Rabu, 05 Desember 2007

SOBATKU “ITA”

SOBATKU “ITA”

Ita adalah anak piatu
Neneknya sangat miskin
Abaknya kusir bendi dan sudah kawin lagi
Jadi ita punya 2 orang adik sebapak

Abaknya pandai menjaga silaturahim
Kuda dan bendi di tarok di rumah ita
Adik lelaki ita yang sebapak
Lebih banyak tinggal bersama ita
Mereka kemana mana sering bersama

Ketika sudah dewasa
Betapa aku terkejut ketika tau
Adiknya suku pisang
Kami (aku dan ita) suku payobada

Saat itu aku jauh lebih beruntung dari ita
Aku punya ortu yang lengkap
Tidak miskin miskin amat
Ikan tinggal pancing
Telur itik dan telur ayam ada dikandang
Padi tak pernah kosong dari rumah
Sehingga satu kamar diberi nama bilik padi

Aku senang bermain dengan ita
Tak pernah sekalipun kami bertengkar
Kami juga tak pernah membicarakan orang lain
Kami lebih banyak bermain
Main apa saja yang lagi musim
Tak peduli mainan laki-laki atau perempuan
Bersama ita, aku bisa berlari lari dipipa air
Sementara orang dewasa merangkak rangkak disana
Bersama ita, aku bermain ombak di tabek gadang pakai biduak
Banyak lagi dan banyak lagi mainan kami
Main apapun ita sering menang
Kelerengnya “sekambuik”, menang bertaruh
Layangan baik layangan “kaluak” maupun “darek”
Begitu juga mainan lain
Ita bikin sendiri

Kemiskinan
Perbedaan status sosial
Tak halangi kami untuk bergembira
Menikmati masa anak-anak yang ceria

Aku sering juga temani ita menangkap ikan di selokan /bandar
Aku bantu dia memegang tempat ikan
Kadang aku bantu dia menghalau ikan
Bahagianya kalau kami dapat ikan

Di belakang rumah ita
Banyak tumbuh “robai”
Kami hampir setiap hari memanennya
Buahnya sangat manis dimusim panas
Di musim hujan robainya sering kami taburi gula

Oh ya rumah kami sama-sama dekat ke tabek gadang
Tapi letaknya berseberangan
Kalau ada biduk
Aku berbiduk ke rumahnya dan sebaliknya
Atau kami saling teriak di pinggir tabek gadang
Kami bikin tabek gadang seolah olah kami punya

Alhamdulillah sekarang ita sudah jadi juragan
Juragan Nasi Goreng merek Jam Gadang
Ita sudah memiliki beberapa rumah dan ruko
Mobil gonta ganti
Anak-anak sudah ada yang tamat Perguruan Tinggi
Ita juga berhasil membantu saudara-saudaranya
Bergabung bersama dan buka cabang

Sementara aku
Baru bisa hidupi keluarga sendiri
Itupun harus sederhana
Entah apa yang bisa ku banggakan


Bengkulu, 17 Oktober 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya tunggu komentar anda