MAMMAAAAA IJUL IIIKKKKUUUTTTT
Sebenarnya aku juga sedih membaca “ Mandikan Aku Bunda “
Airmatakupun bergulir meleleh dipipi
Ingatanku melayang kembali ketahun 1990
Waktu itu aku mahasiswa PRA S2 ITB bidang Matematika
Aku di Bandung sendirian jadi anak kost
Ijul aku titip ke kakakku yang di Jakarta
Usia ijul jelang 3 tahun.
Kakakku juga punya anak kecil
Yang tua laki-laki usia 4 tahun
Yang kecil perempuan usia 2 tahun
Yah aku telah membebani kakakku
Aku terpaksa titip ijul karena ijul tidak tahan dingin Bandung
Ijul menderita Asma
Tinggal bersama papanya di Bengkulu juga tidak mungkin waktu itu
Maklum papanya laki-laki Minang yang masih berusia 28 tahun
Setiap ada kesempatan, aku pulang ke Jakarta
Betapa senangnya ijul kalau aku datang
Tangannya tak lepas dariku
Tak boleh sepupunya memegangiku
” Ini mama ijul” katanya
Kalau aku ingin balik ke Bandung
Si ijul aku ajak tidur dulu
Ketika dia tidur, aku kabur
Suatu hari ketika aku hendak balik ke Bandung
Si ijul tidak mau ku ajak tidur
Aduh aku bingung bagaimana caranya kabur
Ku tunggu dan ku tunggu sampai waktunya aku terpaksa pergi
Ijul tidak kunjung tidur.
Aku minta si mbak memegangi dia
Lalu aku pergi.terang terangan
Ku dengar teriakan ijul yang menyayat hati
Maammmaaaaaa ijul ikkuuuttttttt
Aku tetap malangkah dan tidak menoleh lagi
Tapi semangatku tertinggal di Jakarta
Bengkulu, 14 Mei 2007
Hanifah Damanhuri
Kamis, 06 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya tunggu komentar anda