KOTA KENANGAN
Akhirnya perjalanan panjangku
Yang melelahkan
Berakhir di kota kenangan
Kota Sawahlunto
Kota kenangan
Kota yang mengukir banyak kenangan
Kenangan manis
Kenangan pahit
Kenangan masa jaya
Kenangan masa terjajah
Kenangan masa merdeka
Terasa baru kemaren
Terdengar jerit tangis
Para romusha
Terasa baru kemaren
Terdengar jerit tangis
Korban peperangan
Terasa baru kemaren
Terdengar canda dan tawa
Para pejabat serta karyawan
Yang menikmati batubara
Aku juga masih ingat
Betapa banyak airmata duka
Yang terurai di gerbongku
Karena kasih yang tak sampai
Atau kasih yang terputus
Beda suku
Beda agama
Beda status sosial
PHK
Salah satu penyebabnya
Tak sedikit pula
Air mata bahagia yang mengalir
Karena cinta yang bersemi di gerbongku
Ketika memasuki kota kenangan
Kulihat
Kota yang dulu telah tiada
Tak ada lagi
Bukit batu bara
Tak ada lagi hiruk pikuk kendaraan
Pembawa batu bara
Sawahlunto
Kota yang dulu terkenaL
Sampai ke penjuru dunia
Kini
Ah aku tak bisa mengatakannya
Pantaslah
Aku mak itam yang sudah tua
Di panggil pulang
Biar ada orang
Yang ingin datang
Mengenang masa yang silam
Bengkulu, 24 Desember 2008
Hanifah Damanhuri
Kamis, 25 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya tunggu komentar anda