Jumat, 30 April 2010

BAHASA IBU

BAHASA IBU

Adat dan budaya serta bahasa
Berlaku salingka Nagari di Ranah Minang
Ketika sudah mulai keluar dari Nagari
Dan berkumpul dengan orang berlainan Nagari
Walau Nagari bersebelahan
Kadang perbedaan menjadi pertengkaran
Kadang perbedaan menambah erat persahabatan

Terasa baru kemaren rasanya
Ketika teman-teman kos kakakku di Padang
Tertawa mendengar kata-kataku
“Sia di dalam kamar mandi”, tanya tante Yur
“Aden”, jawabku
“Ha ha ha”, dia tertawa ke temannya
Akupun ditatar agar tidak ber “Aden”

Pulang dari liburan
Aku memanggil nama sendiri untuk diri
Aku juga melarang orang jangan ber’Kau” ke aku
“Alah, baru libur ka Padang, sombong”
Begitu kata teman-temanku sekampung
Dari pada jadi orang asing di kampung sendiri
Aku kembali berbahasa ibu

Beranjak ABG
Kembali bahasa ibu menjadi masalah
Terutama ketika libur
Kadang saudara yang kekampung
Kadang aku yang ke kota
Saudaraku sering tertawa
Ketika aku berkata-kata

Biar tidak diketawakan lagi
Aku dan beberapa temanku
Berbahasa Indonesia setiap hari
Sebutan “Aden dan Kau”
Berganti “Lu dan Gua”
Tak peduli orang berkata apa
Sesekali berbahasa ibu

Ketika sudah merantau
Bahasa ibu ditinggalkan sama sekali
Anehnya
Ketika rindu kampung
Rindu sanak saudara
Kami memilih berbahasa ibu
Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan

Selucu-lucunya bahasa ibu
Sekasar-kasarnya logat bahasa ibu
Ketika sudah jauh dari rumah ibu
Bahasa ibu
Membantu mengingat kembali
Kenangan indah tentang suatu komunitas
Lengkap dengan adat dan budayanya


Bengkulu, 27 April 2010


Hanifah Damanhuri