Kamis, 25 Desember 2008

KOTA KENANGAN

KOTA KENANGAN

Akhirnya perjalanan panjangku
Yang melelahkan
Berakhir di kota kenangan
Kota Sawahlunto

Kota kenangan
Kota yang mengukir banyak kenangan
Kenangan manis
Kenangan pahit
Kenangan masa jaya
Kenangan masa terjajah
Kenangan masa merdeka

Terasa baru kemaren
Terdengar jerit tangis
Para romusha

Terasa baru kemaren
Terdengar jerit tangis
Korban peperangan

Terasa baru kemaren
Terdengar canda dan tawa
Para pejabat serta karyawan
Yang menikmati batubara

Aku juga masih ingat
Betapa banyak airmata duka
Yang terurai di gerbongku
Karena kasih yang tak sampai
Atau kasih yang terputus
Beda suku
Beda agama
Beda status sosial
PHK
Salah satu penyebabnya

Tak sedikit pula
Air mata bahagia yang mengalir
Karena cinta yang bersemi di gerbongku

Ketika memasuki kota kenangan
Kulihat
Kota yang dulu telah tiada
Tak ada lagi
Bukit batu bara
Tak ada lagi hiruk pikuk kendaraan
Pembawa batu bara

Sawahlunto
Kota yang dulu terkenaL
Sampai ke penjuru dunia
Kini
Ah aku tak bisa mengatakannya
Pantaslah
Aku mak itam yang sudah tua
Di panggil pulang

Biar ada orang
Yang ingin datang
Mengenang masa yang silam


Bengkulu, 24 Desember 2008


Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda