Kamis, 21 Januari 2010

TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA)

TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA)

Ketika ku kecil
Aku mengaji di surau di malam hari
Banyak kenangan ketika mengaji
Terutama di acara malam kitabah
Dan didikan subuh
Kenangan yang tak terlupakan

Namun dalam pergantian waktu
Hadirnya televisi
Padatnya materi pelajaran di sekolah
Telah membuat surau tempat mengaji
Menjadi hidup-hidup mati
Dampaknya terasaakan saat ini

Pertamakali menjalankan ibadah puasa di rantauku
Aku heran melihat situasi yang terjadi
Hampir tak ada beda
Saat bulan puasa
Dengan bulan biasa
Orang bebas merokok seenaknya
Orang bebas makan dan minum di warung terbuka
Sehingga timbul rasa khawatir
Bagaimana nanti akhlak anak-anakku disini

Ketika aku ditatar jadi calon penatar P4
Aku sampaikan kegundahanku kepada penatar
Entahlah entah ada hubungannya
Alhamdulillah
Ketika anak pertamaku berusia 4 tahun
PEMDA di kotaku
Memasyarakatkan TPA di pelosok kota

Dilingkungan tempat tinggalku
TK Dharmawanita yang terletak di Taman Remaja
Dijadikan TPA sore harinya
Aku dan anakku jadi senang
Bisa belajar dan bermain sepuasnya

Cara belajarnya berbeda dari caraku dulu
Mereka memakai metode Iqra’
Masing-masing anak punya buku kemajuan
Kaji baru diteruskan ke lembar beikutnya
Kalau anak sudah benar-benar bisa

Ku ingat anak perempuanku yang cadel
Huruf SA dibaca CA
Sudah hamper sebulan
Kaji tidak berpindah-pindah
Usianya waktu itu baru 3,5 tahun
Aku jadi malu dan bersalah
Sebelumnya karena sayang padanya
Semua huruf S kuganti C
“cayang, mo cucu ya?”, kataku

Khawatir dia malu
Kubilang padanya
Belajar di rumah saja dulu ya
Kalau sudah bisa baca CA
Nanti mengaji lagi

Do usia 6 tahun anakku dan teman-temannya
Sudah mahir membaca AlQuran
Merekapun di wisuda oleh wali kota
Seperti layaknya mewisuda mahasiswa
Mereka juga memakai toga

Setelah mahir membaca AlQuran
Sekolah di TPA tetap jalan terus
Ketika itu mereka dapat ilmu-ilmu agama
Kadang aku dimarahinya
Karena tidak bisa menjawab pertanyaannya

Dampaknya yang kurasa
Anak-anak seangkatan mereka
Pada memakai kerudung ketika sudah remaja
Bisa kulihat di kelasku
Sebagian besar wanitanya
Memakai kerudung tanpa paksaan
Alhamdulillah

Bengkulu, 22 Januari 2010


Hanifah Damanhuri