Kamis, 25 Desember 2008

IKAN BAKAR

IKAN BAKAR

Ketika tadi aku beli ikan terusan di pasar
Aku jadi teringat kenangan yang indah
Kenangan membakar ikan di rumah Heru
Teman kuliahku di Jakarta

Sinto istrinya Heru pintar memasak
Sering Heru mengajak teman-temannya
Datang kerumah
Dan membakar ikan kakap bersama-sama

Hari itu
Aku, Heri dan Larso
Di undang datang ke rumah Heru
Heru sudah menyiapkan
Beberapa ekor ikan kakap merah
Yang sudah di bumbui

Tak lama setelah kami datang
Peralatan membakar ikan
Di gelar di depan rumah Heru
Yang masih memiliki
Pekarangan yang luas
Tungku
Bara
Kipas angin
Kipas sate
Mentega
Kecap
Jepitan ikan

Kutanya pada Sinto
Apa bumbu ikannya
Kalau tidak salah
Bumbu dari Sinto
Bawang putih
Jahe
Laos
Kunyit
Ketumbar
Garam

Semua bumbu di giling halus
Ikan yang sudah bersih
Dilumari dengan bumbu
Didiamkan dulu hingga bumbu meresap

Aku tidak ingat
Apa Sinto tidak mengasih jeruk nipis
Bumbu wajib bagiku
Kalau akan menggoreng ikan

Kami duduk di seputar tungku
Begitu bara sudah nyala
Kipas anginpun dinyalain Heru
Ikan yang di jepit
Mulai dibakar
Sambil di bakar
Mentega di oleskan ke ikan
Begitu juga dengan kecap
Bolak balik ikan
Hingga akhirnya ikan sempurna matang

Sementara kami membakar ikan
Sinto menyiapkan sambal dan lalap di dapur
Tidak lupa
Tempe dan tahu goreng
Sambal bikinan Sinto enak sekali
Cara membikinnya tidak susah
Cabe merah yang masih bulat
Tomat di belah
Bawang merah tak perlu di iris
Di goreng bersamaan
Setelah layu
Di angkat, ditiriskan
Di ulek di ulekkan
Kasih garam dan gula merah
Sajikan pakai ulekkan tersebut
Begitu ikan bakar matang
Kami berebut memakannya
Di tingkah dengan sambal dan lalapan
Serta tahu dan tempe goreng
Nikmat sekali
Apalagi kami yang datang
Anak kos di perantauan

Kurasa
Orang Padang
Perlu inovasi
Bumbu masakan Padang
Yang dijual bebas dipasaran
Tak lagi menjadikan
Masakan Padang
Menu istimewa
Kepiawaian memadu takaran bumbu
Memilih bahan yang segar
Serta adukan yang sempurna
Kunci enaknya masakan

Dari sisi kebersihan
Dari sisi gizi
Banyak orang memilih
Menunggu masakkan

Yang dimasak saat itu juga


Bengkulu, 30 November 2008




Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda