Minggu, 25 November 2012

CINTAILAH ANAK DIDIK



CINTAILAH ANAK DIDIK

Usai membaca Episode Cinta … karya sahabatku Fuadri
Aku teringat ketika mengikuti suatu lokakarya
Yang diselenggarakan oleh UT pusat
Pada tahun 2005 yang silam

Salah seorang instruktur menjelaskan tentang penilaian
Pada kurva normal yang beliau gambar
Terdapat x % daerah paling kiri
x  % daerah paling kanan

Aku dapat kesempatan untuk bertanya
Kutanyakan padanya
Bagaimana caranya agar peserta yang berada x% sebelah kiri
Dapat menyelesaikan kuliahnya

Instrukturnya sangat professional
Usai berfikir sejenak
Keluar jawabannya
“Hadapilah mereka dengan perasaan cinta”

Beliaupun menjelaskan lebih lanjut
“Bukankah kita akan melakukan apapun
Untuk orang yang kita cintai?”
Akupun mengangguk tanda setuju

Terbayang di pelupuk mata
Wajah-wajah kecewa  sebagian mahasiswa
Melihat nilai yang aku keluarkan
Mengharuskan mereka mengulang kembali

Terbayang pula cara mamaku memperlakukan Mak Met
Memang benar
Cinta mama dan orang di  sekelilingnya
Membuat Mak Met selalu bahagia di atas kekurangannya

“Love me as iam”, kata Bung Ricky Avenzora
Untuk judul filmnya
Tentang anak-anak Autis
Agar kita menghadapinya dengan perasaan cinta


Padang, 22 September 2012


Hanifah Damanhuri








EPISODE CINTA BUAT ARI, ANGGI DAN SITI ( harmoni si lumpuh, si bisu dan si dungu )
oleh Fuadri Sh pada 6 Juli 2011 pukul 21:04 ·
CINTA BUAT ARI, ANGGI DAN SITI
( harmoni si lumpuh, si bisu dan si dungu )

Hari ini kurekam jejak dalam gugusan kata-kata, tentang kebersamaan kita, Ari, Anggi, Siti ( maaf kan kami nak, lancang membubuhkan nama Siti, Anggi pada kalian berdua, karena sesungguhnya kami tak tahu nama kalian dan siapa bunda kalian, sang pemilik kurnia suci yang sejatinya menyematkan nama pada kalian) Dan atas segala kerendahan hati, izinkan diri ini mengaku sebagai orang tua pengganti kalian.
Duh……………!!!! Riangnya kalian, rebut-rebutan bola di rerumputan, nyaring, polos dan menggugah rasa. Kalian, dengan kebisaan yang masih kalian punya saling canda berlandas kemengertian naluri sejati.
Ah,……………… Ari!!!, bengalnya, kau kejar dengan merangkak ,bola yang dipegang Anggi, sambil tertawa, meski kau tahu akan jadi bulan-bulanan Anggi.
Hei,………….Anggi!!!, ternyata nakalmu masih kau pertontonkan , sengaja kau tunggu Ari mendekat, lalu……………..kau lempar bola itu tepat ke kepala Ari.
Dan Siti, tampil sebagai srikandi, memarahi Anggi, tapi, aduuuh………!!!, engkaupun sengaja menyepak bola itu kebadan Ari hingga Ari guling-gulingan.
Spontan,….. Anggipun memunculkan diri sebagai pahlawan.
Nukilan ini, mengalirkan rasa mendalam ke sudut ruang jantung hati, sesuatu rasa yang tak mampu untuk diterjemahkan. Betapa, sepanjang masa kehadiran kalian di sisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaan kalian, dan makna tugas kebapakanku terhadap kalian . Mungkin keberadaan kalian kini menorehkan catatan masa yang dapat aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan, ketika aku bersimpuh di sajadah- Nya hingga saat usia yang semakin meninggi ini.

Ari, Anggi dan Siti ketahuilah, bahwa yang sangat aku kagumi dari kalian adalah rasa empati kalian terhadap sesama. Dengan gaya , bahasa dan laku kalian, telah terjalin komunikasi rasa ,penuh kepedulian, kebersamaan antar kalian. Ingin aku gali untuk ku pupuk dan kuamalkan dalam keseharian,
karena senyatanya kita memiliki keadaan yang sama
Untuk itu, Ari, Anggi dan Siti, jangan merasa kecil hati, tetaplah kalian seperti itu, meski bunda dan ayahanda sejati kalian masih tenggelam dalam kealpaan mereka.

Mari kita saling rangkul, akan kusenandungkan cinta dan sayang di keseharian kita.
Kasih Bundo, Minggu, 04 -07 -2011
EPOS