Jumat, 07 Desember 2007

GEMPA BENGKULU 4 JUNI 2000

GEMPA BENGKULU 4 JUNI 2000

4 Juni 2000
Usia putriku genap 9 tahun
Malam itu kami rayakan ultahnya
Kami mengundang sepupuku Id sekeluarga beserta etek Sakwanah
Adik papa yang sebapak
Kebetulan etek berkunjung ke Bengkulu

Jelang jam sepuluh malam
Etek dan Id sekeluarga pamit
" Kapan etek tidur disini ? " tanyaku
" Kapan-kapanlah " jawab etek

Mungkin kecapaian
Aku langsung tertidur lelap di kamar

Jelang jam 11 malam
Aku dibangunkan suami
" Gempa ma, gempa, bangun ma "

Antara sadar dan tidak sadar
Ku dengar piring-piring berjatuhan
Creeeng-creeeeng creeeeng
Suamiku memegang almari dan berteriak teriak
" Allahu Akbar, Allahu Akbar "
Sementara aku masih di tempat tidur
Mikir kok piring berjatuhan ?
Aku tidak ingat sama sekali nasib anak-anak
Yang tidur dikamar lain

Begitu reda
Aku bangun dan keluar kamar
Ku lihat ruang tengah penuh dengan piring
Sementara suamiku berteriak
" Anak-anak ayo keluar "

Begitu anak-anak keluar dari kamar
Lampu langsung mati
Kami keluar rumah
Tetangga juga keluar rumah

( Waktu itu kami tinggal di PERUMNAS Lingkar Timur Bengkulu
Perumahan yang mulanya ditujukan untuk dosen-dosen UNIB
Konstruksinyapun Alhamdulillah sangat bagus.
Hanya pagar batas rumah yang retak-retak )

" Papa coba tanya teman-teman
Apa ada korban ? "
Kebetulan kabel telpon panjang
Kami bawa telpon keluar
Kami hubungi teman-teman

Dari teman teman kami tau
Ada korban jiwa
Di depan rumahpun kendaraan hilir mudik
Munuju rumah sakit
Rupanya membawa korban gempa
Teman- teman juga memberikan info
Akan ada gempa susulan yang lebih besar
Akan ada Tsunami (waktu itu untungnya kami belum ngerti, jadi tenang2 saja)

Ku hubungi kakakku di Payakumbuh
Mungkin karena ngantuk
Jawabannya agak ngawur
" Kok malam-malam nelpon?
Di sini juga gempa tapi tidak sampai piring berjatuhan"
Ku hubungi adikku yang di Padang
" Di siko iyo lo gampo,
Elok-elok selah yo " begitu jawabnya
Ku hubungi kakakku yang di Jakarta
" Berdoa dan waspada ya, Alhamdulillah selamat "
Wah lega .. terhibur rasanya.

Tak lama sesudah itu
Etek dan Id sekeluarga
Yang tadi makan malam bersama
Kembali kerumah kami
Mereka bercerita dengan wajah cemas
" RUKO penuh pecahan kaca,
entahlah tadi kami injak saja kaca-kaca tersebut "

Tak ada pilihan lain
Di depan rumah jalan raya
Dengan mobil bersiliweran
Malam itu juga
Kami keluarkan kursi ruang tamu
Kami sulap ruang tamu jadi ruang tidur
Anak-anak kami suruh tidur
Pintu tetap terbuka

Esoknya Bengkulu lumpuh dan terisolir
Tiap sebentar terjadi gempa susulan
Tak terhitung banyaknya gempa susulan
Selama rentang waktu dua bulan
Selama itu pula kami tidur di ruang tamu
Anak-anak butuh waktu lebih lama lagi
Untuk mau tidur dikamarnya


Bengkulu, 3 Oktober 2007

2 komentar:

  1. mbak bisa minta email nya atau no hp nya?

    salam

    merry kaban

    BalasHapus
  2. email saya

    kaban_icute@yahoo.com

    thx banyak

    BalasHapus

Saya tunggu komentar anda