Kamis, 22 November 2012

IMPIANKU DI HARI TUA

IMPIANKU DI HARI TUA

Kutinggalkan kampungku yang indah
Di lembah Merapi dan Singgalang
Tempatku dilahirkan dan dibesarkan
Dengan penuh kasih sayang
Orang tuaku
Saudaraku
Dunsanakku sesuku
Dunsanakku sekampung
Tak bisa kulukiskan dengan kata-kata
Indahnya adat dan budaya dikampungku
Apalagi waktu itu
Umumnya warga kampung sejahtera
Hasil penjualan sayur mayur
Melebihi dari cukup
Pada bulan-bulan tertentu
Hampir setiap sore kami ke pesta
Pesta dengan makan berjamba
Warga akan menghentikan pekerjaannya
Dan bersiap-siap menuju mesjid
Ketika sudah ada tanda
Waktu sholat masuk
Membuat mesjid selalu ramai
Surau batu ramai di malam hari
Oleh suara anak-anak yang mengaji
Bertemu di mesjid
Bercengkerama sesudah sholat dan berdoa
Menjadi kebiasaan pula
Bagi sebagian warga
Hingga banyak orang tua
Memilih menghabiskan hari tua
Kembali ke kampungku
Di antara aku bersaudara
Hanya aku yang terlahir di rumah
Rumah baru
Rumah mewah
Dikelilingi kolam dan sawah
Aku pula yang paling lama
Menempati rumah
Entah panggilan tempat kelahiran
Aku selalu rindu pulang kerumah
Menikmati indahnya
Sekeping sorga yang terlempar kedunia
Ingin kulihat lagi
Matahari terbit dibalik Merapi
Ingin kulihat lagi
Sayuran tumbuh dan berkembang
Ingin kulihat lagi
Matahari terbenam di balik kaki Singgalang
Ingin kulihat lagi
Pelangi menghiasi langit dan gunung
Ingin kulihat lagi
Rembulan dan taburan bintang gemintang
Keindahan yang tiada tara dan tiada duanya
Beberapa hari yang lalu
Usiaku tepat 46 tahun
Tua belum,muda terlampau
Hari ini aku melamun dan bermimpi
Kalau umurku panjang
Kelak di hari tua
Aku ingin menghabiskan waktuku
Di kampung kelahiranku
Semoga Allah mengabulkannya
Bengkulu, 18 Agustus 2008
Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda