BAGAIKAN
PISAU BERMATA DUA
Sudah
berhari-hari sejak dapat kado dari Fuadri
Fikiranku
selalu tertuju pada kata-kata indah
Sebagai
ungkapan cinta Bunda dan cinta pada Bunda
Alinia
terakhir bagaikan pisau bermata dua
Kalau
bukan aku yang dikuliti
Tentulah
lawanku yang dikuliti
Dalam
bahagiaku mendapat kado yang sangat indah
Tak
henti aku memanjatkan puji dan syukur
Pada
Allah yang Maha Kuasa
Karena aku yakin berkat petunjuk-Nya jualah
Tulisan
indah itu
Mengalir
dari tangan sahabatku Fuadri
Allahpun
memberikan pelajaran berharga padaku
Selama
ini aku sangat suka mengagumi
Orang
yang menurutku terlihat nyaris sempurna
Kadang
membuatku berhiba hati
Dan
lupa bersyukur
Atas
kelebihan yang diberikan Allah padaku
Fuadri
yang kupandang lemah selama ini
Adalah
orang yang diizinkan Allah untuk menolongku
Beberapakali
aku dihiburnya disaat yang tepat
Maafkan
aku Fuadri
Semoga
Allah membalas semua kebaikkanmu
Dengan
menjadikanmu bercahaya nanti di akhirat
Dharmasraya,
27 Juli 2012
Hanifah
Damanhuri