Jumat, 07 Desember 2007

Kenangan Ketika Melahirkan Putra Pertama

Kenangan Ketika Melahirkan Putra Pertama

Aku dan suamiku waktu itu (1986 - 1987) berada dikota yang beda
Aku di kota Bengkulu bekerja sebagai PNS
Suamiku di Tanjung Ampalu Sumbar juga sebagai PNS

Mula-mula aku menyewa rumah
Aku merasa takut dan sepi ketika sendirian tanpa suami
Lalu aku merengek di kantor
Agar dibolehkan juga tinggal di mess
Bersama teman-teman yang masih gadis
Alhamdulillah … walau tak lazim
Aku dibolehkan tinggal di mess.

Mungkin karena temanku gadis semua
Sikapkupun tak obahnya seperti gadis juga
Hanya saja makin lama perutku makin buncit
Dan akupun Alhamdulillah selalu sehat

Sekitar delapan bulan usia kandunganku
Suamiku membawa aku pulang ke Padang
Kerumah kakakku yang tua
Yang sedang mengambil spesialis penyakit dalam di UNAND
Setelah aku di Padang
Suamiku pulang ke tempat tugasnya

Suatu sore sekitar jam 4 (beberapa hari setelah di Padang)
Aku terkejut
Kok tiba-tiba aku pipis sembarangan
Dimana berdiri disitu aku pipis
Aku bangunkan uni yang lagi tidur
Ku lihat uni lebih terkejut lagi
Apalagi waktu itu suaminya lagi keluar
Uni langsung tanya
“Mau ke rumah sakit atau klinik bersalin
Istirahat saja dulu di tempat tidur ya
Kita tunggu uda pulang “
Kulihat kakakku gelisah sekali
Sementara aku bingung enggak mengerti

Ketika uda (suami kakakku) pulang
Mereka langsung bawa aku ke RSU Padang
Turun dari mobil, aku disuruh naik kursi roda
Dalam hati aku heran, kok aku di dorong

Ketika di kursi roda
Aku mulai merasakan perutku tegang
Aku langsung dibawa keruang periksa
Kata dokter yang memeriksa
Sebentar lagi lahir sudah pembukaan …. (aku lupa)
Aku terkejut luar biasa, mana suamiku pasti tidak tau
Mewndengar itu aku mengigil ketakutan
Ketika dibawa keruang bersalin
Aku masih menggigil..
Salahku sendiri karena tidak pernah bertanya
Apa tanda tanda mau melahirkan
(Rupanya pipis sembarangan tersebut karena ketuban pecah)

Aku dibaringkan di tempat bersalin
Yang dikelilingi beberapa dokter termasuk uniku
Mereka ajarkan posisi dan cara mengejan
Ada juga yang mengusap usap perutku yang buncit
Saat itu aku masih menggigil dan diliputi rasa takut


Tiba tiba uniku membisikkan
“ Ada suamiku diluar”
Tenagaku seperti bertambah
Sekitar jam 9 malam lahirlah seorang putra dari rahimku
Alhamdulillah…
Kata dokter yang mengusap perutku
“Ibunya putih kok anaknya hitam?”
dijawab kakakku “ bapaknya hitam”
Aku ikut tersenyum bahagia
Apalagi ada papanya yang akan mengazankan di luar

Penderitaan melahirkan rupanya belum berakhir
Dokter harus menjahit luka-luka ku
Karena aku ketakutan dan menggigil
Luka yang kualami cukup parah
Aku sudah rapi dan dibawa kekamar pasien sekitar jam 12 malam

Esok siangnya teman disebelahku bertanya
“ Sakit nggak kalau pipis?”
Aku bilang “ aku tidak pernah pipis “
“ Tuh ada dua kantong di sebelah.
Satu kantong pipis, satu kantong darah,
Semalam ibu mandi darah di ruang bersalin “ katanya



Desember 2006

Hanifah Damanhuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda