah pantai Bengkulu
Yang memiliki pemandangan yang indah sekali
Disana juga terdapat Benteng Malabro
Tempat yang sangat strategis
Untuk menyaksikan matahari terbenam
Katanya
Dahulu Tapak Paderi adalah pelabuhan kapal
Tandanya ada bekas mercu suar
Yang terletak di laut
Pertama kali berkunjung ke Tapak Paderi
Masih kutemui mercu suarnya
Ketika berjalan menuju mercu suar
Ombak menghempas dikiri dan kanan jalan
Kepitingpun kejar-kejaran di dinding jalan
Disebelah kiri jalan menuju mercu suar
Dijadikan tempat berlabuh
Perahu-perahu nelayan
Disebelah kanannya
Yang lebih dikenal dengan pantai Jakat
Dijadikan tempat berenang
Kami duduk-duduk di bawah mercu suar
Sambil memakan jagung bakar
Disana kami menunggu tenggelamnya matahari
Ketika matahari masih tinggi
Punggung membelakang ke matahari
Mata dilayangkan ke bukit barisan
Yang kelihatan berwarna hijau dan berlapis-lapis
Ditukikkan pandang kelaut
Kusaksikan orang berenang dan bermain ombak
Ketika anak-anak masih kecil
Kami ikut berenang dan bermain ombak
Asyik sekali berlari-lari menyonsong ombak
Sambil berteriak-teriak
Anak-anak tak akan berhenti
Walau dimarahi
Sebelum matahari terbenam
Sekarang Tapak Paderi
Semakin berbenah diri
Tempat perahu nelayan ditambat
Disulap jadi kolam tempat bersampan
Tempat berenang
Semakin dirapikan
Dilengkapi dengan perahu sewaan
Suatu senja kami berdua
Menghabiskan waktu sore di Tapak Paderi
Sambil memakan jagung bakar dan kelapa muda
Kupandangi saja orang berenang
Semakin kupandang
Terbayang
Ketika anak-anak berenang
Tak terasa air mata berlinang
Bengkulu, 21 Januari 2010
Hanifah Damanhuri